motivasi

Kesulitan Mencari Cara Memotivasi Diri? Olahraga Jawabannya

Banner-6

Anda malas? Kehilangan mood? Kehilangan motivasi? Setiap hari, rasanya beraaaat sekali melakukan aktivitas.

Jika ya, artikel ini ditulis khusus untuk Anda. Dalam artikel ini, penulis akan mengajak Anda mengungkap satu cara meningkatkan motivasi ketika Anda benar-benar dilanda rasa malas.

Nah, lantas, cara apakah itu? Olahraga!

Tidak percaya? Cara ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh para pakar kesehatan, lhoh. Sebuah studi pada tahun 1981 menghasilkan kesimpulan bahwa berolahraga secara rutin dapat meningkatkan mood seseorang. Penemuan ini didukung dengan penemuan lain, yang menghasilkan kesimpulan hampir serupa.

Robert E. Thayer, misalnya, seorang pakar psikologi, dalam sebuah wawancara yang dimuat di dalam situs www.webmd.com menyebutkan bahwa salah satu gejala depresi adalah kehilangan mood. Dan, orang yang menderita depresi dianjurkan untuk melakukan olahraga secara rutin. Tujuannya, untuk membangkitkan gairah dan motivasi pada diri si penderita depresi. (tentang hubungan depresi dan motivasi dapat Anda baca pada artikel yang berjudul Kehilangan Motivasi Kerja? Jangan-Jangan Anda sedang Dilanda Depresi)

Nah, jika penderita depresi saja bisa bersemangat lagi karena olahraga secara rutin, apalagi Anda yang tidak menderita depresi? Berolahraga setiap hari tentu akan membawa pengaruh yang lebih besar bagi Anda.

Mengapa Olahraga Memotivasi Anda?

Lantas, apa yang mendasari temuan ini? Para pakar meyakini bahwa ini disebabkan, berolahraga meningkatkan kadar endorphine di dalam otak, di mana senyawa ini berperan dalam meningkatkan mood. Temuan lain menyimpulkan bahwa berolahraga menstimulasi neurotransmitter norepinephrine, di mana senyawa ini juga berperan dalam meningkatkan mood.

Selain temuan para pakar di atas, secara logis, kita dapat memberikan alasan mengapa berolahraga secara rutin setiap hari dapat meningkatkan mood dan motivasi. Logikanya, salah satu penyebab kita kehilangan motivasi adalah kita tidak memiliki tenaga. Kurangnya tenaga membuat kita lemas dan MERASA TIDAK BERDAYA melakukan aktivitas.

Padahal, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Hyunjin Song dan Norbert Schwarz dari Universitas Michigan, motivasi dipengaruhi oleh persepsi kita mengenai sebuah aktivitas.

Schwarz dan Song melibatkan 20 partisipan yang dibagi menjadi dua kelompok. Kedua kelompok diminta untuk membaca sebuah instruksi latihan fitness.

Kelompok pertama diminta untuk membaca instruksi latihan fitness yang ditulis dengan ketikan ber-font Arial, sementara kelompok kedua diminta untuk membaca instruksi yang ditulis dengan font Brush, yang tampak seolah-olah seperti tulisan tangan dengan menggunakan tinta Jepang.

Setelah semua partisipan membaca instruksi yang diberikan kepada mereka, kedua peneliti tersebut bertanya mengenai latihan tersebut: Kira-kira, berapa lama latihan tersebut akan berlangsung? Apakah latihan tersebut membosankan? Keduanya juga menanyakan apakah mereka terdorong untuk melakukan latihan tersebut setiap hari.

motivasi

Hasilnya, diketahui, mereka yang membaca instruksi yang ditulis dengan font Arial lebih tertarik untuk melakukan latihan fitness sesuai dengan yang diinstruksikan oleh buku insruksi yang mereka baca. Mereka percaya bahwa latihan tersebut tidak memerlukan banyak waktu dan sangat mudah dilakukan. Dan, karena kepercayaan itu, mereka pun terdorong untuk melakukan latihan secara rutin setiap hari.

Sebaliknya, mereka yang membaca buku instruksi yang ditulis dengan font Brush merasa bahwa latihan tersebut sangat berat dilakukan dan memakan banyak waktu. Karena persepsi itu, mereka tidak tertarik untuk melakukan latihan fitness secara rutin.

Temuan ini mengindikasikan bahwa persepsi kita mengenai aktivitas tertentu turut memengaruhi motivasi kita untuk melakukan aktivitas tersebut.

Jika kita memandang sebuah aktivitas berat dilakukan, maka kita pun akan kehilangan motivasi untuk melakukannnya. Sebaliknya, bila kita menilai sebuah aktivitas mudah dilakukan, maka motivasi pun niscaya muncul di dalam diri kita dan mondorong kita untuk melakukannya.

Nah, saat tubuh kita KEKURANGAN TENAGA, maka secara otomatis tubuh MERASA BERAT melakukan aktivitas. Akibatnya, kita pun menyerah untuk melakukan aktivitas tersebut karena, pikiran kita sudah terlanjur dipenuhi oleh persepsi bahwa aktivitas tersebut berat dilakukan.

Oleh karena itulah, kita perlu berolahraga untuk memulihkan tenaga kita. Saat tenaga kita pulih, maka aktivitas apa pun TERASA ringan dikerjakan.

Bagaimana Olarhaga yang Baik?

Sekarang, pertanyaannya, bagaimana cara berolahraga yang benar sehingga dapat memotivasi diri Anda?

Dalam wawancara yang termuat di situs webmd.com, Robert E. Thayer menjelaskan bahwa olahraga yang baik, yang dapat meningkatkan motivasi adalah olahraga yang sedang, tidak terlalu berat, juga tidak terlalu ringan.

Senada dengan pernyataan Thayer, penelitian yang dilakukan oleh para pakar dari Universitas Copenhagen membuktikan bahwa latihan sedang dapat meningkatkan motivasi.

Dalam percobaan selama 13 minggu, para pakar menemukan bahwa berolahraga setiap hari selama 30 menit memberikan manfaat yang sama besarnya dengan berolahraga selama satu jam setiap hari. Bahkan, dampak positif yang diperoleh dari berolahraga selama tiga puluh menit jauh lebih terasa dibanding dampak olahraga selama satu jam.

Dalam percobaan tersebut, ditemukan bahwa mereka yang melakukan olahraga selama 30 menit, berat badannya berkurang 4 kg, sementara orang yang melakukan olahraga selama satu jam, berat badannya hanya berkurang 3 kg. Orang yang berolahraga selama tiga puluh menit pun jauh lebih termotivasi ketimbang mereka yang berolahraga selama satu jam.

Olahraga sedang ( moderat) dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan jalan-jalan. Anda dapat meluangkan waktu untuk berjalan-jalan di sekitar rumah Anda. Atau, jika Anda sangat sibuk sehingga tidak ada waktu luang di rumah, Anda dapat melakukannya di kantor.

Saat jam istirahat, gunakan waktu luang Anda untuk keluar, berjalan-jalan. Atau, Anda juga dapat mengajak teman Anda untuk makan di luar, sambil jalan kaki.

Tidak perlu memaksakan diri untuk berolahraga berat jika Anda memang tidak terbiasa berolahraga. Apalagi, Anda, yang kehilangan motivasi lantaran tidak memiliki cukup tenaga untuk melakukan aktivitas. Jika Anda memaksakan diri untuk berolahraga berat, sekali Anda melakukan olahraga, maka Anda justru akan merasa semakin kehilangan tenaga. Ujung-ujungnya, Anda akan semakin kehilangan motivasi.

Yang penting, Anda rutin berolahraga setiap hari.

Baca juga:

Trik Jitu Memotivasi Diri Sendiri untuk Bertindak

Cara Menjadi Pintar ala Manusia Kalkulator

Bagaimana Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja? Terapkan Trik Ampuh Berikut Ini!

Banner-6

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

>