mengambil peluang

Ini Dia Alasan Mengapa Anda tidak Perlu Takut Mengambil Peluang!

Orang yang sukses pasti berani mengambil peluang. Mengapa? Justru kesuksesan itu diperoleh lewat kesediannya untuk mengambil peluang yang ada.

Nah, bagaimana dengan Anda? Sudah sukseskah Anda?

Jika belum, salah satu alasannya adalah sampai saat ini Anda tidak mengambil peluang yang ada.

Tetapi, mengapa Anda tidak kunjung mengambil peluang? Jawabannya, karena Anda tidak berani. Anda setuju, bukan?

Dan, mengapa Anda tidak berani? Karena, Anda takut risiko dan hasil yang mengecewakan. Menurut Anda, risikonya bisa bermacam-macam jika Anda mengambil peluang di depan Anda, mulai dari nyawa, rasa malu, kehilangan harga diri, rugi finansial, dan bahkan tekanan psikis.

Tetapi, sebagaimana ditegaskan di atas, justru salah satu kunci kesuksesan adalah berani mengambil peluang yang tersedia.

Jadi, mau tidak mau, jika Anda ingin sukses, Anda harus berani mengambil peluang yang tersedia di depan mata Anda.

Bagaimana caranya?

Dalam artikel ini, penulis akan mengajak Anda untuk mengetahui satu alasan mengapa Anda tidak perlu takut mengambil peluang. Penulis berharap, dengan mempertimbangkan alasan itu, Anda tidak lagi takut terhadap risiko dan bayangan akan hasil yang mengecewakan.

Alasan Mengapa Anda tidak Perlu Takut Mengabil Peluang

Alasan mengapa Anda takut menghadapi risiko ketika mengejar peluang yaitu keyakinan bahwa Anda tidak mampu menangani risiko dengan sukses. Anda tidak percaya diri dengan kemampuan Anda.

Nah, di sini, perbedaan Anda dengan orang yang sukses yaitu, mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa mereka mampu menangangi risiko dengan baik. Sementara itu, sebaliknya, Anda tidak memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan Anda menghadapi risiko.

JADI, KUNCINYA ADALAH KEPERCAYAAN DIRI ANDA. Semakin tinggi kepercyaan diri Anda bahwa Anda mampu menghadapi risiko dengan sukses, maka semakin besar pula keberanian Anda untuk menghadapi risiko itu. Dan, sebaliknya, semakin rendah kepercayaan diri Anda bahwa Anda mampu menghadapi risiko, maka semakin kecil nyali Anda untuk menghadapi risiko tersebut.

Tetapi, bagaimana cara menumbuhkan kepercayaan diri bahwa Anda mampu menghadapi risiko dengan sukses?

Jonathan Fields, penulis buku Uncertainty: Turning Fear and Doubt into Fuel for Brilliance menjelaskan, cara yang paling efektif untuk menumbuhkan kepercayaan diri bahwa kita mampu menghadapi risiko yaitu dengan MERUMUSKAN RENCANA ANTISIPASI. Yup! Merumuskan rencana yang merupakan antisipasi terhadap kemungkinan terburuk. Mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang tidak diharapkan.

Namun demikian, terkadang, risiko adalah sesuatu yang benar-benar di luar kendali kita. Ia bisa muncul dalam bentuk lautan ketidakpastian, di mana kita tidak dapat meramalkan, memperhitungkan, dan menimbang sebuah kemungkinan dan karenanya tidak dapat merumuskan rencana untuk mengantisipasi kemungkinan itu.

Dan, karena ketidakpastian itulah, kita lebih memilih untuk mundur dan tidak mengambil peluang yang sudah terpampang nyata di depan mata.

Sebuah paradoks

Tetapi, ada yang paradoks di sini: ketika kita memutuskan untuk mundur, urung mengambil peluang yang ada, sebenarnya kita justru sedang menjerumuskan diri kita pada sebuah risiko besar.

Kok bisa?

Bayangkan, Anda ingin membangun sebuah usaha. Namun sayangnya, pesaing dalam bidang usaha yang Anda geluti sangatlah banyak. Terlebih, mereka memiliki modal yang cukup besar. Belum lagi faktor lainnya seperti anjloknya Rupiah. Tentu, Anda melihat usaha Anda penuh dengan risiko, meskipun menawarkan peluang. Bahkan, bisa dikatakan, bidang usaha itu penuh ketidakpastian.

mengambil peluang

Tetapi, Anda sangat ingin sekali membuka usaha dalam bidang itu. Nah, jika keinginan Anda itu kalah dengan rasa takut Anda menghadapi ketidakpastian yang ada, dan karenanya membuat Anda mundur, sebenarnya Anda telah MERUGI!

Mengapa?

Sekilas, sikap itu (menghindari peluang) membuat Anda merasa nyaman. Yup! Anda merasa nyaman karena Anda tidak perlu menghadapi risiko yang tidak pasti. Tetapi, KENYAMANAN ITU HANYALAH ILUSI! Sekali lagi, HANYALAH ILUSI!

Ini karena, ketika Anda menghindari peluang, Anda sudah menyia-nyiakan kesempatan Anda untuk sukses, untuk menggapai apa yang Anda inginkan. Di samping itu, Anda juga tidak mengalami kemajuan. Anda hanya jalan di tempat.

Nah, apakah tidak mengalami kemajuan dan tidak menggapai impian adalah hal yang menyenangkan dan memuaskan bagi Anda?

Tentu tidak, bukan?

Apa yang ada, hal itu justru membuat Anda kecewa dengan diri Anda sendiri. Yup! Anda kecewa dengan diri Anda karena Anda merasa Anda seorang yang kalah/loser yang tidak mampu menggapai apa yang Anda impikan hanya karena takut.

Jadi, sebenarnya, ketika Anda menghindari peluang, Anda bukannya berada pada posisi yang nyaman. Sebaliknya, Anda berada pada posisi yang membuat Anda menyesal, kecewa, dan merasa diri sebagai seorang pengecut, yang kalah sebelum berperang.

Itulah alasan mengapa Anda tidak perlu takut mengambil peluang.

 

Baca juga:

Menghilangkan Rasa Takut terhadap Tantangan dengan Teknik Afirmasi

5 Manfaat Mengambil Risiko Lebih Banyak

Rahasia Sukses Mengembangkan Diri

 

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

>