Penulis adalah orang yang sangat rasional. Penulis tidak percaya hantu, genderuwo, dan babi ngepet. Akan tetapi, saat tidur di kamar yang “angker” (menurut saudara penulis), penulis selalu terbangun tengah malam. Seolah-olah, ada yang membangunkan untuk pindah kamar. Walhasil, biasanya penulis langsung pindah kamar begitu terbangun dan menyadari penulis tidur di kamar itu.
Pertanyaannya, mengapa penulis takut? Bukankah penulis orang yang rasional dan tidak percaya hantu? Jawabannya, karena pikiran rasional penulis hanya menetap dalam pikiran sadar. Sementara itu, dalam pikiran bawah sadar penulis, menetap keyakinan bahwa hantu itu ada.
Yup! Memang benar, beberapa tahun sebelumnya, penulis masih percaya adanya hantu. Kepercayaan itu bahkan ada sejak penulis masih kecil. Jika ditelusuri, keyakinan itu lahir dari pendidikan yang diajarkan kepada penulis, juga dari film-film yang pernah penulis tonton.
Karena keyakinan itu menetap di pikiran bawah sadar, pengaruh keyakinan itu jaaaauh lebih kuat daripada pengaruh keyakinan rasional penulis. Itulah mengapa, meskipun penulis rasional, penulis tetap takut saat berada di kamar “angker” sendirian. (Tetapi sekarang penulis sudah tidak takut lagi, heheheh).
Nah, pernahkah Anda mengalami hal serupa? Apakah Anda orang yang rasional tetapi takut hantu?
Hehehe, tidak perlu dijawab! Di sini, penulis tidak akan membahas perihal hantu-hantuan. Hanya saja, kenyataan yang penulis alami juga dialami oleh semua orang, dalam bentuk yang berbeda.
Kenyataan apakah itu?
Kenyataan bahwa KEYAKINAN BAWAH SADAR MENDOMINASI DAN MENGALAHKAN KEYAKINAN SADAR.
Dalam bidang karir, mungkin Anda jumpai tindakan Anda tidak mencerminkan kehendak Anda. Anda ingin menepati janji dengan kolega, tetapi nyatanya Anda mengingkarinya. Anda ingin berdisiplin dalam keuangan, tetapi nyatanya Anda sering mengambil modal untuk kebutuhan pribadi. Anda bahkan malas mencatat pengeluaran dan pemasukan yang Anda terima.
Perlu diketahui, sikap Anda yang seperti itu bukan disebabkan Anda ceroboh, tetapi karena KEHENDAK SADAR ANDA KALAH DENGAN KEYAKINAN BAWAH SADAR ANDA.
Menurut kehendak sadar Anda, Anda perlu mengatur keuangan sedemikian sehingga modal tidak tercampur dengan uang pribadi.
Tetapi, keyakinan bawah sadar Anda berkata lain. Keyakinan bawah sadar Anda berkata, “Hidup itu mengalir saja, tidak perlu banyak perencanaan.” Akibatnya, Anda pun tidak memiliki perencanaan keuangan yang disiplin.
Hal di atas hanyalah contoh bagaimana keyakinan bawah sadar mengontrol tindakan Anda. Tentu masih banyak contoh lain bagaimana keyakinan bawah sadar mengontrol tindakan-tindakan Anda.
Bisa jadi, dengan sengaja, keyakinan-keyakinan itu ditanamkan ke dalam pikiran bawah sadar Anda. Atau, bisa jadi juga, secara tidak sengaja, keyakinan-keyakinan itu masuk ke dalam pikiran bawah sadar Anda dan menetap di sana sebagai pola pikir alias sistem kepercayaan alias MINDSET.
Inilah yang lebih berbahaya: Anda tidak menyadari keberadaan keyakinan itu dalam pikiran bawah sadar Anda. Apa yang Anda tahu, tahu-tahu tindakan Anda tidak pernah sesuai dengan kehendak Anda; Tahu-tahu, bisnis Anda gagal begitu saja!
DOMINASI keyakinan bawah sadar (mindset) atas keyakinan sadar inilah yang menyebabkan tindakan-tindakan Anda tidak sesuai dengan kehendak Anda. Jika mindset itu positif dan mendukung kesuksesan Anda, sih, tidak masalah. Akan tetapi, masalahnya adalah jika mindset itu negatif dan membawa dampak buruk bagi kesuksesan Anda. Anda harus segera menggantinya dengan mindset baru, yang mendukung kesuksesan Anda.
Nah, sesuai dengan janji penulis pada artikel sebelumnya, dalam tulisan ini, penulis akan membahas cara mengganti mindset negatif menjadi mindset positif, yang mendukung kesuksesan Anda.
Pada artikel Mindset: Kunci Sukses Terpenting yang Wajib Anda Ketahui dan Miliki, dijelaskan bahwa mindset terletak di dalam pikiran bawah sadar. Hal ini membuat penggantian mindset sukar dilakukan. Butuh langkah-langkah khusus untuk menggantinya dengan mindset yang baru.
Namun demikian, jangan khawatir. Tulisan ini hadir untuk menjawab kesulitan itu. Nah, sebelum beranjak pada cara-cara mengganti mindset negatif menjadi mindset sukses, kita simak dulu bagaimana mindset terbentuk. Hal ini sangat penting karena penggantian mindset didasarkan pada bagaimana ia terbentuk.
Bagaimana Mindset Terbentuk?
Dalam artikel yang berjudul Rahasia Kekuatan Pikiran Sadar Manusia, dijelaskan bahwa mindset (sistem kepercayaan) merupakan hasil analisis pikiran sadar manusia yang tersimpan di dalam pikiran bawah sadar.
Apa yang kita lihat, dengar, cium, kecap, dan rasakan merupakan sumber informasi yang dapat diolah oleh pikiran sadar. Nah, mengenai pembentukan hasil analisis tersebut menjadi mindset, tidak terjadi secara serta merta. Terkadang hasil analisis itu tidak menjadi sistem kepercayaan (mindset). Hal ini karena, hasil analisis tersebut tidak masuk akal.
Sebelum memasuki pikiran bawah sadar, hasil analisis pikiran sadar senantiasa melewati critical area. Nah, critical area adalah bagian otak yang menyaring informasi (hasil analisis) yang hendak masuk ke dalam pikiran bawah sadar.
Jika informasi tidak masuk akal, maka critical area menolaknya. Akan tetapi, sekalipun ditolak, ia tetap masuk ke dalam pikiran bawah sadar dan menetap di sana. Di dalam pikiran bawah sadar, ia tidak menjadi sistem kepercayaan (mindset), melainkan menjadi memori bawah sadar.
Lalu, bagaimana jika informasi itu lolos dari sensor critical area? Ia akan menetap di dalam pikiran bawah sadar dan menjadi mindset.
Meskipun pembentukan mindset senantiasa melalui filter critical area, ada kalanya informasi yang tidak masuk akal tetap lolos filter itu. Dengan beberapa tindakan tertentu, informasi yang tidak masuk akal dapat dipaksa menembus critical area, masuk ke dalam pikiran bawah sadar, dan menjadi midset di dalamnya.
Nah, berikut adalah beberapa tindakan yang dapat menyebabkan informasi dan hasil analisis menjadi mindset, sekalipun informasi tersebut tampak tidak masuk akal.
1. Repetisi
Repetisi sama artinya dengan pengulangan. Pendapat, kepercayaan, tradisi, kebudayaan, bahkan pengalaman hidup dapat menjadi mindset lewat mekanisme repetisi.
Masih ingat, kan, bagaimana guru kita di sekolah mengajarkan kejujuran saat mengerjakan PR? Kita tidak boleh bersikap curang dengan menyontek. Nah, ajaran mengenai kejujuran dapat bertahan lama dan menjadi moral yang kita pegang karena ajaran itu disampaikan kepada kita lewat repetisi.
Bukan hanya sekali atau dua kali, guru mengingatkan kita untuk jujur dalam mengerjakan PR. Bukan hanya setiap ulangan, tetapi setiap hari. Akibat pengulangan itu, akhirnya kejujuran mendarah daging dalam pikiran bawah sadar kita dan menjadi mindset yang mengontrol setiap tindakan kita. Berkat ajaran tentang kejujuran yang terus-menerus disampaikan kepada kita, sekarang kita menjadi orang yang jujur.
Mirip dengan kejujuran, kepercayaan akan adanya hantu juga dapat diperoleh lewat repetisi. Karena peringatan orangtua agar kita segera tidur tidak pernah kita dengar, akhirnya orangtua menakut-nakuti kita dengan cerita hantu. Hal itu ditujukan supaya kita takut dan cepat-cepat meringkuk dalam selimut.
Cerita tentang hantu tidak hanya sekali-dua kali kita dengar. Hampir setiap kita rewel, orangtua menakut-nakuti kita dengan cerita hantu.
Hasilnya, kepercayaan tentang adanya hantu mengendap di dalam pikiran bawah sadar kita dan menjadi mindset. Mindset ini berpengaruh terhadap tindakan-tindakan kita. Saat kita membuka usaha, dan kalah saing, kita sering mencurigai saingan kita memiliki jimat-jimat tertentu yang membantunya menarik pelanggan.
2. Bypass
Dalam kamus bahasa Inggris online www.thefreedictionary.com, bypass artinya: “To avoid (an obstacle) by using an alternative channel, passage, or route.” Baypass adalah tindakan yang dilakukan untuk menghindari rintangan dengan melewati saluran atau rute lain.
Nah, dalam kaitannya dengan terbentuknya mindset, bypass berarti menyuntikkan kepercayaan sedemikian rupa sehingga kepercayaan itu tidak melewati critical area. Dengan bypass, critial area dinonaktifkan sehingga tidak dapat memfilter sugesti yang masuk ke dalam otak.
Berikut beberapa bentuk bypass yang dapat terjadi dan membentuk mindset.
1. Hipnosis
Hipnosis adalah keadaan di mana seseorang memasuki pikiran bawah sadar, dan oleh karenanya pikiran sadarnya tidak aktif. Untuk berada dalam kondisi hipnosis, seseorang harus dibantu oleh hipnoterapis.
Hal ini dikarenakan, saat berada dalam kondisi hipnosis, pikiran sadarnya tidak berfungsi. Artinya, ia tidak memiliki kehendak bebas, tidak bisa membedakan antara realitas dan khayalan. Singkatnya, orang yang dalam kondisi hipnosis akan menjadi pasif sehingga butuh pengawasan hipnoterapis.
Saat dalam kondisi hipnosis, mindset jauh lebih mudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar orang yang bersangkutan. Critical area menjadi tidak aktif, sehingga mindset yang KELIHATANNYA tidak masuk akal tetap bisa masuk.
2. Sumber yang dipercaya
Bypass juga bisa terjadi tanpa disengaja saat kita mendengar argumen dari orang yang kita percayai. Sebagai contoh, saat kita masih kecil, orangtua menjadi panutan kita. Apa pun yang mereka katakan adalah benar.
Kita cenderung lebih percaya ucapan orangtua kita ketimbang ucapan orang lain, sekalipun ucapan orangtua kita tidak benar. Nah, ucapan orangtua ini dapat menjadi menjadi mindset yang tersimpan di dalam pikiran bawah sadar kita.
3. Trauma
Saat seseorang mengalami trauma, peristiwa traumatis yang dialaminya dapat melahirkan kesimpulan, yang pada akhirnya akan menjadi mindset di dalam pikiran bawah sadarnya.
Sebagai contoh, saat melihat orangtua bertengkar. Sang ayah marah-marah, sementara sang ibu menangis.
Menyaksikan kejadian itu, sang anak dapat menarik kesimpulan bahwa seorang bapak (laki-laki) senantiasa galak, sementara seorang ibu (perempuan) senantiasa lemah. Meskipun sang anak tidak terus-menerus melihat kejadian serupa, kesimpulan tersebut bisa mengendap di dalam pikiran bawah sadar dan menjadi mindset. Akhirnya, saat sudah dewasa, sang anak menjadi lelaki yang galak, atau sebaliknya ia akan menjadi lelaki yang penakut.
4. Sebelum atau sesudah operasi
Dalam buku Membongkar Rahasia Hipnosis, Willy Wong, praktisi hipnoterapi terkemuka di Indonesia menjelaskan bagaimana kondisi hipnosis terjadi saat pasien dalam kondisi menjelang atau pun sesudah operasi.
Menjelang operasi, obat bius sedang bereaksi. Ini artinya, pasien memasuki keadaan antara sadar dan tidak sadar. Kondisi ini dapat dikatakan sebagai kondisi hipnosis karena pada saat itu, sebenarnya pasien sedang berada di dalam pikiran bawah sadar.
Demikian juga pasca-operasi, pengaruh obat bius semakin melemah sehingga pasien berada dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar. Nah, dalam kondisi ini pun, besar kemungkinan pasien berada dalam pikiran bawah sadar.
Dijelaskan Willy Wong, dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar, baik saat menjelang operasi atau pun setelah operasi, pasien dapat dengan mudah menerima sugesti. Secara tidak sengaja, percakapan sang dokter dengan asistennya di ruang operasi bisa menjadi mindset yang menetap dalam pikiran bawah sadar sang pasien.
Nah, demikianlah beberapa mekanisme yang dapat mengakibatkan terbentuknya mindset. Cara mengganti mindset didasarkan pada mekanisme tersebut.
Lalu, apa saja cara itu? Ini dia jawabannya.
1. Afirmasi
Afirmasi artinya peneguhan. Dalam kaitannya dengan penggantian mindset, afirmasi berarti mengikrarkan kalimat-kalimat peneguhan bahwa orang yang bersangkutan memiliki kualitas tertentu. Sebagai contoh, “Saya adalah orang kaya”; “Saya orang yang penuh semangat”; “Saya sangat disiplin.”
Saat orang yang bersangkutan tidak memiliki kualitas seperti tersebut di atas, pengikraran kalimat afirmasi sangat bermanfaat. Tujuannya untuk membentuk mindset bahwa orang tersebut disiplin, kaya, dan optimis.
Mindset ini pada akhirnya akan menjadi pengontrol tindakan dan pembentuk wataknya.
Prinsip Afirmasi
Pada prinsipnya, afirmasi didasarkan pada mekanisme repetisi. Afirmasi tidak dapat dilakukan hanya sekali. Perlu kedisiplinan dalam melakukan afirmasi. Afirmasi harus dilakukan secara rutin, setiap hari.
Waktu Afirmasi
Adapun waktu yang paling efektif untuk melakukan afirmasi adalah saat menjelang tidur dan saat bangun pagi.
Saat menjelang tidur, kita berada dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar. Nah, dalam keadaan seperti ini, mindset menjadi lebih gampang masuk ke dalam pikiran bawah sadar.
Langkah Afirmasi
Anda dapat memulai afirmasi sekarang juga. Caranya yaitu, siapkan kertas dan pulpen. Rumuskan semua mindset yang ingin Anda masukkan ke dalam pikiran bawah sadar. Jika Anda tidak tahu keyakinan apa yang harus Anda masukkan, Anda dapat mencari di internet contoh-contoh mindset positif yang dapat mendukung kegiatan bisnis. Nah, tulis semua mindset sukses tersebut. Kemudian, ikrarkan dalam hati atau dengan lisan.
Hal-hal Penting
Hal yang harus Anda perhatikan adalah emosi dan critical area. Hadirnya emosi memberi pengaruh besar bagi keberhasilan afirmasi Anda. Semakin kuat emosi saat mengikrarkan kalimat afirmasi, maka semakin mudah kalimat (keyakinan) tersebut masuk ke dalam pikiran bawah sadar.
Untuk mendapatkan emosi yang kuat, visualisasikan (imajinasikan) kalimat afirmasi Anda. Sebagai contoh, kalimat afirmasi Anda adalah: “Saya orang yang penuh semangat.” Visualisasikan pernyataan itu. Bayangkan Anda sedang tersenyum sambil bekerja; Rasakan Anda sangat bahagia mengerjakan tugas itu; Rasakan Anda mengerjakan tugas itu tanpa beban.
Selain emosi, Anda harus mewaspadai critical area di dalam otak Anda. Critical area ini akan mengkritisi setiap pernyataan afirmasi yang Anda ucapkan. Semisal, saat Anda mengucapkan, “Saya orang yang optimis,” bisa jadi critical area Anda langsung mengkritisi, “Masa, sih? Mana buktinya?” Kritik yang terlontar dari critical area disebabkan, menurut Anda, Anda memang bukan orang yang optimis.
Nah, untuk menghindari intervensi critical area, ubah kalimat afirmasi dari kalimat pernyataan menjadi kalimat pertanyaan. Jika awalnya kalimat itu adalah “Saya orang yang optimis” ubah kalimat itu menjadi “Mengapa saya optimis?”
Dengan pertanyaan itu, otak terpicu untuk menjawabnya dengan positif. Jadi, tidak ada kesempatan bagi critical area untuk mengkritisi. Saat Anda bertanya, “Mengapa saya optimis?” Anda dapat menjawabnya, “Karena saya selalu berpikir positif.”
Nah, mudah, bukan melakukan afirmasi? Kuncinya adalah emosi yang kuat dan kedisiplinan melakukannya. Luangkan waktu selama beberapa menit setiap hari untuk melakukan afirmasi. Anda akan terkejut melihat hasilnya yang FANTASTIS!!!
2. Visualisasi
Visualisasi artinya mentransformasikan pikiran dalam bentuk gambar. Teknik visualisasi dilakukan dengan membayangkan pernyataan-pernyataan. Sebagai contoh, Anda berkeinginan mengganti mindset negatif malas dengan mindset positif yang mendukung kesuksesan Anda.
Anda mengganti mindset malas dengan mindset rajin. Anda dapat memvisualisasikan bahwa Anda orang yang rajin. Bayangkan Anda sedang bekerja; Anda penuh semangat mengerjakannya; Anda berfokus pada pekerjaan Anda hingga pekerjaan itu cepat selesai.
Prinsip Visualisasi
Pada prinsipnya, visualisasi hampir sama dengan afirmasi. Sebagaimana afirmasi, visualisasi juga didasarkan pada repetisi. Visualisasi harus dilakukan secara rutin, setiap hari untuk mendapatkan hasil yang cepat dan maksimal.
Waktu Visualisasi
Waktu yang paling ideal melakukan visualisasi sama dengan waktu yang ideal untuk melakukan afirmasi. Lakukan visualisasi pada malam hari menjelang tidur dan tepat setelah bangun pagi.
Cara Melakukan Visualisasi
Anda dapat duduk atau berbaring, kemudian membayakan saat Anda sedang berada dalam puncak kesuksesan. Visualisasi Anda harus detail. Sebagai contoh, saat Anda berada di puncak kesuksesan, jenis kesuksesan itu harus jelas, apakah sukses karir, atau sukses akademis. Dan, jika yang Anda inginkan adalah sukses karir, maka harus rinci, jenis karir apa yang ingin Anda jalani.
Bayangkan dan rasakan Anda berada dalam kesuksesan itu; Rasakan teman-teman Anda menyambut Anda dengan antusias; Rasakan mereka memberi selamat kepada Anda atas kesuksesan yang Anda raih; Rasakan ekspresi wajah Anda yang ceria dan berseri-seri.
Lakukan visualisasi seperti di atas secara rutin. Konten visualisasi tergantung pada apa yang Anda inginkan. Jika Anda ingin menjadi orang yang disiplin, visualisasikan Anda sedang menjalani kedisiplinan Anda. Jika Anda ingin memiliki mindset pengusaha, visualisasikan Anda sedang memimpin anak buah dengan baik, dan sebagainya.
Kunci visualisasi adalah hadirnya emosi dan kerincian visual. Semakin kuat emosi yang Anda rasakan, semakin cepat mindset yang Anda bangun masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Demikian juga, semakin rinci dan jelas tujuan yang ingin Anda capai, semakin gampang tujuan tersebut masuk ke dalam pikiran bawah sadar Anda dan menjadi kebiasaan berpikir Anda.
3. Hipnosis
Selain melalui visualisasi dan afirmasi, Anda juga dapat mengganti mindset Anda dengan jalan hipnosis. Hipnosis dapat dilakukan dengan bantuan ahli hipnoterapi. Anda dapat berkunjung ke pusat-pusat hipnoterapi yang tersebar di Indonesia dan meminta hipnoterapis untuk menghipnotis Anda dan memasukkan sugesti-sugesti positif yang bermanfaat bagi Anda. Sugesti-sugesti itu adalah mindset yang perlu Anda miliki untuk sukses.
Prinsip Hipnosis
Pada prinsipnya, hipnosis didasarkan pada mekanisme bypass, seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya. Dalam kegiatan hipnosis, sang hipnoterapis memberikan perlakuaan-perlakuan tertentu kepada pasien sedemikian sehingga sang pasien masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Saat sang pasien sudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar, critical area-nya tidak aktif, sehingga sugesti-sugesti yang KELIHATANNYA tidak masuk akal dapat diterima oleh pikiran bawah sadar, tanpa intervensi critical area.
Oya, mengapa penulis sebut sugesti-sugesti yang ‘kelihatannya’ tidak masuk akal? Karena, hanya kelihatannya saja tidak masuk akal. Dia kelihatan tidak masuk akal karena bertentangan dengan realitas yang Anda alami.
Sebagai contoh, realitasnya Anda seorang pemalas. Lalu, hipnoterapis memasukkan sugesti bahwa Anda adalah orang yang rajin.
Nah, jika begitu, sugesti itu tampak tidak masuk akal, bukan?
Tetapi, benarkah Anda seorang pemalas? Bisa jadi, Anda malas karena hal tertentu, seperti kurang motivasi, atau karena sebab lainnya.
Untuk menghilangkan sifat malas, sugesti yang dimasukkan ke dalam pikiran bawah sadar Anda adalah bahwa Anda seorang yang rajin. Tanpa kondisi hipnosis, tentu critical area Anda akan langsung mengkritisi sugesti itu: “Yang benar, ah, kalau saya rajin. Buktinya saya selalu malas.”
Nah, dengan kondisi hipnosis, Anda dapat membungkam critical area. Hasilnya, sugesti yang menurut Anda tidak masuk akal itu pun tetap masuk ke dalam pikiran bawah sadar Anda dan menjadi mindset yang berguna bagi kesuksesan Anda.
Syarat Hipnosis
Sebagaimana afirmasi dan visualisasi, hipnosis perlu dilakukan secara rutin. Anda dapat mengunjungi hipnoterapis dan melakukan sesi hipnosis yang kontennya sama dengan konten sesi hipnosis yang Anda lakukan sebelumnya. Hal ini ditujukan agar sugesti yang dibentuk cepat masuk dan melekat di dalam pikiran bawah sadar Anda dan menjadi mindset hidup Anda.
Nah, demikianlah 3 cara merubah mindset negatif menjadi mindset poitif yang mendukung kesuksesan Anda. Mudah, bukan, melakukannya? Kuncinya hanyalah yakin, disiplin, konsisten, dan emosi yang kuat.
Selamat mencoba dan rasakan dampaknya yang luar biasa bagi kesuksesan Anda!
Baca juga:
Apa Itu Mental Block dan Bagaimana Mengatasinya agar Anak Lebih Optimis?
Ingin Lebih Produktif, Pelajari Mindset Orang-Orang Produktif
Mindset Sukses Menjalani Hidup: Sudahkah Anda Mandiri secara Emosional?
terimakasih banyakkk
Sama-sama 😀
Saya mencoba cara afirmasi seperti yang di atas. Tetapi, critical area menolaknya. Misal, saat saya bertanya, “Mengapa saya optimis?” Dan lalu dijawab dengan, “Pertanyaan macam apa itu? Kau itu tidak optimis sama sekali!”
Kalau yang seperti itu, bagaimana?
Trima Kasih
Saya mengerti dan akan saya coba, terima kasih semoga bermanfaat.
Semoga berhasil ya 😀
Semangat!
Terima Kasih
Makasih banyaaak… bermanfaat sekali 🙂
Terima kasih 😀