Hati-Hati, Pujian bisa Berbahaya bagi Motivasi Anak Anda yang Memiliki Low Self-Esteem!

Anak Anda memiliki low self-esteem alias harga diri yang rendah? Tanda-tandanya mudah diketahui seperti minder, penakut, pemalu, dan pesimis dalam belajar.

Jika ya, bagaimana cara Anda meningkatkan kepercayaan dirinya? Bagaimana Anda memotivasinya dalam segala hal?

Salah satu upaya orangtua untuk meningkatkan kepercayaan diri anak dilakukan dengan memuji prestasi mereka. Berbagai pujian seperti, “Kamu cerdas!”, “Anak hebat!”, dan “Anak Papa memang pintar!” sering dilontarkan.

Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga suka menyanjung dan prestasi anak Anda?

Pujian memanglah penting. Ia dapat meningkatkan kepercayaan diri dan membentuk citra diri yang positif. Citra diri ini menguatkan mental anak, membuat anak menghargai dirinya sendiri.

Itulah mengapa, banyak yang menganjurkan orangtua agar tidak meremehkan prestasi anak. Sebaliknya, orangtua dianjurkan untuk memuji kelebihan dan prestasi mereka.

motivasi anak

Tetapi, tahukah Anda, kadang-kadang, pujian bisa sangat berbahaya bagi anak, terutama anak yang memiliki harga diri yang rendah (low self-esteem). Alih-alih meningkatkan kepercayaan diri mereka, pujian justru bisa membuat anak tambah minder, mentalnya semakin lemah, semakin menjadi penakut, memiliki konsep diri yang negatif, dan yang paling parah, mereka bisa mengalami self-handicapping alias merusak diri mereka sendiri.

Inilah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Brummelman. Dalam penelitiannya, Brummelman melibatkan sejumlah partisipan yang dibagi ke dalam tiga kelompok. Ketiganya diminta untuk mengerjakan dua jenis tes.

Pada tes pertama, mereka diminta untuk menyalin lukisan karya pelukis terkenal Vincent van Gogh, yang berjudul Wild Roses. Begitu selesai mengerjakan tes itu, kelompok pertama diberi pujian yang berlebihan. Kelompok kedua diberi pujian yang sekadarnya saja. Sementara itu, kelompok ketiga tidak diberi pujian sama sekali.

Nah, selanjutnya, pada tes kedua, mereka dipersilakan memilih sendiri lukisan untuk kemudian disalin. Pada tes ini, partisipan yang low self-esteem (pada kelompok pertama, yang diberi pujian berlebih) lebih memilih menyalin lukisan yang sederhana. Mereka TIDAK BERANI menantang diri mereka dengan lukisan yang rumit.

Ini berkebalikan dengan mereka yang memiliki high self-esteem. Partisipan yang high self-esteem semakin percaya diri setelah diberi pujian yang berlebihan.

motivasi anak

Dari penelitian itu, Brummelman menyimpulkan bahwa pujian yang berlebihan TIDAK BAIK bagi anak low self-esteem. Pujian berlebih membuat mereka semakin tidak percaya diri dengan kemampuan mereka.

Tetapi, mungkin Anda masih penasaran apa yang menyebabkan pujian berlebihan berbahaya bagi mereka.

Berikut ini penjelasan detailnya.

Mengapa Pujian Berbahaya bagi Motivasi Anak dengan Low Self-Esteem?

motivasi anak

Menurut Brummelman, ini karena bagi anak low self-esteem, pujian itu dipahami sebagai HARAPAN. Ketika orangtua memujinya dengan pujian berlebih seperti “Kamu anak yang genius!”, “Kamu luar biasa!”, “Anak Papa memang paling keren”, ia mengartikan pujian itu sebagai harapan; bahwa orangtua menaruh harapan besar kepadanya agar ia menjadi anak yang hebat. Lebih dari itu, ia mengira bahwa orangtuanya akan menghargainya JIKA dan HANYA JIKA ia bisa memenuhi harapan itu.

Nah, hal itu membuatnya merasa TERTEKAN. Ia tertekan karena takut mengecewakan orangtuanya.

Selain membuatnya tidak percaya diri, pujian mengurangi motivasi anak yang low self-esteem. Ia takut mengambil kesempatan untuk sukses dan lebih memilih bertahan di zona nyamannya. Dan, yang lebih parah, ia mengalami self-handicapping, yakni merusak diri mereka sendiri agar tidak perlu menghadapi tantangan dan tidak perlu mengalami kegagalan.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan motivasi anak Anda yang memiliki low self-esteem? Bagaimana cara membuat mereka lebih percaya diri dan berani keluar dari zona nyaman mereka?

Penulis akan menyampaikannya kepada Anda pada artikel berikutnya.

Salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi anak yaitu dengan pujian. Namun demikian, bagi anak yang memiliki low self-esteem, pujian diartikan sebagai harapan yang mengintimidasinya. Untuk itu, Anda perlu berhati-hati ketika memujinya. Jika tidak, bisa-bisa, ia bukannya semakin percaya diri dan termotivasi, tetapi malah semakin rendah harga dirinya.

 

Baca juga:

Apa Itu Mental block dan Bagaimana Cara Mengatasinya agar Anak lebih Optimis?

Anak Anda ingin Menjadi Ilmuan Wanita? Mengapa Tidak?

Anak Menuduh Anda Pilih Kasih? Apa Penyebab dan Solusinya?

 

 

 

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

>