Setiap orang memiliki impian besar yang ingin mereka capai. Mereka melakukan semua hal yang bisa mewujudkan impian mereka. Alangkah indahnya jika bisa mencapai dan memiliki semua impian yang telah terbayang jelas.
Kenikmatan dan keindahan dari impian tersebut setimpal dengan usaha yang harus dibayarkan oleh si pemiliknya. Mulai dari penolakan, cemooh serta ucapan kasar dari keluarga atau orang lain di sekitar mereka.
Keraguan serta ketidakyakinan muncul saat apa yang mereka impikan begitu besar, tinggi dan mewah jika dibandingkan dengan kondisi mereka saat itu. Tidak jarang kita juga akan melakukan hal yang sama kepada para pemimpi tersebut.
Sayangnya, hanya sedikit sekali orang yang mampu mencapai impian tersebut. Kebanyakan dari pemimpi ini hanya menjadi penghayal dan penonton dari mereka yang mencapai hasil yang diimpikan.
Hanya sedikit dari pemimpi yang mau membayar ongkos untuk mendapatkan kemewahan serta menikmati indahnya hidup yang mereka dapatkan dengan mencapai impian mereka.
Tidak Hidup dalam Impian
Kebanyakan persamaan masalah yang dihadapi oleh masyarakat kita saat ini, mereka tidak hidup dalam impian mereka. Mereka hidup di luar impian terbesar dan menikmati hayalan besar yang mereka inginkan terjadi dalam hidup mereka.
Alasan terbesar mengapa banyak orang tidak hidup dalam impian mereka karena membuat alasan yang masuk akal untuk semua tindakan yang harus mereka lakukan yang tidak mereka selesaikan.
“Tapi” adalah kata yang paling sering digunakan untuk membenarkan keadaan mereka.
Contohnya Mike yang harus belajar hal baru dari buku yang baru ia beli.
“Saya tahu, saya harus membaca. Tapi…, tontonan ini akan berakhir sebentar lagi.
Tapi, tanggung nih, saya lagi chat dengan kawan lama. Lagi asik-asiknya ne. Sabar ya.
Tapi, nantilah. Saya sangat lelah. Saya butuh istirahat. 10 menit lagi saya baca deh.”
Dan berbagai alasan lain yang membuat ia tidak pernah membaca buku yang harus ia kuasai. Buku yang menyediakan informasi untuk membantu meningkatkan karier dan penghasilannya.
Luar biasanya, saat kita mau bertindak, akan banyak alasan lain yang masuk akal yang membuat kita tidak pernah melakukan tindakan yang harus diselesaikan.
Alasan kedua mengapa banyak orang tidak hidup dalam mimpi mereka dikarenakan zona nyaman yang mereka pegang selama ini. Zona nyaman adalah wilayah yang kita rasa cukup aman untuk berada dan bergerak. Kita bebas dan terbiasa dengan kondisi dan keadaan yang telah kita kenal sebelumnya.
Zona nyaman memiliki keburukan tersendiri. Tidak selamannya zona nyaman memberi pengaruh baik untuk kemajuan diri kita sendiri. Dibutuhkan kesadaran dan kejujuran menilai diri atas zona nyaman itu sendiri.
Zona nyaman tidak ubahnya seperti satu karakter, kepribadian serta kebiasaan yang kita pegang. Jadi sangat mudah mengetahui apakah satu satu aspek zona nyaman tertentu bisa membantu kita untuk maju atau malah sebaliknya.
Selain zona nyaman mempenjarakan kita, perasaan negatif juga memiliki pengaruh besar dalam mendikte tindakan, cara pikir serta pilihan yang kita ambil dalam hidup. Perasaan takut, bersalah, perasaan tidak berharga serta marah adalah emosi negatif yang menyedot banyak energi dari diri kita.
Perasaan takut adalah emosi negatif yang paling banyak menghambat seseorang untuk maju. Ketakutan menghampiri siapa saja dan membuat mereka menghindari ketakuatn itu sendiri. Saat seseorang menghindari ketakutan, akan semakin sulit baginya untuk melepaskan rasa takut itu sendiri. Bahkan ia akan semakin terperangkap dalam lingkaran ketakutan itu sendiri.
Perasaan bersalah adalah perasaan marah yang dirasakan terhadap diri sendiri karena telah melakukan kesalah kepada orang lain. Permasalahnnya kita tidak mengetahui apakah perasaan tersebut benar-benar benar untuk kondisi yang terjadi saat itu di masa lalu. Ia terperdaya oleh penilaian yang ia berikan terhadap masalah yang ia hadapi.
Perasaan tidak berharga merupakan keyakinan yang berakar dalam diri yang memberi tahu bahwa kita tidak layak, pantas, cukup baik untuk menerima apa yang kita inginkan. Ini membuat seseorang selalu merasa tidak nyaman saat mendapatkan lebih dari apa yang mereka inginkan. Seperti mendapat bantuan dari orang lain.
Perasaan marah adalah satu bentuk emosi yang yang melindungi kita dari rasa sakit yang kita terima. Kita menyalahkan siapapun yang dianggap membuat kita merasa sakit. Sampai pada akhirnya kita mencari pembenaran dan menyalahkan orang lain.
Emosi-emosi negatif ini membuat kita tidak mau melakukan hal yang sama, yang memicu munculnya emosi yang sama di masa depan. Inilah yang membuat seseorang menghindar satu hal tertentu. Seperti membangun relasi spesial dengan orang baru. Hal ini justru membatasi diri kita mencapai sesuatu yang lebih besar dalam hidup.
Dari waktu ke waktu, hasil dari perasaan takut, perasaan bersalah, perasaan tidak berharga dan marah menyusun kehidupan yang dijalani saat ini. Apapun yang dilakukan pasti di pengaruhi oleh salah satu atau dua dari emosi di atas.
Kabar baiknya adalah semua emosi negatif dan zona nyaman yang dipegang saat ini adalah milik Anda. Anda memiliki kebebasan untuk mengganti atau menghilangkan emosi tersebut.
Kunci untuk bisa melepas atau mengganti emosi negatif tersebut adalah kesadaran. Kesadaran adalah kunci perubahan dilakukan secara sadar. Diperlukan keawasaan untuk selalu berada dalam kesadaran yang baik. Baik dalam bertindak, berbicara dan berpikir.
Dengan kesadaran tersebut akan membantu seseorang keluar dari ketiga masalah besar yang membuat ia tidak bisa hidup dalam mimpi mereka.
Hidup Untuk Mimpi Anda
“If you want to live a happy life, tie it to a goal. Not to people or things.” Albert Einstein
Hidup dalam mimpi atau di luar mimpi sama besarnya usaha yang harus dikeluarkan. Tapi, pengalaman, perasaan dan kualitas hidup yang didapatkan akan jauh berbeda.
Memang akan terasa berat saat harus berjalan keluar dari zona nyaman dan masuk ke zona tidak nyaman. Sifat alami dalah tubuh kita akan mempertahanakan status quo yang telah kita pegang selama ini. Perjuangan yang dilakukan tidak akan sia-sia jika kita bisa mencapai satu kebiasaan baru yang lebih mendukung hidup dalam impian yang diingkan.
Untuk hidup dalam mimpi, Anda harus mengetahui apa yang ingin Anda capai atau diraih dalam hidup. Dengan begitu Anda bisa fokus mempelajari segala hal yang dibutuhkan untuk bisa mencapai impian Anda.
Dibutuhkan komitmen dan niat besar untuk bisa mencapai apa yang Anda inginkan dalam hidup Anda. Besar kecilnya komitmen menetukan seberapa besar kita mengingkan impian yang diinginkan. Semakin seseorang hidup dalam impianya, semakin ia bisa mendapatkan impiannya.
Tindakan
Saat mengetahui apa yang ingin capai dalam hidup, saatnyalah untuk bertindak. Kebohongan terbesar dari bertindak adalah menunda. Menunda adalah tindakan yang bayak dipilih oleh orang banyak karena merasa tidak mampu bisa mencapai tujuan yang mereka inginkan atau masih terikat dengan kebiasaan lama.
Kita belajar dengan bertindak. Apapun yang kita ingin tahu, didapatkan melalui bertindak. Tindakanlah yang membuat kita menguasai satu skill tertentu dan membantu mencapai impian tersebut.
Kebanyakan orang tidak mau melakukan hal-hal baru karena mereka ingin melakukanya dengan sempurna di awal. Saat mereka tidak melakukan dengan sempurna, mereka kecewa dan berhenti mencoba.
Pencapaian tujuan dilakukan dengan bertindak setiap saat. Melakukan tindakan yang diyakini bisa mencapai impian Anda. Mendapatkan pengalaman, informasi, dan belajar dari pengalaman serta mendapatkan bantuan orang baru adalah jalan untuk mencapai tujuan Anda.
Dibutuhkan persistensi untuk bisa mencapai impian Anda. Persamaan umum dari semua orang sukses adalah mereka persistensi. Mereka setia dalam proses dan melakukan tindakan yang harus mereka lakukan. Persistensi adalah cara mereka membayar impian mereka dan membawa pulang impian tersebut.
Hidup dalam impian memberikan sesuatu yang berharga untuk dijalani yang banyak orang tidak mau jalani. Bukan karena mereka tidak bisa, tetapi karena mereka tidak siap secara mental dan emosi.
Apakah Anda telah hidup dalam impian Anda?