Orangtua mulai kelabakan menghadapi anak ketika mereka mulai memasuki masa remaja. Terutama saat anak masuk masa pubertas. Anak sudah sulit diarahkan, mulai sibuk dengan dirinya sendiri, mulai mau membangkan, melawan dan efeknya orangtua bingung dan stres karena sikap anak yang mulai berubah derastis.
Apakah Anda pernah mengalami hal seperti yang disebutkan di atas? Atau mungkin saat ini Anda sedang menghadapinya dan bingung bagaimana cara agar anak mau mendengarkan Anda.
Masalah ini sering membuat orangtua kesal, marah kepada anak dan tidak jarang memberikan hukuman fisik yang membuat anak terluka. Bukanya anak belajar untuk mendengarkan Anda tapi mereka malah semakin berulah dan melawan melalui prilaku yang merugikan diri sendiri seperti tindakan merokok.
Untuk mengetahui duduk persoalanya maka kita perlu melihat permasalahan dari dua sudup pandang. Masalah orangtua dan anak. Ini bertujuan agar kedua belah pihak bisa lebih memahami satu dengan lainnya dan bisa mengatasi masalah yang ada secara bersama-sama.
Masalah Orangtua
Setiap manusia pasti memiliki masalah tersendiri. Tidak ada orang yang pernah lepas dari masalah. Begitu juga Anda sebagai orangtua, juga memiliki masalah tersendiri. Mulai dari masalah pekerjaan di kantor, hubungan dengan teman kerja yang kurang baik, masalah dengan keluarga, masalah ekomomi keluarga, masalah anak yang belum terselesaikan dan masalah-masalah kecil lainnya.
Masalah ini, seberapa besar pun itu menurut mereka, tentu mempengaruhi emosi, cara berpikir dan bertindak. Di mana mereka mudah meledak jika apa yang mereka inginkan tidak sesuai dengan harapan. Misalnya saja orangtua yang ingin beristirahat dan merenggankan tubuh setelah lelah bekerja di kantor.
Tiba di rumah anak malah menjadi sumber meledaknya emosi orangtua karena mereka tidak mau melakukan atau mendengarkan orangtua. Bukanya orangtua bisa lebih rileks tapi bisa marah-marah karena anak tidak mau mendengarkan orangtua.
Masalah kecil seperti ini banyak terjadi pada orangtua. Sayangnya, orangtua mulai menyesal setelah mengeluarkan kata-kata kasar atau tindakan fisik yang menyakiti si anak.
Untuk menghindari masalah seperti di atas maka orangtua perlu melatih diri untuk mengatasi masalah-masalah kecil yang ada pada orangtua. Selain itu, orangtua juga perlu melatih kesabaran agar lebih bisa menjaga emosi ketika anak tidak seperti yang diharapakan terutama saat melakukan apa yang diminta.
Dengan mengatasi atau tidak membawa masalah ini kepada anak, orangtua bisa menjadi lebih sabar dalam menghadapi dan mengetahui apa sebenarnya yang kebutuhan si anak. Dengan begitu si anak akan lebih mau mendengarkan orangtua. Hasilnya orangtua bahagia begitu juga dengan anak.
Masalah Anak
Sama hanya dengan orangtua. Anak juga memiliki masalah tersendiri. Masalah yang hadapi bisa macam-macam. Mulai dari hubungan dengan teman yang tidak baik, masalah dengan guru, pelajaran yang mereka tidak mengerti yang mengakibatkan mereka sulit dalam proses belajar, malas, perestasi belajar yang buruk, kecanduan dalam bermain game dan yang paling banyak dihadapi anak kurangnya perhatian orangtua kepada anak.
Ringan beratnya satu bobot masalah tergantung oleh persepsi si anak. Terkadang orangtua menganggap masalah yang anak hadapi sangatlah ringan dan dapat diatasi dengan mudah. Sayangnya cara berpikir anak tidak semudah cara orangtua. Dengan rentang usia, mereka lebih sering berpikir tentang diri mereka sendiri bukannya memahami masalah orang lain.
Makanya banyak anak yang terlalu ngoto dan sulit menahan diri jika telah memiliki keinginan. Mereka dengan mudahnya hanya memaksa dan karena kesibukan, kurangnya waktu dengan anak dan masalah lainya, orangtua cenderung mengabulkan permintaan mereka.
Untuk mengatasi masalah prestasi buruk misalnya, orangtua memberikn les tambahan agar anak bisa mendapatkan nilai maksimal dipelajaranya. Sayangnya ini tidaklah semudah yang dipikirkan oleh orangtua. Ini belum tentu bisa mengatasi semua masalah yang dihadapi anak. Ada masalah mental yang harus dibereskan terlebih dahulu untuk mendapatkan prestasi cemerlang yang tidak banyak diketahui oleh orangtua.
Tanpa dukungan dan perhatian orangtua, anak akan sulit bagi anak untuk menyelesaikan masalahnya. Harus ada kerja sama antara orangtua dan anak untuk sama-sama memperbaiki kondisi yang telah ada sejauh ini.
Berikut solusi yang bisa Anda terapkan agar dapat mengatasi masalah anak yang tidak mau mendengarkan apa yang Anda sampaikan :
1. Selesakan Masalah Dalam Diri Anda Terlebih Dahulu
Ini langkah pertama yang harus Anda miliki sebagai orangtua. Jika Anda tidak mengatasi masalah Anda terlebih dahulu akan sulit bagi Anda untuk bersabar dalam menghadapi anak. Dengan kemampuan menahan diri akan membawa dampak yang lebih baik bagi Anda dalam menilai permasalahan yang anak hadapi.
Anda bisa lebih mudah melihat permasalahan anak dari sudut padang anak dan mengetahui apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh anak. Mengetahui kebutuhuhan anak akan membuat Anda lebih mudah menerapkan solusi yang Anda dapatkan dari buku, internet atu teman Anda yang memiliki masalah yang lebih kurang sama dengan Anda.
2. Pahami Masalah Anak
Artinya Anda harus melihat masalah anak secara keseluruhan dan mengetahui mengapa anak tidak mau mendengarkan perkataan Anda. Mencari tahu berarti Anda memberikan kesempatan bagi anak untuk bercerita mengenai diri mereka. Mengetahui apa yang mereka rasakan dan keluhkan. Mulai dari sekolah, teman, guru, dan masalah pribadi.
Di sini Anda perlu menanamkan sifat bersabar. Bersabar menahan diri dalam menyangga, mengungkapkan pemikiran sampai menasehati anak. Tidak masalaha seberapa kerasanya Anda, jika Anda tidak bisa menahan diri, usaha pendekatan yang Anda lakukan tidak akan berhasil dan justru membuat anak menjadi lebih tertutup.
Dengan tertutupnya sikap anak akan membuat Anda semakin sulit memberikan nilai dan aturan yang harus perlu Anda terapkan. Sikap ini belum tentu membuat anak mau mendengarkan Anda.
3. Jadilah Sahabat Bagi Anak
“Jadilah sahabat yang dapat dipercaya oleh anak agar ia merasa aman, disayangi, dicintai dan diperhaikan yang akan membantu mereka melewati lika liku proses kehidupan”
Dengan Anda menjadi sahabat bagi anak jusru akan memudahkan Anda untuk mengetahui perkembangan anak. Mulai dari siapa teman bermainya, apa yang mereka lakukan, kegiatan apa yang mereka sering lakukan bersama temanya, apa saja hal yang sering ia ceritakan bersama teman-temanya dan semua hal-hal kecil lainya yang terlihat tidak penting bagi Anda.
Ini akan memberikan gambaran bagi Anda tentang anak. Anda bisa dengan mudah memberikan masukan, arahan, memberikan nilai-nilai baik yang Anda rasa akan berguna untuk anak dan segala sesuatu yang mendukung kesuksesanya di masa depan.
Perlu diingat, dibutuhkan kesabaran dan pemahaman tentang manusia agar anak merasa nyaman bercerita kepada Anda. Semakin anak merasa nyaman semakin mudah Anda mengarahkan anak dan ia pun akan akan mendenarkan dan melakukan apa yang telah disepakati bersama.
4. Luangkan Waktu Bersama Secara Rutin
Ini hal penting yang wajib Anda lakukan bersama pasangan Anda. Tanpa melakukan tindakan yang satu ini akan sangat sulit bagi Anda untuk memahami setiap tindakan anak. Terkadang, sikap anak yang suka membangkang, melawan bahkan memberontak hanya untuk mencari perhatian dan waktu Anda.
Ya tentu sangat jelas, ketika mereka memiliki masalah, mereka tidak tahu kepada siapa harus bercerita agar ia merasa tenang dan tahu cara mengatasi masalahnya. Karena masalah inilah yang membuat ia terkadang harus melawan dan memberontak.
Apa yang mereka rasakan belum tentu dapat dipahami oleh orang lain seperti yang mereka harapkan. Dengan Anda memberikan perhatian dan waktu akan membuat mereka merasa nyaman dan dengan sendiri anak akan bersikap baik dan seperti yang Anda inginkan selama ini.
Inilah yang perlu Anda lakukan untuk membuat hubungan Anda dengan anak menjadi lebih baik. Terjalinnya komunikasi akan mempermudah Anda mengatasi semua masalah yang ada. Ini justru akan memudahkan anak mendengarkan Anda. Selain itu, ia juga akan menaruh rasa hormat pada Anda.
Pembaca, jika anak Anda bermasalah, cara apa yang Anda gunakan untuk mengatasi prilaku anak? Tulis komentar Anda di bawah ini.
Kenapa anak saya tidak mau kalau diajak pergi dengan orang tua dia malah senang pergi bersama teman nya. Terima kasih.
Saya inhin ajak anak saya konsultasi kemana ya ?
Saya mempunyai keponakan yg tiba2 sdh tdk mau sekolah lagi,pun dgn penampilannya kini sdh berubah 360 derjat,yg dulunya mau mendengarkan nasihat ortu dn saudara” nya kini menjadi pembangkang bahkan tidak pernah mau merespon klo d ajak bicara. Sejauh ini saya terus berusaha melakukan pendekatan agar dia mau bersekolah lagi dn mau meninggalkan teman2 buruknya .namun belum juga berhasil hingga detik ini. Bagaimana cara pendekatan yg baik terhadap remaja sprti ini, kedua oratunya pun sdh tdk sanggup lg mengarahkannnya, mohon saran dn bantuannya. Terimakasih
Saya memeiliki anak laki -laki remaja kelas 2 SMA. yang suka melawan orang tua. setiap dia melakukan kesalahan, dia tidak pernah minta maaf, bahkan 1 jam kemudian, dia minta uang, seolah -olah gak terjadi apa-apa. dia kadang sulit di kendalikan ketika marah,dan dia tidak merasa takut, karena postur tubuh dia lebih besar. dia tidak disiplin, terus gak ada kemauan belajar, Mudah lupa kalau nyimpan barang. bagaimana solusi nya.Trems. Pak Mulyana> Lampung
Artikel yg bagus untuk pengetahuan orang tua dlm mendidik dan mengarahkan anak remaja yg akhir2 ini sulit untuk di kendalikan karena adanya dampak teknologi yg berkembang semakin pesat sehingga mempengaruhi karakter,sifat serta tingkahlaku dan prilaku anak remaja saat ini.
Trimakasih sharingnya, Apabila anak saya ada masalah maka saya ajak anak untuk berdiskusi masalahnya apa, memberikan contoh contoh kasus dan menyelesaikannya… Dengan ungkapan kasih sayang untuk anak maka sebisa mungkin untuk tidak menggurui tetapi memberikan contoh kasus dan penyelesaiannya, sehingga nantinya ditarik kesimpulan.. Demikian pendapat saya Wassalam-heri