Apa yang ingin Anda dapatkan ketika membaca buku? Wawasan? Inspirasi? Referensi? Tentu saja, Anda ingin mendapatkan semuanya, bukan? Anda ingin dengan membaca buku wawasan Anda bertambah. Selain itu, Anda juga ingin mendapatkan banyak inspirasi dan referensi. Dan, yang paling utama, Anda berharap buku yang Anda baca dapat menjadi sumber untuk memecahkan persoalan yang sedang Anda hadapi.

Tetapi, bagaimana hasilnya? Sudahkah Anda mendapatkan kesemua itu?

Belum,” jawab Anda.

Ada banyak alasan mengapa setelah membaca buku Anda belum mendapatkan manfaatnya secara penuh. Mungkin, setelah membaca buku, Anda langsung lupa isinya. Atau, Anda tidak tahu bagaimana menghubungkan materi bacaan dengan kehidupan sehari-hari.

Dalam artikel ini, penulis akan mengajak Anda untuk mengenal sebuah cara agar kegiatan membaca Anda tidak sia-sia. Dengan cara ini, Anda dapat merengkuh manfaat membaca secara maksimal. Untuk itu, jangan kemana-mana. Simak artikel ini hingga selesai dan rasakan manfaatnya.

Commonplace Book: Cara Ampuh Mendapatkan Manfaat Membaca secara Maksimal

Cara ampuh yang akan penulis kenalkan kepada Anda yaitu Commonplace Book.

Apa itu commonplace book?

Untuk menjawabnya, penulis akan mengutip dari Ryan Holiday, pakar commonplace book yang sudah menggunakan teknik ini selama bertahun-tahun.

“A commonplace book is a central resource or depository for ideas, quotes, anecdotes, observation, and information you come across during your life and didactic pursuits. The purpose of the book is to record and organize these gems for later use in your life, in your business, in your writing, speaking or whatever it is you do.”

-Ryan Holiday

Commonplace book adalah pusat penyimpanan ide, kutipan, anekdot, observasi, dan informasi yang Anda jumpai selama hidup dan mencari ilmu. Tujuan buku ini yaitu untuk menyimpan dan mengorganisir ide, kutipan, anekdot, observasi, dan informasi untuk penggunaan selanjutnya dalam hidup, bisnis, tulisan, ceramah Anda atau apapun yang Anda lakukan.

Nah, dalam kaitannya dengan membaca buku, commonplace book dapat menjadi tempat menyimpan informasi, kutipan, pertanyaan, komentar, dan sanggahan Anda terhadap isi buku yang Anda baca.

Lantas, bagaimana ia bisa membantu Anda merengkuh manfaat membaca secara penuh?

Berikut ini beberapa cara bagaimana commonplace book membantu Anda mendapatkan manfaat membaca secara maksimal.

1. Sumber kreativitas

Kreativitas bukanlah hal yang mistis. Bukan hanya orang-orang berbakat khusus yang bisa berpikir kreatif. Sebaliknya, siapapun dapat menjadi kreatif asalkan tahu caranya.

Menurut para pakar, proses kreatif terjadi ketika sepotong ide/informasi diasosiasikan/dikombinasikan dengan informasi/ide lainnya dan membentuk sebuah ide baru yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

Commonplace book dapat menjadi sumber kreativitas bagi Anda. Perannya sebagai gudang penyimpanan ide, kutipan, informasi penting, observasi, kritik, komentar, pertanyaan, dan sanggahan memberikan kesempatan kepada Anda untuk mengkombinasikan ide, informasi, kritik, observasi, komentar, dan sanggahan itu menjadi sebuah solusi yang kreatif untuk memecahkan masalah Anda.

2. Mengingat poin penting

“When you have to use your energy to put those words down, you are more apt to make them count.”

-Raymond Chandler

Ketika Anda menuliskan poin-poin penting dari buku yang Anda baca, komentar, sanggahan, pertanyaan, kritik, kutipan, dan informasi, sebenarnya Anda sekaligus menghapal poin-poin penting itu. Sebagaimana yang dikatakan dari Raymond Chandler di atas, menulis dengan tangan, yang membutuhkan sedikit lebih banyak usaha dibanding mengetik membantu memasukkan apa yang Anda tulis itu ke dalam ingatan jangka panjang Anda.manfaat membaca

Nah, dengan commonplace book, Anda didorong untuk menuliskan (dengan tangan) poin-poin penting dari buku yang Anda baca. Dengan begitu, di samping poin-poin penting itu tersimpan di dalam commonplace book Anda, poin-poin itu juga masuk ke dalam ingatakan jangka panjang Anda dan tak akan pernah hilang. Anda jadi lebih mudah mengingat materi bacaan di luar kepala sehingga ketika Anda membutuhkannya Anda dapat menggunakannya tanpa perlu repot-repot membuka kembali buku Anda.

3. Menyaring informasi

Tidak semua informasi dalam buku yang Anda baca penting bagi Anda. Seringkali, Anda hanya butuh sekian % informasi di dalamnya. Sisanya sudah Anda ketahui sebelumnya dan tidak perlu Anda pelajari lagi atau tidak penting bagi kebutuhan Anda.

Commonplace book membantu Anda memilah informasi yang penting (bagi Anda) dari informasi yang tidak penting. Ia membantu Anda menyaring poin-poin yang Anda anggap penting dan sesuai dengan kebutuhan Anda dan mengesampingkan informasi yang tidak Anda butuhkan.

Dengan begitu, Anda dapat lebih berfokus pada poin-poin penting itu. Perhatian Anda tidak terbagi-bagi. Ini memudahkan Anda untuk mengorganisir poin-poin itu sesuai dengan keperluan Anda. Di samping itu, ini juga membantu memudahkan Anda mengingat poin-poin penting tersebut.

4. Menjadikan aktivitas konsumsi menjadi aktivitas produksi

Terakhir, commonplace book membantu Anda memperoleh manfaat membaca secara penuh dengan menjadikan aktivitas konsumsi menjadi aktivitas produksi. Apa maksudnya?

“Reading and writing were therefore inseparable activities. They belong to a continuous effort to make sense of things…and by keeping an account of your readings, you made a book of your own, one stamped with your personality.”

-Robert Darnton

Membaca dan menulis oleh karenanya merupakan aktivitas yang tidak terpisahkan. Keduanya merupakan usaha yang terus-menerus untuk memahami sesuatu…dan dengan menyimpan poin-poin penting bacaan Anda, Anda telah membuat sebuah buku Anda sendiri, buku yang sarat dengan personalitas Anda.

Kutipan di atas menggambarkan maksud dari menjadikan aktivitas konsumsi menjadi aktivitas produksi. Membaca buku merupakan aktivitas yang pasif. Anda hanya mengonsumsi materi yang Anda baca. Tetapi, dengan commonplace book, Anda dapat melakukan lebih dari sekadar itu. Commonplace book memungkinkan Anda untuk menuliskan buku Anda sendiri dari kombinasi informasi, kutipan, sanggahan, elaborasi, kritik, dan pertanyaan yang Anda ajukan terhadap materi bacaan Anda.

Commonplace book menjadi buku yang berisi gagasan Anda sendiri. Sekali pun buku itu terdiri dari kombinasi berbagai konsep dan gagasan dari orang lain, tetapi Anda menyusunnya kembali sesuai dengan gagasan Anda.

Nah, setelah mengetahui bagaimana commonplace book membantu Anda memperoleh manfaat membaca secara penuh, sekarang saatnya untuk mengetahui bagaimana cara menyusun commonplace book.

Bagaimana Cara Menyusun Commonplace Book?

Berikut ini langkah-langkah menyusun commonplace book untuk menyimpan poin-poin penting buku yang Anda baca.

1. Siapkan peralatan

Pertama, siapkan peralatan yang Anda butuhkan, yang antara lain

Index card

Index card digunakan untuk menuliskan poin-poin yang Anda anggap penting dari buku yang Anda baca. Anda juga dapat menuliskan sanggahan, komentar, elaborasi, pertanyaan, dan observasi Anda terhadap materi yang Anda baca ke dalam index card. Di samping itu, poin penting dari sebuah ceramah, audio book, diskusi, debat juga dapat Anda masukkan ke dalamnya.

Jika Anda belum tahu seperti apa index card itu, ini dia gambarnya.

manfaat membaca

Index Card

Mungkin, Anda akan bertanya, “Apa harus pakai index card? Ribet. Gimana kalau pakai buku biasa biar ga kepencar-pencar dan praktis dibawa kemana-mana?”

Justru tujuan index card digunakan adalah agar Anda dapat mengambilnya dan memasukkannya ke kategori lain atau mengkombinasikannya dengan catatan lainnya. Jika Anda menggunakan buku biasa, maka Anda tidak bisa melakukan keduanya (memasukkannya ke dalam kategori lain dan mengkombinasikannya dengan catatan lainnya).

Jika Anda merasa index card terlalu ribet, Anda dapat menggunakan three ring notebook seperti gambar berikut ini.

manfaat membaca

Three Ring Notebook

Dengan three ring notebook, Anda dapat mengambil catatan yang Anda butuhkan, mengkombinasikannya dengan catatan lain, atau memasukkannya ke dalam kategori lainnya. Three ring notebook mencegah catatan Anda tercecer ke mana-mana.

Index card divider

Anda butuh index card divider/ sekat untuk memisahkan catatan menurut kategori/temanya masing-masing. Ini dia penampakan index card divider.

manfaat membaca

Sekat/Index Card Divider

Tuliskan tema/kategori di sebelah kiri atas.

Apabila Anda menggunakan three ring notebook, Anda dapat membuat divider/ sekat Anda sendiri dengan kertas yang ditempel seperti ini:

manfaat membaca

Sekat/Page Divider

Tuliskan tema/kategori di atas masing-masing divider.

Pena

Fungsi pena sudah pasti untuk menulis catatan/poin penting, komentar, kutipan, sanggahan, elaborasi, penjelasan, dan pertanyaan atas materi buku yang Anda baca.

Kotak penyimpanan

Agar catatan Anda rapi dan tidak tercecer kemana-mana, simpan di kotak penyimpanan/ index card box.

manfaat membaca

Index Card Box

Apabila Anda menggunakan three ring notebook, Anda dapat menyimpannya di rak khusus untuk commonplace book Anda.

2. Baca buku

Setelah mempersiapkan peralatannya, sekarang baca buku yang sudah Anda beli.

3. Tandai

Tandai/garisbawahi bagian-bagian yang menurut Anda penting. Apapun itu, kalimat yang inspiratif, kronologi kejadian, rasionalisasi, tandai semuanya.

4. Marginalia

Jika ada bagian yang ingin Anda beri komentar, tanyakan, sanggah, atau perjelas, tulislah komentar, pertanyaan, sanggahan, dan penjelasan itu di pinggir. Catatan ini lumrah disebut marginalia. Ia membantu Anda berinteraksi dengan buku.

5. Inkubasi

Setelah Anda selesai membaca buku hingga bagian akhir, tinggalkan buku tu sejenak. Seminggu kemudian, baru buka kembali buku tersebut. ini lumrah disebut inkubasi. Tujuannya untuk mengendapkan informasi yang Anda dapatkan dari buku ke dalam ingatan jangka panjang Anda.

6. Tuliskan

Setelah seminggu, buka kembali buku yang Anda baca. Tuliskan kembali bagian-bagian yang Anda tandai/garisbawahi dan marginalia yang sudah Anda buat ke index card atau three ring notebook Anda.

7. Buat tema dan kategorikan

Selanjutnya, buatlah kategori sesuai tema/pembahasannya.

8. Satu untuk semua

Commonplace book yang Anda buat bukan hanya dapat diperuntukkan bagi masing-masing buku yang Anda baca. Anda tidak perlu membuat commonplace book untuk setiap buku bacaan Anda. Aturannya bukan satu buku satu commonplace book. Sebaliknya, commonplace book yang ideal adalah yang justru digunakan untuk mencatat dan menyimpan poin-poin penting dari semua buku yang Anda baca. Jadi, satu commonplace book untuk semua buku yang Anda baca.

Mengapa begitu?

Dengan cara di atas, Anda dapat menghubungkan dan mengkombinasikan gagasan dari sebuah buku dengan gagasan-gagasan dari buku-buku lainnya.

9. Gunakan

Terakhir, gunakan commonplace book Anda sesuai kebutuhan Anda. Apabila Anda sedang menghadapi sebuah masalah, buka commonplace book Anda. Coba kombinasikan satu catatan dengan catatan lainnya. Siapa tahu, dari kombinasi itu, Anda menemukan ide untuk memecahkan masalah Anda.

Atau, apabila Anda ingin menulis, Anda dapat menggunakan commonplace book Anda sebagai sumber referensi dan sumber ide tulisan.

Anda ingin menyampaikan sebuah kutipan bagus kepada orang lain? Buka commonplace book Anda dan cari kutipan yang Anda inginkan.

Ingin menyanggah sebuah gagasan? Buka commonplace book Anda dan cari argumen yang berhubungan (menyanggah) dengan gagasan itu.

Mengelaborasi sebuah gagasan? Buka commonplace book Anda dan pilah-pilah catatan yang dapat digunakan untuk mengelaborasi gagasan tersebut.

 

Bagaimana? Mudah dan menarik, bukan menggunakan commonplace book? Commonplace book memang sangat powerful. Ia benar-benar membantu Anda merengkuh manfaat membaca sepenuh-penuhnya.

Sekarang, giliran Anda untuk mencobanya. Baca semua buku yang sudah Anda beli. Buat commonplace book untuk mecatat semua hal penting dari materi bacaan Anda. Dan, rasakan manfaatnya!

 

Sumber:

ryanholiday.net

dougtoft.net

accidentalcreative.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

  • Agus says:

    Trimakasih atas artikel inspiratif & aplikatif. Saya udah praktekin tapi ga konsisten. Menamatkan membaca1 buku jadi lebih lama karena sambi menuliskan hal² penting tsb di commonplacebook. Akhirnya diskontinyu deh. Paling banter menandai/garis bawah saja.

    • Rina Ulwia says:

      Halo, Pak Agus.. Terima kasih atas apresiasinya.

      Yup, menerapkan teknik di atas cukup rumit. Sebenarnya ada cara yang jauh lebih efektif dan efisien waktu yaitu mindmap.
      Dalam artikel selanjutnya, saya akan mengulasnya. Semoga, nantinya tulisan itu bisa membantu Anda.

  • mus says:

    terima kasih infony gan, sangat bermanfaat

  • >