Apa Dan Bagaimana Mengatasi Ketidakbahagiaan

Shares

Benner-1.png

 

happy life

Setiap orang sadar atau tidak pasti mengingkan hidup bahagia. Perasaan bahagia memiliki daya pikat yang sangat dahsyat. Bagaimana tidak, apapun yang kita lakukan pasti semata-mata karena dorongan untuk merasakan emosi yang satu ini. Misalnya memilki penghasilan yang lebih besar, jabatan tinggi, berlibur bersama keluarga dan masih banyak lagi.

Tapi kenyatanya banyak yang sulit menikmati perasaan bahagia itu sendiri. Mereka terjebak pada ikatan emosi yang mematikan seperti marah, kesal, sakit hati, dendam, merasa bersalah dan masih banyak emosi negatif lainya.

Di sini kita akan akan membahas apa saja yang membuat kebanyakan orang tidak bisa bahagia dan bagaimana seharusnya kita menanggapinya. Agar kita bisa lepas dari ikatan emosi negatif tersebut.

Berikut beberapa penyebab perasaan bahagia itu begitu sulit untuk dirasakan:

1. Sibuk Dengan Masalah Hari Ini

Setiap orang pastinya memiliki masalah dalam hidupnya. Masalah, baik ringan atau berat, pasti dihadapi oleh semua orang. Memilih untuk makan siang saja bisa menjadi masalah untuk sebagian orang. Bahkan ada teman saya, harus menghabisakan waktu berjam-jam hanya untuk memilih pakaian yang dia pakai hari ini agar penampilanya kelihatan menarik.

Bersyukurlah saat kita masih memiliki masalah. Itu artinya kita masih hidup. Kita masih diijinkan untuk menikmati hidup hari ini. Itu satu tanda yang baik di mana kita bisa meningkatkan kualitas diri kita dari masalah yang sedang kita hadapi.

Kita juga perlu belajar untuk memilih hidup seperti yang kita ingin. Dengan memiliki dan melatih kesadaran, akan lebih mudah untuk kita merasa bahagia. Satu hal yang pasti adalah, kita harus fokus pada hal yang kita inginkan terutama mengalami emosi positif seperti bahagia, cinta dan kasih. Ini akan lebih memudahkan kita mengarahkan energi yang kita miliki.

2. Apakah Anda Masih Marah?

Apakah Anda masih marah atau memendam emosi negatif pada orang atau lingkungan yang memperlakukan Anda secara tidak adil? Jika ia, cobalah untuk melepas emosi negatif tersebut. Jika mereka memperlakukan kita secara tidak adil, wajarlah kalau kita marah. Tapi kalau kita tidak bisa mengendalikan apalagi terbelenggu oleh kemarahan kita, sebenarnya kitalah yang rugi besar.

Kemarahan yang dipendam bisa memicu kita untuk mudah meledak, bahkan tidak jarang kita melampiaskan kemaraham tersebut pada orang yang salah. Mereka yang sebenarnya tidak ada masalah sama sekali dengan kita. Jika ini terjadi, kita menambah masalah dan secara tidak langsung memperburuk diri kita sendiri.

Cobalah untuk memaafkan orang atau lingkungan yang membuat kita merasa tidak adil. Maafkan juga diri kita karena telah mengijinkan diri kita menerima perlakuan tidak adil tersebut. Meskipun akan terasa sangat berat, lakukan dengan sadar dan niat yang tulus untuk menjadi diri Anda sendiri tanpa terbelenggu oleh emosi negatif.

3. Terlalu Bernafsu Dengan Tujuan

Setiap orang pasti memiliki kebutuah dan keinginan dalam hidup. Dalam kenyataannya, kebanyakan orang begitu bernafsu untuk mencapai bahkan kalau bisa langsung memilikinya tanpa melakukan proses yang dibutuhkan.

Yang perlu kita pehami adalah sekarang dan kesuksesan kita memiliki jeda waktu. Di jeda waktu itulah kita perlu mengembangkan diri kita. Baik secara soft skill dan hard skill. Soft skill adalah istilah sosiologis yang mengacu pada sekelompok karakter atau kepribadian yang kita bentuk sejak kecil. Contonya seperti sikap sabar, telaten, pekerja keras, sikap mandiri, rasa humor dan masih banyak lagi.

Sedangkan hard skill sering disebut dengan competence skill, keahlian yang kita pelajari secara sadar dalam waktu tertentu yang membantu kita menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Contohnya, skill, menguasai bahasa tertentu, menggambar, menguasai penggunaan komputer sampai dengan membawa mobil. Dengan mengembanakan soft dan hard skill yang dibutukan justru akan sangat membantu kita meraih apa yang kita inginkan dalam hidup. Terutama untuk merasa lebih bahagia.

Kembali ke nafsu, maksudnya bernafsu akan tujuan. Jika Anda terlalu bernafsu untuk mencapai tujuan Anda, Anda akan semakin sulit meraihnya. Anda juga rentan untuk mengalami stress. Paradoks dari keinginan adalah tidak terikat dengan keingian tersebut. Cobalah melepasnya dengan melakukan upaya dan fokus kepada hal yang bisa membuat Anda merasa bahagia.

Contoh yang paling mudah saat akan tidur. Jika kita fokus memikirkan, “saya ingin tidur, posisi ini akan nyaman, terungkep kenya lebih baik, kok belum tidur-tidur, saya ingin tidurrrrr.” Ini akan membuat Anda semakin sulit untuk tidur. Lepaskan ikatan ingin tidur tersebut, maka Anda akan semakin mudah untuk tidur.

4. Terlalu Perfeksionis

Dalam beberapa hal sikap ini memang sangat dibutuhkan. Tapi kita harus bisa mengatur standar kita sendiri, bukan terbelenggu olehnya. Memilki sifat perfeksionis memang baik jika kita bekerja di bidang yang membutuhkan tingkat detail yang tinggi. Ini justru akan membuat prodak atau jasa kita akan semakin baik di mata klien kita.

Perfeksionis dalam semua hal terutama dalam kegiatan sehari-hari bisa menjadi dampak yang buruk untuk kita apalagi harus menuntut orang lain di dalamnya. Kita “memaksa” mereka harus bisa mengikuti standar yang dibuat. Jika mereka memilki kepribadian seperti kita, maka kita beruntung.

Malangnya, mereka tidak memilki sifat seperti itu. Mereka akan stres karena standar kita, begitu juga sebaliknya. Pahamilah bahwa standar yang kita buat harus realistis dan bisa dicapai oleh semua tim kita. Target ini akan membuat kita lebih bisa menikmati pekerjaan kita.

Tuntutan dan harapan yang terlalu tinggi kepada orang tidaklah baik diri kita sendiri. Jadi belajarlah melepas harapan tersebut. Ini juga akan mengurangi beban emosi yang akan Anda hadapi jika mereka tidak bisa memenuhi standar atau keinginan Anda.

5. Melanggar Aturan Diri Atau Norma yang Berlaku

Kepribadian tertentu bisa terbeban oleh masalah dalam waktu yang sangat lama. Mereka marah atau merasa bersalah kepada diri sendiri dan orang lain meskipun orang yang bersangkutan tidak lagi mengingat masalah tersebut.

Jika kita salah satu dari kepribadian yang suka terbeban dan membawa masalah untuk waktu yang lama maka kita perlu mencari tahu kebenaran yang sebenarnya. Apakah kita memang benar merasa bersalah atas apa yang telah kita lakukan? Jika memang ia, cobalah untuk memaafkan dan tidak melakukan hal yang sama untuk kesekian kalinya. Jika perlu minta maaflah kepada orang yang telah Anda kecewakan.

Belajarlah untuk mendengarkan suara hati. Apakah kita perlu atau tidak melakukan hal tertentu. Jika memang yang dilakukan terasa tidak nyaman, jangan dilakukan. Anda menjadi tidak baik bila Anda memaksakan kehendak Anda. Anda akan merasa tidak nyaman karena adanya teguran dari dalam diri Anda. Yang nantinya akan membuat Anda sulit untuk merasa bahagia.

6. Masih Tidak Menerima Kenyataan Hidup???

Apa yang ada diimajinasi kita tidak sesuai dengan kenyataan hidup yang sebenarnya. Kita tidak bisa menerima kondisi kita saat ini. Pikiran kita yang kreatif akan mencari pembenaran yang membuat segala sesuatu akan tampak benar. Mulai lingkungan, pekerjaan, pacar, bahkan sampai orangtua dan tanggal lahir kita bisa menjadi penyebab masalah kita saat ini. Ini akan membuat kita sulit untuk merasa bahagia.

Jika kita mengalami hal ini, sadarlah bahwa itulah kenyataanya. Kita tidak bisa mengubah kenyataan yang telah terjadi. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah mengubah mindset dengan memperbaiki diri dan membentuk sikat-sifat yang bisa membantu kita mengatasi masalah kita.

Tentunya ini tidak mudah, tapi dengan berlatih dan berniat mengembakan diri, cepat atau lambat akan mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Ini akan membuat kita bisa menerima diri kita apa adanya, dan tentunya kita juga akan lebih mudah untuk merasa bahagia.

Inilah beberapa penyebab ketidakbahagiaan yang dialami oleh kebanyakan orang saat ini. Dengan mengembangkan sikap sadar dan belajar untuk lebih banyak bersyukur akan membuat kita lebih mudah untuk bahagia. Yang nantinya akan mempermudah kita mencapai kesuksesan yang sedang diperjuangkan.

Apakah Anda sudah bersyukur dan merasa bahagia hari ini? Atau malah sebaliknya. Kalau ia, jangan ragu untuk menuliskan komentar Anda di bawah ini.

Benner-1.png

 

About the Author ronalbiring

>