7 Cara Agar Anak Remaja Anda Menghormati Anda

Memiliki anak yang pintar, cerdas, kreatif, mau mengerti serta menghormati orangtua adalah dambaan setiap orangtua. Sedih rasanya menjadi orangtua jika mengetahui anak menjadi sumber stres orangtua.

Seperti anak yang tidak menghormati orangtua, mau membangkang dan melawan, anak bermasalah di sekolah, prestasi belajar yang tidak memuaskan serta pergaulan anak yang tidak baik. Bukan hanya itu, kondisi kesehatan si orangtua juga akan terganggu karena terlalu lelah memikirkan masalah si anak.

Kondisi seperti ini banyak melanda orangtua. Mereka telah menggunakan cara yang diyakini bisa mengatasi masalah anak. Tidak jarang sebagian dari mereka pergi ke psikolog atau konsultan anak untuk mendapatkan pencerahan agar masalah anak bisa terselesaikan.

Saran dari si psikolog banyak yang berhasil ada juga yang tidak. Semua tergantung, apakah saran tersebut diterapkan atau tidak. Terlebih dari itu, apakah mereka menyadari dan mengakui sumber masalah yang sesungguhnya.

Di artikel ini, kita akan membahas cara apa saja yang bisa Anda terapkan agar anak bisa lebih menghormati Anda selaku orangtua meraka. Mendengarkan dan menjalankan saran yang Anda berikan dan tentunya akan mengurangi masalah bersama serta memiliki hubungan yang lebih baik dan hangat dari sebelumnya.

Berikut cara yang bisa Anda terapkan. Mari kita bahas satu persatu :

Love Me

1. Terima dan Hargai Anak Seutuhnya

“I believe that what we become depends on what our fathers teach us at odd moments, when they aren’t trying to teach us. We are formed by little scraps of wisdom.”

Umberto Eco

Apakah Anda bisa menerima dan menghargai anak secara utuh? Menerima kelebihan dan kelemahan anak. Jika Anda bisa melakukanya, maka anak juga tidak akan merasa sulit untuk melakukan hal sama kepada Anda.

Inilah hal yang sangat dibutuhkan oleh anak. Dengan perasaan diterima akan membuat mereka merasa lebih nyaman. Mereka bisa berkembang dengan cepat sesuai minat dan bakat mereka.

Menerima dan menghargai anak tidak berarti menjadikan anak sebagai sumber masalah dan memberikan hukuman atas masalah yang disebabkan. Atau menganggap apa yang mereka lakukan adalah hal yang wajar dan tidak mau repot-repot mengetahui apa yang mereka lakukan.

Melainkan memberikan masukan atas kelemahan dan kekurangan mereka serta mencarikan solusi yang bisa anak terapkan untuk mengatasi masalah mereka. Ini berarti setiap tindakan konyol yang mereka lakukan tidak langsung dinilai dari efek perbuatan akan tetapi mencari tahu penyebab ia melakukan tindakan tersebut.

Dengan perlakuan seperti ini akan membuat mereka merasa lebih dihargai dan diterima. Dengan cara ini akan membuat mereka lebih terbuka dan mau mendengarkan dan manjalankan solusi atas masalah mereka.

Saat mereka mengungkapkan pikiran mereka, dengarkan sampai Anda mengetahui benang merahnya tanpa menyangga dan membanjiri mereka dengan pertanyaan yang jusru membuat mereka lebih tertutup kepada Anda.

2. Mempercayai Anak

“We cannot always build the future for our youth, but we can build our youth for the future.”

Franklin D. Roosevelt

Apa yang Anda lakukan jika tidak mempercayai seseorang? Tentunya apa pun yang mereka lakukan akan Anda pertanyakan. Anda selalu berprasangka buruk terhadap mereka atas apa pun yang mereka lakukan. Sekalipun itu untuk kebaikan bersama, bukan?

Hal yang sama juga terjadi kepada anak. Anak akan merasa apa pun yang mereka lakukan akan sia-sia dan tidak berarti menurut orangtua. Mereka akan menarik diri dan kepercayaan diri mereka akan menurun. Hal yang paling buruk adalah, mereka tidak mempercayai kemampuan dan diri mereka sendiri.

Ini tidak hanya merugikan si anak tetapi orangtua juga. Mereka tidak akan memiliki pencapaian tinggi seperti yang orangtua harapakan karena adanya hambatan dari dalam diri mereka sendiri. Kepercayaan akan kemampuan dan diri sendiri menentukan kualitas hidup mereka.

Adalah tugas Anda sebagai orangtua untuk menyakinkan anak bahwa Anda mempercayai mereka, mempercayai bahwa mereka mampu mengatasi masalah yang mereka hadapi, mampu kalau mereka bisa mencapai apa yang mereka inginkan dalam hidup. Mereka hanya membutuhkan usaha dan kerja cerdas untuk mendapatkan semua impian mereka.

Apa tandanya kalau Anda mempercayai anak?

Anda memberikan kebebasan pada anak untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi tanpa ikut turun tangan menyelesaikan masalah mereka. Tugas Anda adalah memberikan saran yang mereka bisa terapkan agar masalah mereka bisa selesai.

Misalnya anak bermasalah dengan teman kelas sehingga terjadi pertengkaran.

Potensi

3. Mendorong Anak Mengeluarkan Potensinya

“To be in your children’s memories tomorrow,

You have to be in their lives today.”

Barbara Johnson

Bukan hanya mencela atau menyinggung keburukan dan kejelekan anak, tapi belajarlah untuk mendorong anak mengeluarkan potensinya. Ini tidak akan berjalan mulus jika Anda tidak mempercayai mereka.

Bentuk dukungan yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan waktu dan ruang kepada anak untuk mengembangkan kelebihan mereka. Tidak hanya sampai di situ, Anda juga harus memberikan fasilitas yang dibutuhkan anak untuk mengembangkan diri mereka.

Seperti skill untuk menguasai teknik belajar, mengikutsertakan ke les tambahan seperti musik dan olahraga tertentu yang anak sukai, mengikuti seminar atau pelatihan tertentu yang mendukung kemajuan mereka.

Idealnya, jangan terlalu memakasakan keinginan Anda kepada anak. Dalam kehidupan nyata, banyak yang kami temui, orangtua justru memaksa anak untuk ikut les tertentu yang sebenarnya tidak mereka sukai sama sekali. Ini justru membuat anak menjadi stres.

Waktu Bersama

4. Luangkan Waktu Bersama

“Your children are the greatest gift God will give to you, and their souls the heaviest responsibility He will place in your hands. Take time with them, teach them to have faith in God. Be a person in whom they can have faith. When you are old, nothing else you’ve done will have mattered as much.”

Lisa Wingate

Sesibuk apapun aktivitas Anda, luangkanlah waktu bersama dengan pasangan dan anak. Minimal makan malam bersama. Luangkan waktu tersebut untuk ngobrol tentang hal Anda sukai bersama. Seperti menyusun rencana perjalanan liburan, atau kegiatan bersama yang akan lakukan di akhir pekan.

Bisa juga menanyai aktivitas anak di sekolah atau menceritakan pengalaman Anda di masa muda. Ini justru sangat baik untuk memberikan nilai-nilai moral yang penting untuk anak kelak. Keuntungan lainnya, hal tersebut akan menguatkan hubungan Anda dengan pasangan dan anak.

5. Buat Aturan yang Disepakati Bersama

Buatlah aturan main yang harus dipatuhi anak. Akan lebih baik jika Anda mendiskusikan dan memutuskan secara bersama. Anda bisa menjelaskan kenapa anak harus mengikuti aturan tersebut dan pertimbangkan juga pendapat mereka.

Aturan yang perlu Anda buat seperti jam pulang malam, waktu untuk nonton dan main game, jam tidur, membereskan tempat tidur di pagi hari, memasak (jika dibutuhkan) dan aturan-aturan lain yang menurut Anda perlu dan baik untuk dirinya kelak.

Bukan hanya itu, buat juga sangsi yang akan ia terima jika melanggar aturan yang telah disepakati bersama. Konsistenlah dan tegaslah dalam memberikan sangki jika anak melanggar hukum. Dengan begitu, anak akan lebih menghargai aturan yang telah dibuat.

Jika Anda melanggar aturan, jalankan juga sangsi yang harus Anda terima. Ini akan lebih membuat anak lebih menghormati Anda. Jika Anda melanggar aturan dan tidak mendapatkan sangsi atas aturan permainan yang telah dibut, maka mereka pun kemungkinan besar akan melakukan hal yang sama seperti yang Anda lakukan.

6. Minta Maaf Secara Terbuka Jika Memang Anda Salah

Integritas dibangun melalui tindakan nyata. Akan sulit bagi anak untuk menghormati Anda jika Anda menunjukkan tindakan yang kurang terpuji. Seperti meminta maaf. Baik kepasangan atau anak. Bukan berarti orangtua tidak pernah melakukan salah kepada anak.

Jika Anda berbuat salah, minta maaflah secara terbuka. Meskipun terlihat geli dan terasa seperti merendahkan diri. Perlu Anda ingat, itu bukan tentang diri Anda sendiri, tapi tentang anak. Jangan turunkan rasa hormat mereka karena gengsi Anda sendiri. Dengan meminta maaf, mereka akan belajar memafkan dan lebih menghormati Anda.

Love Me Beb

7. Sayangi Pasangan Anda

“What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.”

Nicholas Sparks

Poin satu ini tidak kalah pentingya dengan pesan sebelumnya. Tidak mungkin Anda bisa memberikan yang terbaik kepada anak jika tidak bisa mencintai pasangan Anda dengan tulus. Menyayangi pasangan tidak hanya dalam hati dan mulut saja, tetapi menunjukkanya secara terbuka melalui tindakan.

Rumah tangga Anda akan hangat penuh cinta dan membuat anak lebih betah dan nyaman berada di rumah. Bukan hanya itu, mereka juga akan menikmati waktu yang kalian luangkan secara bersama-sama.

Bisa Anda bayangkan bagaimana perasaan anak jika melihat orangtua mereka bertengkar di mata mereka sendiri? Itulah yang perlu Anda hindari. Caranya, cintailah pasangan Anda seperti Anda mencintai anak Anda.

Inilah yang bisa Anda lakukan agar anak lebih menghormati Anda sebagai figut penting dalam rumah tangga Anda. Selamat mencoba dan bersenang-senang dengan anak dan pasangan Anda 🙂

 

This Post Has 1 Comment

  1. Assalamu’alaikum
    Ini sangat menginspirasi
    Sebagai anak sekaligus orang tua, tips ini bisa diterapkan
    Makasih ya 🙂

Leave a Reply

Close Menu