Bagaimana jika Anda bisa Mengubah Hidup Anda hanya dengan Mengubah Tulisan Tangan Anda?
Bergabunglah di Seminar Change Your Handwriting Change Your Life, di mana Saya akan Mengajarkan kepada Anda Bagaimana Anda bisa Membaca Tulisan Tangan Anda Sendiri untuk Mengenali Karakter Anda dan Bagaimana Mengubahnya untuk Mengubah Karakter Anda…demi Kesuksesan
“Pada waktu itu saya punya kendala yaitu saya tidak bisa mengelola uang dengan baik. Bagaimana saya bisa sukses kalau mengelola uang saja saya tidak bagus, tidak baik.
Lalu, di pelatihan Bu Penny, saya belajar membaca tulisan tangan untuk mengetahui karakter saya sendiri dan bagaimana mengubah karakter saya dari mengubah tulisan tangan.
Setelah pelatihan, saya coba membaca tulisan tangan saya sendiri. Awalnya saya ragu apa saya bisa, kan saya bukan seorang grafologis. Tapi, saya coba saja.
Di waktu itu, saya menemukan tulisan saya menunjukkan kalau saya punya problem masa lalu dengan ayah saya.
Saya bertanya-tanya dalam hati, apa, ya, masalah saya dengan ayah saya di masa lalu? Saya coba mengingat-ingat. Setelah cukup lama mengingat, ternyata benar, saya memiliki trauma di masa kecil yang membuat hubungan saya dengan ayah saya tidak begitu baik. Saya merasa diri saya tidak layak.
Dari situ, saya pun mencoba mengubah tulisan tangan saya sesuai yang saya pelajari dari Bu Penny. Tak disangka-sangka, beberapa waktu setelah saya mengubah tulisan saya sendiri, saya punya suatu pandangan baru. Maka saya sekarang dengan mudah sekali mengelola dan memanfaatkan uang dengan sangat luar biasa.
Thanks to Bu Penny.”
-Yan, Seorang Coach dan Counselor
Alkisah, ada dua orang bernama si A dan si B.
Suatu hari, keduanya menghadapi masalah yang sama. Tapi ternyata dalam menghadapi masalah itu, keduanya punya respons yang berbeda.
Si A menghadapi masalah itu dengan tergesa-gesa. Tanpa berpikir panjang, dia langsung mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebaliknya, si B lebih dulu mempertimbangkan banyak hal sebelum bertindak menghadapi masalah itu.
Tahukah Anda mengapa keduanya punya respons yang berbeda dalam menghadapi masalah yang sama?
Penyebabnya adalah perbedaan karakter yang mereka miliki. Si A adalah orang yang impulsif, yang membuatnya tergesa-gesa mengambil keputusan, sedangkan si B adalah orang yang kontemplatif. Karakter itu membuatnya berpikir panjang sebelum mengambil tindakan.
Nah, perbedaan respons ini juga membawa hasil yang berbeda. Karena tergesa-gesa merespons, si A terjerumus pada solusi yang keliru.
Sebaliknya, berkat pertimbangannya yang matang, si B bisa mengatasi masalah itu dengan baik.
Hal itu membuat si A berangan-angan, “Seandainya saya orang yang kontemplatif…pasti hasilnya akan berbeda.”
Sejak saat itu, ia pun ingin mengubah karakternya demi mendukung kesuksesannya.
Dari cerita di atas, kita paham bahwa kesuksesan dan perubahan hidup dimulai dari perubahan karakter. Alasannya, karakter lah yang menentukan keputusan dan tindakan kita. Karakter yang berbeda menghasilkan respons yang berbeda dalam menghadapi masalah yang sama.
Tapi mungkin Anda bertanya…
Apa bisa Karakter Diubah?
Bukankah karakter itu bersifat genetis, yang artinya tidak bisa diubah selamanya?
Memang, karakter dibentuk oleh faktor genetis alias keturunan. Tapi, pengaruh faktor genetis hanyalah 50%.
Di samping faktor genetis, pengalaman dan pembelajaran juga menjadi faktor yang membentuk karakter.
Pada tahun 1970an sebuah penelitian yang dilakukan oleh The University of California menemukan bahwa otak memiliki sebuah sifat yang disebut plastisitas.
Teori plastisitas menyebutkan bahwa sambungan sel otak bisa mengalami perubahan akibat pengalaman dan pembelajaran.
Otak adalah tempat mindset, sifat, emosi, dan karakter berada. Artinya, saat kita mengalami sebuah pengalaman, pengalaman itu akan membentuk sambungan baru dalam otak kita, di mana sambungan baru ini turut memengaruhi/mengubah sifat, mindset, emosi, dan karakter kita.
Tapi masalahnya, perubahan itu acak, bisa berupa perubahan ke arah baik, bisa juga berupa perubahan ke arah yang buruk. Ini karena kita tidak sengaja mengubahnya. Bukan kehendak kita untuk mengubahnya, melainkan ia berubah karena pengalaman yang dialaminya.
Bagaimana jika Anda bisa Merancang Perubahan Karakter sesuai yang Anda Inginkan dengan Mengubah Tulisan Tangan Anda?
Perkenalkan, saya Valencia Penny, Trainer Grafoterapi Change Your Handwriting Change Your Life.
Pada tahun 2009, saya mulai memutuskan untuk mempelajari ilmu Analisa tulisan tangan (grafologi) dari berbagai sumber, yang akhirnya mengantarkan saya mempelajari ilmu ini di Cambridge School of Graphology.
Misi itu saya lakukan agar saya bisa menempatkan diri sebagai orangtua bagi anak-anak sehingga membuat kami mampu menjalin relasi yang harmonis dan lebih dekat dengan mereka.
Dari studi itu, saya paham bahwa ternyata lewat membaca tulisan tangan, kita bisa mengetahui karakter kita sendiri.
Alasannya, saat menulis dengan tulisan tangan, bukan tangan kita yang memutuskan bagaimana bentuk goresan yang tertuang di atas kertas, melainkan pikiran bawah sadar, yang membawa serta informasi tentang kepribadian kita.
Ini dibuktikan dengan survei yang melibatkan lebih dari seribu partisipan. Dengan meminta para partisipan untuk mencoba menulis dengan mulut dan kemudian membandingkannya dengan tulisan tangan mereka, diketahui bahwa bentuk tulisan tangan mereka sama dengan bentuk tulisan mulut mereka.
Semakin saya mendalami grafologi, saya juga menjadi paham bahwa ternyata tulisan tangan juga bisa dimanfaatkan untuk mengubah karakter menjadi seperti yang kita inginkan.
Landasan teorinya ada pada sifat plastisitas yang dimiliki otak. Plastisitas otak memungkinkan sambungan-sambungan sel di dalamnya berubah akibat pembelajaran dan pengalaman.
Nah, karena otak menentukan bentuk tulisan tangan kita, di mana bentuk ini merepresentasikan karakter kita, maka jika kita mengubah bentuk tulisan tangan kita, karakter kita yang tersimpan di dalam otak (pikiran bawah sadar) pun juga akan berubah.
Dengan berpegang pada prinsip ini, ilmu grafologi telah mampu membantu banyak orang mengubah karakter mereka menjadi seperti yang mereka harapkan.
Setelah menuntaskan studi grafologi di Cambridge School of Grafology, saya pun menerapkan apa yang sudah saya pelajari. Dan hasilnya:
- Saya kini bisa mengenali bagaimana kepribadian anak-anak saya, apa emosi yang mereka rasakan,
- Saya juga bisa membantu mereka memperbaiki tulisan tangan untuk mengubah aspek-aspek dalam diri mereka yang menghambat kesuksesan,
- Saya juga jadi jauh lebih dekat dengan mereka.
Melihat perubahan yang saya dan anak-anak saya alami, pada tahun 2012 saya memberanikan diri untuk mengajarkan ilmu grafologi kepada banyak orang untuk mengenali diri mereka sendiri sehingga mereka bisa meningkatkan diri, mengubah aspek-aspek dalam diri mereka yang menghambat kesuksesan dan meningkatkan aspek-aspek yang mendukung kesuksesan.