Rahasia Meningkatkan Antusiasme dalam Bekerja (Part. 2)

Banner-7

 

ANTUSIAS 2

Untuk membuat orang lain menjadi antusias, anda harus terlebih dahulu membuat diri Anda antusias. Untuk mengaktifkan orang lain, Anda terlebih dahulu harus mengaktifkan diri Anda.

Lalu sekarang pertanyaannya, bagaimana cara untuk membangkitkan antusiasme dalam diri kita agar menular ke oran lain? Bagaimana agar menjadi orang yang penuh energi dan menjadi inspirasi bagi sekitar untuk bersikap antusias juga?

Berikut adalah beberapa cara yang kami coba rangkum dari beberapa sumber terpercaya.

Dalam artikel sebelumnya sudah dijelaskan bahwa untuk meningkatkan antusiasme Anda terhadap sesuatu adalah dengan menggali informasi dan mencari tahu lebih dalam. Selanjutnya, Dalam setiap hal yang Anda lakukan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh.

Salah satu studi yang cukup menarik pernah dilakukan oleh Alia Crum dan Ellen Langer pada tahun 2007. Mereka berdua melakukan studi tentang pelayanan hotel dan kebiasaan olahraga mereka. Apa yang mereka lakukan?

Subjek penelitian ini ada pelayan hotel yang bekerja membersihkan kurang lebih 15 kamar dalam satu hari. Jika diperhatikan pekerjaan pelayan hotel ini antara lain berjalan, membungkuk, mendorong, mengangkat, mengangkut, menyikat, dan menyedot debu. Singkatnya aktivitas mereka hampir menyerupai olahraga. Akan tetapi pelayan hotel tersebut tampaknya tidak mengetahui bahwa aktivitas yang mereka kerjakan itu adalah olahraga. Pada awal penelitian 67% dari pelayan hotel mengaku tidak sempat berolah raga secara teratur.

Kemudian mereka membagi pelayan hotel itu menjadi dua kelompok. Kelompok satu mendapatkan dokumen yang berisi tentang informasi manfaat olahraga, kemudian diberitahu bahwa pekerjaan mereka sehari-hari cukup untuk mendapatkan manfaat tersebut. Pelayan tersebut diberi taksiran jumlah kalori yang mereka habiskan untuk aktivitas harian mereka semisal mengganti sprai, menyedot debu dan sebagainya. Sementara kelompok kedua tidak mendapat informasi apapun dan mereka juga tidak diberi tahu bahwa aktivitas sehari hari mereka tersebut merupakan olah raga.

Hasil dilihat 4 minggu kemudian. Crum dan Langer mendapatkan hasil yang menakjubkan. Pelayan yang diberi kegiatan mereka merupakan olahraga rata-rata mengalami penurunan berat badan 0,8 kilogram. Sedangkan kelompok lainnya tidak mengalami perubahan dalam berat badan.

Para peneliti menyingkirkan sejumlah kemungkinan yang mungkin berpengaruh: para palayan tidak mengambil kerja lembur, tidak mengubah konsumsi alkohol, kafein, atau rokok. Begitu pula dengan kebiasaan makan.

Crum dan Ellen menyimpulkan alasan hal itu bisa terjadi. Kemungkinan setelah memperoleh informasi tersebut pelayan hotel barangkali mulai menyikat kamar mandi lebih bersemangat dari biasanya. Mereka mulai bolak-balik lebih banyak ke kereta dorong saat mengganti sprai agar dapat lebih banyak berjalan. Barangkali mereka lebih memilih naik tangga daripada naik lift. Dan kegiatan pekerjaan mereka lainnya yang dilakukan lebih semangat dari biasanya.

Dari penelitian Crum dan Ellen tersebut, terlepas dari validnya data yang dihasilkan, sedikit banyak mengajari kita bahwa mengetahui manfaat dari apa yang kita lakukan itu sangat penting supaya kita dapat terus melakukannya. Dengan mengetahui apa timbal balik kerja keras aktivitas kita sehari-hari membuat kita rela berletih-letih melakukannya. Semakin banyak manfaat dengan pekerjaan yang sehari-hari sudah sering kita lakukan menciptakan suasana hati yang gembira saat menjalaninya. Seperti pelayan hotel itu yang lebih bersemangat menyikat lantai dan mengganti sprai kamar hotel.

Bersungguh-sungguhlah ketika Anda sedang berjabat tangan. Jangan setengah-setengah dan menciptakan kesan ‘malas dan tak bersemangat’. Tidaknada orang sukses yang jabat tangannya terasa lemah.

Tersenyumlah dengan sungguh-sungguh. Jangan hanya tersenyum di bibir saja. Tersenyumlah dengan mata Anda.

Anda tidak perlu ragu ketika menampilkan senyum yang sesungguhnya. Ketika anda tersenyum dengan tulus, orang lain tidak akan melihat pada bentuk senyum anda, namun yang mereka lihat adalah pribadi yang hangat dan menyenangkan.

Selain itu, berlatihlah untuk mengucapkan terimakasih dengan sungguh-sungguh.

Berbicaralah dengan penuh semangat

Dr James F Bender, seorang publik speaker terkemuka di Amerika, dalam bukunya How to Talk Well mengatakan bahwa ketika Anda membiasakan diri mewarnai kata – kata Anda denga perasaan yang tulus, Anda akan melihat peningkatan besar dalan kemampuan Anda memikat perhatian.

Setiap orang akan lebih mudah menerima orang lain yang percaya terhadap hal yang ia katakan. Itulah sebabnya Anda perlu memasukkan vitalitas atau semangat yang tinggi dalam percakapan Anda. Usahakanlah, meski dalam keadaan mood yang kurang baik, Anda tetap menjadi partner bicara yang baik bagi orang lain.

Mungkin Anda bisa ,embedakan, bagaimana seorang pembicara yang antusias dalam sebuah acara akan lebih diingat dan diperhatikan para audiens jika dibandingkan dengan mereka yang kurang memiliki antusiasme dalam berbicara.

Seorang pembicara yang antusias akan diingat dalam jangka panjang karena mereka menesankan. Itu sebabnya Amda perlu memberikan kesan paling baik ketika berbicara. Jangan hanya puas dengan presentasi yang datar dan panjang. Pendengar akan mudah lelah.

Siarkan berita baik

Cara berikutnya untuk meningkatkan antusiasme pada diri Anda yang pada gikirannya akan berpengaruh pada antusiasme orang lain adalah dengan menyebarkan berita yang baikndan menyenangkan.

Coba Anda perhatikan, orang yang datang dan menyampaikan berita baik akan mendapatkan 100% perhatian dibandingkan dengan yang datang tanpa membawa berita apapun. Bayangkan, ketika Anda sedang duduk-dusuk bersama teman- teman Anda, cerita apapun yang sedang dibahas oleh Anda dan kawan-kawan akan berhenti seketika jika tiba-tiba ada seseorang yang datang dan membawa kabar baik.

Berita yang baik lebih dari sekedar menarik perhatian publik. Seseorang uang dayang dan menyampaikannya akan mendapatkan perhatian penuh.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa berita yang baik dqpat menyenangkan semua orang. Berita baik akan mengembangkan antusiasme, bahkan menyehatkan pencernaan.

Oleh karena itu, agar kita bisa mendatangkan antusiasme pada tim, usahakan untuk selalu mendaoatkan kabar baik untuk dibawa atau dibagikan ke rekan-rekan Anda. Samoaikanlah pengalaman yang menyenangkan dan apapun yang menurut Anda dapat membangkitkan antusiasme dalam tim.

Michael J Losier dalam bukunya Law or Attraction mengatakan bahwa kata-kata kita mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk mewujudkan getaran yang dipancarkannya.

Bagaimana jika masih kesulitan untuk mendapatkan berita baik?

Minimal, hindari keluhan.

Mengeluh hanya akan menrbarkan penderitaan pada orang lain. Dengan mengeluh, kita hanya menjadi ‘perusak’ suasana. Alih-alih dapat membangkitkan antusiasme, mengeluh hanya akan mengendorkan semangat tim Anda. Selain itu, keluhan juga sangat cepat mengurangi rasa optimis dan yakin pada anggota tim.

Ilmuwan di Friedrich Schiller University Jena, Jerman menemukan bahwa mengucapkan kata-kata ungkapan rasa sakit akan memicu reaksi pada bagian otak yang menangani rasa nyeri.

Dilberitakan dari Times of India, meski tidak ada respons fisik secara langsung, para peneliti menduga bahwa mendengar kata-kata negatif sebelum mengalami rasa sakit, potensial memperburuk sensasi rasa sakit yang diderita.

Sebagai contoh, seorang dokter gigi yang bicara tentang ‘drilling’ gigi sebelum dia memulai melakukannya akan memperkuat rasa ketidaknyamanan pasien.

Profesor Thomas Weiss yang memimpin studi ini menyebutkan bahwa temuan timnya memperlihatkan bahwa kata itu sendiri memiliki kemampuan mengaktifkan matriks rasa sakit di otak. “Hasil penelitian kami memperkirakan bahwa stimulus verbal memiliki makna yang lebih penting dari yang kita pikirkan sejauh ini,” kata Weiss.

Setelah memindai otak 16 partisipan dengan pemindai fungsional Magnetic Resonance Imaging (fMRI), Weiss dan timnya menemukan kesimpulan bahwa otak bereaksi ketika partisipan mengucapkan kalimat bernada emosi negatif atau positif.

Jika Anda perhatikan di lingkungan sekitar Anda, baik di lingkungan keluarga, pekerjaan, maupun lingkungan sosial dan pertemanan, orang-orang hanya akan mah mendekat pada orang yang ceria dan antusias. Dapat Amda bedakan dengan jepas bagaimana teman Anda yang selalu riang dan penuh antusias akan dikerubungi lebih banyak teman daripada mereka yang tidak memikiki semangat dan tidak punya berita baik apapun untuk dibagikan.

Pastikan orang lain dapat merasa lebih baik setelah mereka bertemu dengan Anda.

Sekarang kita sudah memegang kunci rahasia untuk meningkatkan antusiasme diri yang pada akhirnya dapat mempengaruhi rekan-rekan di lingkungan kerja untuk bekerja lebih baik dalam tim. Sejauh mana antusiasme Anda saat ini? Silahkan share di komentar ya 🙂

 

Banner-7

Leave a Reply

Close Menu