Tidak bisa kita pungkiri bahwa stres terkadang muncul dari pekerjaan. Jam kerja yang berlebih, beban kerja yang terus bertabah atau atasan yang memberikan pekerjaan tambahan di luar jadwal yang sulit untuk ditolak. Ini adalah beberapa sumber stres yang sering dihadapi para pekerja.
Rasa takut akan kehilangan pekerjaan membuat mereka sulit menolak pekerjaan yang diberikan oleh atasannya. Apa yang ia dapatkan setelah menyelesaikan semua pekerjaan tersebut? Tidak ada. Ia menjadi marah pada dirinya dan kesal pada atasannya. Selain itu, atasanya cenderung akan melakukan hal yang sama di kemudian hari.
Jika ini terus berlangsung dalam waktu lama, depresi bisa datang menghampiri. Ini justru akan berakibat buruk pada kesehatan dan hubungan dengan keluarganya. Keluarganya bisa menjadi korban pelampiasan amarah yang tidak bisa ia ungkapkan kepada atasanya. Ini bukanlah harapan setiap mereka yang bekerja bukan?
Pada kenyataannya, meskipun para pekerja memiliki beban kerja yang begitu tinggi, pihak manajemen tidak begitu memberi solusi atas masalah tersebut. Para manajer pun tidak bisa berbuat banyak atas masalah ini. Mereka akan terus melakukan hal yang sama kepada bawahannya. Anda tidak bisa mengubah atasan apalagi manajemen dengan begitu mudah.
Yang bisa Anda lakukan hanya mengubah diri Anda. Membuat cara yang berbeda dalam bekerja. Ini bisa mengurangi tingkat stres di pekerjaan Anda. Berikut 7 cara yang bisa Anda lakukan untuk menolak stres :
1. Buat Pilihan
Apapun yang terjadi, pekerjaan Anda tetap tidak akan berkurang. Atasan Anda akan terus memberikan pekerjaan yang sama. Jarang sekali atasan yang bisa mengerti keadaan bawahanya. Jika Anda mendapatkan atasan yang peduli pada bawahanya maka Anda sangat beruntung. Meskipun begitu pekerjaan tetaplah pekerjaan. Anda tetap akan menyelesaikanya sesuai batas waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jika atasan Anda sama sekali tidak mau tahu tentang masalah Anda, di pastikan Anda akan stres karenanya. Seperti apapun mereka, Anda memiliki kebebasan untuk memilih. Apakah stres karena pekerjaan yang ada dan terus menumpuk atau memilih untuk mengerjakan secepat mungkin dan menikmatinya. Pilihan Anda akan menentukan bagaiman kondisi emosi Anda.
2. Buat Prioritas
Anda memiliki daya terbatas untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam waktu bersamaan. Jika ingin pekerjaan Anda selesai dalam waktu yang telah ditentukan, Anda harus membuat prioritas atas semua pekerjaan Anda. Menentukan pekerjaan mana yang harus terlebih dulu diselesaikan.
Susunlah daftar kerja Anda di pagi hari sebelum mulai bekerja. Mulai dari yang perlu sampai tidak penting untuk dikerjakan. Sesuaikan pekerjaan Anda dengan batas waktu yang ada. Jika pekerjaan Anda terlalu banyak, delegasikan pada bawahan Anda. Ini pasti akan mempercepat proses penyelesaiannya.
Di saat akan pulang kerja, tinjaulah kembali pekerjaan Anda. Mulai dari apa yang telah dikerjakan sampai yang belum dikerjakan. Lihat pula apa yang bisa Anda kerjakan di esok hari. Ini akan membantu Anda menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang ada. Optimalkan waktu Anda dengan kontrol diri yang baik.
Kurangilah melakukan pekerjaan yang tidak penting seperti mengecek handphone, sosial media, berselancar di internet sampai melakukan multitasking. Jika tidak terlalu penting hindarilah berinteraksi dengan rekan kerja. Anda bisa melakukanya di jam istirahat atau setelah pulang kerja. Fokuslah dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain.
3. Pelajari Cara Untuk Berkata Tidak
Salah satu sumber stres yang tidak diketahui banyak orang adalah tidak bisa berkata tidak. Mereka melakukan apapun yang diminta oleh orang lain. Jika Anda memiliki sifat seperti di atas, mulai sekarang belajarlah untuk berkata tidak.
Begitu juga halnya di kantor. Tidak semua pekerjaan yang diminta harus Anda selesaikan. Meskipun terkadang ada rasa khawatir karena akan dibenci oleh atasan atau teman-teman sekantor. Sadar atau tidak, saat Anda menerima pekerjaan tersebut Andalah yang akan stres sendiri.
Ini tentu akan berakibat buruk pada diri Anda sendiri. Anda akan menyalahkan diri sendiri. Ini membuat produktivitas Anda tidak maksimal. Ujung-ujungnya, karier Anda akan redup, bukan seperti yang Anda impikan. Belajarlah untuk berkata tidak. Saat atasan Anda memberikan pekerjaan baru, tolaklah dengan cara yang halus. Jangan berkata “tidak bisa” secara langsung. Ini akan membuat ia merasa lebih sakit hati daripada melakukan dengan cara yang berbeda.
Buatlah alasan logis yang bisa ia terima. Mungkin pekerjaan yang sekarang yang harus Anda selesaikan terlebih dahulu, masih banyaknya pekerjaan yang ia telah berikan tapi belum diselesaikan dan alasan lain yang bisa ia terima. Dengan begitu Anda bisa menghindari terjadinya stres. Anda tidak perlu merasa bersalah atau merasa khawatir akan penolakan tersebut. Bersikaplah seperti biasa. Tidak ada masalah sama sekali.
4. Istirahat Yang Cukup
Berikan diri Anda waktu istirahat yang cukup. Pastikan waktu istirahat siang Anda diberikan untuk diri Anda. Bukannya sibuk menyelesaikan pekerjaan yang ada. Ini adalah waktu untuk tubuh Anda mengembalikan kekuatannya.
Tubuh yang terlalu lalah akan sangat merugikan sekali. Mulai dari produktivitas yang menurun, kemungkinan besar untuk melakukan kesalahan, pekerjaan menjadi lebih lama diselesaikan sampai mempengaruhi suasana hati Anda.
Saat bekerja setelah makan siangpun membuat Anda merasa lelah, cobalah untuk berhenti bekerja sejenak. Beristirahatlah selama 5-10 menit. Anda bisa berjalan memutari ruanga kerja, memejamkan mata sambil menikmati keheningan dan aktivitas lain yang tidak memaksa pikiran untuk bekerja. Cobalah. Rasakan manfaatnya.
5. Curhat Dengan Rekan Kerja
Jika Anda masih merasa stres, bisa jadi Anda membutuhkan orang lain dijadikan sebagai tempat curhat. Anda membutuhkan orang lain untuk mendengarkan suara hati Anda, jeritan hari yang terus disimpan selama ini.
Carilah rekan kerja atau teman yang bisa dijadikan sebagai tempat curhat. Mereka adalah orang yang bisa Anda percayai dan tidak “bocor” juga. Jika tidak, mereka hanya akan menambah stres Anda sendiri. Fokuslah untuk mencari solusi dari masalah Anda. Bukan hanya asik menjelekkan atasan atau rekan yang membuat Anda stres.
6. Mulailah Dengan Perubahan Kecil
Satu hasil besar hanya akan terjadi dengan satu tindakan kecil. Berlatihlah memperaktekkan semua hal yang telah Anda buat. Mulai dari merealisasikan jadwal kerja, memaksa diri Anda sedikit disiplin atas target kerja yang telah ditetapkan di pagi hari. Melatih diri untuk menolak pekerjaan dari atasan atau rekan kerja Anda.
Anda harus menunjukkannya dari dua sisi. Melalui verbal dan nonverbal. Bukan hanya berlatih melalui verbal tetapi juga secara nonverbal. Kita bisa berbohong secara verbal tetapi kebohongan itu bisa terditeksi melalui bahasa tubuh kita. Belajarlah untuk membuat bahasa tubuh Anda selajalan dengan bahasa apa yang Anda ucapkan.
7. Berlibur
Jika Anda memiliki jatah libur, berliburlah. Berikan waktu untuk diri Anda sendiri dengan berpergian ke tempat wisata yang Anda inginkan. Anda bisa mengajak teman atau saudara Anda di akhir pekan. Ini untuk melonggarkan urat saraf Andayang telah tegang selama ini. Nikmatilah waktu berlibur Anda. Saat Anda merasa tenang, pikiran akan mengelurakan hormon endorfin. Hormon ini akan menyeimbangkan kesetabilan tubuh Anda dari tekanan di tempat kerja.
Inilah cara yang bisa Anda gunkan untuk menolak stres di tempat kerja. Pembaca, cara apa yang Anda gunakan untuk menolak stres di tempat kerja. Tulis komentar Anda di bawah ini.