“Jelaslah ada sesuatu yang lebih daripada fasilitas dan kompetensi untuk berprestasi. Saya menjadi percaya bahwa faktor penghubung ini, katalisator ini, kalau Anda mau, dapat didefinisikan dengan satu kata. Sikap. Jika sikap kita benar, kemampuan kita mencapai keefektifan maksimum dan hasil yang baik akan mengikuti tanpa dapat dihindari”
Dalam perjalanan menuju kesuksesan, sikap kita sangatlah menentukan. Apa yang akan anda dapatkan tergantung pada bagaimana anda menyikapi hal yang anda temui.
Sikap yang benar akan mendatangkan hasil yang sesuai dan memuaskan. Semua orang dengan sikap yang benar akan berhasil mencapai tujuan mereka.
Seorang murid dengan sika yang benar akan berhasil dalam ujiannya. Seorang wiraniaga dengan sikap yang benar akan berhasil meraih target penjualannya. Seorang sekretaris dengam sikap yang benar akan mendapatkan kepercayaan dari atasannya. Seorang atasan dengan sikap yang benar akan mampu memimpin timnya dengan baik. Seorang ibu dengan sikap yang benar akan berhasil mendidik anak anaknya dengan baik.
Lalu, apa saja sikap benar yang dimaksud tersebu? Dalam buku fenomenalnya, The Magic of Thinking Big, David J. Schwartz mengidentifikasi sikap benar yang dimaksud terdiri dari 3 hal
1. Saya Aktif
2. Saya Penting
3. Mengutamakan Pelayanan
Dalam artikel ini, Kami akan fokus membahas bagaimana yang dimaksud dengan sikap ‘Saya Aktif tersebut.
Dalam bukunya, David mengulas cerita menarik selama ia menjadi mahasiswa. Ketika itu, ada seorang guru sejarah yang terkenal killer, kaku, sudah tua, dan membosankan dalam menyampaikan materi.
Semua mahasiswa yang terkumpul dalam satu ruangan teater besar sama sekali tidak ada yang menikmati mata kuliah sejarah tersebut. Pelajaran sejarah yanh seharusnya menarik karena berisi kisah-kisah dan pengalaman yang bisa diambil banyak pelajaran di dalamnya, seketika berubah menjadi kelas yang sepi dan membosankan karena berisi ceramah yang datar dan membuat para mahasiswa mengantuk.
Berhari-hari David mencoba memikirkan apa yang menyebabkan kelas sejarah ini terkesan bgitu membosankan dan tidak ada satupun mahasiswa yang bergairah.
Akhirnya David memahami bahwa penyebab utamanya adalah karena guru sejarah tersebut sudah jenuh dengan rutinitas yang sama bertahun-tahun sehingga ia sendiri kehilangan antusiasme dalam mengajar senjarah. Ia bosan dengan dirinya sendiri sehingga orang yang berada di sekitarnya oun kehilangan antusiasme.
Orang akan menjadi sangat membosankan bagi orang lain karena ia sendiri sedang merasa bosan.
Sebagai contoh lain adalah saat salah satu tim kami menceritakan pengalamannya membuat kuliah via twitter. Ia mengaku bahwa ada saat saat tertentu dimana respon dari para audiens atau followers sangat baik dan antusias, dan ada pula masa masa dimana respon dari audiens sangatlah lemah dan kurang antusias. Ketika mencari sebabnya, ternyata masalahnya ada pada dirinya sendiri.
Ketika dia merasa suka dengan tema yang dia buat dalam twitter, dia akan mengetikkannya dengan penuh semangat dan perasaan yang senang. Ternyata hal ini sangat berpengarih pada respon para followers. Hal ini terlihat ketika dia hanya sekedar membagikan tulisan yang ada (tanpa semangat dan antusiasme yang besar untuk berbagi), respon dari followers lemah sekali. Sama sekali berbeda dengan saat saat ketika dia merasa suka dengan materinya.
Untuk membuat orang lain menjadi antusias, anda harus terlebih dahulu membuat diri Anda antusias. Untuk mengaktifkan orang lain, Anda terlebih dahulu harus mengaktifkan diri Anda.
Orang yang tidak punya antusiasme tidak akan bisa membuat orang lain antusias. Untuk itulah, jika Anda ingin memiliki dream team yang bisa berjuang bersama-sama mewujudkan suatu tujuan, maka Anda sangat perlu untuk bersikap antusias. Hal ini dikarenakan antusiasme Anda itu akan menukar pada tim Anda. Jika diri Anda sendiri saja tidak antusias, bagaimana bisa Anda memiliki dream team yang antusias dalam sebuah proyek?
“antusiasme dapat membuat segalanya lebih baik”
Siapapun yang punya antusiasme tidak perlu khawatir lawan atau rekannya tidak antusias.
Guru yang memiliki semangat dan antusiasme tidak perlu khawatir muridnya tidak akan antusias. Pelayan yang melayani pengunjung toko dengan antusias tidak perlu khawatir pelanggannya merasa bosan dan tidak betah berlama lama di toko. Teman yang menenangkan dan antusias pun tidak perlu khawatir untuk ditinggalkan oleh teman-temannya. Seseorang yang antusias dan penuh gairah dengan pasangannya tidak perlu khawatir pasangannya tersebut tidak akan merasakan hal yang sama.
Jika ada grup, perusahaan atau organisasi yang sedang memudar, kemungkinan besar yang kurang hanyalah antusiasme. Untuk itu, perlu ada yang memulai untuk kembali menghidupkan antusiasme di tengah tengah kondisi demikian dengan cara terlebih dahulu membuat dirinya antusias.
Hasil yang akan didapat suatu perusahaan atau organisasi akan sebanding dengan antusiasme para orang orang di balik layarnya. Semakin antusias sebuah tim, semakin memuaskan juga hasil yang ajan didapatkan.
Lalu sekarang pertanyaannya, bagaimana cara untuk membangkitkan antusiasme dalam diri kita agar menular ke oran lain? Bagaimana agar menjadi orang yang penuh energi dan menjadi inspirasi bagi sekitar untuk bersikap antusias juga?
Berikut adalah beberapa cara yang kami coba rangkum dari beberapa aumber terpercaya.
Pada dasarnya, ada tiga langkah yang akan sangat membantu anda dalam mengrmbangkan sikap antusiasme dalam diri anda. Terapkan ketiganya ini dalam setiap urusan anda dan bersiaplah menjadi orang yang enerjik, penuh semangat dan antusiasme. Selamat membaca
1. Galilah lebih dalam
Apa yang memunculkan kegairahan dalam bekerja ?
Motivasi atau Kegairahan bekerja tersebut muncul bila seseorang memiliki keinginan atau minat dalam pekerjaan yang dilakukannya. Kegairahan itu memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap semangat kerjanya?
Untuk menjadi lebih antusias terhadap suatu hal yang kurang menarik bagi anda, anda harus mempelejari lebih banyak tentang hal tersebut. Cari tahu lebih dalam tentang bidang tersebut. Ketahui detail dan seluk beluknya. Hal ini menjadi sangat efektif bagi anda untuk merasa antusias menjalani hal baru yang mungkin sebelumnya tidak anda suka.
Sebagai contoh, saya dulu merasa sangat tidak menyukai lukisan modern dan lebih menyukai lukisan lama karena bentuk dan gambarnya lebih jelas, tidak abstrak seperti lukisan modern yang anda saat ini.
Namun ketika saya mempelajari lagi lebih dalam tentang seluk beluk lukisan modern, saya ternyata jatuh hati dengannya. Mengetahui makna dibalik setiap garis dan coretan, berusaha menebak makna atau pesan dibalik suatu lukisan ternyata menjadi tantangan tersendiri yang mengasyikkan.
Cobalah untuk menggali lebih dalam hal hal yang saat ini kurang menarik bagi Anda.
Cara ini juga dapat digunakan untuk menimbulkan antusiasme kapada orang lain. Sebelum anda memutuskan untuk bertemu dengan seseorang, cobalah dulu untuk mencari tahu seluk beluk orang tersebut. Dengan mengetahui lebih banyak tentang seseorang, kita akan lebih nyaman dan tertarik dengan orang tersebut. Kita pun akan terhindar dari pembicaraan yang membosankan. Apalagi jika orang tersebut adalah mitra bisnis Anda. Tentunya penting untuk menciptakan pe,bicaraan yang antusias.
Gali lebih dalam dan andapun akan menemukan minat
Dalam artikel selanjutnya, kita akan membahas 2 rahasia lain untuk meningkatkan antusiasme Anda dalam bekerja. Semoga artikel ini bermanfaat ya 🙂