Bolehkah Sukses dalam Waktu Singkat?

Benner-1.png

 

INSTANT SUCCESS

 

Sesuatu yang instan itu selalu tidak baik. Hm… setujukah Anda dengan pernyataan tersebut?

Sebelum memulai artikel ini, coba kita perhatikan sekitar kita. Seorang artis yang mendadak terkenal, biasanya juga akan cepat berakhir masa ketenarannya. Sesesorang yang mendadak dikenal luas karena sesuatu yang unik dan tren pada saat itu juga akan cepat habis masa tenarnya setelah tren tersebut kadaluarsa.

Contoh lain, suatu produk yang ingin bisa cepat booming di pasaran namun tanpa persiapan matang. Meski promosi habis-habisan dan cepat terkenal, jika produk tersebut tidak secara matang dipersiapkan untuk terjun ke pasar, ia akan menuai banyak kecewa dari pelanggan.

Selain itu, kerapkali kita bisa temukan beberapa lembaga yang ingin terlihat professional, namun sangat minim persiapan. Terlihat hebat memang di awal, tapi masayarakat banyak merasa dirugikan setelahnya.

Ada lagi, beberapa orang yang ingin sekali sukses secara instan. Ia gunakan segala atribut yang menunjukkan kesuksesan dan bertindak seolah-olah ia sekelas professional. Namun apa yang terjadi akhirnya? Setelah semua orang tahu kapasitasnya yang tak sehebat tampilannya, ia pun perlahan dinilai buruk oleh banyak orang.

Lalu, apa hubungannya kisah-kisah “sukses instan” tersebut dengan pembahasan kita kali ini?

Kita semua pastinya menginginkan sukses dalam usia muda. Hm.. kita berpikir, jika memang bisa sukses di usia muda, mengapa harus menunggu tua? Kita sepakat dengan hal tersebut, namun permasalahan selanjutnya adalah, bolehkah kita sukses dalam waktu yang singkat alias instan?

Kesuksesan adalah sebuah proses panjang yang penuh perjuangan. Sukses bisa diartikan berhasil mengatasi segala rintangan dan masalah. Jika jalan yang kita hadapi bebas hambatan,mulus dan tanpa rintangan sama sekali, layakkah ia disebut kesuksesan?

Sukses itu butuh jam terbang. Ia butuh riset panjang. Segala sesuatu yang instan itu tidak baik.

“Sukses itu bukan tujuan, melainkan learning process” (Dr Handry Satriago, Presiden Direktur PT General Electric Indonesia)

Kesuksesan yang instan bagaikan memaksa ingin memetik buah yang masih mentah. Meskipun berhasil didapat dalam genggaman, rasanya masam dantak banyak beri manfaat seperti buah yang sudah matang. Sebaliknya, kesuksesan yang diraih dengan persiapan, disiplin diri dan proses belajar yang diiringi praktek, ibarat buah matang yang keberadaannya sangat ditunggu-tunggu. Tak perlu dipetik pun kadangkala ia jatuh dengan sendirinya. Begitu juga dengan kesuksesan yang hakiki, tak perlu repot-repot mempromosikan diri sendiri, orang lain akan dengan sendirinya tahu kualitas dan reputasi baik diri kita.

Lalu, bagaimana caranya agar kita tidak terjebak pada keinginan untuk sukses secara instan? Bagaimana agar kita bisa bersabar menjalani proses belajar menuju puncak kesuksesan?

Caranya adalah dengan bersyukur di tempat kita saat ini. Yakinlah bahwa kita sudah dalam jalur yang benar menuju kesuksesan.

Terkadang mungkin timbul keinginan untuk segera meraih sukses seperti orang lain. Masalahnya adalah, kita selalu membandingkan pencapaian kita dengan pencapaian orang lain yang sudah jauh meraih kesuksesan.

Padahal, jika saja Anda sadari kembali, bisa jadi saat ini Anda pun tengah berada di atas bagi sebagian orang yang karirnya masih di bawah Anda. memang penting untuk melihat profil orang yang sudah lebih dulu mencapai sukses sebelum kita, namun kita juga perlu banyak bersyukur dan mengimbangi diri kita dengan melihat orang lain yang masih jauh tertinggal di bawah kita.

Selain itu, banyak orang yang saat ini merasa tidak yakin dengan jalan yang sedang ditempuhnya. Pernahkah Anda merasa ragu dan bertanya dalam hati, apakah saat ini saya sudah dalam jalur yang benar untuk meraih kesuksesan? Apakah dengan aktivitas yang saya jalain saat ini, kesuksesan bisa saya raih?

Janganlah terburu-buru dalam meraih kesuksesan. Yakinlah bahwa saat ini Anda sudah berada dijalur menuju sukses yang Anda impikan. Keraguan hanya akan membuat Anda tidak maksimal dalam bekerja.

Ada artikel yang sangat menarik tentang meraih sukses di usia muda. Menurut Billy Boen (Founder Young On Top), we must learn before we earn! Yup, kita harus banyak belajar sebelum bisa menghasilkan. Dari artikel ini, kita dapat memahami bahwa kita tidak akan bisa menghasilkan uang sebelum kita belajar. Kita juga harus mau banyak belajar dan menginvestasikan banyak hal.

Investasi waktu untuk belajar, jangan anggap rugi (Dolly Lesmana, CEO PT Arka Media)

Apa saja yang harus kita investasikan selagi muda untuk meraih kesuksesan yang diinginkan?

1. Waktu

Hal paling pertama yang harus siap kita relakan untuk meraih kesuksesan adalah waktu. Yup, karena sukses tidak ada yang instan, maka waktu senantiasa dibutuhkan. Investasikan waktu Anda selagi muda unutk mencoba berbagai pengalaman dan menggali banyak pelajaran dari banyak sumber.

Rata-rta orang yang sukses selalu mengeinvestasikan waktu mereka di masa muda untuk melatih berbagai kemampuan dan keterampilan.

Apa sih yang dimaksud dengan investasi waktu?

Artinya, kita rela untuk tidak menghabiskan banyak waktu bersenang-senang di masa muda dan mencari banyak pengalaman sebagai gantinya. Kita rela untuk menunda kesenangan demi sebuah kesuksesan yang akan membawa kesenangan berlipat di masa depan.

Sebagai contoh, Handoko Limaho, seorang pengusaha muda yang sukses ternyata rela lho menghabiskan masa mudanya dengan kuliah di jurusan yang kurang popular bahkan tidak ada kaitannya dengan bisnis. Ia rela kuliah 4 tahun di jurusan biologi hanya karena ingin belajar attention to detail. Ya. Hanya untuk itu. Hanya karena ia sadar bahwa seorang pengusaha harus bisa memberikan perhatian terhadap hal-hal kecil, ia melatihnya dengan mengambil jurusan biologi. Inilah salah satu contoh berani menginvestasikan waktu.

Selain itu, ada pula anak muda Indonesia lainnya yaitu Dolly Lesmana yang rela bekerja di perusahaan orang lain dulu hanya karena ingin merasakan jadi bawahan agar kelak ia bisa memperlakukan bawahan dengan baik. Padahal saat itu ia bisa saja langsung mendirikan perusahaannya.

Yup. Mereka adalah contoh dari orang yang sangat menghargai proses dalam pencapaian.

2. Uang

Hal lain yang harus Anda rela investasikan agar bisa meraih sukses selain waktu dan tenaga adalah uang. Jangan pernah segan habiskan uang Anda untuk investasi bagi pengembangan diri Anda. ikuti berbagai pelatihan yang bisa menjadi bekal bagi Anda kelak. Tentukan bidang yang ingin and geluti dan investasikan sebagian uang Anda untuk ikut pelatihannya atau minimal membeli bukunya. Jika ratusan ribu bahkan jutaan rupiah saja bisa kita keluarkan untuk liburan, mengapa tidak untuk modal meraih kesuksesan?

Pentingnya eksperimen.

Satu hal lagi yang penting Anda lakukan adalah bereksperimen. Lakukanlah eksperimen pada bidang yang Anda pilih akan menjadi fokus Anda. bayarlah harganya. Anggap saja ini adalah latihan di lab 🙂

Sebagai contih, jika Anda ingin fokus pada bidang marketing, jangan;lah segan-segan untuk mendaftarkan diri menjadi sales produk tertentu. Anggaplah ia sebagai laboratorium bagi kesuksesan Anda. ambil banyak pelajaran dari kisah sukses dan gagalnya. Jangan pernah merasa rugi. Apapun yang Anda niatkan untuk belajar akan memperkaya diri Anda nantinya.

Sebagai contoh, seorang ekonom muda yang sudah banyak dipercaya oleh pemerintah (dalam dan luar negeri), Fauzi Ichsan, ternyata sudah memberanikan diri berinvestasi saham ketika umurnya 16 tahun. Ia banyak sekali belajar dari modal berinvestasi saham tersebut. Ia jadikan hal ini sebagai sarananya belajar dan “kuliah gratis”. Seru kan? 😀

Semua ada masanya. Kesuksesanmu hanya tinggal menunggu waktu (Andy F. Noya)

Semoga bermanfaat ya. Silahkan dibagikan ke keluarga dan teman Anda.

Jadi, hal apa nih yang sepertinya akan Anda persiapkan dalam waktu dekat untuk meraih sukses? Share di kolom komentar ya 🙂

Benner-1.png

 

Leave a Reply

Close Menu