Setiap orang dalam hidupnya pasti pernah mengalami rasa tidak termotivasi. Merasa bosan, tidak bersemangat, merasa lelah yang membuat tubuh sangat sulit untuk digerakkan. Kalau sudah merasa tidak termotivasi, maka hidup akan terasa sangat berat dan menyiksa sekali.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan atau memicu seseorang untuk merasa termotivasi. Mulai dari kegiatan yang positif sampai hal-hal negatif yang berdampak buruk.
Seperti mencoba hal baru, berkumpul dengan teman lama, baca buku, ikut seminar, melakukan ritual agama tertentu, karaokean, olahraga, minum-minuman keras, seks narkoba, dan masih banyak hal lain.
Cara-cara ini diyakini bisa memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan motivasi seseorang. Meskipun begitu, tidak semua cara di atas bisa bertahan lama. Jika seseorang kembali merasa down, maka ia harus melakukan cara yang sama sebelumnya agar merasa bersemangat dan termotivasi.
Untuk menghindari hal tersebut, ada salah satu cara yang bisa Anda gunakan untuk “memompa” atau memicu diri Anda agar lebih bersemangat atau termotivasi. Caranya adalah dengan berbicara kepada diri sendiri.
Ya, berbicara kepada diri sendiri. Ini adalah satu cara memotivasi diri yang sangat ampuh jika Anda mau mencoba dan melatih diri. Dalam prakteknya sendiri, ada beberapa aturan sederhana yang bisa Anda gunakan untuk mendapatkan manfaat besar dari cara ini.
Aturan Sederhana
Berikut sederhana yang perlu Anda perhatiakan untuk memotivasi diri Anda sendiri. Mari kita bahas satu persatu:
1. Ajukan Pertanyaan Positif
Kita akan selalu mendapat jawaban atas semua pertanyaan yang kita ajukan ke diri sendiri. Seasing atau seaneh apapun pertanyaan yang Anda ajukan, pikiran akan memberikan jawaban jujur kepada Anda. “Tidak tahu” adalah jawaban jujur dan polos yang diberikan oleh pikiran.
Kualitas pertanyaan Anda menentukan jawaban yang akan Anda terima. Jika Anda mengajukan pertanyaan buruk maka jawaban yang Anda dapatkan juga buruk, begitu juga sebaliknya.
Banyak orang tidak menyadari bahwa jawaban yang mereka dapatkan menentukan perasaan mereka. Perasaan ini akhirnya mempengaruhi tindakan seseorang dalam bertindak. Jika jawabanya positif, maka orang tersebut merasa positif dan lebih mudah untuk bertindak.
Misalnya, jika Anda merasa lelah, pertanyaan apa yang sering Anda ajukan kepada diri Anda sendiri? “Mengapa saya merasa lelah?” Pikiran Anda akan memberikan jawaban seperti, “Ia ne, kamu semalam kan tidurnya lama. Bangunnya harus cepat karena harus meeting sama bos. Wajarlah kamu merasa lelah.”
Kalau jawaban yang muncul seperti ini, sudah pasti Anda akan merasa lebih lelah. Coba kita ajukan pertanyaan yang berbeda. “Apa yang harus saya lakukan agar saya merasa segar dan semangat?”
“Kamu perlu telpon pacar kamu. Dia kan pintar melawak, pasti kamu bisa dibuatnya tertawa.” Atau “Kamu perlu makan makanan kesukaan kamu yang sudah lama tidak kamu makan.” Atau “Setelah pulang kerja, kamu perlu dipijat.”
Jawaban-jawaban seperti ini tentu akan membuat Anda lebih bersemangat dan termotivasi. Selain itu, Anda juga bisa berbicara secara langsung kepada pikiran Anda akan hal-hal yang Anda inginkan.
Untuk mengeksplore diri Anda untuk mengajukan pertanyaan yang berkualitas, maka Anda perlu banyak membaca buku-buku tentang dunia pikiran atau neurosains. Jika disiplin ilmu ini masih asing bagi Anda, Anda bisa menggunkan cara berikut ini untuk mendapatkan informasi tentang teknik membaca ini.
2. Lihatlah Sisi Positifnya
Pekerjaan Anda yang menumpuk membuat Anda merasa tidak termotivasi, membuat Anda tidak bersemangat mengerjakannya dan Anda jusru menyalahkan orang lain karena masalah yang ada saat ini.
Jangan terlalu lama terlarut pada kondisi ini. Berbicaralah kepada diri Anda sendiri tentang masalah yang sedang Anda hadapi. Ajak diri Anda untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara melihat dari sudut padang yang berbeda.
Disinilah dibutuhkan kesadaran yang kuat untuk bisa membimbing pikiran bisa terus berjalan pada jalur yang bernar dan terbebas dari perasaan down tersebut. Pikiran bawah sadar Anda mungkin akan berkilah bahwa inilah saat yang tepat untuk melakukan hal lain yang lebih menyenangkan dan menantang.
Dengan berbicara kepada diri sendiri, besar kemungkinan Anda bisa memotivasi diri sendiri. Caranya dengan melihat ke sisi positif atas masalah yang Anda hadapi. Cepat atau lambat, pikiran bawah sadar Anda akan mengikuti permintaan Anda.
Tentunya ini tergantung sebara bisa Anda meyakinkan pikiran bawah sadar Anda untuk mengikuti atau melakukan permintaan yang Anda berikan kepadanya.
3. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
Hal yang kurang bijak dan sangat perlu untuk dihindari adalah menyalahkan diri sendiri karena menganggap sebagai sumber masalah atas apa yang terjadi.
Dengan menyalahkan diri sendiri, mustahil Anda bisa memotivasi diri sendiri. Ini justru membuat Anda merasa down dan melakukan satu tindakan karena merasa bersalah. Dengan menerima diri sendirilah akan memudahkan Anda berkomunikasi kepada diri Anda sendiri.
Dengan begitu, pikiran Anda merasa lebih nyaman dan mau mendengarkan apa yang Anda minta. Jika Anda bisa membujuknya, ia bisa bekerja sama dengan Anda untuk kebaikan diri Anda bersama.
4. Paksa Sedikit Tubuh Anda
Pikiran bisa memberikan solusi kepada kita untuk mengatasi masalah yang ada. Saat Anda mendapatkan jawaban yang benar-benar bisa memicu motivasi Anda, seringkali tubuh masih berada pada kondisi yang kurang fit. Tubuh masih merasa lelah dan masih merasakan efek dari perasaan down tersebut.
Begitulah cara kerja tubuh. Tubuh membutuhkan waktu dan proses agar bisa kembali mengikuti perasaan yang ada saat ini. Jika Anda merasa down, maka tubuh tidak bisa langsung merasa termotivasi saat itu.
Tapi dengan mempertahakan perasaan semangat tersebut, tubuh bisa menyesuaikan diri dengan emosi yang ada saat itu.
Cara mempercepat kondisi ini adalah dengan memaksa tubuh melakukan apa yang disarankan oleh pikiran Anda. Dengan melakukannya, cepat atau lambat, tubuh akan mengikuti perasaan tersebut.
5. Berpura-Puralah
Tubuh dan pikiran saling terkait dan saling mempengaruhi. Saat tubuh merasa lelah, maka pikiran juga akan memberikan respon yang sama. Begitu juga sebaliknya, saat pikiran merasa yang dilakukan tidak penting, bosan, tidak suka maka tubuh yang tadinya masih segar cepat atau lambat akan merasa lelah dan capek juga.
Contoh nyata yang bisa kita lihat pada pelajar yang tidak mata pelajaran tertentu. Saat mereka sampai di sekolah, mereka bisa bermain dengan sangat asik dengan teman-temannya. Saat pelajaran dimulai, mereka mulai mengatuk bahkan tertidur di mata pelajaran yang mereka tidak sukai. Pernah mengalaminya?
Kondisi seperti ini bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan motivasi diri sendiri. Caranya?
Memikirkan sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, berpura-pura merasa bersemangat dan penuh energi yang disertai dengan tubuh Anda.
Kalaupun Anda sangat merasa berat atau malas memikirkan sesuatu yang semangat, Anda bisa berpura-pura merasa bersemangat dengan mengerakkan tubuh Anda. Misalnya berjalan, tersenyum, tertawa serta melakukan hal-hal yang menujukkan Anda sangat bergairah.
Cara ini tentu membutuhkan waktu untuk tubuh bisa merasa bersemangat. Dibutuhkan peraktek dan disiplin untuk mendapatkan hasil maksimal dari cara ini. Cara ini akan lebih efektif jika Anda bisa memberikan motivasi kepada diri Anda sendiri untuk meningkatkan gairah pada diri Anda sendiri.
Berbicara kepada diri sendiri adalah cara yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan motivasi Anda. Gunakan aturan sederhan ini untuk mendapatkan manfaat besar. Selamat mencoba dan saya tunggu tanggapan Anda atas cara ini.