Pepatah lama mengatakan, “Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan.”
Anda tentu setuju, bukan, dengan pepatah tersebut?
Pepatah itu menggambarkan betapa pentingnya kemauan alias willpower. Willpower merupakan pangkal dari setiap kesuksesan. Kemauan yang kuat mendorong Anda untuk take action, melakukan apa pun untuk mengejar sukses. Sebaliknya, tanpa kemauan yang kuat, Anda tidak terdorong untuk bertindak.
Willpower/ kemauan membantu Anda meraih sukses lewat 2 cara, yaitu:
- Ia mencegah Anda melakukan tindakan yang bertentangan dengan goal,
- Ia mendorong Anda melakukan tindakan yang mendukung goal.
Bagaimana contohnya?
Contoh, Anda ingin membiasakan diri membaca buku 2 jam setiap hari. Itu artinya, Anda memiliki goal rutin membaca buku. Nah, willpower mendorong Anda melakukan tindakan apa pun yang mendukung goal tersebut. Ia mendorong Anda membaca buku setiap hari. Ia memaksa Anda menggali informasi.
Di samping itu, ia juga mencegah Anda melakukan tindakan yang menghambat Anda meraih goal tersebut. Ia mencegah Anda bermalas-malasan. Ia mengingatkan Anda untuk membaca buku ketika Anda asyik menonton TV.
Setiap perubahan butuh willpower. Perubahan dimulai dari niat. Sementara itu, niat tidak akan terlaksana tanpa tindakan. Nah, satu-satunya kekuatan yang mendorong Anda untuk bertindak adalah willpower Anda! Ini artinya, pangkal dari setiap perubahan adalah willpower.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara menguatkan willpower?
Ini dia penjelasannya.
Tujuan dan Willpower
Sesuai hukum sebab-akibat yang mengatur alam semesta, setiap akibat pasti memiliki sebab. Demikian juga, setiap tindakan pasti memiliki motif alias tujuan. Tanpa sebab, tanpa motif, maka tidak ada tindakan.
Hukum di atas bukan hanya berlaku bagi benda-benda tak hidup. Manusia pun tak luput dikendalikan oleh hukum tersebut. Gerak hidup manusia didikte oleh tujuan-tujuannya, yang antara lain yaitu kebutuhan akan sandang, pangan, papan, kesehatan, keamanan, pendidikan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Anda bersedia membanting tulang hingga larut malam lantaran Anda memiliki motif alias tujuan, yakni menafkahi keluarga Anda. Penulis tidak akan repot-repot menulis artikel ini panjang lebar jika tidak ada motif yang jelas. Para pahlawan rela berkorban jiwa dan raga lantaran ada motif yang kuat, yakni memerdekakan anak cucu dari penjajahan.
See? Betapa motif alias tujuan berpengaruh besar dalam kehidupan. Sekecil apa pun tindakan yang dilakukan manusia pasti didasari oleh motif. Bahkan, saat Anda bermalas-malasan, pasti Anda memiliki motif yang mendasari tindakan itu. Mungkin, Anda bermalas-malasan lantaran Anda sedang bosan. Atau, Anda sedang capai, dan karenanya Anda bermalas-malasan.
Lalu, apa hubungannya dengan willpower alias kemauan?
Semakin jelas tujuan Anda, semakin kuat willpower Anda untuk mencapai tujuan itu. Demikian juga, semakin penting tujuan Anda bagi diri Anda sendiri, semakin kuat willpower Anda untuk meraih tujuan tersebut.
Sebaliknya, semakin abstrak tujuan Anda, maka semakin lemah willpower Anda untuk mencapai tujuan itu. Sama halnya, semakin remeh tujuan Anda bagi diri Anda sendiri, semakin lemah willpower Anda untuk menggapainya.
Jika tidak percaya, coba ingat-ingat kembali ketika Anda sangat bersemangat melakukan aktivitas. Ingat-ingatlah apa yang menyebabkan Anda begitu bersemangat. Bisa dipastikan, Anda begitu bersemangat karena tujuan dari aktivitas itu sangat penting bagi Anda. Atau, jika tidak, tujuan itu jelas dan detail sehingga Anda tahu bagaimana mencapainya.
Di samping itu, coba ingat-ingat pula ketika Anda melakukan aktivitas dengan ogah-ogahan. Ingat-ingatlah apa yang membuat Anda malas melakukannya. Pastinya, Anda malas melakukannya lantaran tujuan dari aktivitas itu tidak begitu penting bagi diri Anda.
Ini artinya, untuk menguatkan willpower, Anda harus memiliki tujuan yang jelas. Di samping itu, tujuan tersebut juga harus memiliki arti yang sangat penting bagi diri Anda sendiri!
Nah, sekarang, apa tujuan Anda? Seberapa penting tujuan itu bagi diri Anda sendiri?
Tujuan Besar: Rahasia Meningkatkan Willpower Berlipat-Lipat Ganda!
Tony Schwartz dan Jim Loehr, dalam buku yang berjudul The Power of Full Engagement menyebutkan, ada 3 macam tujuan/motif yang memiliki pengaruh besar bagi tindakan kita, yaitu tujuan yang positif, tujuan intrinsik, dan tujuan di luar diri kita.
Dalam artikel ini, penulis akan membahas satu di antara 3 tujuan tersebut, yakni tujuan di luar diri kita.
Apa itu tujuan yang di luar diri kita?
Tujuan yang di luar diri kita adalah tujuan yang tidak berhubungan dengan kebutuhan dan keinginan kita. Sebaliknya, tujuan itu didiktekan oleh kebutuhan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
Tujuan ini saaaaaangat powerful. Ia memberikan pengaruh yang luar biasa bagi tindakan kita. Ia memberikan dorongan yang begitu besar bagi kita untuk bertindak. Ia meningkatkan willpower kita hingga berlipat-lipat ganda.
Tetapi, apa contoh tujuan yang di luar diri kita?
Contohnya, tujuan untuk membahagiakan keluarga. Atau, tujuan membebaskan umat manusia dari penindasan dan diskriminasi; merubah dunia menjadi tempat yang lebih baik; menyelamatkan umat manusia dari bencana; mengabdi untuk si miskin; mengentaskan kemiskinan; memberikan pelayanan yang terbaik, dan sebagainya.
Bandingkan dua orang dokter yang memilki tujuan yang berbeda. Dokter pertama memiliki tujuan yang bersifat pribadi. Contohnya, tujuan finansial. Ia bekerja sebagai dokter demi mengejar keuntungan finansial yang besar.
Dokter kedua memiliki tujuan yang di luar dirinya. Ia menjadi dokter lantaran ingin mengabdi kepada masyarakat kurang mampu.
Kira-kira, di antara keduanya, siapa yang willpower-nya lebih kuat?
Jawabannya, sudah pasti, dokter yang kedua!
Kita saksikan sudah banyak sekali dokter relawan yang berani berkorban jiwa dan raga demi memberikan pelayanan kepada masyarakat kurang mampu. Mereka rela blusukan ke pelosok-pelosok desa, melewati jalanan yang ekstrem dan berbahaya untuk menyelamatkan nyawa orang lain DENGAN IMBALAN YANG KECIL.
Dokter yang pertama belum tentu bersedia blusukan ke tempat terpencil untuk menyelamatkan nyawa orang meskipun imbalannya besar.
Itu menunjukkan, kemauan/willpower-nya untuk bertindak lebih rendah dibanding kemauan si dokter relawan.
Sekarang, bayangkan para pejuang kemerdekaan negara kita. Bayangkan bagaimana pengorbanan besar mereka demi generasi penerus. Tujuan memerdekakan anak-cucu mendorong mereka untuk maju berjuang pantang mundur. Mereka rela tertembak, dipenjara, dan disiksa demi kemerdekaan Indonesia.
Bayangkanlah bagaimana jadinya jika mereka tidak memiliki tujuan sebesar itu. Bisa dipastikan, mereka tidak akan bersedia berkorban. Mereka tidak akan terdorong untuk bertindak melawan penjajah.
Nah, dari uraian di atas, Anda paham, bukan?
Untuk meningkatkan willpower:
Pertama, Anda harus memiliki tujuan.
Kedua, tujuan itu harus jelas dan PENTING bagi diri Anda sendiri.
Ketiga, untuk melipatgandakan willpower Anda, rumuskanlah tujuan yang di luar diri Anda. Rumuskan tujuan besar dalam hidup Anda.
Dengan 3 hal di atas, penulis berani menjamin, willpower Anda meningkat berlipat-lipat ganda!
Tetapi, mungkin Anda bertanya begini, “Apa tujuan saya harus yang berpengaruh bagi jutaan orang? Apa tujuan saya harus mengubah dunia?”
Tentu saja tidak. Anda tetap dapat memiliki tujuan besar tanpa harus berkorban demi jutaan orang. Melayani kostumer, memberikan yang terbaik untuk klien juga tak kalah besarnya dibanding berkorban jiwa-raga demi generasi penerus.
Dengan tujuan memberikan yang terbaik untuk klien, niscaya Anda terdorong untuk bekerja lebih giat, lebih fokus, dan lebih serius.
Baca juga:
Inilah Cara Memprogram Bawah Sadar Anda dengan Benar
Manajemen Fokus: Rahasia Memecahkan Masalah
Atur Energi, bukan Waktu agar Kerja Lebih Efisien!