Alkisah, seorang agen khusus, yang masih baru di sebuah lembaga penegak hukum diutus untuk melakukan investigasi kasus pencurian mobil yang terjadi di parkiran sebuah pusat perbelanjaan. Singkat cerita, setelah meluncur ke TKP dan melakukan investigasi, ia pun kembali ke kantornya untuk melapor kepada sang atasan.
Agen: “Lapor, komandan. Berikut laporan investigasi yang saya peroleh dari TKP.”
Atasan: “Hmm, bisa bacakan laporannya?”
Agen: “Siap! Pertama, korban pencurian membawa dua orang anak. Kedua, di dalam mobil terdapat sebuah novel favorit sang korban. Keti….”
Atasan: “Stop! Stop! Kamu ini gimana? Kasih laporan yang relevan! Bukan informasi-informasi ga penting kaya gini!”
Agen: “Ma…maaf, komandan. Informasi yang bagaimana contohnya?”
Atasan: “Informasi penting yang dapat menggiring kita pada pelaku pencurian. Contoh, warna dan merek mobilnya apa. Variannya apa. Ada saksi mata saat kejadian atau tidak. Dah, sekarang, balik lagi ke TKP!”
Agen: “Siap, komandan!”
Hehehe, pernahkah Anda mendengar kasus seperti di atas? Cerita di atas penulis peroleh bukan dari kepolisian Indonesia, lho, tetapi dari sebuah serial TV yang penulis tonton beberapa waktu yang lalu.
Penulis ingin bertanya kepada Anda, kira-kira pelajaran apa yang dapat diambil dari cerita di atas? Yup! Benar! Pelajaran mengenai pentingnya keterampilan memecahkan masalah alias problem solving skill.
Dalam cerita di atas, kita tahu bahwa sang agen kurang memiliki keterampilan itu. Indikasinya, informasi-informasi yang ia kumpulkan sehubungan dengan tugasnya mengusut kasus pencurian tidak memiliki keterkaitan sama sekali dengan kasus tersebut. Dalam kata lain, ia tidak mampu mengidentifikasi dan memilah informasi mana yang relevan dan tidak relevan untuk pengusutan kasus pencurian itu.
Kemampuan mengumpulkan informasi yang relevan merupakan salah satu kunci dalam keterampilan memecahkan masalah. Orang yang bisa memilah-milah informasi penting dari yang tidak penting mengenai suatu masalah atau kasus senantiasa selangkah lebih maju dalam keterampilan problem solving-nya ketimbang mereka yang kebingungan dalam mengumpulkan informasi.
Keterampilan problem solving merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting dalam kesuksesan bisnis dan karir. Keterampilan ini penting bagi mereka yang bekerja sebagai polisi, detektif, dan juga wartawan. Selain itu, ia juga penting dalam bidang pekerjaan lainnya, seperti marketing. Singkatnya, dalam bidang apa pun Anda bekerja, wajib hukumnya bagi Anda memiliki keterampilan ini.
Sesuai dengan namanya, keterampilan ini diperlukan untuk memecahkan masalah dan memutuskan keputusan-keputusan penting terkait dengan bisnis.
Nah, demi kesuksesan dalam berkarir dan berbisnis, perlu kiranya bagi Anda untuk membangun dan mengembangkan keterampilan ini.
Dalam tulisan ini, penulis akan berbagi kepada Anda beberapa langkah untuk membangun keterampilan problem solving. Untuk itu, mari simak terus artikel ini hingga selesai.
Langkah pertama, tentukan masalah
Persis seperti saat Anda membuat skripsi untuk syarat kelulusan perguruan tinggi, rumuskanlah latar belakang masalah yang Anda hadapi. Langkah ini sangat penting untuk mengidentifikasi informasi atau data-data apa saja yang Anda butuhkan nantinya untuk memecahkan masalah tersebut.
Sebagai contoh, Anda ingin membangun sebuah bisnis. Tetapi, Anda bingung bisnis yang bagaimana yang ingin Anda bangun. Yang pasti, Anda ingin membuka usaha di dekat rumah Anda.
Nah, daripada bingung, tentukan masalah yang Anda hadapi. Dalam contoh di atas, Anda dapat merumuskan masalahnya sebagai berikut: Mencari peluang usaha yang ramai di dekat rumah. Usaha ini berbentuk niaga alias dagang.
Langkah kedua, tentukan tujuan
Setelah merumuskan masalah, tentukan tujuan yang hendak Anda capai dengan menyelesaikan masalah itu.
Jika menggunakan contoh di atas, tujuan Anda untuk memecahkan masalah yaitu membuka usaha di dekat rumah sedemikian sehingga memiliki banyak pelanggan dan bisa bersantai karena tidak perlu menjadi commuter.
Langkah ketiga, kumpulkan informasi
Setelah Anda mengetahui masalah dan tujuan Anda, sekarang saatnya untuk menggali informasi yang berkaitan dengan masalah Anda tersebut.
Jika menggunakan contoh di atas, masalah Anda yaitu membuka usaha dagang yang ramai di dekat rumah. Maka, yang perlu Anda lakukan sekarang adalah mencari informasi yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Anda dapat merumuskan serangkaian pertanyaan untuk menemukan informasi-informasi yang relevan atau berhubungan dengan masalah Anda dan mengesampingkan informasi-informasi yang tidak relevan.
Dalam contoh di atas, Anda perlu merumuskan pertanyaan yang berhubungan dengan usaha dagang di dekat rumah. Apa saja pertanyaan yang dapat Anda rumuskan? Untuk merumuskan pertanyaan, Anda dapat mengelompokkan pasar Anda menurut kriteria umur, gender, status sosial, dan pendidikan.
Setelah menggolongkan pasar menurut kriteria di atas, amatilah lingkungan Anda. Amati kriteria mana di antara kriteria di atas yang paling banyak menjadi konsumen di lingkungan Anda. Apakah konsumen di lingkungan Anda didominasi oleh anak-anak di bawah umur 6 tahun dari kalangan menengah atas? Atau, barangkali justru anak-anak muda dari golongan menengah ke bawah yang paling banyak membelanjakan uang mereka di lingkungan Anda?
Selanjutnya, galilah informasi mengenai jenis usaha yang paling laris dan jenis usaha yang sudah banyak berdiri di lingkungan Anda. Ani artinya, Anda mencari tahu apa yang paling dibutuhkan orang-orang di lingkungan Anda.
Jika Anda ragu untuk membuka usaha yang sama dengan yang sudah ada, galilah informasi mengenai kebutuhan orang-orang di lingkungan Anda yang masih sangat susah pemenuhannya.
Selain informasi mengenai kriteria pasar, Anda pun perlu menggali informasi mengenai tempat yang paling strategis untuk membuka usaha. Tanyakan pada diri Anda sendiri, tempat mana yang paling sering dikujungi orang.
Langkah ketiga, tentukan rencana atau solusi
Setelah memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang Anda hadapi, tentukan rencana atau solusi yang akan Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Berkaitan dengan contoh di atas, andaikanlah Anda sudah memperoleh cukup informasi yang berkaitan dengan masalah Anda sebagai berikut.
Barang kebutuhan yang paling dibutuhkan oleh orang-orang dilingkungan saya tetapi mereka masih kesulitan memperolehnya adalah shisha; Lokasi paling strategis untuk berdagang di lingkungan saya adalah di titik B; Pasar untuk produk shisha adalah anak-anak muda baik laki-laki atau pun perempuan dari kalangan menengah.
Dengan informasi di atas, Anda pun dapat merumuskan rencana atau solusi untuk merespons informasi tersebut. Mungkin Anda dapat membuka usaha penjualan shisha di lokasi B. Anda dapat membuka tempat nongkrong yang konsepnya disesuaikan dengan gaya anak-anak muda di lingkungan Anda.
Demikianlah contoh gambarannya.
Langkah keempat, lakukan rencana
Setelah rencana atau solusi ditemukan, sekarang saatnya untuk melakukan rencana itu. Dalam pelaksanaannya, kemungkinan besar Anda menemui banyak hambatan. Bisa jadi, hambatan itu disebabkan oleh solusi yang kurang tepat atau bisa juga lantaran ada faktor-faktor yang belum Anda pertimbangkan. Untuk itu, terus pantau pelaksanaan rencana yang Anda buat. Lakukan evaluasi untuk meningkatkan hasil.
Demikianlah beberapa langkah atau cara yang dapat Anda lakukan untuk membangun keterampilan problem solving. Tampaknya sangat mudah dilakukan, bukan? Tetapi, tentu saja dibutuhkan latihan yang rutin agar Anda terbiasa dengan keterampilan itu. Kunci keberhasilan membangun keterampilan itu yaitu terus menerus menggunakan nalar Anda untuk menggali informasi yang relevan dengan masalah Anda dan mengolahnya sedemikian sehingga menghasilkan solusi yang bermanfaat.
Sekarang, adakah yang ingin Anda tanyakan? Silakan berikan komentar.