Anda sedang mencari inspirasi? Yuk, coba cara satu ini: MELAMUN!
“What! Melamun? Kerasukan setan, dong!”
Heheheh. Yup! Kata orang, melamun bisa membuat Anda kerasukan setan.
Percayakah Anda?
Tidak perlu dipercaya!
Namun demikian, sekali pun melamun tidak membuat Anda kerasukan setan, Anda tetap harus waspada.
Mengapa?
Karena, melamun membawa banyak dampak buruk bagi Anda.
Apa saja dampak buruk itu?
Bayangkan Anda sedang menggoreng telur. Saat asyik-asyik menggoreng, tiba-tiba pikiran Anda melayang ke sana-ke mari. Apa yang terjadi? Penulis jamin, telur yang Anda goreng itu gosong!
Bayangkan pula bagaimana jadinya jika ketika mengiris bawang, tiba-tiba pikiran Anda melayang-layang ke mana. Apa yang terjadi? Niscaya, jari tangan Anda ikut teriris!
Demikianlah dampak negatif melamun. Melamun dapat membuat masakan gosong. Melamun juga membuat jari Anda teriris. Dan, di samping itu, maaaaasih banyak lagi dampak buruk melamun bagi diri Anda.
Dampak negatif itu membuat melamun dipandang sebelah mata.
Namun demikian, di balik dampak negatifnya, melamun memiliki dampak positif yang dahsyat, lho. Melamun membantu para ilmuan mencari inspirasi.
Salah satu contoh yang paaaaaaaling menarik tentang manfaat melamun dapat kita jumpai dalam kisah Archimedes.
Dikisahkan, suatu hari, Archimedes ingin mengetahui cara menghitung volume benda yang bentuknya tidak beraturan. (Benda tidak beraturan tidak dapat dihitung dengan rumus biasa).
Singkat cerita, sudah banyak cara ia pikirkan, tetapi cara-cara itu tidak membuahkan hasil. Akhirnya, karena lelah berpikir, ia pun memutuskan untuk beristirahat sejenak. Waktu istirahat ia gunakan untuk mandi.
Di kamar mandi, ia menceburkan diri ke dalam bak mandi. Saat tubuhnya masuk ke dalam bak mandi, ia menemukan air di dalamnya meluap dan tumpah ke luar. Jika dihitung, volume air yang tumpah itu sama dengan volume tubuhnya.
Nah, dari situ, ia mendapatkan ide untuk menghitung volume benda yang bentuknya tidak beraturan.
Bagaimana caranya?
Dengan menceburkan benda itu ke dalam seember air. Air yang tumpah dari ember dihitung volumenya dengan rumus biasa. Dan, volume benda tersebut sama dengan volume air yang tumpah.
Bagaimana? Hebat sekali, bukan?
Archimedes menemukan cara mengukur volume benda tak beraturan bukan dalam laboratorium, melainkan dalam kamar mandi, saat mandi sembari MELAMUN!
Bukan hanya ilmuan yang dapat memanfaatkan melamun untuk mencari inspirasi. Anda pun dapat mencari inspirasi dengan beristirahat sejenak, melakukan kegiatan yang ringan sambil melamun.
Sekarang, pertanyaannya, bagaimana melamun bisa sebegitu dahsyatnya? Adakah penjelasan ilmiah tentang bagaimana melamun bisa membantu Anda menghasilkan banyak ide?
Untuk mengetahuinya, mari simak penjelasan berikut ini.
Melamun dan Kreativitas
Para pakar psikologi dari University of California, Santa Barbara mengadakan sebuah riset untuk mengetahui aktivitas yang membantu kita menjadi lebih kreatif.
Dalam riset itu, partisipan dibagi ke dalam 4 kelompok, yang kesemuanya diminta untuk mengerjakan dua sesi tes.
Pada tes pertama, partisipan dari semua kelompok diminta untuk menyebutkan manfaat batu bata sebanyak-banyaknya. Setelah tes berakhir, kelompok pertama diminta untuk langsung melanjutkan tes kedua. Sementara itu, kelompok kedua dipersilakan untuk beristirahat selama 12 menit. Waktu istirahat itu mereka gunakan untuk tidur. Kelompok ketiga diberi waktu selama 12 menit untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak konsentrasi, seperti membaca buku, bermain game, atau mengerjakan teka-teki silang. Dan, kelompok ke-4 diberi waktu selama 12 menit untuk melakukan aktivitas yang tidak membutuhkan banyak konsentrasi seperti menyapu, makan, atau menyiram tanaman.
Setelah 12 menit berlalu, ketiga kelompok itu diminta untuk mengerjakan tes kedua. Dalam tes kedua itu, beberapa soal diberikan. Ada di antaranya merupakan soal yang diberikan pada tes pertama, dan soal lainnya merupakan soal baru, yang tidak diujikan sebelumnya.
Oya, sebelum tes kedua berlangsung, partisipan dari 3 kelompok itu diberi dua pertanyaan. Pertanyaan pertama, seberapa sering mereka melamun saat sesi istiharat berlangsung. Pertanyaan kedua, selama sesi istirahat, seberapa sering mereka memikirkan soal tes pertama.
Dari riset tersebut, hasilnya diketahui:
Saat sesi istirahat, partisipan dalam kelompok ke-4 paling sering melamun.
Di samping itu, kelompok ke-4 juga paling kreatif. Mereka paling banyak menyebutkan manfaat batu bata. Sementara itu, kelompok lain tidak sekreatif kelompok ke-4.
Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa melamun membantu seseorang untuk berpikir lebih kreatif.
Bagaimana Cara Mencari Inspirasi dengan Melamun?
Dari riset di atas, dapat kita simpulkan, di samping memiliki dampak negatif, melamun juga memiliki manfaat yang saaaaangat dahsyat. Dari riset itu, kita tahu bahwa melamun membantu kita menemukan banyak inspirasi.
Pertanyaannya, bagaimana cara melamun yang benar, yang bisa membuat kita lebih kreatif? Adakah aktivitas-aktivitas tertentu yang dapat membuat kita terjerumus dalam lamunan? Lamunan yang bagaimana yang konstruktif?
Untuk menjawabnya, kita dapat merujuk pada riset di atas. Dalam riset di atas, kita tahu bahwa kelompok yang paaaaaaaling kreatif, kelompok yang paling sering melamun (saat istirahat selama 12 menit) adalah kelompok ke-4. Nah, dalam riset itu, saat sesi istirahat, kelompok ke-4 melakukan aktivitas yang tidak membutuhkan banyak konsentrasi seperti menyapu, menyiram tanaman, dan makan.
Dari situ, dapat kita simpulkan bahwa AKTIVITAS YANG BERPOTENSI MENJERUMUSKAN KITA DALAM LAMUNAN ADALAH AKTIVITAS YANG TIDAK MEMERLUKAN BANYAK KONSENTRASI.
Contohnya, yach, seperti yang disebutkan di atas: menyapu, menyiram tanaman, makan, mandi, gosok gigi, jalan-jalan, dan sebagainya.
Selain itu, perlu diketahui juga bahwa melamun dapat menjadi aktivitas yang konsrtuktif hanya jika:
1. Sebelum beristirahat/melamun, Anda, secara sungguh-sungguh, mencari solusi atas masalah yang Anda hadapi.
2. Anda meniatkan diri untuk kembali memikirkan solusi masalah itu kelak saat sesi istirahat (melakukan aktivitas yang membuat Anda melamun) selesai.
Tanpa memenuhi dua syarat di atas, melamun hanya menjadi aktivitas yang sia-sia.
Mengapa demikian?
Sejatinya, syarat kedua memberikan perintah kepada pikiran bawah sadar Anda untuk terus bekerja, mencari solusi ketika Anda sedang dalam kondisi melamun (tidak aktif berpikir). Sementara itu, syarat pertama memberikan informasi/data yang dapat diolah oleh pikiran bawah sadar sebagai solusi permasalahan itu.
Bagaimana jadinya jika sebelumnya Anda tidak berusaha (dengan pikiran sadar Anda) untuk mencari solusi atas masalah itu? Maka, ketika Anda melamun, pikiran bawah sadar Anda tidak memperoleh data-data yang mencukupi yang dapat diolah untuk memecahkan masalah itu.
Demikian juga, apabila sesaat sebelum beristirahat Anda tidak meniatkan diri untuk kembali memikirkan solusi atas masalah itu, maka pikirn bawah sadar tidak bekerja, tidak aktif mencari solusi permasalahan itu.
Naaaah, bagaimana? Mudah, bukan mencari inspirasi dengan melamun?
Kapan pun Anda menjumpai masalah, coba pecahkan masalah itu dengan berpikir seperti biasa. Apabila pikiran Anda buntu, ambil waktu sejenak untuk beristirahat. Gunakan waktu luang itu untuk melakukan aktivitas yang tidak membutuhkan banyak konsentrasi (tetapi tidak sepenuhnya kosong dari konsentrasi seperti tidur), seperti menyapu, menyiram tanaman, mencuci muka, menggosok gigi, makan, dan jalan-jalan. Sebelum beristirahat, niatkan dalam hati Anda untuk kembali memikirkan masalah Anda kelak saat istirahat usai. Niscaya, saat Anda kembali memikirkan masalah itu, banyak ide menyeruak di dalam benak Anda.
Tips yang sangat bagus mengenai batu bata
[…] Melamun: Cara Dahsyat Mencari Inspirasi […]
[…] Melamun: Cara Dahsyat Mencari Inspirasi […]