Pada artikel sebelumnya, penulis telah menjelaskan bahwa salah satu cara untuk memotivasi diri sendiri yaitu dengan mengikuti minat. Dalam artikel itu, penulis menjelaskan bahwa dengan mengikuti minat kita, mengikuti kata hati kita, maka kita pun akan memiliki motivasi dalam hidup dan dalam bekerja.
Misalnya, Anda bekerja sebagai seorang wartawan. Kebetulan, bidang jurnalistik memang menjadi bidang yang Anda minati. Maka, secara tidak Anda sadari, Anda akan terus termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas Anda sebagai seorang wartawan, tanpa banyak mengeluh.
Kita semua tahu bahwa tugas seorang wartawan sangat berat. Dibutuhkan mental baja untuk menjadi seorang wartawan. Mengapa? Karena tugas-tugasnya menunut dirinya untuk mau dan mampu berkubang di dalam sebuah konflik. Selain itu, seorang wartawan harus dapat menghadapi narasumber yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Seringkali, narasumber menolak diwawancara dan mengancam wartawan dengan berbagai ancaman lantaran tidak mau diwawancara. Belum lagi deadline yang terus mengejar.
Nah, tugas wartawan, yang sangat berat dan penuh tekanan itu tentu hanya mampu dilakukan oleh orang-orang yang memang memiliki minat yang tinggi di dalam bidang itu. Tanpa adanya minat yang tinggi di dalam bidang jurnalistik, kemungkinan besar seorang wartawan akan tumbang di tengah jalan. Ia tidak akan termotivasi setiap harinya untuk menyelesaikan tugasnya sebagai seorang wartawan.
Nah, kira-kira seperti gambaran di ataslah pentingnya minat dalam memotivasi diri Anda dalam pekerjaan dan kehidupan secara umum.
Yang menjadi masalah yaitu, seringkali kita tidak mengetahui minat kita yang sebenarnya. Kita bekerja di bidang pekerjaan yang memiliki prospek yang bagus, di mana di dalam bidang itu, tersedia banyak sekali lowongan kerja, dan prospek masa depan yang cukup menjanjikan. Hanya itu (prospek) faktor yang menjadi pertimbangan kita saat memilih pekerjaan. Sementara itu, faktor minat tidak terlalu dipertimbangkan atau bahkan memang terabaikan.
Hal itu pun dapat dirunut akarnya, yakni ketika kita memasuki pendidikan perguruan tinggi, orang-orang menyarankan kepada kita untuk memilih jurusan yang dapat mengantarkan kita pada pekerjaan yang mapan. Jurusan ekonomi-akuntansi, jurusan teknik informatika, komunikasi, dan desain grafis adalah beberapa jurusan yang banyak disarankan.
Sebaliknya, hanya sedikit orang yang menyarankan kita untuk mengikuti keinginan kita, yakni memilih jurusan yang sesuai dengan minat kita.
Hal di atas pun masih dapat dirunut lagi ke akarnya yang paling awal, yakni ketika kita masih kanak-kanak, orangtua kita memiliki harapan dan keinginan tentang diri kita di masa depan. Mereka menginginkan kita menjadi seorang guru, dokter, atau pilot, misalnya, tanpa memerhatikan keinginan dan minat kita sendiri.
Mereka mengajarkan kepada kita untuk menyukai apa yang mereka sukai, bahkan hingga lupa untuk memberi kesempatan kepada kita untuk menyukai hal-hal lain, selain apa yang mereka tawarkan kepada kita. Hasilnya, keinginan, mimpi, dan minat kita pun adalah apa yang sebenarnya bukan minat, mimpi, dan keinginan kita, melainkan mimpi, keinginan, dan minat orangtua kita.
Itulah yang membuat kita kehilangan makna dan motivasi manakala kita sudah dewasa dan menjalankan kehidupan di mana kita berhasil mencapai mimpi-mimpi itu.
Tiba-tiba, kita tersadar bahwa menjadi apa yang dulu sangat kita dan orangtua kita dambakan bukanlah apa yang menjadi minat dan impian kita. Tiba-tiba, kita tersadar bahwa kita menjalani kehidupan dan bekerja di dalam bidang yang tidak kita minati.
Nah, karena hal itulah, kita bingung dan mencari-cari apa sebenarnya yang menjadi minat kita.
Dalam artikel ini, penulis akan mengajak Anda untuk mengetahui beberapa tips untuk mengetahui minat terpendam Anda.
Semoga, tips-tips ini dapat membantu Anda menemukan minat sejati Anda. saat Anda menemukan minat sejati dalam kehidupan Anda, maka Anda pun dapat mengikuti minat itu. artinya, Anda dapat memilih pekerjaan dan kehidupan yang sesuai dengan minat dan impian Anda.
Sekarang, langsung saja kita simak tips pertama, yaitu perhatikan prestasi teman yang membuat Anda iri.
1. Perhatikan prestasi teman yang membuat Anda iri
Jangan remehkan perasaan iri dan kecemburuan Anda terhadap prestasi teman. Ini bukan berarti Anda mengumbar rasa iri dan cemburu itu membabi buta hingga timbul kedengkian dan niat jahat di hati Anda untuk merusak prestasinya. Sekali lagi, bukan itu maksudnya.
Keirian dan kecemburuan Anda terhadap prestasi teman dalam suatu bidang tertentu menunjukkan bahwa Anda menaruh minat dalam bidang itu. Secara tidak Anda sadari, Anda ingin meraih prestasi dalam bidang itu sama seperti teman Anda.
Bagi penulis sendiri, penulis sangat iri dan cemburu terhadap mereka yang mampu menggambar berbagai bentuk dan rupa. Ini dikarenakan, sejak kecil, selain bidang tulis-menulis, penulis memiliki minat dalam bidang seni rupa.
Berbeda halnya saat penulis mengetahui seorang teman yang meraih prestasi dalam bidang yang penulis tidak minati, seperti bidang olahraga atau bidang musik. Maka, prestasi itu tidak membuat penulis iri dan cemburu.
2. Perhatikan saat Anda mengerjakan suatu tugas
Tips yang kedua yaitu perhatikan saat Anda mengerjakan suatu tugas. Jika Anda betah berlama-lama mengerjakan tugas itu, maka bisa dipastikan, Anda memiliki minat di dalam bidang itu, dengan catatan, rasa betah ini bukan dikarenakan keterpaksaan atau tekanan.
Sebagai contoh, saat ini Anda bekerja sebagai seorang wartawan. Anda harus menyelesaikan tugas Anda. Deadline sudah menunggu. Oleh karena itulah, Anda betah berlama-lama bertugas di lapangan. Alasannya, Anda sedang dikejar-kejar deadline. Mau tidak mau, Anda harus betah menjalankan tugas Anda, meskipun rasanya bagaikan di neraka.
Nah, perasaan betah yang seperti contoh di atas tidak mengindikasikan bahwa Anda memiliki minat yang tinggi di dalam bidang jurnalistik. Jika Anda memiliki minat yang tinggi di dalam bidang jurnalistik, tentu rasanya tidak akan bagaikan neraka saat menjalankan tugas di lapangan. Anda akan betah dan senang menjalankan tugas Anda sebagai wartawan.
3. Ingat kembali kegemaran Anda di waktu kecil
Cara yang ketiga, ingat kembali kegemaran Anda di waktu kecil. Ingat kembali matapelajaran apa yang dulu, menurut Anda, paaaling penting.
Dulu, waktu masih duduk di bangku sekolah dasar, pelajaran yang paaaaling penting menurut penulis adalah pelajaran kesenian, tepatnya menggambar. Nilai menggambar adalah nilai terpenting. Jika ada teman yang nilai menggambarnya lebih tinggi, maka penulis pun sangat iri. Selain itu, demi menggambar, apa pun penulis lakukan, seperti mencoret-coret tembok, meja, sampul buku, dan sebagainya.
Nah, bagaimana dengan Anda? apa kegemaran masa kecil Anda? Jangan-jangan, kegemaran itu merupakan minat terpendam Anda.
4. Ingat kembali kegiatan yang dilarang orangtua, tetapi Anda bersikeras melakukannya
Cara terakhir yaitu ingat kembali kegiatan yang dilarang orangtua, tetapi Anda bersikeras melakukannya. Tentu saja, maksudnya yaitu kegiatan-kegiatan yang tidak dilarang oleh norma-norma yang berlaku, lho, ya.
Jika di waktu kecil dulu, Anda menyukai suatu kegiatan yang menurut orangtua Anda kegiatan itu tidak baik, dan oleh karenanya mereka melarang Anda untuk mengikutinya, maka bisa jadi, kegiatan itu merupakan salah satu minat terpendam Anda.
Terlebih jika Anda bersikeras melakukan kegiatan itu hingga dibela-belain sembunyi-sembunyi dari orangtua saat melakukannya.
Sebagai contoh, waktu kecil, Anda menyukai kegiatan bela diri. Di sekolah, diadakan ekstrakulikuler itu.
Anda pun tidak mau ketinggalan mengikuti kegiatan itu. Tetapi, orangtua Anda melarang lantaran khawatir dengan kondisi tubuh Anda. Terlebih, mereka khawatir Anda menjadi suka berkelahi, misalnya.
Nah, karena Anda menyukai kegiatan itu, Anda pun berusaha sedemikian sehingga Anda tetap dapat mengikuti kegiatan itu, apa pun yang terjadi. Berbagai usaha Anda lakukan untuk dapat mengikuti kegiatan itu, dari membujuk orangtua hingga sembunyi-sembunyi mengikuti kegiatan itu.
Jika Anda menyukai suatu kegiatan hingga “lebay” seperti itu, bahkan hingga tidak mengindahkan nasihat dan larangan orangtua, maka kemungkinan besar kegiatan itu merupakan salah satu minat terpendam Anda.
Renungkan kembali mengenai kegiatan “terlarang” itu saat ini. Apakah Anda menyesal tidak dapat melakukannya lagi sekarang ataukah tidak. Jika Anda menyesal karena tidak dapat melakukannya lagi sekarang dengan berbagai alasan, maka penyesalan itu merupakan indikasi kedua bahwa kegiatan itu merupakan minat terpendam Anda.
Tips Mengikuti Kata Hati dan Minat
Setelah mengetahui cara-cara untuk mengetahui minat terpendam Anda, sekarang, mari bahas cara aman mengikuti kata hati dan minat Anda.
Jika sekarang Anda sudah memiliki pekerjaan yang mapan, maka pikirkan matang-matang apakah Anda perlu berhenti dari pekerjaan itu dan mengejar minat Anda. Akan lebih aman jika Anda tidak perlu berhenti dari pekerjaan itu. Anda masih dapat mengejar minat Anda sekali pun Anda masih bertahan di pekerjaan lama Anda.
Cukup jadikan pekerjaan yang Anda minati sebagai pekerjaan sampingan yang menghasilkan pemasukan bagi Anda.
Pertanyaan yang mungkin muncul yaitu, apakah langkah di atas akan berpengaruh bagi motivasi hidup Anda. Jawaban yang dapat penulis sampaikan adalah ya, langkah di atas akan berpengaruh bagi motivasi hidup Anda. Alasannya, saat Anda mengetahui minat Anda, maka Anda akan mengejar kembali minat itu. Minat itu akan menjadi tujuan hidup Anda. Dan, saat minat itu sudah menjadi tujuan hidup, maka hidup Anda pun akan penuh dengan motivasi karena Anda memiliki tujuan yang jelas.
Saat Anda memiliki pekerjaan (sampingan) yang Anda minati, itu artinya Anda hidup di dalam impian Anda. Hal ini akan turut menjadikan Anda bahagia. Dan, saat hidup Anda bahagia, maka tugas-tugas di kantor lama Anda, di mana Anda tidak menaruh minat terhadapnya, tidak terlalu berpengaruh bagi diri Anda. Tekanan dan tantangan di tempat kerja bukan lagi hal yang membuat Anda stres dan depresi.
Sekarang, apa minat terpendam Anda? Sudah siapkah Anda menemukannya kembali dan hidup di dalamnya?
Dapatkan leeeeebih banyak informasi bermanfaat mengenai cara menemukan minat dan bakat terpendam, serta cara terbaik hidup di dalam minat dan bakat Anda sedemikian sehingga Anda mencapai kesuksesan hidup yang sempurna dalam buku karya Sir Ken Robinson yang berjudul The Element: How Finding Your Passion Changes Everything. Anda juga dapat membacanya di Tantangan 30 Hari Membaca Aquariusnote. Tantangan 30 Hari Membaca Aquariusnote merupakan kumpulan ringkasan buku-buku international best-seller dalam format audio dan teks sehingga Anda dapat mendengarkannya selama 20 menit sehari dan atau membacanya. The Element merupakan salah satu buku international best-seller yang tersaji di dalamnya.
Baca juga:
Bagaimana Cara Mengatur Fokus dengan Efektif?
Ingin Banyak Ide Kreatif seperti Thomas Alva Edison? Ini Dia Rahasianya!
Cara Meningkatkan Kemampuan Otak