Benner-4.pnj

 

Salah satu faktor yang menjadi penghalang kesuksesan yaitu kurangnya motivasi untuk “take action”, merealisasikan apa yang sudah kita rencanakan. Kata orang, rencana boleh keren sekeren-kerennya, tetapi tanpa tindakan, mustahil rencana itu akan terwujud dan menuai kesuksesan.

Mungkin Anda sering heran dan bertanya kepada diri Anda sendiri, mengapa Anda selalu kekurangan motivasi untuk melakukan tindakan yang Anda butuhkan demi merealisaikan rencana Anda. Hmmm, saya tahu kegalauan Anda karena saya pun pernah mengalami hal yang sama. Anda tidak tahu mengapa Anda kehilangan motivasi. “Semuanya terjadi begitu saja,” keluh Anda dengan nada sedikit galau. Hihi.

Hal itu membuat Anda bingung bagaimana cara menumbuhkan motivasi di dalam diri Anda.

Pada kenyataannya, banyak faktor yang membuat kita kehilangan motivasi, mulai dari faktor kesehatan hingga faktor patah hati. Hehehe. Yang terakhir itu biasanya menjangkiti anak-anak muda.

Kembali pada topik, kehilangan motivasi pada masing-masing orang bisa diakibatkan oleh faktor yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penanganannya pun berbeda-beda.

Nah, jika Anda tidak tahu mengapa Anda kehilangan motivasi, yang harus Anda lakukan pertama-tama yaitu mencari tahu penyebab Anda kehilangan motivasi. Mungkinkah Anda kehilangan motivasi karena badan Anda sedang tidak fit? Atau, motivasi Anda lenyap seketika Anda membayangkan pekerjaan yang berat dan menumpuk?

Artikel ini saya tulis untuk membantu Anda mengetahui penyebab Anda kekurangan motivasi sekaligus mengetahui cara mengatasinya.

Ada banyak penyebab seseorang kehilangan motivasi. Beberapa di antaranya yaitu faktor kesehatan, minat, dan tingkat kesulitan.

Nah, untuk memahaminya, mari kita simak penjabarannya berikut ini.

Kesehatan

Saat motivasi dan mood dipahami sebagai suatu perasaan, mungkin Anda mengira bahwa mood dan motivasi tidak ada kaitannya dengan kondisi fisik.

Tentu saja, perkiraan Anda itu salah. Pikiran bisa memengaruhi kondisi jasmani kita, begitu juga sebaliknya, jasmani dapat memengaruhi pikiran dan perasaan kita. Kelebihan konsumsi kafein dapat membuat perasaan kita cemas, sebaliknya kecemasan dapat kita kurangi dengan konsumsi obat-obatan tertentu.

Demikian halnya dengan motivasi, ia tidak harus dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat abstrak (rohaniah); Ia (motivasi) juga dipengaruhi oleh kondisi fisik kita. Saat kita sakit, maka kemungkinan besar kita kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas.

Nah, oleh karena itu, untuk menumbuhkan kembali motivasi di dalam diri Anda, salah satu cara yang dapat Anda lakukan yaitu menjaga kesehatan. Menjaga kesehatan dapat Anda lakukan dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan memerikasakan diri ke dokter jika Anda sakit.

Olahraga

Seorang teman baru saja bercerita kepada saya bahwa ia sedang dalam proses diet. Diet itu ia lakukan dengan berlari setiap hari dan berenang minimal seminggu sekali. Selain itu, diet juga dilakukan dengan mengatur waktu makan dengan aturan tertentu.

Katanya, diet itu ditujukan untuk mengurangi berat badan dan membuat tubuh menjadi lebih fit.

Saya pun lantas bertanya kepadanya, apa hasil dari diet itu. Teman saya pun menjawab bahwa berat badannya turun 5,5 kg dalam waktu satu bulan. Badannya menjadi jauh lebih fit. Ia juga tidak lagi gampang mengantuk.

Poin terakhir (tidak lagi gampang mengantuk) membuat saya takjub. Terkadang, salah satu hal yang membuat kita kehilangan motivasi adalah karena kita selalu mengantuk. Nah, dengan berolahraga secara rutin setiap hari, tubuh kita pun menjadi fit. Saat tubuh kita fit, rasa kantuk yang awalnya terus-menerus menyerang pun lenyap. Dan, saat rasa kantuk lenyap, maka motivasi lebih gampang muncul.

Nutrisi

Selain berolahraga, menjaga agar tubuh kita selalu dalam kondisi fit dapat kita lakukan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi. Anda dapat berkonsultasi kepada ahli gizi atau dokter untuk mengetahui jenis makanan yang Anda butuhkan, juga untuk mengetahui cara mengatur waktu makan yang tepat.

Kebutuhan nutrisi setiap orang tentu saja berbeda tergantung kondisi kesehatannya.

Konsultasi

Seperti yang telah saya sebutkan di atas, terkadang hilangnya motivasi disebabkan oleh rasa kantuk yang terus-menerus menyerang.

Nah, menurut para pakar kesehatan, ada beberapa penyakit tertentu yang membuat kita selalu lemas dan mudah mengantuk, misalnya anemia dan diabetes.

Jika Anda menderita anemia atau diabetes, mungkin Anda akan menjumpai masalah motivasi. Penyakit yang Anda derita itu dapat menyebabkan Anda kekurangan motivasi untuk melakukan aktivitas.

Nah, oleh karena itu, jika Anda kekurangan motivasi, tidak ada salahnya periksa ke dokter. Siapa tahu kurangnya motivasi disebabkan Anda terkena anemia, diabetes, atau penyakit lainnya yang membuat tubuh Anda selalu lemas.

Minat

Selain karena faktor kesehatan, hilangnya motivasi juga dapat terjadi lantaran pekerjaan yang Anda geluti bukanlah bidang pekerjaan yang Anda minati.

Anda bekerja sebagai seorang staf keuangan, padahal sebenarnya Anda sama sekali tidak memiliki minat dalam bidang itu, misalnya.

Jika Anda kehilangan motivasi karena alasan minat, Anda pun dapat mengatasi masalah itu dengan mengejar minat Anda.

Menjadi diri sendiri

Menjadi diri sendiri merupakan cara terbaik untuk berdamai dengan diri sendiri. Seringkali lingkungan atau keluarga menuntut kita untuk menjadi apa yang mereka inginkan, bukan apa yang kita inginkan.

Hal ini membuat kita dilema. Di satu sisi, kita ingin membahagiakan mereka dan membuat mereka menerima diri kita. Di sisi lain, terjadi konflik di dalam batin kita karena apa yang kita lakukan tidak mencerminkan siapa diri kita sebenarnya.

Saat kita menjadi apa yang orang lain inginkan, bukan apa yang kita inginkan, maka itu artinya kita hidup dalam kepura-puraan.

Menjalani hidup yang sejatinya tidak “gue banget” tentu membuat kita terus menerus mempersetankan apa yang kita lakukan. Kita akan terus menerus menyumpah-serapahi apa yang kita lakukan, sekali pun kita sangat ahli dalam melakukannya.

Jika hal seperti di atas terjadi, maka jangan heran jika Anda kehilangan motivasi dalam pekerjaan Anda.

Oleh karena itulah, sebelum terlambat, tidak ada salahnya merenungkan kembali apa sebenarnya minat Anda. Apakah Anda memiliki passion dalam bidang yang saat ini Anda geluti? Atau, saat ini Anda bekerja di bidang yang tidak “gue banget”?

Jadilah diri Anda sendiri; Kejarlah passion Anda. saat Anda bekerja sesuai dengan minat/ passion Anda, maka halangan sebesar apa pun tidak akan mematahkan semangat dan motivasi Anda. Sebaliknya, saat Anda bekerja di bidang yang tidak Anda minati, maka semudah apa pun melakukannya, Anda tetap akan kehilangan motivasi untuk melakukannya.

Pertanyaannya, bagaimana jika usia Anda sudah tidak memungkinkan lagi untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat Anda? Atau, barangkali, latar belakang pendidikan Anda adalah ekonomi, padahal Anda tidak memiliki minat sama sekali dalam bidang itu; Anda lebih berminat di bidang fotografi. Dan, Anda berpikir sudah terlambat rasanya untuk mengejar passion Anda; Butuh banyak waktu untuk mempelajari dan menjadi ahli di bidang fotografi, misalnya.

Untuk mengatasi hilangnya motivasi karena masalah di atas, maka yang dapat Anda lakukan adalah menerima diri Anda yang sekarang. Lantas, bagaimana caranya? Yuk, simak cara berikut ini.

Mencintai pekerjaan

Sekalipun Anda tidak memiliki minat dalam bidang yang Anda geluti sekarang, Anda masih dapat menumbuhkan motivasi kerja di dalam diri Anda. Caranya yaitu cintailah pekerjaan Anda; Cintailah diri Anda yang sekarang.

Saudara saya tidak memiliki minat di dalam bidang yang sekarang ia geluti. Ia lebih tertarik pada bidang lainnya. Tetapi, yang saya tahu, dia seorang yang saaaaaangat mencintai dan penuh motivasi pada pekerjaannya.

Hal itu membuat saya penasaran, apa yang membuatnya sangat mencintai pekerjaannya. Dan, setelah saya bertanya kepadanya, apa yang membuatnya cinta pada pekerjaan, tahu kah Anda apa jawabannya? Jawabannya adalah lingkungan!

Yup! Lingkungan tempat ia bekerja, yang sangat bersahabat, membuatnya sangat betah bekerja.

Nah, jika Anda kehilangan motivasi karena Anda bekerja di bidang yang sebenarnya tidak Anda minati, Anda masih dapat menumbuhkan motivasi di dalam diri Anda dengan membuat sedemikian rupa sehingga lingkungan bersahabat.

Saat Anda bekerja, jangan ragu untuk sesekali bercanda dengan teman-teman Anda. Atau, Anda juga dapat mendiskusikan tugas Anda dengan teman-teman Anda, sembari bekerja.

Hal ini ditujukan untuk membuat suana lebih bersahabat. Bayangan tentang pekerjaan yang berat pun lenyap karena candaan.

Tingkat kesulitan

Kurangnya motivasi juga dapat terjadi lantaran Anda menilai bahwa tugas Anda sangatlah berat untuk dilakukan.

Dalam penelitian yang mereka lakukan, Hyunjin Song dan Norbert Schwarz, keduanya merupakan pakar psikologi dari Universitas Michigan, menemukan bahwa persepsi alias kesan turut memengaruhi mood dan motivasi. Jika kita berpikir bahwa tugas yang akan kita lakukan sangat berat, maka motivasi pun berkurang. Sebaliknya, jika kita berpikir bahwa tugas yang akan kita lakukan sangat mudah, maka motivasi akan bertambah.

Lantas, bagaimana cara menumbuhkan motivasi jika kita menilai tugas yang akan kita lakukan sangat berat?

Caranya, yach, rubah persepsi. Heheheh.

Goal kecil

Bingung cara merubah persepsi? Hmmmm, terkadang, sebuah tugas tampak berat dan sulit dikerjakan karena tugas itu banyak sehingga kita tidak tahu dari mana harus memulainya. Melihat tumpukan kertas di meja membuat kita berpikir bahwa tugas kita sangat berat. Padahal, belum tentu tugas itu benar-benar berat dikerjakan.

Nah, saat Anda kehilangan motivasi karena Anda berpikir bahwa tugas yang akan Anda kerjakan sangat berat, yang pertama harus Anda lakukan adalah menciptakan kesan bahwa tugas itu mudah dikerjakan.

Caranya, bagilah tugas itu ke dalam beberapa bagian. Mulailah dari bagian yang paling mudah dikerjakan. Atau, jika tugas itu harus dikerjakan secara berurutan, maka ambillah bagian pertama, dan sisihkan bagian lainnya.

Anda dapat menyimpan bagian lainnya di dalam laci atau di bawah meja Anda untuk memberikan kesan bahwa tugas Anda sangat sedikit dan sangat mudah dikerjakan.

Fokuslah pada bagian yang sedang Anda kerjakan.

Bandingkan dengan pencapaian Anda sebelumnya

Mencipakan kesan bahwa pekerjaan yang Anda lakukan sangat mudah dikerjakan juga dapat Anda lakukan dengan mengingat-ingat kembali kemampuan Anda. Mungkin Anda pernah mengerjakan tugas yang, menurut orang-orang dan menurut Anda sendiri sangat sukar dikerjakan. Tetapi, toh, Anda dapat mengerjakannya dengan sukses.

Nah, ketika Anda ingat bahwa Anda pernah berhasil mengerjakan tugas yang lebih berat daripada tugas yang sekarang Anda kerjakan, maka motivasi pun niscaya muncul di dalam diri Anda.

Huuuuh, demikianlah beberapa cara memotivasi diri yang dapat Anda terapkan. Tentunya, cara-cara itu dapat diterapkan sesuai dengan faktor penyebab Anda kehilangan motivasi. jika motivasi Anda hilang lantaran minat, maka mulai sekarang, belajarlah untuk mencintai pekerjaan Anda. Jika Anda merasa bahwa akhir-akhir ini Anda kurang motivasi lantaran sering mengantuk di kantor, mulai sekarang luangkan waktu untuk berolahraga. Jika perlu, berkonsultasilah ke dokter. Siapa tahu Anda sedang terserang penyakit.

Akhir kata, selamat berkarya dan jangan lupa memberikan komentar.

Benner-4.pnj

 

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

>