Apakah Anda salah satu dari sekian pembaca buku yang frustasi karena tidak pernah bisa menuntaskan bacaan? Anda sering membeli buku dan berniat untuk membacanya di rumah. Namun, sesampainya di rumah, buku itu tergeletak begitu saja, bahkan pada ujungnya berdebu karena tidak pernah disentuh.

Apa yang menyebabkan Anda malas membaca buku yang sudah Anda beli?

“Setiap kali membaca, bukannya paham malah tambah bingung,” demikian jawab Anda. Berulang kali Anda baca paragraf atau kalimat yang tidak Anda pahami, tetapi semakin diulang, Anda malah semakin bingung! Kepala Anda jadi sakit karena terlalu ngotot berkonsentrasi. Akhrinya, Anda frustasi dan meninggalkan buku-buku yang sudah Anda beli.

Jika memang demikian kenyataannya, jangan pesimis dan menyerah. Banyak jalan menuju Rhoma, demikian juga masih banyak jalan yang dapat Anda tempuh untuk dapat memahami bacaan.

Berikut ini, penulis akan sampaikan cara memahami bacaan dengan mudah sedemikian sehingga tidak membuang-buang waktu dan tidak membuat kepala Anda cekot-cekot.

Penulis berharap, dengan menerapkan cara ini, Anda mendapatkan pemahaman yang tinggi dari buku yang Anda baca dalam waktu yang singkat.

Lalu, apa sajakah cara itu?

Cara Memahami Bacaan dengan Mudah

Berikut ini beberapa langkah yang dapat Anda tempuh agar dapat memahami isi buku yang Anda baca.

1. Jadilah seperti mangkuk, bukan botol

Sulitnya berkonsentrasi saat membaca buku disebabkan pikiran Anda dipenuhi dengan keyakinan-keyakinan Anda yang bertentangan dengan isi bacaa. Hal ini membuat pikiran Anda tertutup terhadap informasi baru yang disampaikan oleh buku bacaan tersebut.

Dalam keadaan seperti ini, otak Anda dapat diibaratkan seperti sebuah botol. Botol merupakan wadah untuk menampung benda, yang dapat berupa cairan, pasta, gas, atau pun padat. Sebuah wadah disebut botol manakala wadah tersebut memiliki lubang yang kecil di mana benda-benda dimasukkan ke dalamnya melalui lubang itu.

Untuk memasukkan benda ke dalam sebuah botol diperlukan corong. Corong ini membantu agar benda yang Anda masukkan ke dalamnya tidak tumpah ke sana-ke mari. Corong pun tidak dapat membantu manakala benda yang Anda masukkan adalah benda padat. Apa yang bisa Anda lakukan adalah memaksanya masuk. Padahal, saat Anda memaksa benda padat masuk ke dalam botol, bisa jadi tangan Anda tergores benda tersebut atau tangan Anda sakit karena terlalu menekan benda tersebut.

Demikian juga halnya saat Anda memasukkan informasi ke dalam pikiran yang sempit. Informasi itu tidak dapat masuk dengan leluasa. Hal ini dikarenakan, ada benteng yang membatasi pikiran Anda dari informasi asing. Benteng ini akan mendorong keluar informasi yang Anda paksa masuk ke dalam otak Anda. Sebagai reaksinya, semakin Anda memaksa, semakin kuat benteng itu mendorong informasi keluar. Pada akhirnya, hal itulah yang membuat kepala Anda sakit.

Lalu, apa yang dapat Anda lakukan agar informasi dari buku yang Anda baca dapat masuk ke dalam otak? Anda harus menjadi seperti mangkuk. Mangkuk merupakan wadah dengan lubang besar di mana benda-benda dapat masuk melalui lubang itu. Memasukkan benda-benda ke dalam mangkuk sangatlah mudah, tidak perlu usaha besar apalagi memaksanya dengan mendorongnya.

Pikiran yang seperti mangkuk berarti pikiran yang terbuka. Pikiran yang terbuka adalah pikiran yang siap menerima segala informasi yang masuk ke dalamnya tanpa ada perlawanan dari keyakinan-keyakinan yang Anda miliki.

Nah, agar pikiran Anda terbuka, kesampingkan dulu keyakinan-keyakinan Anda. Jika Anda percaya bahwa Anda tidak memiliki potensi untuk maju, kesampingkan dulu kepercayaan itu manalaka Anda sedang membaca buku yang di dalamnya terdapat informasi bahwa setiap orang, termasuk Anda berpotensi untuk maju. Biarkan informasi mengalir deras ke dalam pikiran Anda tanpa intervensi keyakinan-keyakinan Anda.

Saat pikiran Anda memprotes isi bacaan, ingatkan ia bahwa Anda harus mengetahui dulu apa yang hendak disampaikan oleh sang penulis lewat buku itu. Saat informasi sudah masuk ke dalam otak, dan saat Anda sudah paham dengan maksudnya, barulah Anda dapat memprotesnya dan membandingkannya dengan realitas, juga dengan keyakinan-keyakinan Anda.

2. Tentukan tujuan membaca buku

Saat hendak memulai membaca buku, tentukan terlebih dulu tujuan yang ingin Anda capai. Apa yang perlu diperhatikan yaitu, tujuan harus spesifik dan jelas. Hal ini agar Anda tahu kapan harus mempercepat bacaan, kapan harus memperlambat bacaan, dan pada bagian apa Anda harus memiliki perhatikan besar dan konsentrasi penuh.

Percepat bacaan saat Anda sampai pada penjelasan-penjelasan yang tidak sesuai dengan tujuan Anda. Sebaliknya, perlambat bacaan pada penjelasan-penjelasan yang seusai dengan tujuan Anda. Berikan perhatian besar dan konsentrasi mendalam pada bagian itu.

Contoh tujuan yang spesifik dan jelas adalah, “Saya membaca buku ini agar mengetahui strategi pemasaran yang efektif sehingga dapat menerapkan strategi tersebut dalam memasarkan produk-produk perusahaan saya.” Dalam contoh itu, diandaikan Anda hendak membaca buku bertemakan strategi pemasaran.

Tujuan yang jelas mengandung dua unsur yaitu apa dan mengapa:

Apa tujuan Anda membaca buku itu?

Mengapa tujuannya seperti itu?

Dengan memiliki tujuan yang jelas, pikiran Anda tidak bingung melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, yaitu membaca buku tersebut guna mengetahui strategi pemasaran yang efektif.

3. Sesuaikan kecepatan baca

Salah satu faktor yang memperlambat proses membaca yaitu kecepatan baca yang tetap. Rentang waktu yang Anda gunakan saat membaca bagian yang sudah Anda ketahui sama dengan rentang waktu yang Anda gunakan saat membaca bagian yang belum Anda ketahui. Demikian juga, rentang waktu yang Anda gunakan saat membaca bagian-bagian yang tidak sesuai dengan tujuan membaca Anda sama dengan rentang waktu yang Anda gunakan untuk membaca bagian-bagian yang penting, yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan Anda.

cara memahami bacaan

Padahal, jika dipikir kembali, buat apa Anda membaca informasi yang sudah Anda ketahui dengan sangat jelas? Buat apa pula Anda membaca informasi yang tidak sesuai dengan tujuan Anda? Hanya membuang-buang waktu jika Anda berlama-lama membaca informasi yang sudah sangat familiar di dalam ingatan Anda. Lebih baik, Anda segera beranjak ke bagian-bagian selanjutnya yang penting dan sesuai dengan tujuan membaca Anda.

Hal ini selain mempersingkat waktu baca juga menghindarkan pikiran Anda dari kebingungan karena pembacaan melenceng dari tujuan semula yang sudah Anda tetapkan.

4. Membaca dari garis besar ke detail

Kesalahan yang sering terjadi saat membaca buku yaitu membaca detail terlebih dulu baru mendapatkan kesimpulan umum mengenai isi buku. Hal ini bisa diibaratkan dengan melihat gambar sebuah persegi dimulai dengan melihat komponen-komponen pembentuk persegi itu.

Alih-alih melihat bentuk persegi, Anda justru mendapatkan empat buah garis yang tidak memiliki hubungan satu sama lain. Anda tidak mengetahui makna dari garis-garis itu. Dan, Anda pun kebingungan mencari hubungan antara keempatnya.

Demikian halnya saat Anda membaca buku dimulai dari detail ke keseluruhan. Alih-alih mengetahui kesimpulan dari buku yang Anda baca, Anda justru mendapatkan informasi yang tidak berhubungan satu sama lain.

Padahal, informasi-informasi tersebut akan bermakna manakala mereka saling berhubungan. Nah, saat Anda gagal menemukan hubungan antar-informasi ini, Anda pun frustasi dan menganggap bahwa buku yang Anda baca memang sukar dipahami.

Akan berbeda kejadiannya jika Anda membaca buku dimulai dari keseluruhan menuju detail. Anda gali dulu tema yang dibahas buku itu. Selain itu, Anda juga mencari tahu terlebih dulu tujuan dari penulisan buku tersebut, serta apa saja yang akan dibahasnya.

Nah, setelah mengetahui tema yang dibahas serta tujuan buku, Anda pun dapat membaca penjelasan-penjelasannya secara detail dan mengetahui hubungan antara mereka (hubungan antara bagian satu dengan bagian lainnya). Hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya tentu saja tidak akan keluar dari tema dan tujuan dari buku tersebut. Jadi, Anda dapat mengeliminir hubungan yang tidak sesuai dengan tema dan tujuan dari buku.

Membaca buku dengan cara seperti ini ibarat melihat gambar persegi dari keseluruhan menuju detail. Anda terlebih dulu memperhatikan gambar persegi yang utuh, baru setelah itu memperhatikan komponen-komponen pembentuknya (empat buah garis). Dan, karena sudah mengetahui gambaran besarnya, Anda pun jadi paham hubungan antara keempat garis tersebut.

Lantas, bagaimana cara agar Anda dapat mengetahui tujuan dan tema buku sebelum membaca detail isinya? Caranya yaitu dengan membaca sampul depan, sampul belakang, daftar isi, dan dilanjutkan dengan membaca kata pengantar dari penulis atau bab pendahuluan. Tujuan atau latar belakang penulisan buku biasanya termuat di dalam kata pengantar atau pendahuluan.

5. Membuat mindmap

Apakah Anda sudah mengenal yang namanya mindmap? Mindmap atau peta pikiran adalah skema yang menggambarkan pikiran Anda. Mindmap biasanya terdiri dari gambar atau kata kunci yang mewakili pikiran yang menjadi pokok.

Buatlah mindmap sembari Anda membaca buku. Isi mindmap tersebut dengan informasi-informasi yang Anda terima dari buku yang Anda baca.

6. Membaca seperti bermain puzzle

Kesalahan yang juga sering dilakukan saat membaca buku yaitu, saat menemukan bagian yang sulit dipahami, Anda mengulang-ulang membaca bagian itu. Ini ibarat Anda melihat sekeping puzzle yang berdiri sendirian. Anda tidak akan mengetahui makna dari sepeking puzzle itu sekalipun berulangkali berusaha memahaminya. Makna akan muncul manakala puzzle tersebut dirangkai dengan puzzle-puzzle lainnya.

Persis seperti saat bermain puzzle, beranjaklah ke bagian berikutnya manakala Anda menemukan bagian yang sulit dipahami. Barangkali, Anda akan memahami maksud dari bagian itu setelah Anda menghubungkannya/merangkainya dengan bagian berikutnya, atau barangkali penjelasan mengenai bagian itu ada di bagian selanjutnya.

7. Tetapkan batas waktu

Terakhir, tetapkan batas waktu membaca buku. Kebiasaan buruk yang biasa dijumpai adalah selalu menunda-nunda aktivitas. Saat hendak mandi, Anda terbisa mengatakan dalam hati, “Nanti saja, ah. Lima menit lagi mandinya. Masih pagi, masih dingin.” Saat membaca buku, Anda sering meniatkan dalam hati, “Dilanjut besok bacanya. Masih ada waktu ini.”

Akibatnya, pikiran bawah sadar Anda terdikte untuk terus menerus menunda membaca buku.

Nah, untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu, Anda harus menentukan batas waktu membaca. Niatkan bahwa Anda akan membaca buku A dalam waktu satu hari. Maka, Anda tidak boleh menunda-nunda menyelesaikannya hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Dengan strategi ini, pikiran bawah sadar terdikte untuk segera menyelesaikan buku yang Anda baca.

Strategi ini, selain ampuh untuk mempersingkat waktu baca juga dapat dimanfaatkan untuk merubah kebiasaan buruk menunda-nunda pekerjaan. Strategi ini melatih dan membiasakan otak untuk segera melakukan pekerjaan begitu Anda meniatkan diri melakukan pekerjaan itu.

Demikianlah cara memahami bacaan dengan mudah dan cepat. Cara itu sangat mudah sekali diterapkan, bukan?

Sekarang, giliran Anda menerapkannya!

Baca juga:

Ingin Tahu Cara Membaca Cepat? Ini Dia Rahasianya!

Subvokalisasi: Bisakah Kita Menghindari “Kebiasaan Buruk” Ini saat Membaca Buku?

Kunci Sukses Membangun Kebiasaan Membaca Buku

Ini Dia Cara Efektif Meningkatkan Kecerdasan Otak!

Bangkitkan Rasa Ingin Tahu Anda dengan Menulis!

 

 

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

>