Berpikir Kreatif sebagai Cara Memotivasi Diri Sendiri

Benner-1.png

 

Sudah hampir setahun rencana Anda untuk membangun sebuah bisnis terkatung-katung. Padahal, sudah jauh-jauh hari Anda mengadakan pengumuman bahwa Anda akan membangun bisnis. Istri Anda penasaran, kapan bisnis Anda akan dimulai. Tetapi, Anda tak kunjung melakukan apa yang perlu Anda lakukan untuk membangun bisnis. Walhasil, ia mencap Anda sebagai orang yang suka ‘omdo’ alias omong doang.

Well, mungkin istri Anda tidak tahu kendala yang Anda hadapi. Anda kehilangan motivasi untuk melakukan apa yang perlu dilakukan untuk membangun bisnis, bukan? Dalam kata lain, saat ini, Anda tidak memiliki mood untuk membangun bisnis.

Mengapa? Anda kekurangan modal? Tidak ada waktu untuk memikirkan dan mengurus bisnis? Atau, Anda tidak punya ide sama sekali bisnis yang bagaimana yang akan Anda bangun?

Jika Anda tidak termotivasi karena Anda tidak punya ide sama sekali, jangan khawatir. Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah mencari cara supaya Anda mendapatkan banyak ide untuk berbisnis.

Mungkin Anda sudah mencari-cari ide dari banyak sumber. Anda mencari dari internet, buku, masukan dari teman dan keluarga, tetapi Anda masih tidak yakin dan tidak ‘sreg’ dengan ide-ide itu.

Jika begitu, Anda perlu meluangkan waktu sejenak untuk membaca artikel ini. Artikel ini akan mengupas cara menemukan banyak ide dengan berpikir secara kreatif.

Semoga, artikel ini dapat membantu Anda menumbuhkan kembali motivasi untuk membangun bisnis.

Sekarang, apa saja yang bisa membuat Anda kreatif?

1. Perbanyak pengalaman dan pengetahuan

Pada artikel yang berjudul Kekuatan Pikiran Anda Itu Bernama Intuisi, sudah saya jelaskan bagaimana mekanisme munculnya intuisi dari dalam otak kita. Di dalam artikel itu, disebutkan bahwa intuisi berasal dari informasi yang diterima oleh otak kita dan disimpan sebagai memori bawah sadar.

Saat kita menjumpai suatu masalah, otak kita menggali informasi yang paling cocok dengan masalah itu. Di mana otak menggali informasi? Tentu saja di pikiran bawah sadar, tempat memori disimpan.

Setelah otak menemukan informasi yang paling cocok dengan masalah itu, ia menyampaikannya ke pikiran sadar kita. Nah, oleh pikiran sadar kita, informasi itu bisa dijadikan sebagai sumber ide untuk menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.

Pertanyaannya, dari manakah otak menerima informasi? Jawabannya, tentu saja dari kejadian yang kita alami, kita lihat, kita rasakan, dengar, atau pun kita pelajari. Benda-benda di sekitar kita, peristiwa-peristiwa, ide-ide kita maupun ide-ide orang lain merupakan sumber informasi yang dapat ditangkap oleh otak kita.

Jadi, semakin banyak kejadian yang kita alami, semakin banyak pengalaman kita, semakin sering kita belajar, maka semakin kuat intuisi kita. Pada gilirannya, semakin kuat intuisi kita, maka semakin kreatif lah kita karena banyak ide yang muncul di dalam benak kita.

Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman kerja dan pengalaman bisnis. Anda dapat memperbanyak pengalaman dengan mencoba masakan yang berbeda, yang belum pernah Anda rasakan sebelumnya. Atau, pergi ke tempat-tempat yang belum pernah Anda kunjungi. Biasakan diri untuk memperhatikan detail peristiwa atau benda-benda yang Anda lihat. Siapa tahu, sebuah ide muncul dari benda sepele yang biasanya tidak Anda hiraukan.

2. Renungkan Kembali Pengalaman Anda

Selain memperbanyak pengalaman, untuk menjadi kreatif, Anda juga perlu merenungkan kembali pengalaman-pengalaman itu.

Mengapa? Karena perenungan menjadikan pengalaman tersebut lebih siap diakses ketika Anda membutuhkannya. Selain itu, merenungkan kembali pengalaman-pengalaman Anda mendorong Anda untuk berobservasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi.aha moments

Ada banyak cara untuk merenungkan kembali pengalaman Anda. Salah satunya yaitu dengan mendiskusikannya dengan orang lain.

3. Cari Lebih dari Satu Solusi

Salah satu hal yang membedakan orang yang kreatif dari mereka yang kurang kreatif adalah cara mereka menemukan sebuah terobosan atau solusi.

Orang yang berpikir kreatif senantiasa mencari sebanyak mungkin solusi untuk satu macam permasalahan. Ia juga senantiasa memandang masalah bukan hanya dari satu sudut pandang. Orang yang kreatif senantiasa memiliki banyak pertimbangan mengenai suatu masalah tertentu.

Sebaliknya, orang yang kurang kreatif cenderung melihat masalah hanya dari satu sudut pandang. Ia akan cepat sampai pada suatu kesimpulan begitu ia menghadapi suatu masalah. Padahal, masih banyak yang solusi atau terobosan yang bisa ditemukannya jika saja ia dengan sengaja mencari terobosan-terobosan baru, cara-cara baru untuk mendekati masalah itu.

4. Bermain Kombinasi

Kita dapat menjumpai kreativitas dalam permainan lego. Sejumlah keping lego yang tidak memiliki arti sama sekali saat mereka berdiri sendirian akan berubah penuh makna manakala kita mengombinasikannya satu sama lain.

Kita dapat merangkainya menjadi sebuah bentuk mobil, boneka, istana, atau pun pesawat.

Dengan cara yang sama seperti saat kita merangkai lego, yaitu bermain kombinasi, kita dapat menjadi lebih kreatif.

Keterampilan bermain lego hampir mirip dengan keterampilan memasak. Yang dibutuhkan di dalam keterampilan memasak adalah ketekunan dalam mencoba berbagai kombinasi.

Nah, sejauh aneka masakan dipandang sebagai hasil kreativitas, maka bisa disimpulkan bahwa bermain kombinasi merupakan salah satu cara untuk mencapai kreativitas.

Saat Anda hendak membangun sebuah bisnis, renungkan dan bayangkan berbagai kombinasi yang mungkin yang dapat menghasilkan profit.

5. Lihat Masalah dari Berbagai Sudut Pandang

Orang yang kreatif senantiasa melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang itu memberinya berbagai alternatif atau terobosan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.

Pernahkah Anda menonton sebuah iklan di TV, di mana di dalam iklan tersebut seorang anak kecil terkesan pada gambar seekor singa. Anak itu disimbolkan sebagai anak yang cerdas dan kreatif. Tetapi, tahu kah Anda mengapa ia cerdas dan kreatif? Karena ia dapat membuat suatu karya yang menarik dan berbeda dari karya-karya anak lain seusianya.

Apa yang saya tekankan dari iklan itu yaitu cara sang anak melihat gambar seekor singa. Berbeda dengan teman-teman sebayanya, ia menggunakan dua sudut pandang untuk melihat gambar itu, yaitu melihatnya secara tegak lurus dan melihatnya secara terbalik.

Dari dua sudut pandang itu, ia dapat melihat dua gambar yang berbeda. Saat ia melihat gambar itu dengan tegak lurus, ia mendapati gambar seekor harimau. Sementara itu, saat ia melihat gambar itu dengan terbalik, ia menadapati gambar seekor kelinci.

Nah, dari pengalamnnya melihat suatu gambar dari dua sudut pandang, ia pun memiliki ide untuk menggambar singa dan kelinci mirip dengan gambar yang dilihatnya. Ia membuat gambar sedemikian rupa sehingga saat gambar itu berdiri tegak lurus, maka orang yang melihatnya akan menemukan gambar singa. Saat gambar itu dibalik, maka orang yang melihatnya akan menemukan gambar kelinci.

Kreatif sekali, bukan? Nah, Anda juga bisa menjadi kreatif seperti anak itu. Kuncinya, dengan melihat satu masalah dari berbagai sudut pandang.

6. Visualisasi alias Simulasi

Visualisasi artinya membayangkan. Bangun kebiasaan untuk bervisualisasi. Kebiasaan ini berarti, Anda terbiasa membayangkan dan mempraktikkan apa yang Anda lihat, dengar, rasakan, dan apa yang Anda pelajari dan baca dari buku.

Biasakan pula untuk memvisualisasikan atau mensimulasikan ide-ide atau rencana Anda.

Memvisualisasikan ide sering kita lakukan saat kita bermain catur. Sebelum kita melangkah, kita hampir senantiasa mempertimbangkan (dengan membayangkan) dulu apakah langkah itu tepat ataukah tidak. Apakah mengambil langkah itu tidak membahayakan posisi kita? Atau, justru lawan main kita bisa mengambil langkah skak mat? Kita juga akan membayangkan, keuntungan apa yang akan kita peroleh dari mengambil langkah itu.

Jika Anda menemui kesulitan untuk melakukan visualisasi, gambarkan ide-ide dan rencana-renacana Anda di atas kertas. Gambarkan kombinasi-kombinasi yang muncul di dalam benak Anda.

Motivasi memang barang yang saaangat langka. Kita seringkali kehilangan dirinya manakala kita membutuhkannya. Kehilangan motivasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Motivasi dapat hilang manakala kita tidak memiliki tujuan yang jelas. Motivasi juga dapat hilang manakala kita terlalu tertekan dalam melakukan suatu pekerjaan. Begitu juga saat kita sama sekali tidak memiliki ide, kita bisa kehilangan motivasi karenanya.

Saat Anda tidak memiliki ide, yang karenanya Anda kehilangan motivasi, jangan resah dan galau. Masih banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk menemukan kembali motivasi Anda. Masih banyak cara untuk menggali ide-ide yang cemerlang. Yang terpenting, jangan menyerah untuk menemukan cara-cara itu.

Dan, yang juga penting, simak terus artikel-artikel menarik dan bermanfaat lainnya dari aquariuslearning.com.

Selamat membaca dan jangan lupa untuk memberikan komentar.

Benner-1.png

 

Rina Ulwia

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

Leave a Reply

Close Menu