“Baca buku susah konsentrasi…. Kesal, deh, jadinya.”

“Dari tadi baca buku ga paham-paham. Percuma!”

“Pasti gini, deh, kalau baca buku. Langsung ngantuk.”

Pernahkah Anda mengeluh seperti di atas? Pernahkah Anda menjumpai masalah-masalah membaca tersebut?

Salah satu penyebab munculnya tiga masalah di atas yaitu Anda membaca buku di waktu yang tidak tepat!

“Masa? Memangnya ada waktu yang tepat dan tidak tepat untuk baca buku? Kalau begitu, kapan waktu yang tepat?” demikian tanya Anda.

Jawabannya, tentu saja ada. Hal itu didasarkan pada siklus sirkadian sebagaimana kemukakan oleh para pakar.

Nah, dalam artikel ini, penulis akan mengajak Anda untuk mengetahui bagaimana siklus sirkadian memengaruhi pemahaman Anda akan bacaan dan kapan waktu terbaik membaca buku berdasarkan siklus tersebut.

Untuk itu, simak terus artikel ini hingga selesai. Semoga, artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Apa Itu Siklus Sirkadian dan Apa Pengaruhnya bagi Anda?

Apa itu siklus sirkadian?

Definisi yang diberikan oleh situs seputarjantung.com berikut ini semoga membantu:

Irama sirkadian adalah perubahan fisik, mental, dan perilaku mahluk hidup yang mengikuti siklus tertentu dalam periode 24 jam, terutama sebagai akibat pengaruh ‘terang’ dan ‘gelap’. Irama sirkadian berlaku bagi semua organisme hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia. Irama sirkadian kadang disamakan dengan jam biologis.

Sesuai dengan definisi di atas, siklus/irama sirkadian mengatur perubahan fisik, mental, dan perilaku makhluk hidup, termasuk Anda berdasarkan pengaruh cahaya. Ini artinya, senantiasa terdapat perubahan kondisi fisik, mental, dan perilaku pada diri Anda pada waktu-waktu tertentu. Secara umum, perubahan perilaku, mental, dan fisik tersebut dibagi ke dalam dua kategori waktu,yakni siang dan malam.

Orang yang performanya meningkat di siang hari biasa disebut sebagai morning person. Sementara itu, orang yang performanya meningkat di malam hari biasa disebut sebagai night person.

Siklus Sirkadian dan Kerja Pikiran

Sebagaimana dijelaskan di atas, siklus sirkadian tidak hanya mengatur perubahan fisik dan perilaku. Ia juga mengatur perubahan mental/pikiran Anda.

Lantas, perubahan mental yang seperti apa yang dipengaruhi oleh siklus tersebut?

Perubahan mental di mana konsentrasi pikiran yang awalnya tinggi menurun sesuai perubahan waktu.

Dalam sebuah riset, Mereike Weith dan Rose Zacks menemukan bahwa operasi berpikir yang berbeda ditunjang oleh waktu yang berbeda pula sesuai dengan siklus sirkadian. Operasi berpikir analitis bekerja dengan baik pada saat peak-time. Sementara itu, operasi berpikir kreatif justru kebalikannya. Ia bekerja dengan baik pada waktu off peak-time.

Nah, peak-time adalah waktu di mana konsentrasi Anda meningkat, sedangkan off peak time adalah waktu di mana konsentrasi Anda menurun.

Ada orang yang peak –time-nya siang hari, yang oleh karenanya orang itu disebut morning person. Ada juga orang yang peak-time-nya malam hari, yang dengan demikian disebut night person.

waktu terbaik untuk membaca buku

Apabila Anda seorang morning person, pemikiran analitis Anda bekerja lebih baik di pagi dan siang hari ketimbang di malam hari. Dan, sebaliknya, pemikiran kreatif Anda bekerja lebih baik di malam hari ketimbang di siang hari.

Apabila Anda seorang night person, pemikiran analitis Anda bekerja lebih baik di malam hari. Dan, sebaliknya, pemikiran kreatif Anda bekerja lebih baik di pagi hari.

Tetapi, apa, sih, yang dimaksud pemikiran analitis?

Untuk menjelaskannya, kiranya dapat dilakukan dengan mengemukakan contohnya. Contoh pemikiran analitis antara lain memahami buku bacaan, mengolah informasi menjadi kesimpulan, dan berhitung. Sementara itu, contoh pemikiran kreatif yaitu memecahkan masalah kreatif dan mengkreasi sesuatu yang baru/ menemukan ide. Masalah yang kreatif adalah masalah yang penyelesaiannya bisa dilakukan dengan berbagai cara, bukan hanya dengan satu macam cara.

Mengapa pemikiran analitis lebih efektif dilakukan pada saat peak-time?

Saat peak-time adalah saat di mana konsentrasi Anda meningkat tinggi. Konsentrasi yang tinggi ini memungkinkan Anda untuk membedakan dan memilah informasi yang relevan dengan masalah Anda dari informasi yang tidak relevan dengan masalah Anda. Dengan begitu, Anda dapat berfokus pada informasi itu dan mengesampingkan informasi yang tidak relevan.

Saat membaca buku misalnya, waktu di mana konsentrasi Anda sedang tinggi-tingginya (peak-time) membantu Anda memahami buku lebih baik. Ini karena, di waktu itu Anda dapat dengan mudah memilah informasi yang relevan dengan masalah Anda dari informasi yang tidak relevan dengan masalah tersebut. Dalam konteks membaca buku, informasi yang relevan dengan masalah Anda adalah informasi yang disampaikan buku itu, sedangkan informasi yang tidak relevan yaitu suara orang berbicara, pemandangan orang yang lewat di depan Anda, pesan SMS, BBM, dan sebagainya.

Sekarang, mengapa berpikir kreatif lebih efektif dilakukan pada saat off-peak time?

Pada saat off-peak time, konsentrasi Anda menurun. Anda mudah terganggu oleh informasi yang tidak relevan dengan masalah Anda. Akan tetapi, justru masalah (yang bersifat kreatif) Anda dapat dipecahkan oleh informasi-informasi yang tidak relevan tersebut. Ini karena, proses kreatif terjadi ketika Anda mengkombinasikan berbagai macam informasi (baik yang relevan maupun yang tidak relevan) menjadi sebuah ide.

Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Buku?

Dari penjelasan di atas, jelas, bukan, bahwa waktu terbaik untuk membaca buku yaitu saat peak-time, saat di mana konsentrasi Anda sedang dalam puncaknya?

Mengapa begitu?

Karena, membaca buku merupakan aktivitas yang analitis. Anda harus berfokus pada informasi yang relevan, informasi yang disampaikan buku, bukan informasi-informasi lainnya seperti suara orang mengobrol, suara kendaraan, pesan SMS, BBM, atau penampakan orang lewat di depan Anda.

Pertanyaannya, kapan peak-time Anda? Siang atau malam?

Apakah Anda seorang morning person atau night person? Jika Anda seorang morning person, maka peak-time Anda adalah pagi dan siang hari. Jika Anda seorang night person, maka peak-time Anda adalah sore dan malam hari.

Nah, untuk mengetahui apakah Anda seorang morning person atau night person, Anda dapat mengikuti tes Morningness-Eveningness Questionnaire yang banyak beredar di internet.

 

Baca juga:

Commonplace Book: Cara Ampuh Memperoleh Manfaat Membaca secara Maksimal

Ingin Tahu Cara Membaca Cepat? Ini Dia Rahasianya!

Reading OCD: Waspadalah pada Hambatan Membaca Satu Ini!

Subvokalisasi: Bisakah Kita Menghindari “Kebiasaan Buruk” Ini saat Membaca Buku?

Bagaimana agar Anda Benar-Benar Menguasai Materi Bacaan?

 

 

 

 

Rina Ulwia
 

Rina Ulwia mulai terjun ke dunia penulisan semenjak lulus pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis bermula ketika ia menjadi editor di salah satu penerbit buku pendidikan terkemuka di Indonesia. Semenjak itu, ia aktif menuangkan ide ke dalam tulisan. Perempuan yang hobi membaca buku ini menaruh minat pada semua bidang. Ia suka berdikusi mengenai berbagai topik. Dari filsafat hingga musik, dari ekonomi hingga sastra, semua ia diskusikan di sela-sela kesibukan kerja. Memiliki banyak pengalaman yang menguji aspek psikis dan psikologisnya membuat perempuan kelahiran 1985 ini menaruh perhatian besar pada dunia pengembangan diri. Ia bergabung dengan Aquarius Resources, event organizer yang bergerak di bidang reedukasi pengembangan diri sebagai creative writer. Baginya, berkecimpung di dunia pengembangan diri memberikan banyak manfaat. Selain dapat mengembangkan diri, ia juga dapat membantu orang lain lewat tulisan-tulisannya.

>