Tahukah Anda bahwa si A orang yang selalu optimis? Selain itu, ia juga pribadi yang bebas; Ia bebas mengekspresikan perasaannya; Ia tidak merasa canggung dan takut ketika mengutarakan opininya; Ia tidak canggung mengungkapkan keinginannya. Ia juga mencintai dirinya sendiri; Ia tidak terganggu dengan kekurangan fisiknya. Terakhir, ia berani menetapkan standar kesuksesan yang tinggi.
Nah, tahukah Anda mengapa si A sebegitu hebatnya, sebagaimana disebutkan di atas? Jawabannya, karena dia memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Kepercayaan diri membawa banyak dampak positif bagi kita. Di mana, pada gilirannya, dampak positif itu berpengaruh besar bagi kesuksesan kita.
Bagaimana tidak? Kepercyaan diri membuat kita berani mengutarakan aspirasi, kritik, dan pendapat kita kepada orang lain. Kepercayaan diri mendorong kita untuk mencintai diri kita sendiri. Kepercayaan diri mendorong kita untuk optimis terhadap kemampuan kita. Padahal, kesemua itu merupakan jembatan menuju sukses.
Yang menjadi masalah yaitu, sekalipun kepercayaan diri merupakan salah satu syarat mencapai kesuksesan, tetapi tidak semua orang memilikinya.
Ada sementara orang yang secara genetis terlahir dengan kepercayaan diri yang tinggi. Sementara itu, yang lain dibesarkan di dalam lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang, kecukupan, harmonis, dan supportif. Kendati tidak secara genetis memiliki kepercayaan diri, orang-orang yang hidup dalam lingkungan seperti di atas senantiasa memiliki kepercayaaan diri yang tinggi. Sebab, lingkungan yang penuh kasih sayang, serba kecukupan, dan harmonis mendukung perkembangannya sedemikian rupa sehingga tumbuh kepercayaan di dalam dirinya.
Di samping dua kategori di atas, tidak sedikit pula orang yang terlahir dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah, serta dibesarkan di dalam lingkungan yang tidak mendukung.
Akan tetapi, kabar baiknya, kepercayaan diri dapat dipelajari dan ditingkatkan. Ini artinya, orang yang kurang percaya diri dapat meningkatkan kepercayaan dirinya dengan latihan-latihan tertentu. Namun, tentu saja, menumbuhkan kepercayaan diri tidak dilakukan dalam semalam. Sebaliknya, butuh waktu yang lama serta latihan yang konsisten untuk menumbuhkannya.
Nah, berikut ini beberapa tips yang dapat membantu Anda menumbuhkan kepercayaan diri dalam diri Anda.
Semoga, tips ini bermanfaat bagi Anda.
1. Bahasa Tubuh
Apa yang terjadi ketika Anda tidak percaya diri berhadapan dengan orang lain? Yang terjadi yaitu, Anda akan menundukkan kepala dan merendahkan badan. Anda juga tidak berani menatap mata lawan bicara Anda. Selain itu, suara Anda pun terbata-bata ketika berbicara dengannya.
Nah, bahasa tubuh yang seperti itu turut membuat ketidakpercayaan diri Anda semakin menjadi-jadi. Mengapa? Karena, dengan bahasa tubuh seperti itu, orang lain dapat mengenali kondisi Anda. Ia dapat membaca bahwa berhadapan dengannya, Anda merasa rendah. Dan, pada akhirnya, mengetahui Anda merasa rendah, ia pun memiliki peluang untuk menekan Anda.
Oleh karena itu, saat Anda merasa tidak percaya diri berhadapan dengan orang lain, kontrol bahasa tubuh Anda. Berdirilah dengan tegak. Beranikan diri menatap matanya. Buatlah gerak tubuh yang lebih ekspresif.
Gerak yang lebih ekspresif membantu menggeser fokus Anda. Awalnya, Anda berfokus pada ketidakpercayaan diri Anda. Nah, dengan gerak yang ekspresif, fokus itu beralih pada apa yang Anda sampaikan.
2. Rubah image-diri
Sebagaimana disebutkan di depan, ada banyak orang yang dibesarkan di dalam lingkungan yang tidak mendukung. Lingkungan seperti itu dapat berupa lingkungan keluarga yang tidak harmonis, kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan, serta pengasuhan yang keras.
Kondisi lingkungan yang tidak mendukung seperti di atas berpotensi membentuk sistem kepercayaan yang tidak mendukung pada si anak.
Sebagai contoh, karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan, seorang bapak tidak mampu menyekolahkan sang anak. Tetapi, karena sang anak bersikeras ingin bersekolah, sang bapak pun lantas meyakinkannya bahwa ia (sang anak) tidak perlu bersekolah karena ia bodoh. Atau, ia tidak perlu bersekolah karena sekolah hanya diperuntukkan bagi anak orang yang mampu.
Lewat ucapan di atas, secara tidak sadar, sang bapak telah mematahkan kepercayaan diri sang anak. Sebagai gantinya, sang bapak menanamkan keyakinan pada diri sang anak bahwa ia bodoh, ia tidak layak bahagia karena ia miskin. Pada ujungnya, dengan keyakinan seperti itu, sang anak pun merasa rendah diri.
Nah, jika Anda merasa tidak percaya diri, telusurilah apa yang membuat Anda tidak percaya diri. Apakah Anda tidak percaya diri lantaran penampilan fisik? Apakah Anda tidak percaya diri lantaran kurang cerdas? Atau, Anda tidak percaya diri lantaran Anda merasa Anda tidak berharga?
Jika Anda tidak percaya diri lantaran Anda yakin Anda kurang cerdas atau tidak berharga, tanyakan pada diri Anda sendiri, benarkah keyakinan itu. Carilah bukti yang mendukung dan menolak keyakinan Anda.
Selain itu, telusurilah masa lalu Anda. Siapa tahu, keyakinan itu tertanam di dalam otak Anda lantaran dulu, orang-orang di sekitar Anda gemar mencap Anda sebagai anak yang bodoh.
Nah, jika benar Anda tidak percaya diri lantaran image-diri yang negatif (kurang cerdas/tidak berharga), di mana image-diri yang negatif ini tertanam di dalam otak Anda lantaran orang-orang gemar mencap Anda dengan image/gambaran itu, maka yakinkan diri Anda bahwa image itu tidaklah tepat disematkan pada diri Anda. Katakan pada diri Anda sendiri bahwa mereka, orang-orang yang mencap Anda dengan image itu tidaklah benar. Katakan pada diri Anda sendiri bahwa orang lain telah salah menilai Anda.
3. Belajar mencintai kekeliruan/kegagalan
Orang dengan kepercayaan diri yang rendah senantiasa memandang kegagalan sebagai hal yang memalukan.
Memang, tak bisa dipungkiri, kegagalan merupakan pengalaman yang menyakitkan. Namun demikian, paling tidak, kegagalan membuktikan bahwa kita memiliki keberanian untuk mencoba. Kegagalan merupakan elemen penting kesuksesan. menurut Thomas Alva edison, kegagalan memberi tahu kita bahwa strategi yang kita tempuh keliru. Dengan begitu, kita pun dapat mencoba strategi lainnya.
Untuk itu, saat Anda merasa kurang percaya diri karena gagal, geserlah persepsi Anda mengenai kegagalan. Terimalah kegagalan sebagai guru yang memberikan pelajaran penting kepada Anda sedemikian sehingga Anda tidak mengulangi kesalahan Anda.
4. Olahraga
Selama berolahraga, tubuh mengeluarkan endorphin, senyawa dalam tubuh yang meningkatkan perasaan positif dalam diri Anda. dengan perasaan positif ini, Anda pun menjadi lebih percaya diri.
Nah, untuk itu, untuk meningkatkan kepercayaan diri, tidak ada salahnya berolahraga setiap hari.
5. Temukan bakat Anda
Bakat adalah kemampuan/kecakapan yang dapat kita kuasai dengan mudah dibanding kecekapan yang lain. Kita jauh lebih mudah menguasai kecakapan/skill yang menjadi bakat kita dibanding menguasai skill yang tidak menjadi bakat kita.
Nah, jika kepercayaan diri Anda rendah karena Anda tidak memiliki kecakapan, tidak ada salahnya untuk menggali bakat Anda. Selanjutnya, setelah menemukan bakat Anda, asah bakat tersebut sedemikian rupa sehingga Anda benar-benar menguasanya.
Dengan demikian, kini Anda pun tidak perlu minder karena Anda memiliki kecakapan. Anda bukan lagi orang yang tidak berharga.
Demikian 5 tips menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan diri yang dapat penulis sampaikan kepada Anda. Semoga, tips-tips di atas bermanfaat bagi Anda.