Bagaimana Merancang Pensiun yang Makmur, Meskipun Anda Merasa Penghasilan Anda Pas-pasan, tanpa Perhitungan yang Rumit?
Hadirilah Seminar RICHtirement, di mana Anda akan Belajar Merancang Pensiun yang Mapan dengan Sistem Kalkulasi yang Otomatis
Lokasi seminar: Hotel Ibis Style Mangga Dua, Jakarta
Jadwal: 12 Agustus 2017
Pukul : 09.00 - 12.00
*Jangan lupa dicatat, ya….
Dari: Rio Rizaldi, CFP
Untuk Anda yang:
- Merasa mustahil bisa pensiun makmur karena penghasilan pas-pasan. Meskipun sudah berhemat tetap saja tak bisa menyisihkan uang untuk masa pensiun,
- Penghasilan Anda besar tapi tak tahu menguap entah ke mana. Anda tak ingin kerja keras Anda hari ini tidak memberikan apa-apa kepada Anda di kemudian hari,
- Tidak ingin masa depan Anda bergantung pada orang lain, dan maaf, merepotkan mereka,
- Ingin saat pensiun nanti Anda bisa santai dan tak perlu bekerja keras lagi, atau
- Anda ingin pensiun dini karena ingin punya banyak waktu untuk diri sendiri dan keluarga.
Tahukah Anda:
Tahun 1990, uang sebesar Rp 125 juta bisa dibelikan 1 unit mobil BMW seri 3,
Tahun 2000, uang Rp 125 juta hanya bisa dibelikan 1 unit Honda Jazz,
Tahun 2010, uang sebesar itu hanya bisa dibelikan 1 unit Toyota Avanza tipe standar.
Tahun 2017, bisa dibelikan apa uang sebesar itu?
Bagaimana dengan 2027? Atau saat Anda pensiun nanti???
Inilah bahaya terselubung dari inflasi!
Lalu, uang yang Anda miliki sekarang bisa dibelikan apa saat pensiun nanti?
Cukupkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Apa yang sudah Anda persiapkan untuk pensiun Anda?
“Lho, kan, ada BPJS.”
Menurut pengalaman para pensiunan, mengandalkan dana dari saldo BPJS bahkan ditambah saldo dana pensiun perusahaan belumlah cukup. Bisa jadi Anda akan mengalami hal yang sama.
“Tabungan didepositoin aja.”
Bunga deposito juga tergolong kecil, maksimal hanya 6% (sesuai kondisi sekarang). Kalau tabungan kita 100 juta, bunganya per bulan hanya Rp 500 ribu.
Harus punya tabungan yang besar dulu baru bisa dapat bunga yang cukup untuk biaya hidup. Kalau penghasilan pas-pasan, mana bisa?
“Kan, ada anak. Ikut anak aja.”
Kalau anak Anda mapan, sih, tak masalah. Kalau penghasilan anak pas-pasan? Mengandalkan anak adalah taruhan yang sangat berisiko. Lagipula, bukankah lebih baik Anda bisa pensiun tanpa membebani orang lain?
“Buka usaha saja.”
Hasil survey LIMRA terhadap 100 partisipan berumur 25 tahun menunjukkan bahwa 40 tahun kemudian hanya 1 orang (dari 100 partisipan) yang hidup kaya; 4 orang punya keuangan mandiri; 12 orang punya usaha tapi bangkrut; 29 orang meninggal dunia; 49 orang hidup mengandalkan orang lain.
Nah dari survei itu, kita bisa memperkirakan berapa besar potensi sukses dan potensi gagal buka usaha setelah pensiun.
“Ya sudah kalau gitu, kerja lagi aja.”
Baiklah. Tapi umur tak bisa bohong, lho. Produktivitas kerja akan turun. Belum lagi kita bersaing dengan generasi yang masih fresh dan punya bekal ilmu yang up to date.
“Aduuuuuh, ini salah, itu salah. Terus gimana, dong?”
Pensiun yang Makmur hanya bisa Terwujud jika….
…kita punya penghasilan yang naik saat harga-harga barang juga naik, di mana kenaikan penghasilan kita melebihi kenaikan harga-harga barang itu. Dalam kata lain, penghasilan kita di masa pensiun harus bisa mengalahkan inflasi.
Mengapa harus bisa mengalahkan inflasi?
Karena jika tidak, maka sebesar apapun penghasilan kita tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup karena kalah dengan harga-harga kebutuhan.
Celakanya, inflasi terus terjadi, bahkan sejak ribuan tahun lalu. Ke depannya, inflasi akan terus terjadi dan tak ada yang bisa menghentikannya.
Contoh:
Saat ini kita punya cash Rp 100 juta yang mampu membeli barang yang harganya sama-sama Rp 100 juta.
Jika setiap tahun terjadi inflasi dan rata-rata tingkat inflasinya adalah 6%, maka berapa kira-kira harga jual barang 100 juta tersebut ketika kita penisun 25 tahun lagi?
Sekitar Rp 429.187.071.
“Wah, mahal banget, dong."
Jadi 25 tahun lagi, nilai sebuah barang Rp 429.187.071 sama dengan 100 juta zaman sekarang. 25 tahun lagi ketika Anda pensiun, uang sebesar Rp 429.187.071 hanya mampu untuk membeli barang-barang yang saat ini nilainya ekuivalen 100 juta. Uang 429.187.071 bukanlah jumlah yang banyak di masa mendatang!
Bagaimana jika 25 tahun lagi jumlah uang pribadi kita tidak tumbuh sekencang kenaikan harga barang karena hanya disimpan di tabungan? Barang apa yang bisa kita beli dengan uang Rp 100 juta 25 tahun lagi?
Uang 100 juta Anda menjadi tidak bernilai dan kehilangan daya beli karena nilai riilnya hanya mampu membeli barang seharga Rp 23,3 juta di masa kini.
Lalu, bagaimana cara mendapatkan penghasilan yang bisa mengalahkan inflasi?
Dari contoh di atas, kita tahu bahwa salah satu caranya adalah mengembangkan uang yang kita miliki.
Jika kita punya uang Rp 100 juta, maka kembangkan uang itu sedemikian rupa jumlahnya bisa bertumbuh, di mana tingkat pertumbuhannya melebihi tingkat inflasi.
Faktor-Faktor Penting Lain yang Perlu Anda Perhatikan agar Pensiun Anda Berkecukupan
Selain inflasi, masih ada banyak faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan agar pensiun kita berkecukupan. Apa saja faktor itu?
Harapan hidup
Setelah pensiun, kira-kira berapa tahun lagi Anda akan hidup? 20? 30? Penghasilan Anda harus cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama 20 atau 30 tahun, tergantung harapan hidup Anda.
Belum lagi kalau ternyata umur Anda lebih panjang dari perkiraan. Punyakah Anda dana cadangan? Risiko penyakit Umur tak bisa bohong.
Risiko penyakit
semakin besar seiring bertambahnya usia. Cukupkah penghasilan pensiun Anda untuk memenuhi kebutuhan berobat dan gaya hidup sehat?
Risiko kematian
Saat pensiun, tanggungan kita mungkin berkurang. Tapi ada juga yang masih menanggung anak, orangtua, dan saudara. Bagaimana jika tiba-tiba kita meninggal? Siapa yang akan menanggung hidup orang-orang yang kita cintai? Apa yang bisa Anda wariskan kepada mereka?
Gaya hidup
Ingin seperti apa gaya hidup kita saat pensiun? Apakah sama dengan gaya hidup sekarang? Atau lebih sederhana? Atau, malah ingin lebih? Cukupkah penghasilan pensiun Anda untuk memenuhi gaya hidup Anda?
Dan maaaasih banyak lagi….
“Ah, pusing, nih. Mana penghasilan sekarang pas-pasan.”
Justru karena penghasilan pas-pasan, Anda perlu punya rencana pensiun yang matang, dari sekarang. Mengapa? Anda akan tahu bagaimana posisi keuangan Anda saat ini dan bertolak dari posisi itu Anda bisa merancang pensiun mapan Anda.