Apakah saat ini Anda sedang atau berencana untuk diet? Tidak penting, apakah Anda melakukan program olah fisik, menggunakan produk-produk herbal sampai produk medis yang sangat mahal. Pernahkah Anda mencoba salah satu atau bebera diantaranya? Ayo ngaku? 😀
Banyak orang mencoba program diet. Mereka berhasil mencapai berat badan ideal yang mereka idamkan. Tapi, beberapa bulan kemudian, katakanlah 6-12 bulan, tubuh mereka kembali ke bentuk semula, sama seperti dulu sebelum mereka melakukan program diet. Dan sering kali, tubuh mereka justru bertambah besar.
Bisa Anda bayangkan betapa frustrasinya orang-orang yang mengalami kondisi seperti ini. Mereka telah memberikan banyak waktu, perhatian, energi, “siksaan” fisik dan mental sampai uang yang bisa dihitung tidak sedikit jumlahnya.
Bahkan banyak dari mereka mulai putus asa. Jika mereka ditawari lagi dengan program diet tertentu, hati kecil mereka akan berucap, “Udahlah, cepat atau lambat, berat badan kita juga akan kembali lagi. Memang takdir kita untuk jadi gemuk.”
Kondisi ini membuat mereka marah, kesal, iri, benci bahkan tidak menyukai diri mereka sendiri. Bisa Anda bayangkan bagaimana konsep diri orang yang mengalami masalah seperti ini?
Mereka akan merasa kurang percaya diri dengan penampilan fisiknya jika bertemu dengan orang banyak, apalagi dengan teman-teman yang memiliki tubuh langsing dan indah di lihat mata. Meskipun begitu, tubuh tetap saja ngeyel. Ia tidak mau berkompromi untuk mendapatkan berat badan ideal yang pikiran sadar mereka inginkan.
Jika Anda sedang atau akan mengalami masalah seperti ini, hati-hati, cek ke dalam diri Anda, jangan-jangan Anda sedang mengidap sindrom yo-yo.
Sindrom yo-yo adalah satu mekanisme pertahanan diri untuk mempertahankan dirinya. Usaha apapun yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan berat badan ideal, tidak akan pernah berhasil. Karana itu tadi, tubuh akan memperjuangkan dirinya untuk tetap eksis.
Seseorang akan mengalami kelaparan mental, mendorong ia untuk menikmati makanan buruk, makan berlebih meskipun perut sudah kenyang, dan membuat tubuh selalu berasa pada mode “lapar.” Akhirnya, ia terus makan dan makan.
Mengapa Seseorang Mengalami Sindrom Yo-yo?
Ada dua alasan mengapa seseorang mengalami sindrom yo-yo. Pertama, tubuh ingin melindungi kita. Tujuanya memang mulia, tetapi tidak sesuai dengan kondisi yang ada saat ini.
Contoh kasus, seorang wanita yang ditinggal pergi oleh tunangannya. Padahal kartu undangan sudah dicetak. Gagal menikah membuat si wanita ini marah, kecewa, merasa dikhianati, benci dan berbagai emosi negatif lainnya. Butuh waktu 3 tahun baginya untuk bisa menerima orang baru ke dalam kehidupan pribadinya.
Yang terjadi saat ia mau membuka diri, tubuhnya malah semakin besar. Ia tidak tahu mengapa ia semakin besar secara fisik, meskipun secara sadar ia ingin tetap langsing dan terlihat indah dan seksi.
Pikiran bawah sadarnya ingin melindungi ia dari pria hidung belang yang hanya menyukai tubuh fisik saja, menurut pemikiran bawah sadar, lho. Akhirnya, tubuhnya semakin besar dan nafsu makannya meningkat. Usahanya untuk diet selalu gagal dan gagal. Ia mengalami sindrom yo-yo.
Kedua, tubuh merasa nyaman dengan bentuk tubuh yang gemuk. Satu sifat pikiran adalah, mencari rasa aman. Inilah menjelaskan mengapa seseorang sulit untuk keluar dari zona nyamanya. Begitu mereka merasa nyaman dengan satu kondisi tertentu, mereka akan sulit keluar dan tidak mau mencoba hal baru. Begitu juga dengan tubuh.
Coba tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah pikiran Anda merasa nyaman dengan bentuk tubuh Anda saat ini? Jika ia, wajarlah tubuh Anda ingin Anda gemuk. Jika tidak, Anda pasti tidak akan gemuk. Tubuh Anda akan mencari berat tubuh yang ia rasa cocok untuk Anda.
Solusi
Sindrom yo-yo tidak ubahnya program pikiran yang tidak mendukung kemajuan seseorang atau yang sering disebut dengan bloking. Dengan mengatasi bloking yang ada di pikiran bawah sadar, maka proses mencapai berat badan ideal bisa dilakukan dengan lebih mudah dan menyengkan tanpa harus menghadapi perlawanan dari pikiran bawah sadar.
Bahkan satu riset menyebutkan bahwa pengaruh olah fisik dan pola makan hanya mempengaruhi 10% keberhasilan program diet. 90%nya ada di dalam diri orang tersebut, lebih tepatnya di pikiran bawah sadarnya.
Ini juga menjelaskan pengaruh pikiran sadar dan pikiran bawah sadar dalam diri seseorang. Di mana pikiran sadar mempengaruhi kehidupan seseorang sebesar 12% dan 88% sisinya oleh pikiran bawah sadar.
Jika saat ini Anda mengidap sindrom yo-yo, maka yang perlu Anda lakukan adalah mengatasi sindrom yo-yo terlebih dahulu kemudian mengatur pola makan.
Satu program penurunan berat badan yang sangat kami rekomendasikan adalah MDP (Mind Detox Program). Program ini lebih menekankan penurunan berat badan melalui pikiran. Uraian singkatnya, semua bloking yang ada di pikiran bawah sadar yang membuat seseorang terus gemuk akan ditemukan dan dinetralkan.
Kemudian akan diberikan cara mengatur pola makan yang sesuai untuk tubuh. Bukan hanya sekedar makan, tetapi bagaimana semua organ tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
Untuk mengetahui cara kerja dan keunikan dari MDP (Mind Detox Program), saya menyarankan Anda untuk mengikuti seminarnya secara langsung. Untuk info lengkapnya, Anda bisa klik di sini.
Inilah yang sering membuat seseorang gagal diet. Sekeras dan sebanyak apapun mereka mencoba program diet, mereka akan selalu mendapatkan bentuk tubuh semula bahkan lebih. Tanpa mereka sadari, mereka mengidap sindrom yo-yo.