Ternyata trading tidaklah semudah yang dibayangkan. Awal Anda memulai trading saham, mungkin semuanya terlihat sangat mudah. Anda mendapatkan “beginner’s luck”. Beberapa saham Anda menghasilkan profit. Dan ini membuat Anda semakin optimis dan mulai mencari peluang baru, mencari saham yang bisa menghasilkan profit lebih.
Anda mulai pasang telinga untuk mendapatkan rekomendasi saham dari orang yang Anda nilai pakar. Terkadang rekomendasi-rekomendasi itu benar-benar mendatangkan profit untuk Anda. Tapi seringnya, saham yang Anda beli atas rekomendasi “pakar” ini harganya malah turun. Dan saat Anda jual, harganya malah naik lagi. Banyak pula saham yang “nyangkut” dan Anda tak rela menjualnya rugi.
Atau bahkan mungkin Anda juga mengikuti pelatihan yang menggunakan software. Katanya dengan melihat hasil software, Anda bisa mengambil keputusan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat bisa menghasilkan profit yang besar.
Namun, semua itu seringkali merupakan lagging indicator – indikator yang memberikan sinyal terlambat - sehingga saham semakin “nyangkut” atau cut loss besar.
Akhirnya, bukan profit yang Anda terima, melainkan perasaan cemas dan emosi yang terus bergejolak. Dan jika sudah begitu, maka aktivitas utama Anda pun terganggu. Anda tidak bisa fokus pada pekerjaan Anda. Sampai di rumah pun, komunikasi dengan pasangan terpengaruh. Tidur menjadi tidak nyenyak karena beban kerugian di portofolio.
Dan di saat itu, Anda pun mulai bertanya-tanya, “Apakah trading harus sesulit ini? Apa harus awasi chart seharian supaya bisa profit?” “Apa harus mengorbankan pekerjaan untuk bisa take profit di harga tertinggi?”
Selama beberapa tahun kami juga trading dengan perasaan seperti itu. Pulang ke rumah, pembahasan saham bukannya yang menyenangkan, namun stres karena saham-saham yang kami beli “nyangkut”. Bahkan seringkali, topik mengenai saham kami skip karena posisi sedang rugi, dan berdoa saham itu segera naik. Saham kok bisa didoain.
Beruntung kami bertemu seorang trader yang sangat disiplin yang membantu kami keluar dari masalah yang kami hadapi. Beliau memperkenalkan kepada kami sebuah metode yang berdasarkan pada prinsip-prinsip trading yang profitable. Metode itu bernama BOX.
Ketika kami mencoba menggunakan metode BOX, saham yang “nyangkut” satu per satu lepas dengan profit. Dan trading semakin terencana dengan baik. Dana di portofolio pun semakin bertumbuh.
Bagian terbaiknya, semua itu kami capai tanpa harus mengawasi chart seharian. Sehingga, kami tetap bisa produktif di aktivitas utama kami. Bisnis kami di Aquarius Learning masih membutuhkan perhatian besar.
Sejak menggunakan metode BOX, kami menjadi paham bahwa ternyata trading tidaklah seribet yang kami pikirkan. Alih-alih trading dengan berbagai teknik dan metode, ternyata trading dengan memegang prinsip (seperti yang diterapkan metode BOX) membuat aspek hidup kami lebih teratur.
Keterangan: Presentase profit Bapak Ardianto, Alumni Pelatihan BOX Trading
Poin yang ingin kami sampaikan dari cerita di atas adalah, trading tidak harus ribet dan penuh emosi. Trading yang profitable (menghasilkan profit) bisa dilakukan dengan santai dan tenang, tanpa harus memantau pergerakan harga terus-menerus. Sehingga, di samping return besar, Anda juga bisa tetap produktif di aktivitas utama Anda.
Dari pengalaman dan pembelajaran yang kami terima dari mentor kami, kami menyimpulkan bahwa trading yang santai, tenang, dan profitable bisa dilakukan dengan 3 tahap:
1. Menguasai prinsip-prinsip trading di dunia saham,
2. Membuat rencana trading yang sederhana dengan metode yang terbukti, dan
3. Menghasilkan profit dan tetap produktif dengan pekerjaan Anda.
Disclaimer:
Informasi yang tertulis di halaman ini berdasarkan pengalaman penulis dan bermaksud untuk mengungkapkan pendapat kami tentang potensi untuk mendapatkan penghasilan melalui trading saham tanpa terus memantau pergerakan pasar.
Optimis dengan hasil yang kami raih, kami pun memutuskan untuk memperkenalkan metode yang sangat simple dan profitable ini kepada Anda.
Tujuannya, agar Anda bisa mendapatkan penghasilan ekstra yang konsisten dari trading dan tetap produktif di pekerjaan utama Anda. Untuk itu, kami mengadakan sebuah seminar yang kami beri nama SEMINAR BOX TRADING.
Seminar BOX TRADING 3 Jam
(+ Demo Trading dengan Metode Box) akan Diselenggarakan pada:
Sabtu, 27 Januari 2018
Di Hotel Novotel Mangga Dua Square, Jakarta
Jam: 09:00 - 12.00
Bonus Langsung untuk Anda:
Bisa berinteraksi langsung dengan Trainer Boy Ariandi dan mendapatkan rekomendasi saham yang berpotensi profit di Komunitas Telegram BOX TRADING.
Untuk bergabung, pastikan Anda menginstall aplikasi Telegram yang bisa diakses di play store & app store. Kemudian klik: https://t.me/joinchat/BJo1bQ-AumUAMWY18o0TiQ
Boy Ariandi telah berpengalaman di dunia saham selama 9 tahun. Di tahun 2011, beliau mulai membagikan ilmu dan pengalaman beliau kepada trader lainnya. Sampai sekarang, ratusan trader telah bergabung di komunitas trader yang beliau dirikan.
Sistem Box Trading cocok untuk saya yang berprofesi sebagai dokter spesialis yang tidak bisa memantau market setiap saat.
Daerah beli dan jual berupa range harga yang bisa memberi ruang lebih lebar (tidak ketinggalan).
Box Trading ini memberikan risk yang minimal dengan potensi profit yang maksimal. Tidak lagi high risk high return, melainkan managed risk dengan high return.
Sistem ini juga mudah dipahami dan diaplikasikan, cukup dengan charting sederhana dan bisa diduplikasi bila mengerti caranya.
Samuel Halim,
/ Dokter Spesialis
Sebelum ikut workshop dan grup Pak Boy, saya menderita penyakit kronis dalam trading saham.
Cut loss saham, harganya malah naik. Buy saham, harganya malah anjlok. Ibarat beli pucuk jual akar.
Trading plan dan Money Management saya masih sekadar mengandalkan harapan dan perasaan. Walhasil sering baper saat lihat chart.
Namun, setelah ikut workshop dan grup Pak Boy, saya lebih percaya diri. Perlahan, “penyakit kronis” saya hilang. Saya lebih mampu dan percaya diri dalam menentukan “time to buy”, “time to sell”, atau cut loss.
Mindset Trading Plan dan Money Management saya lebih terarah dan terukur dan profit pun mengikuti.
Nuklear Adiwena
Saat ikut pelatihan dan grup Pak Boy, yang saya rasakan adalah lebih mudah menentukan posisi kapan saham itu murah dan kapan saham itu mahal (kapan saatnya beli dan kapan saatnya jual).
Jadi bisa beli di saat harga saham itu murah dan cicil jual pada saat harganya mahal.
Seringkali yang saya lakukan dulu adalah menjual di saat harga saham murah dan membeli di saat harga saham itu mahal, sehingga sering rugi.
Sekarang setelah menerapkan apa yang saya pelajari di pelatihan Box Trading, saya tidak lagi takut untuk membeli saham yang lagi downtrend karena tahu sudah di area untuk beli dan juga sudah menyiapkan trading plannya kapan harus cut loss dan kapan harus average up.
Soehariono
Disclaimer:
Informasi yang tertulis di halaman ini berdasarkan pengalaman penulis dan bermaksud untuk mengungkapkan pendapat kami tentang potensi untuk mendapatkan penghasilan melalui trading saham tanpa terus memantau pergerakan pasar.
Tentu banyak faktor yang bisa menentukan keberhasilan trading Anda dan tidak ada jaminan bahwa Anda akan menerima hasil yang sama persis seperti yang kami atau orang lain yang telah menggunakan metode ini rasakan. Hasil setiap individu bisa berbeda-beda.
Organized By:
Info:
0812 9399 1883
021 535 9082
Copyright - Aquarius Learning 2018
Session expired
Please log in again. The login page will open in a new window. After logging in you can close it and return to this page.