Mencapai impian adalah harapan setiap orang dalam hidup. Alangkah indahnya dan bahagianya jika yang selama ini telah diimpikan dan dibayangkan bisa dinikmati dan dimiliki. Baik di pikiran dan secara tubuh fisik. Hidup akan terasa sangat lengkap, bahagia dan sangat mudah untuk berbagi kepada orang lain.

Orang yang mampu mencapai impiannya pasti akan merasakan perasaan seperti di atas. Pada tahap itu hidup akan terasa sangat indah dan menyenangkan. Sayangnya tidak banyak orang yang bisa menikmati perasaan tersebut.

Banyak penyebab mengapa seseorang tidak bisa menikmatinya. Kita bisa melihat dari dua aspek. Pertama, adanya konflik dalam diri. Ini yang membuat seseorang tidak mau berusaha dan sering kali terjadi sabotasi diri dalam mencapai impian dan yang kedua, faktor lingkungan yang tidak mendukung seseorang mencapai tujuan mereka.

Masalah yang paling rumit dan kerap kali menjadi penghambat terbesar adalah masalah pada diri sendiri. Seperti kurangnya rasa percaya diri, rasa takut akan kegagalan, ketidaksiapan mental, masih menikmati zona nyaman dan masih banyak alasan lain yang terkadang tidak masuk akal dan disadari, baik oleh sipejuang itu sendiri.

Masalah di atas bisa diatasi dengan menggunakan teknik-teknik terapi. Sayangnya masalah dalam diri menjadi lebih kuat dan meyakinkan si pejuang untuk berhenti melangkah mencapai impiannya.

Apa cerita? Semua tidak lepas dari si pencuri impian.

Banyak orang tidak mau berjuang dan mengubur impiannya jauh-jauh dari hidupanya karena membenarkan apa yang disampaikan oleh si pencuri impian.

Siapa saja sih si pencuri impian itu?

Pencuri Impian

Berikut adalah beberapa pencuri impian dan mereka sangat dekat dengan kita dalam hidup ini.

Stres

1. Orangtua

Orangtua sering kali menjadi tantangan terbesar seseorang untuk mendapatkan restu dan bebas mengejar impian mereka. Banyak alasan orangtua mengapa ia harus meminta anaknya mengurungkan niatnya dan melakukan hal lain yang menurut orangtua baik untuk anak. Pada pada kenyataanya, tidaklah seperti itu.

Bila ditelusuri lebih jauh penyebab mengapa orangtua mendesak anak untuk mengubur impianya sangatlah logis. Orangtua merasa takut, khawatir bahkan merasa malu jika anak harus mengejar impian terbesar mereka.

Misalnya, anak yang mau kuliah di luar pulau. Orangtua merasa takut jika anaknya tidak bisa menjaga diri, belum bisa hidup mandiri, takut salah pergaulan dan takut-takut lain yang terkesan tidak masuk akal. Meskipun tidak masuk akal, itulah yang menghantui orangtua dan memaksakan diri agar anak mau kuliah di kota mereka.

Lain juga halnya jika anak bergabung dengan bisnis Multi Level Marketing (MLM) yang terkesan mencari pelaggan dengan menjajakan prodak dari pintu ke pintu. Orangtua merasa malu, karena anak harus menjajakan prodak dan belum lagi menerima penolakan dari orang lain. Apalagi jika orang yang menolak itu adalah kenalan atau tetangga mereka.

Ini bisa menjadi bahan gosip yang hangat dalam masyarakat dan keluarga besar si anak. Gosip ini bisa saja yang ditakutkan sejak awal oleh orangtua dan untuk membuat semua ini tidak terjadi, orangtua akan meminta anak untuk mengurungkan niatnya dan belajar dengan giat agar bisa mendapatkan prestasi baik yang akan mendukung ia mencapai kesuksesanya kelak di masa depan.

Untuk mengurungkan niat si anak, maka mereka bisa menggunakan cara yang sangat kreativ. Seperti membicarakan kondisi kesehatan, ketidakmampuan untuk jauh, rasa malu yang didapatkan karena menjadi bahan gosip oleh orang lain dll.

Tidak jarang orangtua menitihkan air mata yang membuat anak menjadi dilema dan memaksanya berpikir ulang akan impian yang mereka ingin kejar.

Apakah Anda pernah mengalami seperti yang saya sebutkan di atas?

Menyebalkan

2. Pasangan

I don’t stop when I’m TIRED. I stop when I’m Done

Ugrit Chokeprasit

Pasangan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menentukan arah perjalanan seseorang. Bagi mereka yang telah menikah, melakukan satu kegiatan tanpa dukungan pasangan bisa menjadi malapetaka.

Bagaimana tidak, setiap yang dilakukan bisa menjadi bahan pertengkaran. Ini tentu akan sangat menguras energi dan melelahkan fisik. Masalah itu bisa memicu mereka untuk pisah ranjang dan tidak saling berbicara.

Belum lagi anak bisa menjadi korban dari emosi yang dipendam oleh salah satu atau dua pasangan. Tidak jarang masalah yang tadinya sepele bisa menjadi masalah besar dan membuat hubungan keduanya menjadi retak.

Tidak akan jauh berbeda bagi mereka yang belum menikah. Peringatan dan larangan yang diberikan oleh pasangan juga bisa membuat mereka menghentikan niat mereka untuk mengejar impianya. Selisih pAndang bisa terjadi dan kerap kali menjadi retaknya hubungan yang membuat mereka harus berpisah satu dengan yang lainnya.

Untuk mengatasi hal seperti itu, dibutuhkan kemampuan komunikasi yang baik untuk meyakinkan pasangan agar ia mau mengerti dan mendukung. Jika tidak, lenyaplah semua yang telah diperjuangkan sejauh ini.

Jelek

3. Teman

If you want to live a happy life, tie it to a goal. Not to people or thing.

Albert Einstein

Apa respon teman Anda saat mereka mendengar impian Anda? Pada kebanyakan orang, mereka akan mentertawakan dan meledek Anda dengan berkata “modelmu, ingin punya rumah mewah? Tampangmu aja tidak menjanjikan bro. Ngaca dulu bro. Mending lo kuliah yang benar dulu deh.” Atau mereka berkata lain “sie, mau kerja di perusahaan asing ni eee. Bahasa inggrismu aja masih belepotan. Bagaimana kamu bisa ngomong tu sama bule. Sadar diri cuy.”

Apa yang Anda rasakan saat mendapat kalimat seperti di atas? Tentu akan sangat menjatuhkan mental, bukan? Anda menjadi kurang percaya diri dan bingung dengan kemampuan diri sendiri. Gambaran mental yang telah ada di pikiran Anda dengan sangat jelas, mulai kabur dan dihantui oleh gambaran kegagalan. Ini membuat motivasi yang kuat menjadi hilang begitu saja tanpa bersisa.

4. Lingkungan Masyarakat

Apa yang paling indah dan menyenangkan untuk dibicarakan dengan tetangga atau teman di lingkungan tempat tinggal Anda?

Menggosip. Ya itulah kegiatan yang paling banyak menyita waktu dan energi tanpa merasakan kehingan keduanya secara bersamaan. Itulah yang banyak terjadi pada profesi ibu rumah tangga, yang tugasnya hanya mengurusi rumah, anak dan suami.

Dengan jobdest yang padat, mereka juga memiliki banyak waktu untuk bersantai. Waktu santai ini digunakan untuk kegiatan seperti menonton TV dan menggosip dengan tetangga.

Berita buruk orang lain bisa tersebar secepat kilat dalam satu kampung. Bahkan tidak jarang, berita ini tetap segar untuk dibicarakan karena telah dibumbui oleh orang-orang yang memperdebatkannya.

Inilah yang sering terjadi jika Anda memiliki impian yang dipAndang tidak sesui dengan kapasitas dan kemampuan Anda. Lingkungan bisa menjadi beban yang sangat berat terutama bagi orangtua Anda. Gosip-gosip yang bereder tidak jarang membuat mereka kesal dan marah pada Anda.

Mengapa Anda perlu menjaga impian Anda dari pencuri impian tersebut?

Just-Do-It

Kesimpulan

Baik Anda sadar atau tidak, mereka akan menularkan energi negatif kepada Anda. Kecepatan Anda menyerap energi yang mereka keluarkan bergantung seberapa yakin Anda akan diri dan impian Anda. Jika Anda orang yang sangat percaya diri, Anda bisa dengan mudah menolak energi yang mereka tularkan dan begitu juga sebaliknya.

Itulah mengapa penting untuk tidak mengungkapan impian kepada orang lain secara terbuka. Akan lebih baik jika hanya Anda yang mengetahuinya dan tetap menjaga impian tersebut terus menyala dan bertumbuh dalam diri Anda.

Lebih baik Anda berbagi kepada orang yang bisa dipercaya dan memahami Anda. Dengan begitu, mereka tidak akan menyerang apalagi meragukan Anda. Jikapun ia, mereka pasti akan memberikan atau menjunjukkan solusi dan cara agar Anda bisa mencapainya.

Jika ingin memberi tahu kepasangan, carilah waktu dan momen yang tepat agar ia bisa mengerti alur berpikir Anda. Ia tidak akan dengan mudah menyerang atau menolak mentah-mentah apa yang Anda sampaikan kepadanya.

Untuk orangtua, Anda harus bisa meyakinkan mereka bahwa Anda memang layak dan bisa mencapai impian tersebut. Saat Anda mendapatkan kepercayaan mereka, cepat atau lambar mereka akan mendukung Anda.

Pembaca, apakah selama ini impian Anda tersimpan baik di hati Anda, atau Anda memberitahukannya kepada orang lain? Apa tanggapan mereka?

Ronald Sembiring
 

>