Bisakah Kebiasaan Baik Mengganti Kebiasaan Buruk dalam Sekejap?

Benner-4.pnj

 

GOOD HABIT BAD HABIT 1

Seberapa sering Anda terpikir untuk meninggalkan kebiasaan buruk Anda? Seberapa sering Anda berjanji untuk berhenti merokok atau mulai bangun pagi hari tepat waku? Sudah berapa lama Anda menginginkan diet dan olahraga yang teratur namun masih belum memulainya?

Banyak orang yang sudah berusaha keras meninggalkan kebiasaan buruk dan ingin beralih ke kebiasaan baik namun belum benar-benar berhasil. Berapa banyak orang yang sudaah mencoba berhenti merokok selama seminggu namun akhirnya menyerah karena ‘kangen’ merokok? Berapa banyak wanita yang sudah berusaha meninggalkan makanan berlemak selama berhari-hari namun semuanya hancur saat menghadiri pesta? Jika Anda pernah mengalami hal serupa, berarti Anda belum mengetahui konsep paling penting dalam mengganti kebiasaan buruk untuk mulai ke kebiasaan baik.

Bagaimana untuk berhenti melakukan kebiasaan buruk?

Suatu Kebiasaan sulit ditinggalkan karena ia sudah terasosiasi sempurna dalam pikiran kita. Mengapa habis makan sepertinya Anda ingin menghisap rokok? Mengapa saat stress dan banyak tekanan Anda ingin melarikan diri dan makan enak? Mengapa ketika Anda sedang terbebani oleh suatu pekerjaan justru Anda menonton video di youtube?

Ketika Anda memulai suatu kebiasaan, kapanpun Anda melakukannya, pikiran Anda akan mengasosiasikannya dengan kegiatan lain yang terjadi saat itu juga. Misalnya, ketika Anda sedang suntuk dan memutuskan untuk merokok, maka pikiran Anda mengasosiasikan perasaan suntuk dengan rook. Sama seperti ketika para wanita yang merasa stress kemudian mengemil, maka pikiran kita kaan mengasosiasikan perasaan stress dengan cemilan. Hal demikian terjadi berulang-ulang. Dapat Anda bayangkan bagaimana jalinan tersebut semakin kuat dalam pikiran Anda. Sehingga otak Anda pun menerjemahkan rokok sebagai solusi suntuk dan coklat sebagai obat stress.

 

Kabar baiknya adalah, kebiasaan ini bersikap adil pada Anda. Otak kita bersikap netral dan tidak bisa membedakan mana kebiasaan buruk dan mana kebiasaan baik.

ketika kita berusaha satu kali saja untuk tidak merokok saat suntuk atau tidak mengemil saat stress, saat itu juga jalinan tersebut melemah. Semakin hari Anda berusaha untuk tidak melakukan A saat merasa B, semakin kuat pula Anda bisa meninggalkan kebiasaan buruk Anda.

Kebiasaan merokok akan melemah ketika sehari saja Anda tidak langsung merokok saat suntuk dan kebiasaan mengemil akan melemah ketika sehari saja Anda tidak mengaitkannya dengan perasaan stress. Otak Anda secara perlahan tidak lagi akan menerjemahkan rokok sebagai obat suntuk dan ngemil sebagai solusi stress. Namun hal sebaliknya juga berlaku. Untuk itu diperlukan konsistensi dalam diri Anda.

Hal yang serupa juga berlaku untuk semua kebiasaan buruk yang sedang Anda berusaha untuk tinggalkan.

Menumbuhkan Kesbiasaan Baik

Setiap permulaan adalah tahap yang paling sulit. Namun, ketika kita sudah mencoba beberapa hari untuk konsisten melakukan kebiasaan baik, dengan otomatis kita akan merasa ada yang kurang jika tidak melakukannya.

Dulu saya adalah orang yang tidak terlalu suka minum air putih. Tetapi dokter menyarankan saya agar minum banyak air putih untuk mencegah resiko ginjal. Saya pun mencoba untuk rutin meminum banyak air putih. Hasilnya? Saat ini saya dikenal sebagai orang yang cepat haus dan penggemar air putih.

Begitu juga pada mereka yang terbiasa berolahraga. Dulunya mereka mungkin orang yang malas bangun pagi untuk olahraga, namun mereka bertekad merubah kebiasaannya. Banyak orang yang mengaku olahraga kini seperti candu. Badan akan merasa tidak enak jika melewatkan satu minggu saja tanpa olahraga.

Setiap orang dapat menerapkan hal yang sama pada semua kebiasaan baik. Satu bulan awal adalah masa perjuangan. Namun setelah itu, yakinlah Anda akan merasa ada yang kurang jika tidak melakukannya.

Jika Anda mendambakan hidup yang lebih baik dengan kebiasaan baru, Anda harus memahami satu hal : lakukan hal tersebut terus menerus sampai ia menjadi bagian dari hidup Anda yang sulit untuk Anda tinggalkan.

Tetapi masalahnya, mengapa banyak orang yang gagal dalam membentuk kebiasaan baik dalam hidup?

Dalam buku The Ultimate Guide To Break Any Bad Habit Kebanyakan meraka gagal karena sudah menyerah duluan sebelum itu terbentuk menjadi bagian hidup mereka. Mereka berhenti sebelum terbiasa. Selain itu, mereka menduga akan tersiksa dengan kebiasaan baru. Mereka menyangka kebiasaan baru ini akan sulit untuk dijalankan. Ketiga, mereka tidak sabar di awal. Ingatlah bahwa perjuangan terberat memang berada di awal. Namun setelahnya akan lebih ringan. Bertahanlah untuk konsisten. Terutama pada masa-masa awal.

Rahasia Pantang Menyerah dalam Membentuk Kebiasaan Baru

Seorang manajer sebuah perusahaan yang tetap masuk kerja saat tidak enak badan. Penulis yang tetap merampungkan tulisan saat dalam keadaan terburu-buru dan ramai. Seorang guru yang tetap mengajar dengan baik meskipun sedang banyak masalah di rumah. Atau seorang sales yang tetap mempresentasikan produknya dengan penuh semangat meski yang memperhatikan hanya sedikit. Inilah yang disebut kegigihan atau pantang menyerah.

Tetap melakukannya apapun kondisi dan emosi kita saat itu

Pantang menyerah adalah tidak membiarkan apapun menghentikan langkah Anda. Pantang menyerah adalah tidak megizinkan sedikit hambatan menjadi alasan untuk tidak melakukan Sesutu. Sangat mengecewakan jika anak muda yang cerdas dan brilian saat ini namun gampang menyerah begitu saja ketika menghadapi hambatan kecil di depannya.

Jika Anda hanya semangat melakukannya ketika Anda sedang baik-baik saja, maka di lain kesempatan Anda dengan mudah akan menyerah ketika ada hambatan. Jika seorang guru hanya mau mengajar ketika ia merasa senang, maka murid-murid akan terlantar ketika gurunya sedang ada masalah dalam pernikahannya. Jika seorang penulis hanya mampu menghasilkan tulisan bermutu ketika ia berada di tempat yang sepi, maka tulisannya akan berantakan hanya karena gangguan kecil di sekitar. Jika seorang pembawa acara hanya bisa menghibur penonton ketika ia dalam good mood, maka stasiun televise akan rugi saat ia sedang bad mood.

Kegigihan atau pantan menyerah secara sederhana berarti melawan hambatan, rintangan, emosi, dan menyelesaikan kewajiban Anda apapun kondisinya. Jika memang Anda butuh bantuan atau masukan dari ahlinya, carilah bantuan itu segara dan jangan menunda.

Jangan Tunggu Waktu yang Tepat Untuk Berubah

Konsisten melakukan sesuatu dengan syarat menunggu mood Anda stabil akan sama saja seperti seorang nelayan yang menunggu angin benar-benar tenang baru akan berlayar. Ketika Anda menunggu mood Anda baik baru mengerjakan sesuatu, bisa jadi waktunya sudah terlambat.

Mudahnya seperti ini, lebih baik lawan emosi dan jangan menyerah pada hambatan daripada harus menunggu mereka untuk reda. Bayangkan jika Anda menggantungkan kebiasaan olahraga pada mood baik Anda. Ketika Anda sudah semangat sekali bangun pagi untul olahraga, bayangkan semangat dan niat baik tersebut harus runtuh hanya karena Anda kesal tidak menemukan pakaian olahraga di lemari Anda.

Sifat gigih adalah sebuah keahlian yang harus Anda asah. Ia bukan anugerah yang diberikan secara cuma-cuma begitu saja oleh Tuhan. Dengan melatihnya, Anda akan menjadi orang yang gigih dan pantang menyerah. Anda akan menjadi orang yang sangat fleksibel dan mampu melakukan apa saja pada situasi apapun. Anda akan tetap menampilkan performa terbaik tak peduli apa perasaan Anda saat itu. Anda akan tetap berkinerja dengan cemerlang tidak peduli hambatan apapun yang ada di depan. Jangan biarkan usaha dan kemampuan Anda yang besar bisa dikalahkan hanya dengan rintangan kecil. Tentunya kita tidak ingin begitu bukan?

Jadi, masalah ‘konsistensi’ apa yang masih Anda alami saat ini? Beri komentar di bawah ya 🙂

Benner-4.pnj

 

Tim Riset Aquarius
 

>