Pada artikel sebelumnya, penulis menjelaskan bahwa untuk memahami bacaan, Anda perlu merumuskan tujuan membaca.

Mengapa tujuan membaca bisa membantu Anda memahami isi bacaan? Apa alasannya?

Alasannya, tujuan membaca membuat fokus Anda terarah dengan benar. Tujuan membaca mengarahkan fokus Anda pada informasi yang sesuai kebutuhan Anda dan mengesampingkan informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan begitu, otak Anda tidak bingung.

Tanpa tujuan membaca, arah fokus Anda tidak jelas. Otak bingung dan terombang-ambing. Keterombang-ambingan itu pada akhirnya membuat Anda sulit paham materi bacaan.

Pertanyaannya, bagaimana cara merumuskan tujuan membaca yang efektif, yang dapat mengarahkan fokus pada informasi yang Anda butuhkan dan mengesampingkan informasi yang tidak Anda butuhkan?

Artikel ini ditulis untuk menjawab pertanyaan di atas. Untuk itu, jangan ke mana-mana, simak artikel ini hingga selesai dan temukan manfaat di dalamnya.

Sekarang, mari kita mulai dari langkah pertama, yaitu gambaran besar.

Cara Membuat Tujuan Membaca yang Efektif

Berikut ini beberapa langkah yang perlu Anda tempuh untuk membuat tujuan membaca yang efektif.

1. Gambaran besar

Ketika hendak membaca buku, hal pertama yang wajib Anda lakukan yaitu mengetahui gambaran besar gagasan yang disampaikan sang penulis dalam buku tersebut. Tanpa mengetahui gambaran besar, Anda tidak paham apa yang dibahas di dalam buku itu.

Memahami gambaran besar gagasan sang penulis membuat Anda lebih SIAP untuk menyerap/memahami informasi yang disampaikan di dalamnya. Otak Anda tahu ke mana Anda hendak melangkah.

Di samping membuat Anda lebih siap untuk menyerap informasi, memahami gambaran besar juga MEMUNGKINKAN ANDA MERUMUSKAN TUJUAN MEMBACA. Tujuan membaca tidak boleh keluar dari konteks gagasan itu.

Lantas, bagaimana agar Anda bisa memahami gambaran besar gagasan sang penulis?

Tanyakan pertanyaan berikut ini:

Masalah apa yang hendak dipecahkan sang penulis atau pesan apa yang ingin disampaikan sang penulis dalam buku ini?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, Anda dapat memperhatikan:

judul buku,

dilanjut ke daftar isi,

dilanjut ke pendahuluan/ latar belakang masalah,

terakhir, perhatikan kalimat pertama dari tiap-tiap bab.

Dari situ, Anda bisa memprediksi kesimpulan/gambaran besar gagasan yang hendak disampaikan sang penulis.

Setelah Anda mengetahui gambaran besarnya, barulah Anda dapat merumuskan tujuan Anda membaca buku itu. Tujuan membaca tidak boleh keluar dari konteks gagasan tersebut.

2. Tujuan membaca

Jika yang ditawarkan buku kepada Anda adalah gagasan sang penulis, maka tujuan membaca Anda adalah apa yang ingin Anda peroleh dari gagasan itu. Tujuan membaca tidak mengharuskan Anda menyerap 100% informasi yang disampaikan buku. Justru tujuan membaca yang baik adalah yang spesifik, yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dan, yang sesuai kebutuhan Anda ini mungkin hanya meliputi 15% isi buku, 50%, atau 70%.

Contoh, andaikanlah Anda hendak membaca buku berjudul Fokus. Gagasan yang ingin disampaikan penulis buku itu adalah bahwa fokus menentukan kesuksesan seseorang. Tetapi, di dalam buku itu, dibahas pula cara mengarahkan fokus supaya tepat sasaran. Dan, tujuan membaca Anda adalah mengetahui cara mengarahkan fokus dengan benar sebagaimana yang dijelaskan buku itu. Maka, Anda tidak perlu menyerap 100% informasi yang disampaikan buku tersebut. Sebaliknya, Anda hanya perlu menyerap informasi yang sesuai dengan tujuan/kebutuhan Anda, yakni informasi yang menjelaskan cara mengarahkan fokus dengan benar.

Untuk merumuskan tujuan membaca, tanyakan dua pertanyaan berikut:

Apa yang INGIN saya peroleh dari gagasan yang disampaikan sang penulis?

Apa alasannya? Atau, mengapa begitu?

Selanjutnya, rumuskan jawabannya sesuai dengan keinginan/kebutuhan Anda. Misal, Anda ingin mengetahui cara mengarahkan fokus dengan benar, itu artinya jawaban untuk pertanyaan pertama adalah Anda ingin mengetahui cara mengarahkan fokus dengan benar. Tujuan membaca Anda adalah ingin mengetahui cara mengarahkan fokus dengan benar.

Untuk menjawab pertanyaan kedua, carilah alasan yang PENTING mengapa Anda ingin mengetahui cara mengarahkan fokus dengan benar.

Contoh, Anda ingin mengetahui cara mengarahkan fokus dengan benar supaya Anda dapat berfokus pada goal-goal yang Anda anggap penting dalam hidup dan tidak terjebak pada hal-hal yang tidak penting demi meningkatnya kualitas hidup Anda. Bisa dikatakan, alasan itu cukup penting.

Lalu, alasan yang tidak penting itu yang bagaimana?

Contoh, Anda ingin mengetahui cara mengarahkan fokus dengan benar hanya untuk sekadar menambah wawasan.

Nah, di sini, bisa dikatakan alasan itu (menambah wawasan) tidaklah cukup penting. Mengapa? Karena, implikasinya tidak jelas. Setelah wawasan bertambah, lantas apa?

Sekarang pertanyaannya, mengapa tujuan harus bisa menjawab dua pertanyaan di atas?

Jawaban pertanyaan pertama ditujukan supaya fokus Anda dalam membaca buku terarah sesuai dengan tujuan/keinginan Anda. Jawaban pertanyaan pertama mendorong Anda hanya berfokus pada cara mengarahkan fokus dengan benar dan mengesampingkan informasi lainnya.

Sementara itu, jawaban pertanyaan kedua ditujukan agar Anda lebih bersemangat dalam membaca buku. Dalam contoh di atas, alasan supaya Anda dapat berfokus pada goal-goal yang Anda anggap penting dalam hidup dan tidak terjebak pada hal-hal yang tidak penting demi meningkatnya kualitas hidup Anda memotivasi Anda untuk membaca.

3. Spesifik

Sebagaimana dijelaskan di atas, tujuan yang baik adalah yang spesifik, bukan yang umum.

Contoh tujuan yang umum:

Saya ingin membaca buku berjudul Fokus supaya saya dapat menguasai semua informasi yang disampaikan di dalamnya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

Tujuan di atas masihlah sangat abstrak. Anda ingin menguasai semua informasi di dalam buku. Ini membuat otak Anda bingung. Mengapa? Otak menganggap 100% informasi dalam buku itu penting. Anggapan itu mendorongnya untuk berfokus pada keseluruhan informasi yang ada. Otak mengerahkan perhatian pada semua hal. Akibatnya, ia malah overload/kelebihan beban.

Jadi, lebih baik buat tujuan yang spesifik. Contoh tujuan yang spesifik seperti yang disampaikan di langkah kedua.

tujuan membaca

Jika tujuan yang umum mendorong Anda menyerap 100% informasi yang disampaikan buku, tujuan yang spesifik mendorong Anda untuk menyerap informasi cukup sebanyak yang Anda butuhkan. Apabila Anda hanya butuh 15% isi buku, maka tujuan yang spesifik mendorong Anda berfokus hanya pada yang 15% itu. Apabila Anda butuh 50% isi buku, maka tujuan yang spesifik mendorong Anda berfokus hanya pada yang 50% itu.

Ini artinya, masih ada sisa sekian % isi buku yang belum Anda baca. Nah, Anda dapat membaca sisa sekian % itu dengan menyusun tujuan baru.

Contoh, Anda hendak membaca buku berjudul Fokus. Di dalam buku itu, dijelaskan cara menggeser fokus meluas ke fokus menyempit. Di samping itu, dijelaskan juga bagaimana fokus bisa membantu membuat Anda sukses. Nah, Anda dapat menyusun 2 tujuan membaca. Pertama, untuk mengetahui cara menggeser fokus meluas ke fokus menyempit. Kedua, untuk mengetahui bagaimana fokus membantu membuat Anda sukses.

4. Tuliskan

Setelah Anda membuat tujuan membaca, yang terdiri dari dua unsur, apa dan mengapa sebagaimana dijelaskan pada langkah kedua, sekarang tuliskan tujuan itu di atas kertas. Anda dapat menuliskannya di halaman depan buku yang Anda baca.

Mengapa tujuan harus dituliskan? Supaya Anda dapat mengeceknya kembali ketika di tengah proses membaca, Anda lupa tujuan Anda. Ia dapat menjadi pengingat/reminder bagi Anda.

5. Ingat kembali

Terakhir, di tengah proses membaca, jika Anda merasa fokus Anda mulai terpecah-pecah, atau Anda mulai merasa kehilangan arah, bingung, lihat kembali tujuan Anda. Berfokuslah hanya pada informasi/bagian buku yang sesuai dengan tujuan itu.

 

Demikian cara membua tujuan membaca yang efektif yang dapat penulis sampaikan kepada Anda. semoga, cara di atas dapat diterapkan dengan mudah dan membuahkan hasil yang fantastis bagi Anda.

Akhir kata, selamat membaca!

Baca juga:

Ingin Tahu Cara Membaca Cepat? Ini Dia Rahasianya!

Reading OCD: Waspadalah pada Hambatan Membaca Satu Ini!

Ini Dia Teknik Membaca Kritis saat Membaca Buku!

 

 

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

>