Siapa yang tidak kenal dengan kata “komunikasi”? Sebuah aktivitas yang setiap hari kita lakukan baik di rumah, tempat kerja, sekolah atau dimanapun. Tentu ini bukan hanya sekedar sebuah aktivitas biasa, karena komunikasi merupakan hal penting dan tidak bisa dihindari dalam kehidupan.
Oleh karena itu, tak ayal jika komunikasi ini dinobatkan menjadi salah satu aspek terpenting dari sekian banyak kunci meraih kesuksesan dalam hidup. Pernyataan ini juga diperkuat oleh hasil survei yang menunjukan bahwa hampir 90% kesuksesan dalam hidup kita berkaitan langsung dengan keterampilan dalam berkomuikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Tentu untuk meraih kesuksesan hidup itu kita perlu memiliki keterampilan komunikasi yang efektif dan sangat baik. Karena dengan keterampilan komunikasi efektif ini orang lain dapat langsung menilai kita dan mudah untuk kita mendapatkan kepercayaan dari lawan bicara. Anda mungkin pernah mengalami hal ini “ah lebih enak ngobrol sama si A daripada sama si B. Si A kan asyik.” Saya rasa anda pasti pernah merasakannya. Bagaimana jika anda ada di posisi B? hmm, pasti anda hanya memiliki sedikit teman dibanding si A.
Hal kecil seperti itu saja seseorang sudah enggan berbicara dengan orang lain. Keterampilan dalam komunikasi efektif ini memang sangat berpengaruh dalam kehidupan. Semakin baik keterampilan komunikasi, semakin banyak orang merasa nyaman dan senang berbicara dengan kita. Menyenangkan bukan memiliki banyak teman? itu semua berkat komunikasi efektif yang anda ciptakan.
Untuk itu, dalam artikel ini kita akan belajar apa saja yang perlu ditingkatkan dan dihindari untuk meningkatkan keterampilan komunikasi khusunya komunikasi efektif. Siap? Here we go!
Dalam komunikasi seseorang pasti mengharapkan sebuah tujuan dan hasil. Benar? Berita buruknya adalah tujuan itu tidak akan tercapai apabila komunikasi tidak berjalan dengan baik dan tidak efektif. Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa hal yang harus dikembangkan agar dapat menciptakan sebuah komunikasi efektif.
Hal yang perlu diperhatikan untuk membangun komunikasi efektif adalah :
Jadilah pendengar yang baik. Dengan mendengarkan lawan bicara terlebih dahulu, itu akan membuat dia merasa dihormati dan didengarkan sehingga dia merasa senang dan kembali akan mendengarkan kita dengan baik. Biarkan mereka mengucapkan masalah mereka. Dalam komunikasi efektif, Perlu kesabaran untuk tidak terburu-buru menyelesaikan sebuah pembicaraan. Selain itu, apabila kita mendengarkan dengan baik terlebih dahulu tanpa memotong pembicaraan, kita akan memperoleh informasi dengan lebih banyak dan lebih baik.
selain itu, Ucapkanlah kata-kata dengan jelas. Hal ini sangat penting dalam peraturan komunikasi efektif. Jelasnya pengucapan kata dan penggunaan pilihan kata-kata atau kosakata, membuat lawan bicara dapat menilai kita dengan baik. Anda pun pasti sedikit risih jika berbicara dengan orang yang buruk dalam pengucapan kata-katanya. Selain itu, dalam komunikasi efektif perlu juga diperhatikan intonasi ucapan seperti kecepatan, volume dan nada suara.
- Kecepatan : Aturlah tempo atau kecepatan bicara. Jika kita berbicara dengan tempo teralu cepat, si lawan bicara akan sulit mengikutinya dan jika terlalu lambat pun dia akan merasa bosan atau bahkan tidak sabar. Dalam komunikasi efektif alangkah baiknya memvariasikan kecepatan bicara.
- Volume : Disinipun anda perlu mengatur tingkat kekerasan suara anda. Anda mungkin merasa tersinggung apabila lawan bicara anda berbicara dengan keras pada anda. Karena anda merasa dikira tuli. Dan bila teralu lemah juga sulit untuk dia mendengarkan apa yang kita sampaikan.
- Nada : Nada bicara juga berpengaruh besar terhadap komunikasi. Nada yang salah dapat menyebabkan salah interpretasi. Nada bicara tinggi menandakan orang yang sedang marah, nada rendah dapat diinterpretasikan sebagai pemalu atau penakut. Atur nada dan variasikan intonasi secara proporsional. Kontrol emosi saat bicara karena emosi mempengaruhi intonasi. Intonasi dapat membantu memberi penekanan-penekanan pada isi pembicaraan yang penting.
Gunakan bahasa Non-Verbal. Dalam hal ini, biarkan tubuh anda juga ikut berbicara atau berkomunikasi dan memperjelas apa yang sedang anda bicarakan. Biarkan mimik wajah anda berekspresi dan menggambarkan emosi anda saat itu. Orang lebih memperhatikan bagaimana kita menyampaikan informasi melalui bahasa tubuh, dibandingkan sekedar ucapan kata-kata kita. Mengingat bahasa tubuh berperan besar dalam proses interaksi dan komunikasi, kita harus menampilkan bahasa tubuh yang sesuai dengan isi komunikasi, agar tidak terjadi mis-komunikasi. Tentu agak aneh jika melihat lawan bicara kita bicara dengan mimik wajah yang dataaarrrrr saja hehe.
Fokus dalam komunikasi efektif lainnya adalah perhatikan gaya bahasa. Setiap orang tentu memiliki gaya bahasa yang berbeda-beda. Itu semua tergantung kepribadian, jenis kelamis dan umur seseorang. Dalam aspek ini kita perlu perhatikan dengan siapa kita berbicara. Jika kita berbicara dengan teman sebaya jelas tidak perlu menggunakan bahasa formal dan kaku. Itu justru akan membuat teman kita geli hati hehe. Dan sebaliknya jika kita berbicara dengan orang yang lebih tua kita harus berbicara dengan sopan santun dan formal. Hindari kesan menggurui dan juga hindari penyampaian berbelit-belit, membosankan, dll.
Itu adalah hal-hal mendasar yang perlu kita perhatikan dalam berkomunikasi. Setelah ini anda harus mempraktikannya kepada setiap lawan bicara anda. Namun, selain hal-hal yang harus dikembangkan tersebut ada pula hal-hal yang harus kita hindari untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Nah, apa saja hal-hal itu? Mari kita bahas!
1. Menginterupsi.
Apa perasaan anda jika anda sedang berbicara namun pembicaraan anda di potong (interupsi)? Saya yakin anda pasti merasa jengkel dan merasa tidak dihargai. Oleh karena itu, sangat jelas bahwa menginterupsi adalah sebuah pelanggaran keras di dalam etika komunikasi dan akan menimbulkan sebuah konflik.
2. Membandingkan cerita.
Apa maksudnya membandingkan cerita? Mungkin anda pernah bercerita kepada seseorang tentang sebuah kejadian yang pernah anda alami. Namun setelah anda bercerita teman bicara anda membandingkan cerita anda dengan ceritanya seperti “ahh saya juga pernah kaya gitu, Cuma saya lebih parah.” Kurang lebih seperti itulah hehe.
Apa perasaan anda ketika mendengar dia berkata seperti itu? Jika anda jengkel, jangan pernah melakukan hal ini kepada orang lain. Ini justru membuat orang lain geli hati kepada anda.
3. Argumentatif.
Orang tipe ini selalu menyampaikan opini yang berlawanan dengan pendapat kita. apapun yang kita sampaikan selalu salah di matanya dan menyampaikan opini dirinya yang ia anggap benar.
4. Hindari gosip.
Nahh.. ini lebih khusus kepada kaum wanita nih biasa lah ga afdol rasanya kalau ngga ngegosip hehe. Mungkin gosip adalah sebuah perbincangan menarik jika kedua pihak sama-sama menyukai gosip. Tapi berbeda jika anda memulai gosip kepada para intelek, orang-orang seperti ini tidak menyukai gosip.
Ingat, menjelekkan orang lain sama saja dengan merendahkan diri sendiri. Jadi hindari lah gosip atau menjelekkan orang lain.
Nahh.. sekarang anda sudah tahu apa saja yang perlu diperhatikan dan dihindari dalam membangun sebuah komunikasi efektif dan baik. Mulailah introspeksi diri anda apa saja yang perlu dikembangkan dan diperhatikan ketika anda sedang berbicara.
Ingat, sudah disinggung diatas bahwa hampir 90% kesuksesan kita berkaitan langsung dengan cara kita berkomunikasi. Walaupun kita berpenampilan low profile, tapi jika kita menunjukan sikap dalam komunikasi yang sangat baik, orang tentu akan menilai kita sebagai orang yang dapat dipercaya dan memiliki intelektualitas yang tinggi.
Hal yang terpenting dalam komunikasi adalah kita harus dapat menjaga perkataan kita. jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang dapat menyinggung orang lain dan akan berdampak buruk bagi diri maupun hubungan kita pada orang itu.