Sudah menjadi rahasia umum bahwa stres merupakan makanan sehari-hari. Kenyataan ini tidak terlepas dari tekanan hidup yang silih berganti. Mungkin, sekarang, tekanan muncul di tempat kerja. Kemarin, Anda tertekan karena masalah rumah tangga. Esok? Entah apa lagi yang akan menekan hidup Anda.

Stres memang membuat Anda tidak nyaman. Detak jantung meningkat, otot menegang, susah tidur, bahkan tak jarang pula timbul kecemasan di dalam diri Anda tentang hari esok. Stres juga bisa membuat Anda semakin stres manakala Anda tidak mengetahui cara untuk terbebas darinya.

Sebenarnya, banyak sekali cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi stres. Anda dapat meluangkan waktu sejenak untuk menikmati teh hangat, mendengarkan musik, jalan-jalan, atau pun bermain video game. Semua cara itu terbukti dapat mengurangi stres.

Anda pun dapat mencoba membaca buku. Pada tahun 2009, Universitas Sussex (The University of Sussex) melakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh membaca buku pada tingkat stres. Dan, pada penelitian itu, mereka berhasil membuktikan bahwa membaca buku dapat mengurangi level stres yang kita alami.

Para pakar psikologi meyakini, ini dikarenakan saat membaca buku, pikiran kita dituntut untuk berkonsentrasi penuh pada isi buku yang kita baca. Ini artinya, perhatian kita teralihkan dari yang awalnya tertuju pada sumber stres ke isi bacaan.

Dr. Lewis, seorang pakar neuropsikologi yang memimpin penelitian itu menyatakan, “Losing yourself in a book is the ultimate relaxation,” yaitu bahwa terhanyut di dalam buku merupakan relaksasi yang penuh. Dan, kita tahu bahwa relaksasi merupakan cara yang sangat efektif untuk mengurangi stres.

Mengapa terhanyut di dalam buku merupakan bentuk relaksasi? Dr. Lewis menjawab, “It really doesn’t matter what book you read, by losing yourself in a thoroughly engrossing book you can escape from the worries and stresses of the everyday world and spend a while exploring the domain of the author’s imagination.” Tak peduli buku apa yang kita baca, dengan menghanyutkan diri ke dalam buku yang sepenuhnya menyita perhatian kita, kita dapat melarikan diri dari kekhawatiran dan tekanan hidup sehari-hari dan menghabiskan waktu sejenak untuk menyelami imajinasi sang penulis buku. Ini artinya, kita benar-benar berada di dalam relaksasi yang penuh karena konsentrasi kita hanya tertuju pada satu hal.

Itulah mengapa, membaca buku dapat menjadi solusi stres yang andal.

Sekarang, pertanyaannya, mana di antara cara-cara di atas yang lebih efektif dalam mengurangi stres? Mendengarkan musik? Menikmati teh hangat? Jalan-jalan? Bermain video game? Atau, membaca buku?

Hmm, jika kita bandingkan segi efektivitas antara cara-cara di atas, membaca buku terbukti menempati peringkat pertama. Pernyataan ini bukan hanya perkiraan penulis, lho. Ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Universitas Sussex di atas.

Dalam penelitian tersebut, sejumlah sukarelawan berpartisipasi. Penelitian dilakukan dengan memberikan tes dan latihan kepada mereka. Dengan tes dan latihan tersebut, tekanan darah dan detak jantung para sukarelawan meningkat, yang artinya, mereka mengalami stres.

Nah, setelah menyelesaikan rangkaian tes dan latihan tersebut, para sukarelawan diminta untuk melakukan satu di antara solusi-solusi stres di atas, yaitu mendengarkan musik, menikmati teh hangat, jalan-jalan, bermain video game, atau membaca buku. Sukarelawan dibagi menjadi lima kelompok, di mana kelompok pertama diminta mendengarkan musik; Kelompok kedua diminta meminum teh hangat; Kelompok ketiga diminta untuk berjalan-jalan; kelompok keempat diminta untuk bermain video game; Dan, kelompok terakhir diminta untuk membaca buku.

Hasilnya, didapati bahwa tingkatan stres para sukarelawan yang membaca buku paling banyak berkurang.

Nah, penasaran dengan hasil penelitian itu? Yuk, langsung saja kita simak hasilnya berikut ini.

Membaca buku

Ditemukan hasil bahwa tingkatan stres para sukarelawan yang membaca buku berkurang hingga 68 persen. Mereka, para sukarelawan itu, hanya perlu meluangkan waktu enam menit untuk membaca buku hingga stres mereka berkurang.

solusi stres

Nah, jika hanya dengan membaca buku selama 6 menit saja stres sudah berkurang, apalagi membaca buku hingga satu jam?

Mendengarkan musik

Mendengarkan musik menempati peringkat kedua, setelah membaca buku, sebagai cara solusi stres yang efektif.

Para sukarelawan (yang mendengarkan musik) mendapati tingkatan stres mereka berkurang sebanyak 61 persen saat mereka mendengarkan musik, sesaat setelah melakukan tes dan latihan yang diberikan kepada mereka.

Menikmati teh hangat

Sesaat setelah melakukan serangkaian tes dan latihan yang membuat detak jantung dan tekanan darah mereka meningkat, dalam kata lain, tes dan latihan yang membuat mereka stres, sukarelawan pada kelompok ke-3 diminta untuk menikmati teh hangat yang disajikan untuk mereka. Hasilnya, setelah menikmati teh hangat, mereka pun mendapati tingkat stres mereka berkurang hingga 54 persen.

Jalan-jalan

Dalam penelitian itu, didapatkan bahwa jalan-jalan menduduki peringkat ke-4 sebagai solusi stres, kalah satu peringkat dari menikmati teh hangat.

Para sukarelawan yang diminta untuk berjalan-jalan, terbukti tingkat stres mereka berkurang hingga 42 persen.

Bermain video game

Pringkat terkahir sebagai solusi stres diduduki oleh bermain video game.

Dalam penelitian itu, bermain video game terbukti mengurangi tingat stres para relawan hingga 21 persen dari level stres semula.

Membaca Buku sebagai Solusi Stres yang Sangat Ampuh

Nah, demikianlah peringkat aktivitas-aktivitas di atas sebagai cara yang efektif dalam mengurangi stres.

Sudah jelas, bukan, bahwa membaca buku merupakan solusi stres paaaling efektif di antara solusi-solusi di atas? Dengan membaca buku, selain stres kita berkurang, Anda pun senantiasa memperoleh manfaat lainnya.

Sebagai contoh, saat Anda membaca buku self-help, maka Anda dapat sekaligus menyerap banyak informasi di dalam buku itu. Siapa tahu, buku itu memberikan Anda solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang Anda hadapi.

Atau, barangkali Anda membaca cerita fiksi. Tentu saja, selain stres berkurang, Anda juga mendapatkan hiburan yang menarik. Di samping itu, Anda dapat menarik pelajaran dari cerita tersebut. Apalagi, jika buku itu merangsang imajinasi Anda, hmm, kreativitas Anda bisa meningkat.

Jadi, apakah Anda ragu untuk mencoba mengurangi stres Anda dengan membaca buku? Well, bukti sudah ada. Lagipula, Anda tidak akan merugi dengan meluangkan sedikit waktu Anda untuk membaca buku.

Oya, Anda pun dapat menggabungkan membaca buku dengan aktivitas lainnya. Sebagai contoh, Anda dapat membaca buku sembari menikmati teh hangat. Wah, pasti hasilnya jauh lebih efektif. Stres Anda akan lebih cepat berkurang.

Atau, Anda dapat membaca buku sambil mendengarkan musik. Apa yang perlu Anda perhatikan, pilihlah musik instrumental supaya konsentrasi Anda tidak terpecah antara musik dan isi bacaan. Hal ini sebagaimana yang penulis jelaskan dalam artikel yang berjudul Membaca Buku sambil Mendengarkan Musik? Efektifkah? Dalam artikel itu, penulis menjelaskan bahwa mendengarkan musik yang disertai dengan lirik dapat menghambat penyerapan informasi yang terdapat di dalam buku bacan kita. Lain halnya dengan mendengarkan musik instrumental. Mendengarkan musik instrumental melibatkan bagian otak yang berbeda dengan bagian otak yang digunakan untuk membaca buku. Karena itu, musik instrumental tidak menghambat penyerapan infromasi yang kita baca.

Bagaimana? Mudah, bukan, menghilangkan stres? Solusinya, bacalah buku sebanyak-banyaknya!

 

 

 

 

 

 

 

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

>