Kiat Sukses Menjadi Pendengar yang Baik dengan Bahasa Tubuh

Benner-1.png

 

BODY LANGUAGE

Salah satu kunci untuk mendapatkan repek dan cinta daroi orang lain adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Dari sekian cara menjadi pendengar yang baik, ternyata ada beberapa hal yang membuat Anda bisa memberikan kesan terbaik ketika mendengarkan orang lain dengan mudah. Semuanya sudah kami kumpulkan untuk disajikan pada Anda dalam artikel ini 🙂

Dalam artikel sebelumnya, kita sudah mengulas suatu fakta menarik untuk membuat orang lain terpesona dengan kepribadian Anda. salah satu cara terbaik untuk mendapatkan perhatian dan cinta yang tulus dari orang-orang di sekitar Anda adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Menjadi pendengar yang baik bukanlah tugas yang mudah. Mendengarkan orang lain hanya sekedar menyediakan telinga Anda tidaklah cukup. Menjadi pendengar yang baik artinya memberikan seluruh perhatian Anda kepada mereka yang sedang berbicara.

Jangan khawatir, meskipun ini bukan tugas yang mudah, dampaknya pun akan membawa banyak sekali kebaikan dan keburuntungan untuk Anda. Menjadi pendengar yang penuh perhatian kepada mereka yang sedang berbicara kepada Anda akan memunculkan rasa cinta dan hormat dari orang lain.

Beberapa prinsip menjadi pendengar yang baik sudah kita bahas sebelumnya. Diantaranya adalah mendengarkan dengan penuh perhatian, mengambil jeda sebelum menjawab, memberikan pertanyaan untuk klarifikasi, serta memberikan kesimpulan dan umpan balik dengan kata-kata Anda sendiri.

Jika keempat hal tersebut masih Anda pelajari dan usahakan, ada baiknya melihat tips berikut ini. Dalam artikel ini kita akan membahas berbagai bahasa tubuh yang digunakan seorang pendengar yang baik agar menimbulkan kesan mendalam di hati mereka yang sedang berbicara kepada Anda. setidaknya, tanpa usaha yang keras, Anda bisa mempraktekkan bahasa-bahasa tubuh berikut ini agar bisa menjadi pendengar yang dihormati dan dicintai orang lain.

Dr Albert Mehrabian dari UCLA melakukan studi komunikasi beberapa tahun yang lalu da menyimpulkan bahwa dalam pembicaraan tatap muka, bahasa tubuh menyampaikan 55% dari pesan yang Anda kirim, nada suara 38% dan kata-kata hanya 7%.

Dalam buku The Magic Of Charm karya Brian Tracy dan Roy Arden, diketahui bahwa ada 6 bahasa tubuh yang harus Anda perhatikan.

1. Kontak mata

Kontak mata adalah bahasa tubuh terpenting dan pertama yang harus Anda perhatikan saat mendengarkan lawan bicara. Ketika Anda sedang berbicara dengan prang lain, Jika ia tidak melihat pada Anda, bisa dipastikan orang tersebut tidak sedang mendengarkan Anda.

Lakukan kontak mata secara langsung, itulah cara dasar agar orang mengetahui bahwa Anda sedang mendengarkan. Beraapa banyak kontan mata yang dibutuhkan ketika mendengarkan orang lain? Jawabannya adalah semakin banyak kontak mata, semakin besar keterlibatan Anda dalam pembicaraan. Dengan begitu, anda sudah memberikan kesan bahwa Anda mendengarkan mereka dengan sepenuh hati.

Baiklah, mari kita lakukan percobaan untuk membuktikan bahwa kontak mata dari pendengar sangat penting bagi orang yang sedang berbicara.

Ketika ada orang yang sedang berbicara dengan Anda, perlahan alihkan tatapan mata Anda dari mereka kepada hal lain yang lebih menraik perhatian Anda seperti computer atau handphone. Dapat dipastikan, seiring dengan beralihnya tatapan Anda dari mereka, mereka juga akan menghentikan pembicaraannya. Hilangnya kontak mata adalah sinyal hilangnya perhatian.

2. Menggeser tatapan

Ternyata, kontak mata yang intens saja tidak cukup untuk membuat Anda menjadi pendengar yang baik. Kontak mata yang baik membutuhkan keterampilan tambahan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi perasaan terintimidasi yang disebabkan konak mata yang terlalu intens.

Caranya adalah dengan menggeser tatapan.

Menggeser tatapan adalah menggeser pandangan Anda kepada orang yang sedang berbicara dari satu mata ke mata yang lain.

Mengapa hal ini perlu dilakukan? Pertama adalah untuk menjadi penyeimbang kontak mata yang intens, kedua adalah karena tatapan yang kosong akan terkesan seperti tidak sungguh-sungguh atau berpura-pura mendengarkan.

Dalam berbicara hindari kurangnya aktivitas mata. Oleh karena itu, Jika Anda ingin orang lain melihat bahwa Anda sedang mendengarkan, mata Anda harus bergerak.

3. Anggukan kepala

Ada satu key success untuk meyakinkan orang lain bahwa Anda penuh perhatian terhadap apa yang mereka bicarakan. Jika Anda perhatikan orang yang sedang mendengarkan, Anda akan melihat bagaimana berharganya sebuah anggukan kepala.

Ketika tidak ada anggukan kepala, pesona dan energi Anda secara dramatis akan berkurang dan orang lain yang berbicara tidak akan merasa yakin dengan Anda.

Seperti apa sih anggukan kepala yang harus kita berikan? Nah sebagai panduan dalam memberikan anggukan kepala saat mendengarkan, perhatikan hal di bawah ini agar tidak berlebihan.

Dalam ilmu bahasa tubuh, ada 3 macam anggukan kepala

• Anggukan pelan
Mengisyaratkan “Saya mengerti apa yang Anda katakana dan saya berpikir tentang hal itu”
• Anggukan agak cepat
Mengisyaratkan “kau benar, saya setuju”
• Anggukan cepat
Mengisyaratkan “saya setuju dan saya senang dengan apa yang saya dengar”

4. Lutut/duduk mengarah ke orang yang sedang berbicara

Selain aktivitas mata dan kepala, bahasa tubuh lain yang harus Anda perhatikan adalah posisi duduk Anda. pastikan ketika Anda sedang mendengarkan orang lain, tubuh Anda harus menghadap mereka. Tolak ukurnya adalah ujung lutut Anda yang mengarah kepada mereka sebagai bahasa tubuh bahwa Anda benar-benar mendengarkan mereka.

5. Tangan tidak dilipat

Pastikan Anda tidak melipat tangan Anda saat mendengarkan orang lain. Mengapa demikian? Karena tangan yang terbuka dan tidak dilipat menunjukkan keterbukaan dan penerimaan, begitu juga sebaliknya 🙂

6. Perhatikan jarak

Selain hal di atas tadi, ada satu hal yang mungkin jarang dibahas dalam bahasa tubuh yang baik saat mendengarkan. Meskipun terlihat sepele, hal yang satu ini akan sangat mempengaruhi suasana pembicaraan Anda dengan orang lain.

Perhatikan jarak antara Anda dan orang yang sedang berbicara kepada Anda. Begitu juga sebaliknya, perhatikan jarak saat Anda mengajak berbicara seseorang.

Jarak yang tepat dengan lawan bicara akan sangat menentukan suasana pembicaraan Anda. Hal ini dapat mengontrol jalannya pembicaraan Anda agar terhindar dari rasa gugup ataupun canggung. Jarak yang tepat adalah kunci kenyamanan bagi lawan bicara Anda.

Kalau ia mendekat, berarti Anda terlalu jauh.jika ia menjauh, berarti Anda terlalu dekat dan dia terganggu kenyamanannya.

Panduannya :
• 60 cm : pasangan dan keluarga
Jarak 60cm ini dapat dipakai saat Anda sedaang berbicara dengan pasangan atau keluarga Anda. ia adalah jarak intim yang membuat pembicaraan Anda hangat dan mengalir. Jarak bicara yang terlalu jauh dengan keluarga atau pasangan bisa mengakibatkan perasaan kurang nyaman karena menunjukkan sinyal ‘enggan’ atau kurang akrab.
• 60 – 180 cm : kenalan sosial, sahabat, teman dan rekan bisnis
Jarak ini digunakan ketika Anda sedang berbicara dengan rekan bisnis Anda atau teman. Atur sedemikian rupa agar Anda dan rekan bisnis berbicara dalam jarak yang wajar. Jarak yang terlalu dekat saat berbicara dengan rekan bisnis mengakibatkan mereka merasa terganggu kenyamanannya.
• 180 - 240 : jarak aman dengan orang asing. Jarak kita bisa waspada
Ini adalah jarak aman Anda ketika berbicara dengan orang asing atau orang yang baru saja Anda kenal . jarak ini juga merupakan sikap waspada terhadap gangguan yang mungkin saja terjadi.

Nah, demikian adalah cara paling mudah sebagai awal untuk menjadi pendengar yang baik. Selamat mempraktekkan ya. Jika ada yang ingin didiskusikan, silahkan tinggalkan komentar di bawah 🙂

Benner-1.png

 

Leave a Reply

Close Menu