Benner-1.png

 

Kerja itu penting bagi kehidupan Anda. Dengan bekerja, Anda mampu menghidupi keluarga. Di samping itu, bekerja juga dapat menunjang perkembangan diri Anda. Tetapi, masalahnya, Anda sering tidak termotivasi saat bekerja.

Anda tahu mengapa?

Apa pun alasannya, kurangnya motivasi kerja sangat menjengkelkan, bukan? Kurangnya motivasi membuat Anda tersiksa saat bekerja.

Nah, karena itu, inginkah Anda bisa memotivasi diri sendiri?

Jika ya, artikel ini akan membantu Anda. Artikel ini akan membeberkan kepada Anda cara memotivasi diri sendiri supaya tidak malas bekerja.

Tapi sebelumnya, kita cari tahu dulu apa yang membuat Anda kurang termotivasi.

Mengapa Anda Kurang Motivasi?

Jika ditelusuri, ada tiga penyebab utama kurangnya motivasi. Untuk mengetahui apa saja penyebab tersebut, mari kita simak uraian berikut.

1. Kurang percaya diri

Kurangnya kepercayaan diri disebabkan Anda terlalu berfokus pada hasil. Anda takut tidak mampu mengerjakan tugas dengan baik. Anda takut hasilnya tidak sempurna.

Dalam buku yang berjudul The Practicing Mind, Thomas Sterner mengingatkan:

Most of the anxiety we experience in life comes from our feeling that there is an end point of perfection in everything that we involve ourselves with. Whatever or wherever that perfection may be, we are not. We continually examine, consciously or unconsciously, everything in our lives, compare it to what we feel is ideal, and then judge where we are in relation to that ideal.”

Sebagian besar kecemasan yang Anda alami datang dari anggapan akan adanya kesempurnaan absolut. Apa pun bentuk kesempurnaan itu, Anda cemas Anda tidak mampu meraihnya. Anda terus membandingkan posisi Anda dengan apa yang menurut Anda ideal alias sempurna, dan menghakimi posisi Anda terhadap kesempuraan tersebut.

Dalam kaitannya dengan pekerjaan, Anda selalu membandingkan proses dengan hasil yang diharapkan. Anda terus menghakimi posisi Anda terhadap goal tersebut.

Akibatnya, Anda minder dan cemas tidak dapat mencapai goal yang sempurna seperti yang diharapkan.

Nah, ketidakpercayaan diri itu membuat Anda tidak bersemangat untuk bekerja.

2. Kurang fokus

Apabila Anda tidak mengetahui tujuan Anda, Anda pun menjadi malas bekerja.

Mengapa?

Karena, Anda pikir Anda hanya menyia-nyiakan waktu dan tenaga.

3. Kurang petunjuk

Kurangnya petunjuk bagaimana mengerjakan tugas juga dapat mengurangi semangat Anda untuk bekerja. Anda bingung bagaimana memulainya. Akhirnya, Anda menunda pekerjaan tersebut.

Nah, setelah mengetahui penyebab kurangnya motivasi, sekarang saatnya untuk mengetahui cara memotivasi diri berdasarkan penyebab tersebut.

Cara Memotivasi Diri

Berikut ini beberapa cara untuk memotivasi diri berdasarkan sebab-sebab di atas.

1. Rubah mindset Anda!

Pada bab sebelumnya, dijelaskan salah satu sebab kurangnya motivasi yaitu kurang percayaan diri. Nah, kurangnya kepercayaan diri ini disebabkan Anda terlalu berfokus pada hasil.

Lantas, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi ketidakpercayaan diri itu?

Jawabannya, rubah mindset Anda!

Rubahlah mindset Anda dari result-oriented alias berorientasi pada hasil menjadi process-oriented alias berfokus pada proses.

memotivasi diri sendiri

Thomas Sterner memiliki nasihat yang berharga mengenai mindset process-oriented.

True perfection is both always evolving and always present within you, just like the flower. What you perceive as perfect is always relative to where you are in any area of your life.

-Thomas Sterner

Kesempurnaan sejati selalu berubah dan selalu hadir bersama diri kita, seperti bunga. Apa yang kita anggap sebagai kesempurnaan selalu berubah tergantung di mana kita berada.

Nah, rubahlah persepsi Anda mengenai hasil seperti persepsi di atas, yaitu bahwa pencapaian, goal atau kesempurnaan bukanlah konsep yang absolut, melainkan selalu berubah seturut waktu.

Goal Anda waktu kecil adalah memiliki mainan yang bagus. Goal Anda waktu menjadi siswa adalah menjadi juara kelas. Goal Anda waktu lulus kuliah adalah mencari pekerjaan yang mapan.

Dengan menyadari bahwa goal selalu berubah, Anda tidak lagi terpaku pada hasil. Anda akan berpandangan bahwa setiap langkah yang Anda tapaki, setiap detik yang Anda lewatkan untuk mengerjakan tugas Anda merupakan pencapaian itu sendiri.

Dengan demikian, Anda dapat menikmati proses bekerja dengan gembira. Anda, yang tadinya malas, sekarang pun menjadi rajin bekerja.

Jangan khawatir bahwa ketika Anda mengimplementasikan mindset process-oriented, proses kerja menjadi lambat. Pada kenyataannya, dengan menerapkan mindset process-oriented, justru pekerjaan lebih cepat selesai.

Ini bukanlah sesuatu yang mistis, melainkan dapat dinalar. Saat Anda menerapkan mindset process-oriented, pikiran Anda terbebas dari kecemasan memikirkan hasil.

Nah, hal itu memberikan dampak positif bagi kinerja Anda. Karena tidak cemas pada hasil, pikiran pun menjadi tenang. Saat pikiran tenang, proses kerja berjalan lancar.

2. Ingat kembali kesuksesan Anda

Problem kurangnya kepercayaan diri dapat pula dihilangkan dengan mengingat kembali kesuksesan Anda di masa lampau. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa Anda tidaklah sepayah yang Anda pikirkan sekarang.

Jika di masa lalu Anda dapat mencapai prestasi, tentunya sekarang pun Anda dapat meraihnya lagi.

Dengan demikian, kepercayaan diri Anda terdongkrak, dan Anda pun bersemangat bekerja.

3. Bandingkan diri Anda dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain

Untuk mendongkrak kepercayaan diri Anda, bandingkan diri Anda dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain.

Jika Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain, yang Anda dapatkan bukan kepercayaan diri, melainkan justru keminderan melihat kesuksesan orang lain. Pikiran Anda cemas jikalau hasil yang Anda capai tidak dapat menyaingi hasil kerja orang lain.

Oleh karena itu, bandingkan diri Anda dengan diri Anda sendiri. Bandingkanlah diri Anda yang sekarang dengan diri Anda di masa lampau. Dengan begitu, Anda dapat mengingat bagaimana dulu Anda pernah memiliki gairah yang tinggi, memiliki kualitas hidup yang tinggi. Hal itu tentu akan mendongkrak kepercayaan diri dan semangat Anda.

4. Jangan takut salah

Saat Anda berfokus pada hasil, tentu Anda takut melakukan kesalahan. Anda takut hasilnya tidak sempurna.

Nah, oleh karena itu, saat Anda hendak mengerjakan tugas, hilangkan perasaan takut salah. Dengan hilangnya perasaan ini, Anda akan tergerak untuk mengerjakannya karena tidak ada beban yang mengganggu pikiran Anda. Anggap saja Anda sedang melakukan hobi.

Cara lain untuk menghilangkan rasa takut adalah sebagaimana yang dinasihatkan oleh Thomas Sterner, yaitu dengan merubah persepsi Anda mengenai hasil. Rubahlah persepsi Anda bahwa goal adalah saat Anda menjalani proses bekerja, bukan hasil yang akan kita raih. Cara ini terbukti ampuh untuk menghilangkan kecemasan penulis mengenai hasil.

Nah, jika cara ini ampuh bagi penulis, penulis yakin cara ini juga ampuh Anda terapkan.

5. Pikirkan tujuan Anda

Saat Anda malas bekerja, pikirkan tujuan Anda bekerja. Pentingkah pekerjaan tersebut bagi Anda?

Dengan memikirkan kembali tujuan, Anda mengetahui manfaat yang akan Anda dapat dari bekerja. Anda juga dapat mengtahui akibat dari meninggalkan pekerjaan tersebut. Dengan demikian, Anda akan terdorong untuk segera melakukannya.

6. Rencanakan tindakan Anda

Anda sering menunda-nunda kerja karena tidak tahu apa yang harus Anda lakukan. Anda bingung dari mana harus memulainya.

Nah, untuk mengatasi masalah itu, rencanakan terlebih dulu tindakan Anda. Buatlah mind map mengenai rencana kerja Anda. Mind map bertujuan untuk memperjelas ide atau rencana Anda.

Dengan mind map, ide yang tadinya abstrak menjadi jelas. Anda dapat dengan mudah melakukan pekerjaan Anda step by step sesuai dengan mind map yang Anda buat. Anda pun tahu dari mana Anda harus memulai. Dengan begitu, Anda bersemangat untuk mengerjakan tugas Anda.

7. Bagi tugas menjadi beberapa bagian

Agar Anda tidak bingung, bagilah tugas menjadi beberapa bagian.

Membagi tugas juga bertujuan agar Anda tidak terbebani dengan bayangan pekerjaan yang super berat.

Dengan membagi pekerjaan menjadi beberapa bagian, persepsi Anda mengenai tugas tersebut pun berubah, dari yang tadinya Anda mengangganpnya sebagai tugas yang berat menjadi tugas yang ringan. Fokus Anda pun bukan lagi pada goal akhir dari tugas tersebut, melainkan pada goal-goal kecil, yang Anda yakin Anda mampu mencapainya.

Nah, demikian cara yang dapat Anda terapkan untuk memotivasi diri sendiri. Memang tidak mudah untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata. Tetapi, selama Anda memiliki kemauan, penulis yakin, selalu ada jalan bagi Anda untuk berubah lebih baik.

Baca juga:

Manajemen Fokus: Rahasia Memecahkan Masalah

Bagaimana Cara Berhenti Membandingkan Diri Anda dengan Orang Lain?

4 Hal yang Perlu Anda Perhatikan dalam Manajemen Waktu

Benner-1.png

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

  • Menantang saya untuk membuktikan

  • >