Cara Ampuh Menghadapi Orang Menyebalkan
“Hari yang indah bisa saja dirusak oleh kejadian menyebalkan di pagi hari. Tugas kita adalah bagaimana tetap cerdas menyikapi emosi negatif yang datang karena sikap orang lain. Tidak boleh ada seorang pun yang merusak hari bahagia kita. Caranya adalah dengan tidak mengizinkannya.”
Pernahkah Anda merasa sangat kesal dengan perlakuan atau perkataan orang lain kepada Anda? Pernahkah Anda menahan kesal dan marah hingga meninggalkan sesak di dada Anda? Ada saat ketika mood baik kita rusak hanya karena perlakuan meyebalkan atau perkataan menyakitkan dari seseorang. Ketika menghadapi kondisi tersebut, kita memiliki banyak pilihan untuk menanggapinya. Karena setiap tanggapan akan menimbulkan hasil yang berbeda, mari kita pelajari cara menanggapi hal tersebut dengan cerdas.
Artikel sederhana ini akan menjelaskan dengan gamblang 5 cara jitu untuk bersabar, bersyukur, bahkan masih bisa tersenyum ketika menghadapi orang paling menyebalkan. Bagaimana tetap menjadi ‘pemenang’ di situasi sulit sekalipun. Bagaimanapun kondisinya, tetaplah tersenyum dan menjadi malaikatnya.
Rasa syukur adalah pondasi dari keberlimpahan. Ia adalah kunci untuk menjalani hidup yang terarah, bemanfaat bagi orang lain dan penuh sukacita. Hati yang penuh syukur akan mengaktifkan getaran hukum tarik menarik yang positif. Perasaan bersyukur akan membawa kita lebih banyak tersenyum dan bersenandung dalam hati. Dengan ajaibnya ia bisa mengubah sekeliling kita menjadi hal yang meyenangkan. Perasaan bersyukur bisa membuat kita tetap tenang dan damai di kala yang lain penuh amarah.
Studi yang dilakukan oleh Robert A. Emmons dari Universitas of California dan rekannya Mike Mc Cullough dari Universitas Miami, secara acak meminta orang untuk menjalani salah satu dari tiga tugas, yaitu menulis jurnal singkat. Satu kelompok harus menjelaskan lima hal yang mereka syukuri setiap hari. Kelompok kedua menulis lima masalah yang mereka alami dan kelompok netral yang diminta menulis lima hal yang memengaruhi mereka, terlepas dari hal yang negatif atau positif. Sepuluh minggu kemudian, peserta dalam kelompok yang selalu bersyukur merasa lebih baik mengenai kehidupan mereka. Sebanyak 25 persen mereka juga merasa bahagia daripada mereka yang selalu mengeluh.
Dalam hidup, kadangkala kita menemukan orang yang tidak kita sukai. Getaran energi negatif yang kita kirimkan ke meraka justru akan membuat energi positif dalam diri kita melemah. Tidak ada yang dirugikan oleh sebuah amarah kecuali si pemarah itu sendiri.
Meskipun sepanjang hari kita dikelilingi oleh orang-orang yang kita sukai yang menaikkan energi positif, kehadiran satu saja orang yang tidak kita sukai bisa menurunkan getaran energi kita ke level yang lebih rendah.
Merupakan sebuah kepentingan pribadi bagi diri kita sendiri untuk menemukan cara berterima kasih dan tetap merasa bersyukur bahkan kepada orang yang kita tidak sukai. Ya, sekalipun orang tersebut sangat menyebalkan. Bahkan sekalipun jika Anda benar-benar dinilai wajar untuk membenci mereka karena sikap mereka terhadap Anda.
Berikut ini adalah 5 (lima) cara untuk merubah sudut pandang Anda untuk menyikapi orang yang Anda tidak sukai.
1. Temukan Akar Masalahnya
Langkah pertama adalah menarik diri Anda untuk menyendiri dan berpikir dengan jernih atas apa yang terjadi. Beri waktu sejenak bagi diri Anda untuk berkontemplasi. Kenali dan identifikasi apa yang terjadi dengan diri Anda waktu itu ketika orang tersebut datang dan membuat Anda merasa kesal. Alihkan fokus dari kekesalan terhadap mereka ke apa yang sebenarnya terjadi dalam diri Anda. Mungkin kita akan menemukan kenyataan bahwa diri kita dipenuhi oleh gejolak amarah, frustasi, sakit hati, kekecewaan dan sebagainya. Terima dengan baik dan akuilah seluruh emosi tersebut dengan jujur.
Dengan menyadari emosi apa yang sedang Anda alami, perlahan ia akan larut dengan sendirinya dan perlahan Anda akan kembali menemukan kedamaian batin dalam diri Anda. Pada saat yang penuh kebijaksanaan dan kejernihan pikiran ini, Anda bisa dengan mudah berpindah dari rasa jengkel menuju pemahaman terhadap apa yang orang lain rasakan. Pada kondisi pikiran yang jernih ini akhirnya kita bisa beranggapan bahwa mungkin saja orang tersebut memiliki masalah terhadap dirinya sendiri sehingga ia tidak tau bagaimana untuk bersikap dengan baik.
2. Ingat Hanya hal yang Baik-baik
Banyak orang yang memiliki kelebihan yang tersembunyi. Sebagian dari mereka mungkin enggan menampakkannya. Asumsikan selalu hal yang baik dari setiap orang. Berasumsilah bahwa selalu ada hal baik yang mereka buat. Ingatlah bahwa setiap orang terlahir penuh cinta, suka cita dan kedamaian batin. Pengalaman hidup lah yang menjadikan mereka penuh amarah. Orang yang penuh dengan amarah sebenarnya tengah kehilangan rasa kasih sayang dari orang lain.
Cintailah mereka dengan tulus. Jadilah solusi bagi amarah mereka dengan cara menebarkan kasih sayang dari dalam diri Anda. Doakan lah yang terbaik bagi mereka agar segera sembuh dari ‘penyakit’nya. Jangan pernah berpikir bahwa melakukan hal tersebut membuang-buang waktu Anda dan menguntungkan mereka. Jangan pernah bertanya “untuk apa saya melakukan ini semua dan membuang energi untuk orang yang menyakiti saya”.
Pikirkanlah satu hal bahwa itu semua semata-mata demi kebaikan Anda. Memaafkan adalah demi menaikkan kembali energi positif Anda. Sekali lagi Anda tidak pernah dirugikan dengan mencitai orang lain secara tulus.
3. Buatlah batasan bagi diri Anda sendiri
Salah satu alasan mengapa orang lain bisa seenaknya menyakiti atau memarahi Anda adalah karena Anda belum membuat batasan yang jelas. Penting bagi kita untuk membuat batasan-batasan yang jelas mengenai perilaku apa yang masih dapat kita terima dan mana yang tidak. Ini berarti kita harus jujur dan mengatakan hal yang sebenarnya.
Setiap orang di dalam kehidupan Anda seharusnya bisa hormat, ramah dan sopan terhadap diri Anda. Ini adalah tentang harga diri Anda sendiri. Akan tetapi juga pastikan kita selalu bersikap hormat, ramah dan sopan terhadap orang lain.
4. Perhatikan dan Selalu Sadar dengan Tingkat Getaran Energi Kita
“What comes from heart, goes to heart” – Samuel Taylor
Kita akan menerima apa yang kita berikan. Jika kita berbicara dengan seseorang dalam keadaan marah, kemarahan pula yang akan kita terima. Ketika kita berbicara dengan lembut dan penuh perhatian, kelembutan dan perhatian jugalah yang akan kita dapatkan.
Redamlah amarah itu. biarkan ia mereda terlebih dahulu. Setelah Anda merasa lebih tenang dan rileks, barulah berpikir untuk mulai menanggapi. Jangan pernah membuat keputusan saat kita sedang dalam amarah. Jangan membalas pesan ketika kita sedang kesal. Ada sedikit tips menarik. Jika kita merasa kesal/marah karena email, bbm atau sms yang tidak menyenangkan, inapkan ia selama semalam. Biarkan satu malam berlalu dan balaslah email atau sms tersebut keesokan harinya. Akan ada perasaan yang berbeda dari hari sebelumnya.
5. Memahami Kekuatan Cinta
Ketika kita memutuskan untuk bertanggung jawab sepenuhnya terhadap apa yang kita alami, keajaibanlah yang akan terjadi. Kita akan senantiasa merasa bersyukur dan bahagia sepanjang waktu karena telah berhasil merubah kemarahan menjadi kelembutan. Merubah ketidaksukaan terhadap orang lain menjadi kasih saying. Merubah pikiran yang emosional menjadi lebih tenang dan penuh kesabaran.
Terakhir, yang paling penting untuk diingat adalah segala usaha yang kita lakukan diatas semata-mata demi menaikkan level kita sendiri. Tidak ada yang dirugikan oleh amarah selain pemarah itu sendiri dan tidak ada yang diuntungkan oleh kesabaran selain si penyabar itu sendiri.
So, setelah ini apa yang akan Anda lakukan pertama kali ketika menghadapi orang yang marah atau menyakiti perasaan Anda?
Semoga artikel ini bermanfaat ya. Share if you care 😉