Ingin Memiliki Pengaruh di Lingkungan Kerja? Ini Rahasianya (Part. 1)

Benner-1.png

 

Social engineering concept

Berada dalam lingkungan kerja yang serba professional, menuntut kita agar bisa memiliki beberapa keterampilan khusus agar bisa terus eksis dalam karir. Kepribadian yang berbeda-beda dari rekan-rekan di lingkungan kerja juga harus bisa kita sikapi dengan baik agar tidak menghambat aktivitas kita dalam bekerja. Apapun posisi dan jabatan Anda dalam pekerjaan saat ini, Anda harus memiliki pengaruh yang kuat di lingkungan kerja. Hal ini diperlukan untuk mensukseskan sebuah pekerjaan di dalam tim yang Anda pimpin. Dengan memiliki pengaruh yang kuat, Anda bisa dengan mudah mengendalikan tim Anda menuju sukses yang Anda impikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana agar memiliki pengaruh di lingkungan kerja.

Sebagian besar dari kita pasti tahu bahwa anak kecil belajar dengan meniru apa yang ada di sekitarnya. Ternyata, kebiasaan meniru ini tidak hanya terjadi pada anak kecil, melainkan juga pada orang dewasa.

Jika Anda perhatikan, beberapa orang dewasa juga bisa dipengaruhi oleh siapa orang yang memimpin mereka. Pada umumnya, seseorang akan meniru kebiasaan dari orang lain yang berperan sebagai mentor atau coach dalam hidup mereka, termasuk dalam hal pekerjaaan.

Perhatikanlah bagaimana seseorang bisa bertindak mirip dengan atasannya. Seiring dengan berjalannya waktu, seorang bawahan akan mengadopsi nilai-nilai positif yang ia dapati dalam diri atasannya. Ia tidak hanya belajar dari kepribadian atasannya, namun ia juga akan belajar dari bagaimana pola dan ritme kerja atasannya tersebut, bagaimana atasannya bisa dengan tenang memecahkan masalah, bagaimana atasannya bisa menjadi orang yang tau begitu banyak hal dan luas wawasannya, ia juga akan diam-diam mengamati bagaimana atasannya bisa memiliki banyak keterampilan dalam dirinya.

Tidak peduli apapun posisi atau jabatan Anda saat ini, keterampilan untuk memiliki pengaruh dalam lingkungan kerja benar-benar Anda butuhkan. Pengaruh yang bisa Anda ciptakan akan mendorong tim Anda untuk bekerja lebih baik.

Berikut ini adalah beberapa kiat-kiat penting yang perlu Anda pelajari mulai dari sekarang unutk bisa memiliki pengaruh dalam lingkungan kerja.

Cara berpikir kita tentang pekerjaan kita menentukan bagaimana bawahan kita berpikir mengenai pekerjaan mereka.

Sebagai seorang pemimpin dalam sebuah tim, Anda harus terlebih dahulu memiliki optimisme dalam menyelesaikan sebuah proyek. Sebelum Anda menginginkan tim Anda untuk melakukan yang terbaik, Anda terlebih dahulu harus yakin dalam tugas yang sedang Anda pimpin.

Cara kita memandang sebuah tugas atau pekerjaan akan mempengaruhi bagaimanna bawahan Anda berpikir tentang pekerjaannya. Ketika atasannya yakin dan menganggap pekerjaaan tersebut benar-benar penting, bawahannya pun akan ikut berpikir demikian

Titik superioritas kita atau kelemahan kita akan tercermin pada orang yang melapor tugasnya kepada kita.

Rasa kepercayaan diri Anda dalam memimpin sebuah tim akan terlihat dari bagaimana tim Anda melaporkan tugasnya kepada Anda. Mereka adalah cerminan dari bagaimana cara Anda memimpin.

Seorang pemimpin perlu menyadari bahwa membangkitkan optimisme merupakan suatu kecakapan mendasar yang harus dimiliki. Kebanyakan orang mempunyai kecenderungan pesimis, ragu, dan tidak percaya diri. Hal ini sebetulnya sangat fatal. Orang tidak dapat mengembangkan diri secara optimal, mencoba hal baru, melihat dengan penuh gairah dunia di depannya yang belum dipetakan, yang merupakan kesempatan yang perlu dicoba.

Christian D. Larson, dalam bukunya Your Forces and How to Use Them “Promise Yourself To make all your friends feel that there is something in them. To look at the sunny side of everything and make your optimism come true.”

Dalam bukunya, Learned Optimism, Martin Selignman menulis,” Menemukan alasan sementara dan khusus untuk sebuah masalah adalah sebuah harapan harapan. Menemukan alasan permanen dan universal untuk sebuah masalah adalah keputusasaan.”

Pentingnya antusiasme

Jika seseorang punya antusiasme, maka orang yang hadir di sekeliling Anda juga akan memilikinya

Antusiasme adalah sikap mental yang sifatnya menular. Jika anda memiliki antusias yang tinggi dalam setiap kegiatan, maka mudah bagi anda melebarkan antusiasme ini kepada orang lain. Kenapa orang yang memiliki antusiasme tinggi lebih mudah melebarkan antusiasme kepada orang? Jawabannya karena orang yang memiliki antusiasme tinggi bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang lain.

Bagaimana cara mengembangkan antusiasme Anda? berpikirlah dengan penuh antusias

Untuk tetap menjaga antusiasme Anda dalam bekerja, ada beberapa hal sederhana yang bida Anda lakukan. Diantaranya adalah :

1: Persiapan Kebutuhan Kerja Anda

Untuk menambah semangat kerja, sebelum kembali ke rutinitas kantor, persiapkan segala kebutuhan untuk esok hari seperti busana kerja, tas, dan sepatu yang akan dipakai sampai berkas-berkas, dokumen pekerjaan dan alat tulis yang akan dibawa ke kantor.

2: Buat Catatan “Hari Pertama”

Catat aktivitas yang akan Anda kerjakan di hari pertama Anda masuk kerja pada agenda kerja Anda. Ini akan membantu Anda sadar bahwa hari ini sudah saatnya mulai bekerja kembali.

3: Bayangkan Hal Menyenangkan di Kantor

Misalnya, teman-teman kerja yang menyenangkan dan serunya saling menceritakan pengalaman liburan sambil menikmati oleh-oleh liburan dari teman-teman. Pikirkan juga hal-hal menyenangkan lain dalam pekerjaan Anda. Ketika Anda berpikir bahwa pekerjaan ini adalah dunia Anda, di saat itulah gairah kerja Anda akan menyala kembali.

4: Bangun Lebih Pagi dan Berpakaian Terbaik

Jangan tidur terlalu larut malam, saat esok hari Anda harus kembali masuk kerja. Usahakan bangun pagi di hari pertama, kenakan baju kerja favorit dan tunjukkan penampilan Anda yang terbaik. Dengarkan lagu kesayangan bernada riang untuk menambah semangat di pagi hari. Dijamin hal ini bisa menjadi terapi ampuh untuk mengatasi alergi hari pertama setelah liburan.

5: Buat Rencana yang Bagus

Buat rencana dan kegiatan menyenangkan di hari pertama Anda bekerja. Misalnya, buat janji makan siang dengan teman-teman sekantor, menelpon atau mengirim email pada sahabat atau sekedar ber-chatting dengan teman-teman lama. Walau terdengar sepele, hasilnya akan membuat Anda merasa lebih bahagia.

6: Longgarkan Waktu Anda di Hari Pertama

Jangan bebani pikiran Anda dengan pekerjaan-pekerjaan berat di hari pertama. Anggap saja hari pertama ini sebagai memulai dari awal otak Anda setelah lama diistirahatkan. Sama halnya seperti mesin, otak pun butuh dipanaskan dan tidak bisa langsung dijalankan. Jadi, sah-sah saja kalau Anda agak sedikit santai di hari pertama.

Antusiasme itu sendiri sebenarnya merupakan sikap mental positif yang memiliki banyak manfaat terhadap diri kita dan aktivitas yang kita lakukan. Seperti apa yang disampaikan oleh Napoleon Hill dalam bukunya yang berjudul Success The Best Of Napoleon Hill manfaat antusiasme yaitu:

Meningkatkan intensitas daya pikir dan imajinasi

Orang yang memiliki antusiasme tinggi memiliki kecenderungan untuk berpikir dan berimajinasi lebih baik dari pada orang yang tidak memiliki antusiasme.

Memiliki nada bicara yang menyenangkan dan meyakinkan

Mengurangi kehampaan dalam pekerjaan. Orang yang antusias akan cenderung mencintai pekerjaannya dengan sepenuh hati, sehingga sulit bagi mereka untuk jenuh terhadap apa yang dilakukan.

Memiliki kepribadian yang lebih menarik

Orang yang antusias cenderung suka melakukan hal-hal yang bersifat positif. Seperti mau berbagi, suka mengingatkan, mau menerima kritik dan lain-lain. Sifat-sifat tersebut jelas akan berdampak pada kepribadian yang lebih menarik.

Menguatkan kesehatan mental dan fisik

Kesehatan mental dan fisik adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena jika salah satu lemah maka yang lain juga ikut lemah. Dan salah satu sikap yang cukup efektif dalam menguatkan mental dan fisik adalah antusiasme.

Masih penasaran dengan rahasia selanjutnya? Kita akan teruskan dalam artikel berikutnya ya. Semoga bermanfaat 🙂

Benner-1.png

 

Leave a Reply

Close Menu