Banyak orang yang terlalu sibuk dalam karirnya sehingga lupa dengan hal penting yang satu ini. Jika Anda ingin sukses dalam karir di usia muda, penting sekali lho untuk memiliki sikap respek/menghargai ini. Jangan pernah kita sepelekan hal-hal kecil yang bisa jadi bermakna besar bagi orang lain.
Jika Anda ingin dihormati, hormatilah dulu orang lain. Jika Anda ingin dihargai, hargailah dulu orang lain. Begitu yang sering kita dengar. Benarkah demikian? Seberapa besar kekuatan dari respek terhadap pertumbuhan karir? Hal-hal apa saja yang dapat meningkatkan kadar respek kita terhadap orang lain? Adakah tips khusus dalam bersikap respek? Nah, kita akan bahas semuanya dalam artikel kali ini.
Respek adalah sikap menghargai orang lain. Dalam artian yang lebih luas, respek mencakup menghormati, menghargai, mendengarkan, mengakui keberadaan, dan mematuhi. Respek adalah rasa hormat terhadap orang lain. Bukan sekedar hormat saja, tapi juga hormat yang disertai rasa kekaguman. Bisa dibilang ini adalah tingkat lanjutan dari simpati yang dijabarkan di atas (bukan empati; jika empati maka yang kita bicarakan sudah lain hal). Respek bukan sekedar tertarik dan kagum karena hal-hal yang dilihat secara sekilas saja, tapi rasa respek terhadap orang tertentu baru muncul setelah seseorang mengetahui pribadi atau perbuatan si orang yang direspek dengan lebih dalam. Misalnya setelah berkenalan dengan seorang teman, kemudian dalam tempo waktu tertentu menyadari bahwa dia ahli dalam suatu bidang, bisa jadi timbul rasa respek terhadap teman itu.
Pentingnya sikap respek pada orang lain
Menurut Abraham Maslow (seorang psikolog dari Amerika), salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuh adalah kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri. Dengan bersikap respek dan menghargai orang lain, kita sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhan terpenting seorang manusia. Manusia ingin dianggap eksistensinya (keberadaannya). Ia juga ingin mendapatkan penghargaan atas apa yang sudah dilakukannya. Oleh karena itu, hal penting yang harus kita lakukan selain bekerja dengan performa yang baik adalah belajar bagaimana menghargai rekan-rekan kerja, atasan, maunpun bawahan.
Namun pertanyaan selanjutnya, apakah respek itu gampang?
Poin penting dari sikap respek atau menghargai orang lain adalah dengan menunjukkan pada orang lain bahwa keberadaan mereka itu penting.
Dengarkan dan perhatikan apa yang orang lain sampaikan tanpa kita disibukkan dengan aktivitas lain.
Meskipun terlihat mudah, tidak banyak orang yang tau kekuatan dari mendengarkan dengan total. Salah satu bentuk penghargaan kepada orang lain adalah dengan mendengarkan mereka secara penuh, total, dan tidak melakukan aktivitas lain meskipun hanya sekedar mengecek notifikasi di HP. Taruh semua yang Anda pegang dan fokuslah pada apa yang orang lain sampaikan. Ini tiidak hanya berlaku bagi bawahan namun juga para atasan. Ketika kita sedang mengobrol dengan karyawan, usahakanlah untuk fokus pada apa yang kalian bicarakan. Singkirkan dulu hal-hal yang menghambat jalannya diskusi ini.
Berikan apresiasi setiap kali ada kemajuan dalam pekerjaan.
Janganlah pelit dalam memuji orang lain. Jika ada prestasi bagus yang dicapai oleh atasa, bawahan, atau rekan kerja, sampaikan apresiasi Anda secara tulus. Terlebih jika Anda saat ini menempati posisi penting di perusahaan. Sikap respek Anda terhadap bawahan akan menjadi hal yang paling berkesan.
Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana pengunduran diri seorang direktur. Diadakan sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut.
Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadikan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu.
Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut,
”Yang terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata ‘tolong’, setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan ‘maaf’, saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya mengubahnya menjadi kebaikan. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan ‘terima kasih’ kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak. Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi. Semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Direktur berada. Amin.”
Berikan pendapat/tanggapan atas apa yang orang lain sampaikan. Jangan pernah mencela atau mengkritik orang lain di depan umum, namun sampaikanlah secara personal.
“Mereka tidak peduli pada hal yang Anda katakan, tetapi meraka menginginkan Anda peduli pada mereka” (D.A Benton)
Bentuk-bentuk respek
• Respek terhadap orangnya.Cari tau tentang asal-usul dan informasi apapun tentang orang yang akan Anda temui. Penuh perhatian pada mereka
“Bisnis itu ujung-ujungnya sangat personal, karena business is done by human” (Holip Soekawan, CEO PT ERHO Security Services)
• Respek terhadap pendapatnya. Hargai pendapat orang lain dengan mendengarkan penuh apa yang mereka sampaikan sebelum kita memulai untuk memberi tanggapan atau menyampaikan pendapat pribadi. Selain itu, mencobalah untuk bersikap lebih terbuka pada setiap usul dan kritikan. Bersikaplah seperti seorang pembelajar yang haus terhadap pendapat orang lain
Rahasia dibalik sikap respek pada orang lain.
Nah, di bagian terakhir ini, Kami ingin memberikan tips khusus kepada Anda tentang strategi menaklukkan hati orang lain sehingga membuat mereka lebih merasa dihargai. Hal-hal di bawah ini memang terlihat sepele. Namun jangan dikira, melakukannya bisa sangat membantu Anda dan sebaliknya, meninggalkan hal-hal di bawah ini bisa membuat Anda celaka.
• Cari tau tentang mereka sebelumnya
Ketika kita ingin membuat janji dengan seseorang yang belum pernah kita kenal sebelumnya, cobalah untuk melakukan background check. Cari tau latar belakang orang yang akan kita temui. Pelajari siapa mereka, apa yang mereka sukai, bidang apa yang mereka geluti, apa prestasi mereka dalam setahun terakhir, apa isu-isu menarik tentang karir mereka. Jadikan ini sebagai bekal Anda saat ngobrol dengan mereka. Cara ini terbukti ampuh membuat suasana jauh lebih cair dan akrab. Anda tidak akan kehabisan bahan pembiacaraan yang menarik. Selain itu, mengajak orang lain berbicara tentang diri mereka berarti Anda tengah memenangkan hati mereka.
• Kartu nama
Jangan sepelekan masalah kartu nama. Dalam buku Young On Top, Billy Boen memberikan saran untuk memberi dan menerima kartu nama dari seseorang dengan kedua tangan. Hal ini akan memberikan kesan penghargaan yang tinggi. Setelah itu, jangan langsung memasukkan kartu nama mereka sebelum Anda lihat kartu nama tersebut dan membaca beberapa detail selama 3-5 detik. Percaya atau tidak, strategi ini ampuh membuat orang lain merasa sangat dihargai. Bayangkan sekarang apa perasaan Anda jika memberikan kartu nama kepada orang lain namun hanya dimasukkan ke kantong atau bahkan ditinggal di meja.
• Lepaskan gadget saat Anda sedang berbicara
Lepaskan atau taruh semua gadget Anda saat sedang berbicara dengan mitra/klien bisnis. Berikan perhatian yang penuh pada pembicaraan Anda. Jangan “menyambi” melakukan hal lain saat berbicara. Fokus Anda terhadap orang lain merupakan sebuah penghargaan yang akan mendatangkan hormat dengan sendirinya.
• Dengarkan dengan anggukan. Jeda sebelum menjawab
Dalam buku “The Magic of Charm”, dikemukakan salah satu strategi mendengarkan yang baik adalah mendengarkan yang disertai dengan anggukan tiap beberapa saat. Jangan mendengar dengan mimik datar. Beri tanggapan seperti anggukan, “oh ya”, “Hmm”, “lalu bagaimana?”. Jadilah pendengar yang aktif.
Selain itu, jangan langsung menjawab/memberikan tanggapan tepat pada saat orang itu selesai berbicara. Beri jeda sekitar 5-10 detik sebelum Anda memberi tanggapan.
Selamat mencoba ya. Semoga tips di atas berguna bagi Anda yang sedang dalam proses menuju puncak karir. Jika Anda punya pengalaman yang lebih seru, boleh bagikan di kolom komen 🙂
Ramli
16 Apr 2014Luar biasa, sesuatu banget, benar apa yang dikatakan di awal bahwa ini hal yg sepele dan di abaikan oleh banyak org. Namun hal inilah kunci sukses dalam karir.
Terima kasih banyak untuk semuanya pak agus setiawan dan tim
salam sukses selalu
anis masrifah
17 Feb 2016bermanfaat sekali, bukan hanya di dunia bisnis, tp di kehidupan rumah tangga sehari2 sebagai suami dan istri. Thanks a lot, sukses selalu