Kita semua tahu bahwa berpikir positif adalah salah satu kunci kesuksesan. Kita juga sudah lama ingin menerapkannya dalam setiap detik kehidupan, terutama saat menghadapi masalah besar. Namun, masalahnya adalah, bagaimana cara membuat pikiran positif ini tetap bertahan tanpa digantikan pikiran negative yang mematikan? Temukan rahasianya dalam artikel kali ini.
Dalam artikel sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa salah satu kunci sukses adalah kemampuan seseorang sejauh mana dia dapat berpikir besar. semakin seseorang berpikir besar dalam setiap aspek kehidupannya, semakin besar pula hasil yang dapat ia peroleh.
Dengan berpikir besar, seseorang akan ‘memaksa’ pikirannya untuk menciptakan jalan dan ruang bagi ide-ide kreatif. Dengan berpikir besar, seseorang sedang merencanakan seluruh anggota tubuh dan sumber daya yang ia miliki untuk dapat membantunya mencapai impiannya. Dengan berpikir besar, seseorang mampu mengubah keadaan menjadi jauh lebih baik. Berpikir besar adalah suatu kekuatan yang tidak dimiliki banyak orang.
Akan tetapi, kemampuan berpikir besar kadangkala juga menemui hambatan. Pikiran kita tidak selalu mengeluarkan pikiran positif yang kita inginkan. Kadangkala ia berbuat curang dan kita seakan ‘kecolongan’ saat pikiran kita sesaat saja berpikir tentang hal yang negatif. Berpikir negative adalah musuh terbesar untuk bisa berpikir besar dan meraih hal-hal yang besar.
Untuk itu, dalam artikel ini kita akan membahas bagaiman strategi agar pikiran kita selalu mampu memproduksi ide-ide besar yang tidak pernah mati. Artikel ini akan membuat Anda terbiasa berpikir besar di setiap keadaan. Ini adalah cara melatih pikiran Anda untuk tetap fokus pada rencana besar Anda di kehidupan.
Otak kita adalah pabrik pikiran yang menghasilkan buah pikir yang tak terhitung setiap jam. Jangankan saat sedang melamun. Kadangkala saat membaca buku pun pikiran kita sering tiba-tiba melayang dan memikirkan hal lain. Benar kan? Hehehe
Nah, kemampuan otak kita yang bisa menghasilkan banyak buah pikir dalam satu detik ini harus selalu kita awasi produktivitasnya. Tugas Anda adalah memastikan bahwa pikiran kita hanya memproduksi buah pikir yang menunjang keberhasilan.
Ada suatu pernyataan menarik yang saya temukan dalam buku “Berpikir Besar” karya David J. Schwartz. Ternyata produksi pikiran dalam otak di bawah pengawasan 2 orang supervisor. Mereka adalah tuan kemenangan dan tuan kekalahan. Apa saja tugas keduanya?
Tuan kemenangan bertugas memproduksi pikiran yang positif, penuh data dan fakta kemungkinan keberhasilan. Tuan kemenangan selalu memiliki alasan mengapa Anda bisa sukses. Sedangkan kebalikannya, tuan kekalahan bertugas menciptakan pikiran negatif. Ialah yang luar biasa handal memberikan alasan “mengapa saya gagal” dalam hidup Anda. ialah tersangka utama yang selama ini ada di balik setiap keragu-raguan Anda terhadap kemungkinan untuk berhasil.
Tuaan kemenangan memiliki spesialisasi menciptakan pikiran “mengapa saya bisa melakukannya” dan tuan kekalahan memiliki spesialisasi menciptakan pikiran “mengapa saya mungkin untuk gagal”.
Kabar baiknya adalah, keduanya sangat patuh dan cepat menjalankan perintah dari sang majikan, yaitu Anda. Dengan kelebihan ini, Anda adalah bos dari keduanya. Tugas Anda adalah tinggal mengatur bagaimana caranya, jangan sampai tuan kemenangan terkalahkan produktivitasnya oleh tuan kekalahan. Tugas Anda adalah bagaimana caranya membuat tuan kekalahan tidak mendominasi produksi pikiran dalam otak Anda.
Nah, selajutnya, bagaimana cara Anda mengatur keduanya?
Tugas Anda adalah memberikan isyarat positif untuk membuat tuan kemenangan yang maju. Bukan sebaliknya. Isyarat positif yang dimaksud di sini adalah bagaimana Anda memancing tuan kemenangan untuk bekerja, menciptakan pikiran-pikiran yang positif dan sejuta alasan mengapa Anda bisa.
Salah satu cara memancing pikiran ini adalah dengan memberikan pertanyaan dengan kata “mengapa?”
Seringlah bertanya pada diri Anda “Mengapa saya layak mendapatkan kesuksesan?” dengan begitu, tuan kemenangan dalam pikiran Anda akan merespon dengan sejuta alasan yang membuat Anda yakin mengapa Anda bisa sukses. Ia lah yang bertugas mengingatkan Anda kembali tentang banyaknya dan hebatnya sumber daya yang Anda miliki.
Sebaliknya, jangan berikan isyarat yang bisa memancing tuan kekalahan untuk bekerja.
Mengapa Anda harus melatih kebiasaan memberi isyarat ini?
Jawabannya adalah, karena semakin banyak pekerjaan yang Anda berikan kepada salah satu dari mereka, ia akan semakin kuat dan menjadi dominasi di otak Anda.
Perumpamaannya persis seperti dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Semakin sering seseorang kita libatkan dalam sebuah urusan, ia akan semakin cakap dan mampu diandalkan. Orang yang sering dilibatkan dalam suatu pekerjaan akan semakin paham pola pekerjaan dan seluruh detail dibandingkan mereka yang dibiarkan menganggur. Persis seperti dalam sebuah perusahaan. karyawan yang aktif dan banyak terlibat dalam pekerjaan justru akan semakin membuat dirinya menempati posisi atas dalam perusahaan dibandingkan rekan-rekannya yang tidak se’agresif’ mereka.
Begitu juga yang terjadi pada tuan kemenangan dan tuan kekalahan dalam pikiran Anda. semakin sering Anda melibatkan salah satunya, semakin kuat ia mendominasi alam pikiran Anda. semakin sering Anda memberikan isyarat kepada tuang kemenangan untuk bekerja, ia akan semakin eksis dan berjaya dalam pekerjaannya. Apa yang akan terjadi kemudian? Tuan kekalahan pun semakin lama akan semakin terancam keberadaannya.
Begitu juga sebaliknya, ketika Anda lebih sering memancing pikiran negatif dan mengisyaratkan tuan kekalahan untuk bekerja, semakin kuat juga ia mendominasi pikiran Anda. Tuan kekalahan akan mengambil alih semua divisi pekerjaan dan tidak memberi ruang bagi tuan kemenangan. Tentunya Anda tidak ingin ini terjadi bukan?
Untuk itu, cara terbaik adalah dengan memecat tuan kekalahan. Jangan berikan tugas kepadanya. Gunakan tuan kemenangan 100% dalam setiap pekerjaan.
Berikut ini adalah 3 pedoman yang dapat Anda praktekkan agar bisa menggunakan potensi tuan kemenangan seluruhya tanpa memberika tempat bagi tuan kekalahan.
1. Berpikir sukses, jangan berpikir gagal
Biarkan pikiran “saya akan berhasil” yang mendominasi Anda. Berpikir sukses akan mengondisikan pikiran Anda untuk rencana yang menghasilkan keberhasilan.
Berpikir sukses akan membuka jalan kemudahan yang sebelumnya bahkan tidak pernah mampir dalam benak Anda.
2. Ingatkan diri Anda secara berkala bahwa Anda lebih baik dari apa yang Anda kira
Percayalah bahwa diri Anda selalu mampu melakukan lebih. Percayalah pada potensi besar yang Anda miliki. Bisa jadi potensi Anda sama dengan mereka yang sudah lebih dahulu berada di puncak kesuksesannya, hanya saja Anda belum berkenalan lebih jauh dengan potensi tersebut. Ingatkan diri Anda bahwa Anda punya potensi.
Mengapa demikian? Karena sukses tidak berdasarkan nasib, otak, atau sesuatu yang mistis. Sukses hanyalah bisa mengembangkan kepercayaan diri dari apa yang mereka kerjakan.
3. Percaya besar. besar kecilnya keberhasilan ditentukan besar kecilnya kepercaayaan
Keberhasilan ditentukan besar kecilnya kepercayaan.
Dengan kepercayaan yang besar, apa yang Anda perjuangkan pun semakin besar. pada akhirnya, apa yang Anda peroleh juga semakin besar.
Pikirkan tujuan – tujuan yang besar dalam hidup Anda. mengapa harus ragu untuk memimpikan hal-hal besar dalam hidup? Pada kenyataannya, gagasan besar dengan rencana yang besar, terkadang lebih mudah dilaksanakan disbanding gagasan kecil dengan rencana yang kecil.
Sebagai contoh saat kita sedang dituntut untuk mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Tentunya kita akan membuaT perencanaan yang lebih matang dengan pola kerja yang lebih baik dan memudahkan Anda. Anda akan berpikir bagaimana agar pekerjaan ini ringkas dan bisa dikerjakan dengan sekali jalan. Hal ini kadang lebih mudah daripada melakukan hanya 1 pekerjaan yang tanpa perencanaan matang, lelahnya pun akan sama dengan pekerjaan besar.
Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi Anda. Oh ya, menurut Anda, aspek kehidupan Anda yang manakah yang paling membutuhkan cara berpikir besar seperti ini? Silahkan share di kolom komentar ya 🙂