9 Hal Yang Jarang Dilakukan Oleh Orang Positif

Benner-1.png

 

Apa yang membedakan orang positif dengan orang lain pada umumnya. Yang tampak jelas adalah tindakan dan kebiasaan mereka. Yang lebih halus adalah cara berpikir mereka. Kebiasaan ini tentu kebiasaan yang bisa membantu mereka berada pada kondisi emosi yang baik. Kebiasaan yang membawa mereka menjadi pribadi yang dihargai oleh banyak orang. Inilah yang membuat mereka terlihat berbeda dan lebih mudah kehidupan mereka.

Mereka lebih menyenangkan diajak untuk berbicara, bekerja sama dan menjadi teman berbagi yang lebih peduli akan orang lain. Berikut tindakan yang jarang dilakukan oleh positif dalam keseharian mereka:

1. Tidak Berasumsi Negatif

Mereka tidak akan menarik kesimpulan dengan mudah. Mereka akan bersabar dengan menahan diri untuk melihat secara keseluruhan apa yang terjadi dan memberikan penilaian sesudahnya. Ini justru membuat mereka bisa melihat secara keseluruhan dan lebih netral dalam memberi penilaian atas apa yang terjadi.

Mereka memahami bahwa berasumsi sebelum melihat secara kesuluruhan akan membuat mereka memberikan penilaian yang salah yang bisa berakibat buruk untuk diri mereka sendiri. Itulah mengapa mereka lebih sulit untuk dimintai pendapat sebelum mereka melihat secara keseluruhan permasalahan itu sendiri.

Coba perhatikan seberapa banyak dari kita yang memberi asumsi negatif sebelum melihat permasalahan secara keseluruhan. Berapa banyak juga dari kita harus mengatasi masalah dari asumsi negatif ini? Jadi lihatlah masalah secara keseluruhan terlebih dahulu sebelum memberi penilaian.

2. Menghargai Hal Kecil

Berterima kasih atas bantuan orang lain tampaknya tidak terlalu penting dan sering kali diabaikan oleh banyak orang saat sekarang ini. Saat kita melihat cleaning servicesedang membersihkan lantai mall misalnya, seberapa banyak dari kita yang memberikan ruang agar lantainya kering dan pengunjung yang lewat bisa terhindar dari kecelakaan? Tapi coba kita perhatikan seberapa banyak dari orang-orang yang tidak begitu peduli dan berjalan begitu saja. Hasilnya si cleaning service itu kembali harus mengulang hasil kerjaannya.

Orang positif sangat menghargai apa yang dilakukan orang lain padanya meskipun dalam wujud yang kecil. Ini membuat mereka lebih mudah berterimakasih atas bantuan orang lain. Mereka menunjukkan perhatian kepada orang lain baik secara terbuka ataupun tidak. Ini adalah tindakan yang patut kita contoh.

3. Menganggap Masalah Bukanlah “Masalah”

Setiap orang pasti selalu memiliki masalah. Terlepas dari mereka suka atau tidak, berat atau tidak. Orang positif menganggap masalah sebagai satu kesempatan untuk bertumbuh dan mengasah kemampuan mereka. Mereka menganggap ini sebagai satu cara untuk mencapai ke tingkat yang lebih tinggi.

Mereka tidak menutup celah akan datangnya masalah. Bahkan mereka membuka ruang dan menyiapkan diri untuk menyambut datangnya masalah itu. Kesadaran inilah yang membuat mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan bijak dalam menghadapi masalah yang sama.

4. Bad Mood? Pasti, Tapi…

Apakah orang positif itu selalu berada di kondisi mood atau perasaan yang baik? Tidak juga. Mereka juga adalah manusia. Ada kalanya mereka akan berada di bawah dan mengalami kondisi emosi yang tidak baik. Perasaan buruk ini bisa saja marah akan orang lain, benci, stress, frustarasi atau hampir putus asa karena kondisi mereka yang belum membaik.

Mereka tidak akan berada lama diperasaan yang melelahkan itu. Saat mereka sadar, mereka akan keluar dan mencari cara untuk mengatasi masalahnya. Tidak seperti kebanyakan orang yang ada di sekitar kita. Mereka terlalu banyak mengeluh, menyesali, mengkhawatirkan sampai menyerah begitu saja meskipun masih ada waktu, bantuan dan energi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang berbeda.

Bedanya orang positif dengan orang biasa-biasa adalah mereka memberikan ruang untuk bad moodnya dan memisahkan diri. Setelah itu mereka mengatasi masalah tersebut.

5. Tidak Mengijinkan Pikiran Negatif Menguasai Pikiranya

Apa yang kita lihat, rasakan terkadang bahkan selalu berputar di pikiran kita bagaikan film yang sedang diputar. Bahkan film ini bisa diputar seperti keinginan pemutarnya. Pemikiran ini bisa menimbulkan tiga kondisi emosi. Positif, negatif dan netral. Pikiran yang membawa emosi positif akan menjadi kuat bahkan mempengaruhi kehidupan kita. Begitu juga sebaliknya dengan emosi negatif.

Orang positif akan selalu menyeleksi pikiran yang bisa bermain dipikirannya. Mereka memberikan ruang pada pikiran yang membawa emosi positif dan menutup ruang pada pikiran yang membawa emosi negatif. Ini akan membuat mereka lebih awas akan pikiran negatif yang masuk ke pikiran mereka. Inilah yang membuat mereka tidak mudah memberikan asumsi negatif atas apa yang mereka lihat.

6. Tidak Membandingkan Dirinya Dengan Orang Lain

Mereka memahami bahwa setiap orang memiliki kecepatan belajar yang berbeda dengan orang lain. Mereka sadar, tidak adil bila selalu membandingkan diri mereka dengan orang lain. Mereka tahu bahwa orang yang mereka bandingkan akan selalu di atas mereka.

Mereka yakin bahwa apa yang mereka miliki dan lakukan bisa membawa kesuksesan bagi mereka sendiri. Mereka yakin akan kemampuan dan potensi yang mereka miliki. Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, mereka memfokuskan diri untuk menemukan cara meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri.

7. Kesalahan Bukanlah Sesuatu Yang Mengerikan

Mereka menerima diri mereka dikeritik. Kritik adalah satu cara untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dari diri mereka. Saat mereka membuat kesalahan, mereka mencari tahu apa yang bisa mereka pelajari dan apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dari diri mereka sendiri.

Mereka menyadari kritikan adalah tanda bahwa mereka sedang belajar. Mereka tahu dengan kritikkan mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Ini juga akan menjauhkan mereka dari kesalahan yang lebih besar.

8. Mereka Mengikuti Proses Bukan Sebaliknya

Saat sekarang ini lebih banyak orang berharap untuk cepat-cepat sukses. Banyak media atau cara yang ditawarkan untuk cepat sukses, memberikan semua hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tapi pada kenyataanya, tidak jarang juga perusahaan atau media tersebut menipu mereka dan membuat mereka stres sendiri.

Ini tidak lepas dari apa yang ditampilkan secara visual kepada kita melalui media massa atau prodak-prodak tertentu yang “memaksa” mereka menjadi satu kebutuhan penting dalam hidup, tidak ubahnya seperti makan dan minum.

Orang positif bisa melihat hal tersebut dengan lebih netral. Mereka menyadari bahwa sukses membutuhkan usaha yang berkelanjutan atas apa yang mereka lakukan. Mereka menyadari tidak ada sukses yang instan. Semua membutuhkan waktu dan perhatian yang semestinya. Ada proses yang harus mereka lalui dan lewati. Saat proses itu telah sampai pada puncaknya, kesuksesan itu akan datang dengan sendirinya.

9. Tidak Berkumpul Dengan Orang Yang Berpikiran Negatif

Mereka bukanlah orang yang hanya berteman dengan keluarga dan rekan sekerja saja. Mereka juga menambah teman dengan latar belakang yang beragam sampai memiliki sifat baik dan buruk yang tidak pantas untuk dicontoh. Singkat kata orang berandalan dan suka mabuk misalnya.

Mereka tetap membangun hubungan yang baik tapi tidak masuk ke dalamnya dengan begitu intens. Mereka lebih memfokuskan diri kepada orang-orang atau komunitas yang memiliki tujuan dan karakter yang sama dengan mereka. Yang bisa memberikan energi positif dalam kehidupan mereka.

Mereka menyadari bahwa lingkungan juga sangat berpengaruh besar akan kesuksesan mereka. Baik buruknya diri mereka sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Inilah yang membuat mereka selalu berada pada kondisi yang baik.

Inilah beberapa hal yang jarang dilakukan oleh orang positif untuk menjaga diri mereka agar tetap berada pada kondisi yang baik. Dari penjelasan di atas, manakah yang sering Anda lakukan sampai saat ini? Tuliskan komentar Anda di bawah ini.

 

Benner-1.png