Membaca buku menjadi aktivitas yang sia-sia ketika Anda tidak mampu mengingat isinya sama sekali. Anda hanya membuang-buang waktu yang berharga. Oleh karena itu, Anda perlu mencari cara agar tidak lupa isi buku yang baru Anda baca. Anda harus mencari cara agar dapat mengingat bacaan di luar kepala. Hanya dengan begitu, Anda mampu menerapkan ilmu yang Anda pelajari dari bacaan Anda.
Nah, sekarang, ingin tahu cara supaya mudah mengingat isi bacaan? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
1. Tidur
Pakar neurosains dari MIT, Susumu Tonegawa menyebutkan bahwa tidur setelah membaca dapat membantu kita mengingat isi bacaan.
Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para pakar dari Universitas Harvard menemukan bahwa mereka yang tidur selama sembilan puluh menit setelah membaca buku mengingat materi bacaan lebih banyak daripada mereka yang tidak tidur setelah membaca.
2. Visualisasi
Kita akan lebih mudah mengingat suatu kejadian manakala kejadian tersebut mengesankan. Sebaliknya, kita kesulitan mengingat kejadian yang tidak mengesankan. Jadi, semakin mengesankan, semakin mudah diingat.
Membaca buku pun demikian. Jika buku yang Anda baca mengesankan, maka Anda lebih mudah mengingatnya. Sebaliknya, jika buku yang Anda baca tidak mengesankan, maka Anda sulit mengingatnya.
Lantas, bagaimana cara membuat Anda terksesan dengan isi bacaan? Ada kabar baik yang patut Anda syukuri: Anda dapat merekayasa sedemikian sehingga Anda terkesan dengan materi bacaan. Caranya yaitu dengan memvisualisasikan apa yang Anda baca.
Sebagai contoh, Anda sedang membaca buku yang berisi petunjuk membuat kue pelangi. Bayangkanlah langkah-langkah membuat kue tersebut. Secara detail, bayangkan Anda sedang melakukan step-step membuat kue tersebut.
Dengan begitu, niscaya Anda akan lebih mudah mengingat apa yang Anda baca dan pelajari.
3. Asosiasi
Selain dengan visualisasi, mengingat isi bacaan dengan mudah dapat dilakukan dengan asosiasi. Asosiasikan apa yang Anda baca dengan apa yang sudah Anda ketahui.
Sebagai contoh, saat membaca biografi seorang tokoh, asosiasikan tokoh tersebut dengan diri Anda atau seseorang yang Anda kenal, yang memiliki karakter atau perjalanan hidup yang hampir mirip dengan tokoh tersebut. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah mengingat biografi tokoh itu.
Oya, asosiasi tidak selalu berarti menyamakan satu hal dengan lainnya. Asosiasi juga berarti menghubungkan satu hal dengan lainnya.
Contoh, Anda membaca sebuah bab yang mengulas terjadinya pelangi. Anda dapat menghubungkannya dengan pengetahuan tentang cermin atau optik.
4. Bagi bacaan
Bagaimana cara Anda membaca buku setebal 500 halaman, yang terdiri dari banyak bab dan subbab? Apakah Anda membacanya sekaligus dalam satu hari? Atau, Anda membacanya sedikit demi sedikit, bab per bab dalam selang waktu yang cukup?
Menurut Doug Rohrer, pakar psikologi dari University of South Florida, membaca buku bagian per bagian dengan jeda waktu jauh lebih efektif dibanding membaca keseluruhan isi buku sekaligus, tanpa jeda waktu.
Rohrer menganalogikan hal tersebut dengan belajar bahasa. Jika Anda mengambil kursus, katakanlah kursus bahasa Prancis 8 jam sehari selama dua minggu, mungkin Anda akan menguasai dan mengetahui banyak kaidah bahasa Prancis, tetapi setelah lewat satu atau dua bulan, dan Anda jarang mempraktikkannya, maka Anda akan lupa. Banyak kaidah bahasa Prancis yang sudah Anda ketahui, kini tidak Anda ingat sama sekali.
Berbeda halnya jika Anda mengambil kurus selama satu atau dua tahun. Meskipun Anda belajar sedikit demi sedikit, tetapi apa yang Anda pelajari akan melekat di dalam otak Anda.
Akan tetapi, tidak selalu demikian hasilnya. Dengan Bacakilat, Anda dapat menghabiskan buku setebal 500 halaman hanya dalam waktu yang singkat. Kok bisa? Karena, Bacakilat memanfaatkan kekuatan pikiran bawah sadar yang saaaaangat powerful. Kita tahu, pikiran bawah sadar adalah tempat penyimpanan informasi dalam otak manusia. Sekali informasi masuk ke dalam pikiran bawah sadar, maka ia tidak akan hilang atau terhapuskan.
Jadi, bisa terbayang, bukan, hasilnya jika Anda membaca buku dengan otak bawah sadar? Materi bacaan akan terrekam dan tersimpan di dalam otak selama-lamanya. Anda menjadi lebih familiar dengan materi itu. Dengan begitu, selain mudah dihapal, materi bacaan juga semaaaaaakin mudah dipahami.
Nah, jika Anda membaca secara normal (membaca buku dengan otak sadar, sebagaimana lazimnya), maka lebih baik bagi bacaan dalam beberapa hari. Hari ini, Anda membaca bab pertama; Hari kedua membaca bab dua. Demikian seterusnya. Tetapi, hal itu memakan waktu yang lama. Padahal, Anda terlalu sibuk untuk membaca buku. Kebutuhan akan informasi tak sebanding dengan waktu yang Anda miliki untuk menyerap informasi-informasi itu. Untuk itu, Anda perlu mencari cara yang memudahkan Anda menyerap informasi tersebut. Dan, bacakilat adalah solusinya. Dengan Bacakilat, bacaan setebal apa pun dapat diselesaikan dalam waktu yang saaaangat singkat. Anda lebih familiar dengan isi bacaan. Dengan begitu, semakin mudah mengingat dan memahaminya.
5. Repetisi
Cara lain yang membantu Anda mengingat bacaan yaitu mengulangi isi buku. Tentunya, Anda tidak perlu mengulang membaca seluruh isi buku. Anda cukup mengulangi kalimat atau paragraf yang menurut Anda penting untuk diingat.
Cara ini sangat lazim dilakukan saat kita masih belajar di sekolah. Dan, cara ini terbukti membantu otak kita menyimpan informasi dalam jangka panjang.
6. Baca dengan keras
Sebuah makalah yang disusun oleh Colin MacLeod, dkk yang termuat dalam Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory, and Cognition menyebutkan bahwa saat membaca buku, disarankan agar sesekali membacanya dengan lantang atau bersuara. Alasannya, saat sesekali membaca dengan lantang, sebenarnya Anda sedang melakukan pembedaan (distinction) antara bagian yang sedang Anda baca dengan lantang itu dengan keseluruhan isi buku (yang dibaca dengan hanya membatin).
Dengan begitu, Anda lebih terkesan pada bagian yang Anda baca secara lantang. Padahal, seperti dijelaskan di atas, semakin Anda terkesan dengan apa yang Anda baca, maka Anda pun semakin mudah mengingatnya.
Jadi, saat membaca buku, dan bertemu bagian penting, bacalah bagian itu dengan lantang. Yang perlu diperhatikan, hindari membaca keseluruhan buku dengan lantang karena hal tersebut membuat Anda tidak bisa membedakan bagian yang penting dari bagian yang tidak penting.
7. Tandai
Dengan prinsip yang sama dengan prinsip pembedaan (distinction) antara bagian yang penting dari bagian yang tidak penting (atau keseluruhan isi buku), Anda pun dapat menandai bagian yang penting agar dapat mengingatnya dengan mudah.
Penulis yakin, Anda sudah lama menerapkan cara ini ketika membaca buku. Dan, Anda sudah merasakan manfaatnya, bukan?
Seringkali membaca buku menjadi kegiatan yang sia-sia ketika apa yang kita baca berlalu begitu saja, tidak melekat di otak. Hal itu membuat kita malas membaca karena setiap kali membaca, pasti hasilnya seperti itu.
Tetapi, Anda perlu bertanya: Di luar sana, banyak sekali orang yang mampu mengingat bacaan dan bahkan dapat menjelaskannya kembali dengan lancar.
Pertanyaan itu meyakinkan Anda bahwa kebiasaan buruk membaca (selalu lupa isinya) dapat dirubah, salah satunya dengan menerapkan cara-cara di atas.
Sekarang, sudah siapkah Anda menerapkan cara-cara di atas untuk mempermudah mengingat bacaan?
Baca juga:
Cara Mempertajam Intuisi menurut Para Pakar
5 Faktor yang Membunuh Kreativitas Anda
Bagaimana Melatih Konsentrasi agar Bisa Fokus pada Satu Hal?
[…] Teknik hapalan dengan mengasosiasikan konsep yang hendak dihapalkan dengan sesuatu yang sudah tersimpan di pikiran bawah sadar cukup populer digunakan. Bahkan, secara tidak sadar, siswa sekolah sering menggunakannya ketika menghapal berbagai konsep. […]