Kesuksesan diukur dari besar kecilnya pikiran seseorang. Semakin Anda berani berpikir besar tentang hidup dan pencapaian Anda, semakin besar pula hasil yang akan Anda dapatkan. Berpikir besar adalah faktor pembeda orang yang kini tengah menikmati kesuksesannya dengan mereka yang masih menemui jalan buntu. Apakah Anda saat ini sudah beraani berpikir besar dalam hidup Anda? Bagaimana berpikir besar membantu Anda memberikan nilai lebih dalam setiap kehidupan Anda? Artikel ini akan memberikan Anda kunci bagaimana menjadikan berpikir besar sebagai alat menuju sukses yang lebih besar. Selamat membaca 🙂
Cara berpikir besar :
1. Mengenali diri sendiri
Beberapa manfaat mengenali diri sendiri dari sebuah artikel di teskepribadian.com adalah dapat mengetahui potensi-potensi diri yang ada pada diri anda dan mengoptimalkannya untuk kesuksesan anda dalam karir dan kehidupan. selain itu, Anda juga dapat mengetahui jenis pekerjaan apa yang paling cocok dengan kepribadian karakter anda, sehingga anda melakukan pekerjaan tersebut dengan bahagia. Bahagia karena pekerjaan tersebut cocok untuk anda. Dan bahagia karena mendapatkan imbalan sepadan terhadap apa yang anda kerjakan dengan sepenuh hati.Mengenal kepribadian (personality) diri dapat membantu anda menerima dengan tulus segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri, sekaligus menerima dan bertoleransi terhadap kelebihan dan kelemahan orang lain (suami/isteri, anak, rekan kerja, atasan, kakak, adik, atau siapapun juga). Mengenal diri sendiri dapat membantu anda untuk berkompromi dengan diri sendiri dan orang lain dalam berbagai situasi.
Lalu, bagaimana cara menerapkan hal ini untuk melatih Anda dalam berpikir besar?
Sekarang, coba tentukan apa kelebihan dan kekurangan Anda. kenali diri Anda lebih dalam dan tuliskan 5 kelebihan serta 5 kekurangan yang Anda kenali dalam diri Anda.
Setelah itu, fokuslah dengan melihat pada kelebihan Anda. lalu tentukan 3 orang yang menurut Anda sukses, yang tidak memiliki kelebihan yang sama dengan Anda.
Sudahkah Anda mendapatkan 3 orng tersebut? Lihatlah, Anda ternyata memiliki kelebihan yang bahkan tidak sanggup dimiliki oleh orang sukses. Tentunya dengan bekal ini, Anda pun bisa meraih sukses yang sama bahkan lebih besar lagi.
2. Berpikir besar tidak identik dengan pandai berkata-kata
Satu hal yang perlu kita ingat untuk selalu berpikir besar dalam hidup adalah bahwa berpikir besar itu tidak sama dengan pandai berkata-kata. Berpikir besar tidak termanifestasikan dalam bentuk orasi hebat atau gaya bicara yang memukau. Pada kenyataannya, setiap orang tidak berpikir dalam kata-kata melainkan dalam bentuk citra/visual.
Oleh karena itu, letak sesungguhnya dari jiwa yang selalu berpikir besar bukan pada apa yang dia bicarakan melainkan apa yang ada dalam imaji atau pikirannya.
Oleh karena itu, jangan berkecil hati jika Anda sampai saat ini masih belum sehebat orang-orang sukses dalam berbicara. Pada kenyataannya, wujud dari berpikir besar adalah pola pikir pemenang yang selalu optimis dan percaya untuk meraih hal-hal besar.
3. Ubah kosakata Anda
Salah satu cara untuk mulai menerapkan prinsip berpikir besar dalam kehidupan Anda adalah dengan memilih kosakata yang Anda gunakan. Pilihlah kosakata yang baik-baik, positif, penuh semangat dan riang. Karena, ketika kita mengucapkan sesuatu, otak kita akan merubah kata-kata menjadi gambaran di pikiran.
Untuk mengujinya, ketika saya sebutkan KUCING. Apa yang muncul dalam pikiran Anda? apakah sederetan hruuf-huruf membentuk kata kucing atau Anda membayangkan seekor kucing?
Terapkan pemilihan kosa kata ini dimanapun dan kapanpun Anda berada. Baik ketika Anda sedang berbiocara kepada tim Anda, kepada pasangan, anak Anda, atau bahkan diri Anda sendiri.
Pilih kosakata yang baik untuk menggambarkan perasaan kita
Gunakan cara ini untuk menjawab pertanyaan orang lain seperti “apa kabar?”. Jangan pernah menjawab dengan “Yah begini-begini saj”. Tetapi jawablah dengan “Keadaan saya baik. Luar biasa. Saya benar-benar sedang merasa senang terhadap pencapaian perusahaan kami kemarin. Bagaimana dengan Anda? Sepertinya makin sukses saja.”
Itu hanya sebagian dari contoh pemilihan kosakata yang baik untuk menggambarkan perasaan Anda. Intinya, bangun kekuatan itu mulai dari diri aanda sendiri
Pilih kosakata yang baik untuk menggambarkan orang lain.
Pilihlah kosakata yang baik ketika Anda sedang berjumpa dengan seseorang. Deskripsikan ia dengan baik dan kata-kata yang memang sengaja Anda tujukan padanya. sebagai contoh ketika Anda sedang bertemu orang baru dan merasa tertarik dengan kepribadian mereka, katakana itu terus terang “Anda sungguh luar biasa. Baru pertama kali ini saya berbicara dengan orang yang begitu nyambung diakan ngobrol tentang media digital.”
Seperti itu contohnya. Carilah hal-hal hebat dalam diri orag lain lalu utarakanlah pemikiran Anda tentangnya. Jangan gunakan kata-kata yang membuat orang lainmerasa kecil.
Pilih kosakata yang baik untuk membesarkan hati orang lain
Begitu juga ketika Anda sedang diminta memberikan solusi kepada orang luan. Pilih dan gunakan kata-kata terbaik untuk membesarkan hatinya.
Pilih kosakata yang baik untuk menceritakan rencana kepada orang lain
Ini adalah hal yang paling penting. Gunakan kata-kata yang baik ketika Anda sedang menceritakan rencan Anda kepada orang lain. Jangan katakana “Kita menghadapi masalah” melainkan “Kita diberi tantangan baru”. Jangan katakana “Akan sulit bagi kita untuk mencapainya.” Melainkan “Pekerjaan itu memang tidak mudah, namun kita bisa mencobanya”.
Pernahkah Anda mendengar suatu kisah tentang 3 orang buruh yang sedang membangun sekolah? Buruh pertama ketika ditanya “Anda sedang melakukan apa?” ia menjawab “Saya sedang mengaduk semen dan menempel batu.” Buruh kedua ditanya hal yang sama. Ia jawab “Saya sedang membangun sebuah sekolah.” namun, buruh ketiga punya jawaban lain. Saat ditanya hal yang sama, ia menjawab “Saya sedang mendirikan sebuah pusat pendidikan dimana peradaban dunia modern akan dimulai.”
Terlihat kan bedanya? Mana yang lebih memberi energi dan semangat?
Pada dasarnya, berpikir besar digunakan untuk menambah nilai pada segala sesuatu. Mengapa berpikir besar penting? Karena ia merupakan jalan untuk meraih pencapaian yang lebih besar. Dengan terbiasa berpikir besar, Anda akan merasa gelisah ketika hanya mentargetkan hal-hal yang kecil. Dengan berpikir besar, Anda akan merasa mampu untuk mengerjakan lebih dan menambah nilai manfaat pada apa yang Anda kerjakan.
Praktekkan berpikir besar dengan menambah nilai pada segala sesuatu di hidup Anda. menginginkan omset bisnis yang lebih besar, merencanakan keluarga yang lebih harmonis dan anak-anak yang semakin bahagia. Mentargetkan sikap terbaik saat bekerja. dan sebagainya.
Selain itu, praktekkan juga cara berpikir besar ini untuk menambah nilai bagi orang lain. Lihat potensi orang-orang di sekitar Anda. baca apa yang menjadi kelebihan mereka. Ajak orang lain untuk menyadari potensinya dan mencapai hal yang lebih besar lagi. Jangan berikan target kepada bawahan Anda yang segitu-segitu saja. Naikkan levelnya, tingkatkan level kesulitan kerjanya, asah terus keterampilan mereka.
Bercita-cita besarlah bagi orang lain juga, bukan hanya untuk diri Anda.
Terakhir, agar semakin baik dalam upaya Anda melatih cara berpikir besar, hindari hal-hal berikut ini. Jangan memikirkan hal-hal yang sepele. Usahakan pikiran Anda ttetap fokus pada sasaran dan target yang besar.
Perhatikanlah esensi dari sebuah pekerjaan. Lupakan masalah-masalah yang kecil dalam kehidupan.
Sebagai contoh, ketika Anda mendapati bahwa Anda tidak mendapatkan undangan dalam sebuah acara bersama-sama sahabat Anda. orang yang berpikir besar akan tetap merasa baik-baik saja dan berpikir bahwa itu hanyalah hal sepele. Bisa jadi undangannya salah alamat, bisa jadi undangannya terlalu banyak sehingga nama Anda terlewat tanpa sengaja. Bisa jadi juga terjadi kesalahan teknis yang tidan terduga. Ia tetap berpikir bahwa persahabatan akan tetap berjalan, tidak ditentukan pada datangnya kartu undangan. Ia berpikir tentang esensi persahabatan, bukan sekedar masalah-masalah kecil yang bisa terjadi karena kekeliruan kecil.
Akan tetapi, mereka yang berpikir kecil akan merasa sahabat mereka telah melupakan mereka. ia terlalu memasukkan ke dalam hati hal-hal yang sebenarnya bisa kita pandang sepele. Ia melupakan esensi dan tanpa sadar fokus pada masalah-masalah kecil.