Setiap orang memiliki kapasitas dan kemampuan mengatasi tantangan kehidupan. Bukankah dalam kitab suci kita semua ada kalimat sejenis seperti ini: Tuhan tidak memberikan hal yang tidak bisa diatasi umat-Nya?
Setiap orang memiliki kemampuan. Memiliki talenta. Setiap orang perlu menyadari dan membangkitkannya.
Salah satu caranya adalah menghadapi masalah atau tantangan itu langsung.
Kedua membebaskan kelebihan “bagasi” dalam pikiran kita. Beban masa lalu, dendam, amarah, kekecewaan, semua itu telah menumpuk di pundak. Saatnya melepaskan untuk masa depan kita.
Menyimpan semua perasaan itu tidak mempengaruhi orang yang membuat kita merasa demikian. Mungkin orang itu sudah lupa. Namun, kita sendiri yang selalu membawa beban itu ke manapun.
Sebuah perubahan akan membuat kita lebih baik.
Maafkan dan lupakan mereka dan kejadiannya. Ya, kita tidak bisa melupakan kejadian, namun kita bisa memaknai dengan kebijaksanaan kita sekarang. Memaafkan bukan berarti kita menerima kita boleh diperlakukan begitu.
Memaafkan bukan berarti mengijinkannya utk berbuat hal yg sama.Memaafkan bukan berarti kita suka dengan apa yang ia lakukan.Memaafkan adalah untuk diri kita sendiri. Membebaskan diri kita, memberi ruang kepada potensi dan bakat kita untuk bertumbuh.
Maafkan semua orang. Dan yang paling penting diri kita sendiri. Orang lain tidak perlu tahu. Yang penting apa yang ada dalam hati kita. Maafkan mereka dari hati Anda.