Satu fenomena yang selalu asyik untuk dibicarakan adalah masalah pekerjaan atau karier. Hal ini menjadi satu topik panjang yang selalu asyik untuk dibahas dan diulas. Apakah dari perusahaan, jabatan, gaji, fasilitas, bonus-bonus, beban kerja, tekanan kerja, karyawan yang bermasalah dan masih banyak aspek lain yang bisa diulas.
Tidak heran banyak orang berebut untuk masuk keperusahaan besar dengan harapan mendapatkan penghasilan dan fasilitas yang bisa memberikan kehidupan layak untuk mereka. Banyak di antara mereka memulai dengan jenjang pendidikan yang tinggi dengan prestasi yang pas-pasan sampai prestasi yang cemerlang.
Mereka berharap mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang study yang mereka cicip di bangku kuliah. Ada juga yang harus banting setir untuk bisa mendapatkan satu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ini menjadi satu paksaan dan keputusan yang sangat berat karena sulitnya mendapatkan pekerjaan dan tingginya tingkat persaingan saat ini.
Setelah beberapa tahun berjalan ada pekerja yang bertahan dan merasa pekerjaannya adalah bagian dari dirinya meskipun tidak sesuai dengan backgroud pendidikan mereka. Mereka bisa mengembangkan diri dengan sangat baik dan memberikan kontribusi positif kepada perusahaan sehingga mereka mendapatkan penghargaan dengan tunjangan dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Ada juga yang merasa tidak sesuai dengan kemampuanya. Ini terlihat dari minimnya kontribusi untuk perusahaan, banyaknya keluhan dan pencapaian hidup yang biasa-bisa saja.
Ketika hal ini terjadi, maka bekerja menjadi satu paksaan yang sangat memberatkan, membosankan serta mempengaruhi kesehatan karena ketidaktenangan pikiran itu sendiri. Inilah yang membuat para pekerja merasa tidak bergairah, sulit bangun tidur dan tidak bersemangat ketika akan berangkat ke kantor dan lebih memberikan fokus pada pekerjaan yang tidak masuk dalam daftar agenda kerja.
Yang Biasa Dilakukan Oleh Pencari Kerja
Hal umum yang dilakukan oleh para calon pencari kerja adalah mereka memasuki satu bidang pekerjaan atas permintaan dan bujukan. Baik orangtua, pacar atau teman dengan iming-iming penghasilan yang bisa memberikan kebahagiaan yang membuat hatinya terlena. Mereka terkadang rela membayar dengan jumlah uang yang tidak sedikit untuk bisa mendapatkan satu pekerjaan yang baik menurut versi mereka. Terkadang uang yang dikeluarkan bisa dijadikan sebagai modal untuk membuka usaha baru atau membeli mobil baru.
Adalagi, karena keterpaksaan yang membuat mereka mengambil satu pekerjaan meski pun tidak sesuai dengan pendidikan dan kisaran gaji yang mereka inginkan. Ketika sudah berada dalam satu pekerjaan maka akan terjadi seleksi alam. Di mana yang kuat akan bertahan dan lemah akan terbuang. Semua tergantung seberapa cepat mereka bisa belajar dan menyesuaikan diri di tempat baru.
Disinilah sering terjadi masalah. Banyak dari mereka menghabiskan waktu bekerja dengan pencapaian yang minim dan hidup yang pas-pasan. Mereka tidak mau keluar dari pekerjaanya dengan alasan merasa sulit untuk mendapatkan pekerjaan baru di luar sana. Merasa terlalu tua. Yang sudah bekerja berpuluh-puluh tahun merasa “sayang” karena telah menghabiskan waktu yang lama. Mereka berpikir tentang tunjuangan dan uang penghargaan kerja yang akan disia-siakan begitu saja. Mereka lebih memilih untuk tetap bertahan meski pun tidak menikmati pekerjaanya.
Ada juga orang yang beruntung mendapatkan bayaran besar dan fasilitas yang mewah. Tapi sama saja, mereka tidak bisa menikmati pencapaian yang mereka telah capai. Ini disebabkan oleh beban kerja yang tinggi. Mereka lebih sibuk bergelut dengan pekerjaan mereka sampai-sampai mengabaikan keluarga. Tuntutan kerja membuat mereka merasa kekurangan waktu untuk menyelesaikan pekerjaanya.
Dengan masalah yang dipaparkan di atas, membuat tidak sedikit dari mereka bisa menikmati pekerjaanya. Ya, sudah bisa kita bayangkan seperti apa mereka menghabiskan masa hidupnya selama 8-12 jam per hari bila mereka tidak bisa bahagia di pekerjaannya.
Dan yang paling beruntung adalah, mereka yang menikmati pekerjaanya, tidak merasakan waktu begitu cepat berlalu, tidak merasa terbeban dengan penghasilan yang pas-pasan dan beban kerja yang berat, memberikan kontribusi yang besar untuk perusahaan serta menjadi aset perusahaan yang sangat berharga. Karena saking berharganya sampi-sampai perusahaan tidak bisa melepaskanya, bahkan di akhir masa pensiunya. Mereka menjadi Linchpin (orang yang tidak tergantikan) seperti yang dijelaskan oleh Seth Godin dalam bukunya yang berjudul Linchpin.
Apa yang membuat mereka begitu istimewa sehingga sangat diprioritaskan dalam pekerjaan mereka? Bagaimana cara membuat pekerjaan Anda menjadi lebih menyenangkan dan menantang? Bahkan saat Anda bekerja Anda merasa sangat asyik tanpa merasa waktu sudah berlalu dengan cepat? Dan bagaimana menjadi seorang Linchpin yang tidak tergantikan di pekerjaan Anda?
Temukan Passion
Untuk mengatasi hal di atas maka Anda perlu bertanya ke dalam diri dan melihat kembali di mana passion Anda. Anda harus mencari tahu apa passion Anda, apa kemampuan dan kelebihan Anda, apa pekerjaan yang sangat mudah Anda lakukan tetapi orang lain tidak, apa pekerjaan yang membuat Anda terus termotivasi, apa hal yang membut Anda sangat menikmati berjalanya waktu tanpa Anda sadari waktu sudah larut senja.
Passion ini akan membantu Anda menjadi diri Anda yang terbaik dibidang pekerjaan Anda. Anda akan menjadi Linchpin yang tidak tergantikan. Menemukan dan memoles passion akan menjadikan Anda seorang Lincpin di kantor Anda. Inilah yang dikatakan oleh Seth Godin dalam bukunya yang berjudul Linchpin.
Masalahnya adalah kebanyakan dari yang bekerja tidak mengetahui di mana passion mereka. Ketika berbicara tentang passion maka kita merasa bingung dan bertanya-tanya apa passion saya ya? Banyak yang bekerja saat ini adalah mereka yang tidak bekerja di passion mereka.
Cara yang mudah untuk mengetahui bekerja di passion Anda adalah dengan melihat apa hobi Anda. Dengan mengetahui hobi, akan lebih memudahkan Anda menemukan passion Anda. Anda juga perlu mengingat kembali hal-hal apa yang suka Anda lakukan di masa lalu, bahkan tidak jarang di saat Anda masih kecil.
Selain itu Anda perlu melihat ke dalam diri Anda, apa skill yang Anda kuasai dan merasa mudah untuk melakukanya. Apakah pekerjaan Anda saat ini, atau hal yang berbeda dari pekerjaan Anda. Bisa jadi, itu adalah passion Anda. Perlu Anda ingat, saat melakukan passion, Anda akan merasa bahagia, tenang, bersemangat, lupa waktu, beben kerja yang berat dan penghasilan yang pas-pasan bukanlah satu masalah untuk Anda. Anda menikmati dan bersyukur atas apa yang Anda lakukan.
Bagaiaman kalau pekerjaan saat ini bukan passion saya, adalah hal lain yang menjadi passion saya?
Tidak masalah, Anda bisa membagi waktu Anda dengan pekerjaan dan passion Anda. Jangan pernah fokus ke passion Anda jika itu belum memberikan penghasilan yang cukup dibandingkan dengan pekerjaan Anda saat ini. Jadikan dulu sebagai pekerjaan sampingan, bila waktunya sudah tiba, Anda bisa menjadikanya sebagai pekerjaan dengan penghasilan utama.
Ketika Anda bekerja di passion Anda tidak berarti akan memberikan Anda penghasilan dan kekayaan yang lebih besar. Atau Anda berharap dengan mengerjakan passion Anda maka Anda bisa membeli mobil atau rumah baru. Passion tidak menjanjikan akal hal tersebut. Tetapi ketika Anda bekerja di passion Anda, Anda akan menikmati setiap detik hidup Anda, Anda akan memiliki “koleksi” moment-moment indah yang tidak terlupakan daripada tetap bertahan di pekerjaan Anda saat ini.
Cobalah masuk ke dalam diri, temukan apa passion Anda. Kalau memang pekerjaan sekarang adalah passion Anda, selamat untuk Anda. Anda telah menemukan harta karun dalam diri Anda. Anda tinggal memoles berlian yang sudah Anda temukan untuk menjadi berlian kelas satu. Bila Anda belum menemukan passion Anda, cobalah gali ke dalam diri Anda yang paling dalam, dengarkan suara hati Anda memberikan jawabanynya. Apakah Anda sudah mengetahui apa passion Anda? Tinggalkan komentar Anda.