Tidak selamanya masa remaja anak di sekolah berjalan mulus. Mulai dari mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan, memiliki teman yang saling mendukung, memiliki hubungan yang baik dengan guru dan teman serta kegiatan yang bisa mengeluarkan dan mengembangkan potensi terbaik anak.

Tidak banyak juga orangtua mampu mengontrol anak dalam menjalani masa sekolah mereka. Mengantar dan menjemput ke sekolah, berkonsultasi dengan wali kelas tentang anak, bertemu dengan teman-teman anak dan menanyai semua kegiatan belajar anak di sekolah misalnya. Semua ini dikarenakan kesibukan orangtua.

Kerap kali orangtua yang sibuk menghadapi anak yang “bermasalah” di sekolah. Artinya, anak mengalami kesulitan, baik dalam belajar dan bergaul dengan teman sebaya yang membuat mereka melakukan tindakan agresif, baik fisik atau verbal.

Salah satu permasalahan umum yang dialami oleh anak di sekolah adalah prestasi belajar yang kurang memuaskan yang membuat orangtua sedikit memeras otak dan mencari berbagai cara untuk meningkatkan prestasi belajar anak.

Untuk mengulas tentang prestasi belajar anak, kita akan membahas tentang penyabab dan solusi apa yang bisa diterapkan agar anak bisa meningkatkan prestasi belajar mereka di sekolah. Artikel ini secara khusus hanya membahas tentang prestasi belajar anak.

Berikut beberapa penyebab anak “bermasalah” di sekolah :

Mengantuk

1. Kurang Memahami Materi Pelajaran

Banyak anak yang mengalami kesulitan belajar disebabkan karena belum memahami materi pelajaran dengan baik. Mereka sering kali “dipaksa” untuk memahami materi pelajaran yang belum mereka pahami.

Ini bisa terjadi karena anak merasa malu untuk bertanya kepada guru, merasa sulit karena tidak memahami materi sebelumnya yang berkatan dengan pelajaran saat ini.

Bisa juga karena anak terlalu asik bermain dengan teman sebangkunnya yang membuat mereka tidak memperhatikan guru menjelaskan di depan kelas. Bisa jaga karena anak belum memperlajari materi pelajaran di rumah yang membuat mereka lebih sulit memahami pemaparan guru di kelas.

Akibatnya, mereka mendapatkan nilai yang kurang memuaskan pada saat ujian karena secara pemahaman mereka belum tahu. Nilai ujian buruk memberikan mereka pemahaman baru bahwa belajar ternyata sulit dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendapatkan nilai bagus.

2. Lingkungan Bermain yang Salah

If you hang out with chickens, you’re going to cluck and if you hang out with eagles, you’re going to fly.

Steve Maraboli

Lingkungan bermain anak menetukan sikap dan perilaku yang mereka miliki. Jika lingkungan bermain anak adalah orang-orang berprestasi maka mereka juga akan merasa lebih mudah untuk belajar karena adanya dukungan dari teman-temannya.

Sayangnya, jika anak bergaul dengan anak yang tidak berperstasi dan berprilaku kurang baik. Maka anak juga akan menyerap dan menjadikan sikap dominan dalam kelompak menjadi sifat mereka.

Jika kelompok anak suka berbica tidak sopan kepada orang lain, kemungkinan besar anak juga akan melakukan hal sama. Makanya tidak jarang anak berani melawan orangtua. Ini karena pengaruh lingkungan bermain anak.

Untuk Apa Sekolah

3. Tidak Mengetahui Untuk Apa Mereka Belajar

Ini yang paling banyak terjadi pada anak. Mereka tidak mengetahui untuk apa mereka harus sekolah. Akibatnya, mereka hanya menjalani satu rutinitas membosankan yang harus mereka hadapi setiap harinya.

Ini juga menjelaskan mengapa anak malas sekolah dan belajar. Mereka hanya melihat beban yang harus dihadapi bukan keuntungan yang akan didapatkan untuk masa depan mereka dengan belajar ke sekolah.

4. Beban Emosi yang Mereka Pendam

Yang mempengaruhi perilaku anak seperti sifat malas, prestasi belajar yang rendah, hubungan yang buruk dengan teman atau orangtua tidak lepas dari emosi negatif yang mereka alami dan pendam selama ini.

Seperti merasa tidak mampu, tidak percaya diri, ditertawakan oleh teman, diejek karena mendapat nilai buruk atau tidak mempu menjawab pertanyaan guru sering kali membuat mereka ingin menghindari sekolah.

Contoh nyata adalah anak yang sulit bangun tidur. Orangtua harus membangunkan anak berkali-kali agar ia mau bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Tapi saat hari libur, mereka bisa bangun lebih awal dari orangtua. Bahkan mereka yang membangunkan orangtua mereka. Pernah mengalami hal seperti ini?

5. Kurang Mendapat Perhatian dan Kasih Sayang dari Orangtua

I believe that what we become depends on what our fathers teach us at odd moments, when they aren’t trying to teach us. We are formed by little scraps of wisdom.

Umberto Eco, Foucault’s Pendulum

Perhatian orangtua memberi pengaruh yang sangat besar dalam menjaga motivasi anak dalam belajar, baik di sekolah atau di rumah. Yang terjadi, orangtua lalai akan hal ini. Akibatnya anak menjadi tidak termotivasi, berprilaku kurang baik dan tentunnya prestasi belajar mereka pun menurun.

Anak yang mengalami masalah di sekolah sering kali mereka yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Perhatian orangtua bagaikan bahan bakar bagi anak dalam melakukan kegiatan mereka sehari-hari.

Seperti mobil yang membutuhkan bahan bakar untuk bisa bergerak. Begitu juga dengan anak. Bisa Anda bayangkan bagaimana jadinya anak jika mereka kekurangan bahan bakar?

Inilah beberapa penyebab mengapa anak “bermasalah” di sekolah. Jika sumber penyebab ini tidak segera diatasi, maka anak tidak akan bisa meningkatkan prestasi belajar mereka.

Untuk mengatasi masalah tersebut, orangtua bisa menggunakan beberapa cara berikut :

1. Memberikan Teknik Belajar yang Tepat

Kurang pahamnya anak akan materi pelajaran disekolah bisa diatasi dengan teknik belajar. Tentunya dengan teknik belajar yang bisa menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar mereka.

Jika saat ini cara belajar yang anak gunakan masih sama dengan cara belajar yang orangtua dulu gunakan, tentunya anak akan mengalami hal yang lebih kurang sama seperti orangtua alami.

Anak akan stres dan tidak termotivasi. Belum lagi beban materi yang mereka harus bawa saat sekarang jauh lebih banyak daripada saat masa orangtua sekolah.

Tapi, masalah ini bisa diatasi dengan teknik belajar yang bisa memanfaatkan kemampuan otak anak. Artinya dalam proses belajar, anak menggunkan kemampuan otak mereka. Ini tentu sangat berbeda dengan teknik belajar yang banyak digunakan pada umumnya.

Dengan menggunakan kemamuan alami yang dimiliki setiap orang, akan memudahkan anak dalam menyerap dan memahami materi pelajaran yang mereka pelajari. Dengan begitu, mereka bisa menikmati proses belajar yang berlangsung di sekolah.

Teknik bacakilat for student adalah metode belajar yang kami sangat sarankan untuk anak Anda gunakan. Teknik belajar yang mampu memanfaatkan kemampuan otak anak. Menggunakan kedua belah otak dan teknik ini bersadarkan hasil riset dari berbagai ilmu terapan yang berbeda.

Dengan begitu, proses belajar menjadi lebih cepat dan menyenangkan. Tetunya anak akan memahami materi pelajaran yang mereka pelajari dengan sangat baik.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang bacakilat, Anda bisa mengklik di sini. Agar Anda tidak tersesat dengan informasi yang beredar di luar sana.

Mendukung

2. Dukungan dari Orangtua

Love can change a person the way a parent can change a baby- awkwardly, and often with a great deal of mess.

Lemony Snicket

Masalah yang dihadapi anak akan mudah diatasi dengan adanya dukungan dalam bentuk perhatian dan kasih sayang orangtua. Dukungan dan kasih sayang orangtua adalah bahan bakar utama yang anak butuhkan untuk menjalani kehidupan mereka.

Anak yang kekurangan perhatian dan kasih sayang dari orangtua memungkinkan mereka melakukan perilaku yang merugikan. Ini bisa terjadi dengan mereka mencari perhatian dan dukungan dari lingkungan bermain mereka.

Semua kembali kepada lingkungan anak bermain. Jika lingkungan anak positif maka anak akan positif. Begitu juga sebaliknya. Denga perhatian orangtua tentu akan membantu anak mengatasi perasalah yang ada.

Ini hanya bisa dilakukan jika orangtua bersedia memperbaiki komunikasi dan menjalin hubungan yang lebih baik antara anak orangtua dan sesama pasangan.

3. Pemahaman dan Tujuan Akan Sekolah

Banyak anak tidak mengetahui untuk apa mereka harus sekolah. Ini membuat mereka stres dan merasa terpaksa untuk belajar. Untuk mengatasi hal ini, haruslah diberikan pemahaman yang jelas bagi anak mengapa mereka harus belajar dan pergi ke sekolah.

Penjelasan ini harus sejalan dengan impian yang mereka miliki. Dengan mengetahui impian anak akan lebih memudahkan anak memahami mengapa mereka harus belajar di sekolah. Apa saja yang harus mereka kuasai untuk bisa mendapatkan impian mereka.

Young othalanga sprout seed on white background.

4. Teknik Memprogram Diri

Perilaku yang tidak mendukung dan menghambat kemajuan haruslah diganti dengan perilaku yang lebih mendukung. Tanpa teknik yang tepat, keberhasilan perubahan akan sangat kecil sekali karena adanya sifat mempertahankan diri di pikiran bawah sadar.

Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa menggunakan tektik efforless for success. Anda bisa menerepakannya untuk anak, pasangan dan diri sendiri untuk memprogram diri Anda untuk lebih sukses.

Untuk megetahui cara kerja teknik efforless for success, Anda bisa mengkilik di sini.

Inilah penyebab dan cara yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi masalah yang anak hadapi di sekolah. Dengan begitu anak bisa lebih menikmati proses belajar dan meningkatkan prestasi belarnya.

Ronald Sembiring
 

>