Setiap orang akan menghabiskan sepertiga bahkan lebih hidup mereka untuk bekerja. Apakah mereka bekerja untuk diri mereka sendiri atau untuk orang lain. Dua bagian ini memiliki kisah suka dan duka tersendiri. Terlepas dari itu, kita perlu memilih di bagian mana kita ingin berada. Apakah bekerja untuk diri sendiri atau bekerja untuk orang lain. Artinya menjadi pemilik usaha atau membantu orang lain menjalankan dan membesarkan usaha mereka.
Dengan pertumbuhan Indonesia saat ini, pemerintah mulai menggunkan berbagai cara agar para muda mudi Indonesia mau menjadi pengusaha. Dengan tujuan membantu meningkatkan pertumbuhan perekonomian negara. Alih-alih membantu orang lain dan meningkatkan taraf hidup si calon pengusaha.
Meskipun telah ada sosialisasi tapi masih banyak tamatan universitas memilih untuk menjadi pekerja dengan mengapdikan diri mereka kepada orang yang membayar mereka.
Selang beberapa tahun bekerja, mulai keluar keluhan yang kurang mengenakkan, seolah bekerja untuk orang lain tidaklah selamanya menyenangkan dan baik untuk diri sendiri. Dibutuhkan proses dan waktu yang panjang untuk mencapai puncak karier yang gemilang. Secara tidak langsung dibutuhkan proses untuk mendapatkan penghasilan besar.
Dengan alasan tersebut banyak orang mulai berpikir untuk menjadi pengusaha. Dengan harapan bisa memiliki hidup yang lebih baik dan mampu mengatasi semua masalah yang berkaitan dengan uang. Mulai dari pendidikan anak, membeli baju, tas, mobil, rumah sampai pada perjalanan keluar negri yang bisa mereka nikmati.
Terlepas dari alasan di atas, masih banyak alasan lain mengapa seseorang memilih untuk menjadi pengusaha bukan bekerja untuk orang lain. Alasan ini juga tidak ada hubunganya dengan kesuksesan dan kegagalan seseorang menjadi pengusaha.
Berikut 10 alasan mengapa seseorang memililh menjadi pengusaha :
1. Hidup Baik Yang Layak Dicapai
Menjadi pengusaha memberikan harapan yang lebih besar kepada setiap pengikutnya untuk berharap memiliki hidup yang lebih bermakna. Di mana mereka bisa bebas secara keuangan dan waktu. Tawaran inilah yang membuat seseorang lebih tertarik untuk menjadi seorang pengusaha daripada menjadi seorang pekerja.
2. Ingin Memiliki Waktu Bersama Keluarga
Ini sering terjadi bagi mereka yang telah berumah tangga tetapi tidak memiliki banyak waktu bersama keluarga. Tidak jarang mereka yang menjadi pengusaha adalah orang yang memiliki karier yang cemerlang di perusahaan sebelumnya.
Sayangnya apa yang mereka capai dipekerjaan tidak memberikan hasil serupa pada rumah tangga mereka. Tidak jarang mereka melewatkan tumbuh kembang anak mereka yang membuat mereka lebih memilih pindah profesi agar bisa memiliki banyak waktu bersama keluarga. Mengikuti tumbuh kembang anak mereka.
3. Ingin Memiliki Sumber Penghasilan Yang Lebih Besar
Ini sangat banyak terjadi pada pengusaha. Di mana mereka begitu fokusnya menghasilkan profit dan profit. Dengan pemikiran dengan memiliki banyak uang, mereka bisa menikmati hidup yang lebih menyenangkan. Mereka bisa bebas dari lilitan hutang, memiliki hidup yang berkecukupan, mempu berlibur ke luar negri dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebebasan keuangan.
4. Tidak Ada Pilihan
Menjadi pengusaha terkadang menjadi pilihan terakhir yang harus dipilih seseorang. Karena ketatnya persaingan dan sulitnya mendapatkan pekerjaan menuntut seseorang lebih kreatif menghasilakan uang. Terkadang menjadi seorang pengusaha menjadi pilihan terakhir untuk bisa menyambung hidup pribadi atau keluarganya.
Saat prodak mereka terjual lebih banyak dan mendapatkan untung yang lebih besar membuat mereka memilih menjadi seorang pengusaha daripada harus menggantungkan hidup kepada orang lain. Motivasi inilah yang menguatkan pilihan mereka untuk tetap menjadi pengusaha.
5. Ide Yang Bisa Menjadi Sumber Penghasailan
Terkadang ide yang dimiliki seseorang tidak bisa diwujudakan oleh perusahaan dan atau si pemilik ide ingin menjadikan idenya menjadi usaha tersendiri. Motivasi ini menjelaskan banyak karyawan yang berhenti bekerja dan membuka usaha yang tidak jauh berbeda dengan prodak perusahaan lamanya.
Luar biasanya, ia memiliki ide yang lebih cemerlang untuk dijadikan prodak atau pelayanan yang bernilai tinggi yang bisa membantu banyak orang mengatasi masalah mereka. Tidak jarang prodak baru ini dimodifikasi sedemikian rupa agar memiliki tampilan yang lebih menarik untuk dicoba.
6. Suka Tantangan
Sebagian orang tidak suka melewati hari dengan tindakan yang monoton. Sifat dasar kepribadian ini memicu mereka untuk bertindak melakukan hal berbeda yang membuat mereka lebih tertantang. Rasa tertantang inilah yang mereka tidak bisa dapatkan di pekerjaan yang menuntut rutinitas dan konsisiten dalam waktu lama.
Alasan inilah yang membuat seseorang lebih memilih untuk menjadi pengusaha agar bisa memuaskan diri mereka dari energi besar dalam diri mereka.
7. Tidak Suka Diatur Dan Perintah Oleh Orang Lain
Sebagian orang tidak suka jika harus diatur dan diperintah oleh orang lain. Mereka lebih suka hidup secara mandiri dalam bekerja dan mengambil keputusan. Inilah yang memicu mereka untuk membuka usaha sendiri tanpa harus terikat dengan orang lain.
Dengan memiliki usaha sendiri, mereka memiliki kebebasan untuk bertindak secara pribadi dan mengarahkan orang lain untuk bekerja membantunya. Semua tentunya dengan membayar pekerja tersebut.
8. Pelayanan
Pada tingkat yang lebih tinggi, orang yang mau menjadi pengusaha cenderung ingin membagikan apa yang mereka ketahui dan membantu banyak orang dalam wilayah yang lebih besar. Mereka tergerak karena misi, tujuan hidup yang jelas dalam bertindak.
Seperti apa bentuk pelayanan dalam usaha?
Koperasi, bank, prodak kesehatan, perusahaan mobil dan masih banyak usaha lain memiliki satu tujuan yang sangat jelas, mereka ingin melayani lebih banyak orang. Mereka ingin membantu lebih banyak orang. Mereka ingin meringankan masalah yang dihadapi oleh banyak orang tanpa dihalangi oleh ruang dan waktu.
Dengan misi seperti inilah mereka bertumbuh dengan sangat cepat. Karena mereka fokus kepada kebaikan banyak orang.
9. Ingin Membantu Banyak Orang
Masih sejalan dengan poin sebelumnya. Bedanya, seorang pengusaha membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalankan dan membesarkan usaha yang telah ia miliki. Secara tidak langsung, ia membuka kesempatan kepada orang lain untuk bekerja, menyediakan lapangan pekerjaan kepada orang lain untuk membantu si pengusaha mencapai tujuanya.
Tentu saja, si pengusaha memberikan imbalan atas kesediaan memberikan waktu dan energi dalam bentuk gaji. Secara tidak langsung orang yang telah membantu si pengusaha bisa menyambung kehidupannya atau keluarganya.
10. Beramal
Jika Anda menjadi seorang pengusaha, secara tidak langsung Anda telah beramal.
Bagaimana bisa?
Pertama, Anda telah membantu orang lain dalam menyambung hidup mereka. Di mana Anda menyediakan lapangan pekerjaan. Anda telah memberikan mereka kesempatan bekerja dan mendapatkan sumber penghasilan yang halal tanpa mereka harus melakukan tindakan yang melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Yang kedua, ini adalah ajaran agama yang menekankan untuk saling membantu orang lain.
Saya pernah melihat seorang yang sukses luar biasa sebagai seorang karyawan di perusahaan asing. Ia memiliki karier yang sangat cemerlang dengan posisi yang sangat bergengsi. Ia juga memiliki kehidupan keuangan yang baik. Tapi setelah pensiun, ia memilih menjadi pengusaha dengan tujuan beramal, menjalankan ajaran agamanya dengan membantu orang lain.
Dalam beberapa tahun kemudian, perusahaannya bertumbuh dengan pesat karena mendapatkan proyek besar dari perusahaan lain. Bukan hanya dirinya yang bahagia, orang yang bekerja di dalamnya juga bahagia karena mendapatkan penghasilan lebih dari upah daerah. Hanya dengan niat beramal, tanpa ia sadari, ia mendapatkan lebih daripada yang ia bayangkan sebelumnya.
Meskipun menjadi pengusaha menawarkan kesempatan dan manfaat yang besar dan tak terbatas, bukan berarti menjadi seorang pengusaha itu mudah dan bisa mencapai hasil dalam waktu singkat. Bahkan sebaliknya, menjadi seorang pengusaha itu memberikan tantangan yang jauh lebih besar dengan resiko yang tidak tanggung-tanggung jika Anda gagal.
Apa yang bisa Anda dapat setimpal dengan kegagalan yang bisa terjadi. Dibutuhkan keseriusan, kebulatan hati, niat dan sikap mau belajar tinggi untuk terus mencoba dan menginovasi apa yang telah ada dan menerapkan metode yang dipelajari dari media tempat Anda belajar. Tanpa sikap ini, besar kemungkinan terjadi kegagalan.
Inilah alasan mengapa seseorang memilih untuk menjadi seorang pengusaha. Jika saat ini Anda telah menjadi pengusaha, apa motivasi Anda menjadi pengusaha? Tulis komentar Anda di bawah ini.
Membantu😅
Thank you