Dalam hidup, tentu Anda memiliki banyak impian yang ingin Anda capai. Anda ingin hidup Anda terus meningkat.

Sampai sekarang, berapa persen impian Anda yang telah tercapai? Seberapa pesat peningkatan dalam hidup Anda? Sudahkah Anda puas?

Kebanyakan orang merasa sampai detik ini belum bisa mewujudkan cita-cita mereka. Banyak yang masih belum mengalami perubahan besar yang mereka idam-idamkan.

Nah, bagaimana dengan Anda?

Apa? Sama saja?? Anda merasa masih belum mencapai perubahan besar dalam hidup Anda? Sebaliknya, Anda masih terjebak pada kebiasaan lama. Pola pikir Anda masih sama, menjerumuskan Anda pada perilaku negatif, yang menghambat peningkatan diri.

Akibatnya, yach, belum ada perubahan yang Anda rasakan. Semuanya masih berjalan seperti biasa. Anda masih belum mencapai kebebasan finansial seperti yang Anda impikan. Anda juga masih suka takut menghadapi tantangan hidup. Menyangkut keputusan, Anda masih selalu terjebak mengambil keputusan yang buruk.

Padahal, Anda sudah menggunakan teknik afirmasi yang kata orang khasiatnya sangat dahsyat untuk membantu meningkatkan kualitas hidup. Tetapi, mengapa afirmasi Anda sama sekali belum membuahkan hasil?

Jadi, Anda yang salah, atau teknik afirmasinya yang memang tidak manjur?

Bisa jadi, teknik afirmasinya yang memang tidak manjur! Bisa jadi juga, ada syarat-syarat yang belum Anda penuhi dalam menerapkan teknik tersebut.

Nah, dalam artikel ini, penulis mengajak Anda untuk membongkar syarat-syarat keberhasilan teknik afirmasi. Dengan memenuhi syarat-syarat ini, teknik afirmasi Anda bekerja secara maksimal. Di samping itu, kita juga akan mengungkap apa yang membuat teknik afirmasi Anda tidak manjur meskipun Anda sudah memenuhi syarat-syarat itu.

Apa saja syarat yang harus Anda penuhi agar teknik afirmasi bekerja secara maksimal?

Apa saja, sih, syarat yang harus dipenuhi agar teknik afirmasi bekerja secara maksimal dalam membantu menggapai mimpi-mimpi Anda?

1. Pernyataan positif

Idealnya, kalimat afirmasi tersusun dalam bentuk pernyataan positif (positive statement). Hindari menggunakan pernyataan yang negatif.

Contoh afirmasi dengan kalimat positif itu bagaimana?

“Saya memiliki kekayaan yang melimpah ruah.”

“Usaha saya maju pesat sehingga pemasukan bersih saya setiap bulan dari usaha itu sebanyak satu milyar rupiah.”

“Hidup saya diliputi kemudahan.”

Lalu, pernyataan negatif itu yang seperti apa?

Contohnya:

“Saya tidak pernah merasa minder.”

“Orang lain tidak pernah mengabaikan saya.”

“Kegagalan tidak pernah saya alami.”

Mengapa afirmasi dengan kalimat negatif harus dihindari?

Pikiran bawah sadar Anda tidaklah memahami kata-kata negatif seperti “tidak”, “bukan”, dan “jangan.”Apa yang ia tahu hanyalah kata dalam bentuk positif seperti “percaya diri”,minder”, dan “mengabaikan”.

Untuk membuktikannya, coba perhatikan apa yang terlintas di Anda ketika penulis sebutkan hal-hal berikut ini:

“Anda tidak takut menghadapi tantangan hidup.”

Nah, apa yang terlintas dalam benak Anda ketika membaca pernyataan di atas?

Anda justru membayangkan diri Anda takut menghadapi tantangan hidup, ya, kan?

Sekarang, coba lagi. Perhatikan apa yang terlintas di benak Anda ketika penulis menyebutkan:

“Jangan bayangkan pasangan Anda.”

Biar penulis tebak, Anda pasti malah membayangkan pasangan Anda. Hayo ngakuuuu…. Hehehe.

afirmasi

Coba sekali lagi, ya. Sekarang, apa yang terlintas di otak Anda ketika penulis mengatakan:

“Anda tidak pernah mendapatkan kesulitan.”

Apa yang terlintas di benak Anda? Anda malah membayangkan Anda mendapatkan kesulitan!

Nah, kesemua itu membuktikan bahwa pikiran bawah sadar tidak memahami kata-kata negatif seperti “tidak”, “bukan”, dan “jangan.”

Hal ini memiliki efek yang sangat penting ketika Anda merumuskan kalimat afirmasi. Penggunaan pernyataan negatif bisa berbahaya. Ketika Anda mengikrarkan kalimat afirmasi, “Saya bukan orang yang minderan” pikiran bawah sadar menangkapnya sebagai, “Saya orang yang minderan.” Kata “bukan” tidak tertangkap oleh pikiran bawah sadar Anda. Sama halnya, ketika Anda berafirmasi, “Kesulitan tidak menghampiri hidup saya,” pikiran bawah sadar menangkapnya sebagai, “Kesulitan menghampiri hidup saya.”

Jika sudah begitu, maka hidup Anda benar-benar diliputi kesulitan. Anda juga menjadi orang yang minderan. Alih-alih meningkatkan kualitas hidup, afirmasi malah membuat Anda semakin mundur.

Nah, untuk itu, buatlah kalimat afirmasi berupa pernyataan dalam bentuk positif. Hindari menggunakan pernyataan dalam bentuk negatif, karena justru bisa memundurkan hidup Anda.

2. Present tense

Pernahkah Anda mendengar orang berkata, “Saya akan menjadi orang kaya”,Saya akan menjadi orang yang hebat”?

Tentu pernah, bukan? Atau, jangan-jangan, Anda sendiri pernah membuat afirmasi seperti itu?

Nah, kalimat afirmasi dalam bentuk future tense (dengan kata “will”) harus Anda hindari.

Mengapa?

Pikiran bawah sadar menangkap sugesti tersebut sebagai perintah untuk melakukan sesuatu DI HARI DEPAN. Tetapi, ia tidak paham yang dimaksud hari depan itu kapan. Ia memahami hari depan bukan sebagai besok, lusa, satu tahun, atau dua tahun lagi. Baginya, hari depan adalah bukan sekarang. Apabila setiap hari Anda berikrar, “Saya akan menjadi orang kaya,” maka, ya, Anda hanya AKAN menjadi orang kaya. Sampai kapan pun Anda hanya AKAN menjadi orang kaya, bukan benar-benar menjadi orang kaya, di saat ini, sekarang.

Jadi, saat membuat kalimat afirmasi, hindari membuat pernyataan dalam bentuk future tense, ya.

Buatlah kalimat afirmasi dalam bentuk present tense alias waktu sekarang.

Bagaimana contohnya?

Contohnya, “Saya kaya raya” , “Saya orang yang hebat” , “Kekayaan saya melimpah ruah” , “Saya penuh percaya diri” , dan “Saya berani menghadapi tantangan”.

Mengapa Anda harus menggunakan present tense? Supaya pikiran bawah sadar menangkapnnya sebagai perintah untuk bertindak sekarang juga. Ketika Anda berkata, “Saya kaya raya,” pikiran bawah sadar memerintahkan Anda untuk bertindak sekarang juga untuk menjadi orang kaya, bukan besok-besok, bukan di hari depan.

3. Visualisasikan

Supaya cepat masuk ke dalam pikiran bawah sadar dan menjadi sistem kepercayaan yang mengontrol hidup Anda, visualisasikan / bayangkan kalimat afirmasi Anda dalam otak.

Libatkan semua indra Anda supaya cepat membekas dan mendarah-daging di sana.

Contoh, ketika Anda berikrar, “Saya kaya raya,” bayangkan Anda sedang berada di dalam mobil mewah, dengan busana bermerk mahal, jam tangan berharga puluhan atau ratusan juta. Bayangkan Anda sedang memerintahkan sopir Anda untuk membawa mobil yang Anda naiki ke restoran mewah.

Rasakan bau parfum Anda yang sangat elegan, rasakan kenyamanan berada di dalam mobil mewah Anda. Dengarkan suara mesinnya yang halus.

4. Detail dan jelas

Pikiran bawah sadar Anda butuh gambaran yang jelas. Untuk itu, buatlah kalimat afirmasi yang jelas dan detail sehingga pikiran bawah sadar paham apa yang harus ia perintahkan kepada tubuh dan otak Anda.

Hindari membuat kalimat yang abstrak seperti, “Saya sejahtera”, “Saya bahagia,” “Tubuh saya langsing,” “Penghasilan saya besar.”

Mengapa kalimat-kalimat itu disebut abstrak?

afirmasi

Karena, pikiran bawah sadar Anda tidak tahu pasti apa yang dimaksud sejahtera. Apakah hidup pas-pasan tetapi tidak banyak keinginan? Apakah sejahtera sama artinya badan gemuk?

Demikian juga dengan “bahagia.” Pikiran bawah sadar tidak tahu pasti apa yang disebut bahagia. Apakah bahagia berarti hidup kaya raya? Atau, bahagia berarti keluarga harmonis dan mendapatkan cinta yang berlimpah? Apakah bahagia berarti hidup yang terus menantang?

Pikiran bawah sadar Anda juga tidak tahu apa yang dimaksud langsing. Apakah langsing berarti kurus kering? Apakah 60 kilogram? (misal, bagi orang yang berat badannya 100 kilo maka berat badan 60 kilogram termasuk langsing). Ia juga tidak tahu yang dimaksud penghasilan yang besar. Apakah 20 juta? 10 juta? 100 juta? Atau, 1 milyar?

Untuk itu, buatlah kalimat afirmasi yang sejelas dan sedetail mungkin. Apabila Anda ingin membuat kalimat afirmasi yang berkaitan dengan kekayaan, kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan, jelaskan definisi semua hal itu menurut Anda pribadi. Buatlah kalimat afirmasi yang sesuai dengan definisi itu. Misal, Anda ingin menjadi orang yang kaya raya. Menurut Anda, kaya raya berarti memiliki harta yang melimpah ruah, memiliki perusahaan yang besar, maka buatlah afirmasi yang sejelas dan sedetail mungkin yang menggambarkan bahwa Anda orang kaya sesuai definisi kekayaan menurut Anda.

Contoh, “Saya punya rumah seharga 5 milyar rupiah, di sebuah kompleks perumahan mewah di Jakarta,” “Saya memiliki dan memimpin perusahaan tekstil dengan jumlah total karyawan lima ribu orang,” “Penghasilan bersih saya setiap bulan 100 milyar rupiah.”

5. Kata-kata yang menggugah Anda untuk beraksi

Agar sugesti yang Anda masukkan ke dalam pikiran bawah sadar bekerja maksimal, gunakan kata-kata yang mampu menggugah Anda untuk take action, bertindak secepat mungkin. Pilihlah kata-kata yang menurut Anda penuh motivasi, membangkitkan semangat Anda, dan membuat Anda lebih optimis.

6. Kalimat yang pendek

Pikiran bawah sadar menyukai kalimat yang pendek. Ia beroperasi dengan gambar, tidak seperti pikiran sadar yang menggunakan kata-kata. Pernyataan yang pendek, jelas, dan detail membantu memudahkan pikiran bawah sadar Anda untuk menangkap maksud dari sugesti yang Anda masukkan.

7. Repetisi

Tentu Anda sudah paham yang ini, bukan? Agar sugesti cepat masuk ke dalam pikiran bawah sadar dan menjadi sistem kepercayaan di sana, Anda harus mengulanginya setiap hari.

Ini seperti ketika Anda menghapal nama-nama obat, misalnya. Semakin sering Anda mengulangi menyebutkan nama-nama obat tersebut, semakin cepat ia masuk ke dalam memori jangka panjang Anda, dan Anda pun semakin hapal nama-namanya di luar kepala.

Demikianlah beberapa syarat yang harus Anda penuhi agar kalimat afirmasi Anda bekerja maksimal.

Namun demikian, perlu Anda ketahui bahwa sekalipun Anda telah memenuhi semua syarat itu, ada kondisi tertentu yang membuat afirmasi tidak bekerja dan justru malah berakibat bahaya bagi Anda.

Penasaran? Berikut ini penjelasannya.

Mengapa Teknik Afirmasi tidak Bekerja Maksimal bagi Anda?

Bagi sebagian orang, teknik afirmasi sangat manjur dan mampu membuat perubahan besar dalam hidup mereka. Tetapi, bagi sebagian yang lain, sesempurna apapun mereka menerapkan teknik ini, serajin apapun mereka mengulang afirmasi mereka, hasilnya tetap nihil.

Lalu, apa penyebabnya?

Menurut pakar psikologi klinis Dr. Sophie Henshaw, hal itu dikarenakan sedari awal, orang yang bersangkutan memiliki program diri yang negatif, yang bertentangan dengan sugesti yang ia masukkan lewat teknik afirmasi.

Contoh, sedari awal, Anda memiliki keyakinan bawah sadar bahwa Anda tidak layak sukses, Anda adalah orang yang tidak memiliki kelebihan apapun sehingga pantas jika Anda menjadi rendah diri, dan segudang program diri negatif lainnya.

Ketika Anda memasukkan sugesti positif seperti, “Saya kaya raya,” “Saya berani menghadapi tantangan apapun,” “Saya penuh percaya diri menghadapi setiap tantangan,” maka pikiran bawah sadar merespons dengan penolakan yang keras.

Ia menjawab sugesti-sugesti itu dengan penolakan seperti, “Kamu tidak pantas jadi orang kaya. Model seperti kamu,” “Apa yang bisa kamu andalkan?”

afirmasi

Nah, jawaban-jawaban itu justru semakin menguatkan program diri Anda yang negatif. Akibatnya, hidup Anda bukannya semakin meningkat tetapi malah semakin mundur.

Pertanyaannya, bagaimana bisa teknik afirmasi bekerja maksimal bagi sebagian yang lain?

Karena, sedari awal, mereka memiliki program bawah sadar yang positif yang mendorong mereka melakukan semua tindakan yang dibutuhkan untuk sukses.

Nah, sugesti positif yang mereka suntikkan lewat teknik afirmasi memperkuat program bawah sadar mereka.

Lalu, bagaimana jika teknik afirmasi tidak mempan bagi Anda dikarenakan dari awal Anda memiliki program diri yang negatif?

Jangan khawatir! Anda masih dapat mereprogram pikiran bawah sadar Anda dengan sugesti-sugesti postif yang membantu kesuksesan Anda.

Bagaimana caranya?

Salah satu prinsip kerja otak manusia yaitu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya. Apapun pertanyaan yang Anda ajukan kepada diri Anda sendiri tidak pernah luput dijawab oleh pikiran bawah sadar Anda. Ketika Anda bertanya, “Kenapa saya bisa sebodoh ini?” pikiran bawah sadar menjawab, “Karena kamu tidak pernah mau mendengarkan orang lain, tidak mau belajar dari kesalahan, kamu tidak pernah menggunakan otakmu.” Ketika Anda bertanya, “Kenapa hidup saya selalu diliputi kesukaran?” ia menjawab, “Karena kamu mempersulit dirimu,” “Karena kamu minim kemampuan.” Intinya, pikiran bawah sadar Anda menjawab semua pertanyaan negatif dengan jawaban yang semakin membenarkan dan menguatkan program diri Anda yang negatif.

Prinsip di atas dapat Anda gunakan untuk mereprogram pikiran bawah sadar Anda, untuk menyuntikkan sugesti-sugesti postif yang mendukung kesuksesan Anda.

Bagaimana caranya? Ubah saja pertanyaan negatif di atas dengan pertanyaan yang berbentuk positif. Contoh, apabila awalnya Anda selalu bertanya, “Mengapa saya seceroboh ini?”, ubah pertanyaan itu menjadi pertanyaan yang positif seperti, “Mengapa saya begitu cerdas dan teliti?”

Respons yang diberikan pikiran bawah sadar ketika Anda mengajukan pertanyaan positif pun pasti berupa jawaban yang positif. Tanpa Anda sadari, jawaban positif itu mengubah keyakinan bawah sadar Anda yang awalnya negatif. Jawaban-jawaban dari pertanyaan positif mengubah program bawah sadar Anda menjadi program diri yang positif.

Nah, untuk mengetahui bagaimana merumuskan pertanyaan-pertanyaan positif yang tepat yang dapat mereprogram pikiran bawah sadar Anda, bacalah artikel kami yang berjudul Cara Memprogram Diri 6 kali Lebih Cepat!

Mereprogram pikiran bawah sadar dengan pertanyaan positif jauh lebih powerful ketimbang dengan teknik afirmasi. Mengapa? Karena, sugesti positif datang dari dalam diri Anda sendiri, dari dalam pikiran bawah sadar Anda, sehingga pikiran bawah sadar tidak bisa menolaknya atau meresponsnya dengan perlawanan. Sebaliknya,d engan teknika afirmasi, sugesti disuntikkan dari luar ke dalam. Ia bukan datang dari diri Anda sendiri. Ia tidak datang dari pikiran bawah sadar Anda sendiri. Akibatnya, pikiran bawah sadar dapat menolak dan melawannya dengan perlawanan yang frontal.

 

Demikianlah informasi mengenai teknik afirmasi beserta kelemahannya yang dapat penulis sampaikan kepada Anda. semoga, informasi di atas memberikan manfaat yang besar bagi Anda.

Sumber:

Affirmyourlife.blogspot.com

Psychocentral.com

 

 

 

 

 

 

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

  • eka ritnawaty says:

    Terimakasih, baru saya tahu ternyata selama ini afirmasi yang saya gunakan ditolak oleh pikiran bawah sadar saya. Sukses slalu buat anda, Tuhan memberkati

  • andi heryadi says:

    terima kasih telah berbagi,sungguh artikel ini sangat membantu saya,membuka pemikiran baru dan kehidupan baru untuk hidup lebih baik..”.terima kasih..”!!

  • >