Konsentrasi Belajar umumnya menjadi masalah para siswa, mahasiswa maupun profesional. Beberapa follower saya di @AgusBacakilat mengajukan pertanyaan Bagaimana caranya belajar biar tetap konsentrasi dan mudah untuk mengingat pelajaran. Karena panjang jawabannya, saya buatkan artikel dan diterbitkan di @IdeSukses. Www.AquariusLearning.co.id.
Dalam artikel ini secara khusus membahas konsentrasi belajar.
Bagaimana supaya saat belajar tetap konsentrasi
Konsentrasi belajar adalah masalah umum yang dihadapi. Mulai dari siswa, mahasiswa, bahkan para eksekutif dan profesional pun tidak luput dari masalah ini. Namun, kali ini saya akan membahas khusus untuk masalah belajar. Jadi jika Anda adalah siswa serta mahasiswa, pembahasan artikel ini untuk Anda. Namun, bukan berarti prinsip ini tidak bisa diterapkan untuk para pekerja. Prinsip ini juga bisa anda terapkan untuk mengembalikan konsentrasi Anda.
1. Efek Mebuat Tujuan dan Goal Pada Konsentrasi Belajar
Menjalani sehari-hari dengan otomatis adalah cara yang paling mudah. Kita membiarkan pikiran kita mengikuti arus tanpa memberikan arah yang jelas. Memberikan tujuan yang jelas akan membuat kita lebih hemat energi karena tidak terbawa arus. Kita bisa memilah mana yang harus kita fokuskan. Energi digunakan secara efisien.
Tujuan ini haruslah sesuatu yang membuat kita bersemangat. Tujuan bersifat lebih jauh. Seperti mau meraih apa lima sampai sepuluh tahun. Sedangkan goal bisa jangka pendek. Seperti nilai ujian.
Mungkin membuat tujuan sudah sering Anda dengar. Sangat sederhana, tapi sangat penting. Dalam artikel lain saya akan membahas tentang bagaimana secara biologis otak kita didesain untuk mencapai apapun yang kita pikirkan. Baik positif maupun negatif. Jadi jangan sepelekan bagian ini. Penting membantu kita konsentrasi. Menjaga energi kita mengalir ke tempat yang tepat.
2. Menghilangkan persepsi yang salah Tentang Konsentrasi Belajar
Persepsi sangat pengaruhnya pada apapun yang kita lakukan. Ketika memiliki persepsi yang positif dan mendukung akan membuat apapun yang kita lakukan menjadi lebih mudah dan lancar, begitu juga sebaliknya.
Jika kita merasa malas dan tidak menyukai pelajaran yang sedang kita pelajari maka kita tidak akan bisa mengarahkan energi untuk memberikan konsentrasi yang dibutuhkan untuk belajar.
Gordon Stoke, seorang pakar pendidikan menyatakan bahwa 80 persen masalah dalam belajar disebabkan oleh emosi dan persepsi yang tidak mendukung. Menyelesaikan masalah emosi dan persepsi yang salah artinya membebaskan diri kita dari 80 persen masalah belajar.
3. Menghilangkan gangguan untuk Meningkatkan Konsentrasi belajar
Kalau persepsi adalah masalah yang muncul dari dalam diri, bagian ini mengangkat hal dari luar diri yang mengganggu konsentrasi. Seperti gadget dan internet.
Tentu akan sulit sekali konsentrasi belajar dengan nyala lampu notifikasi dari smart phone Anda. Godaan untuk berpindah perhatian semakin besar ketika suara pesan berbunyi lagi. Lampu tidak kunjung mati. Terus menyala menarik perhatian.
Internet justru seringkali membuat kita lupa waktu. Sebentar saja, janji kita di awal untuk membuka twitter atau facebook. Tahu-tahu sudah 30 menit berlalu. Momentum belajar pun sirna. Lebih asyik lanjutkan saja chat dan update statusnya.
Jauhkan ini semua untuk menjaga konsentrasi.
4. Mengetahui benang merah Pelajaran Agar Belajar Bisa Konsentrasi
Belajar akan sulit jika tidak mengetahui benang merahnya. Artinya kita perlu tahu dengan jelas bab yang sedang kita pelajari itu membahas tentang apa. Apa ruang lingkup atau cakupannya. Buatlaj dalam bentuk satu atau dua kalimat yang menjelaskan cakupan apa yanh dipelajari dalam bab itu.
5. Mendisiplinkan diri dan membuat kejelasan
Faktor kesuksesan konsentrasi dan hasil belajar adalah manajemen diri. Mendisiplinkan diri untuk melakukan sesuatu ketika perlu dilakukan. Apakah saat itu kita senang atau tidak. Mendisiplinkan diri agar kita membangun sebuah kebiasaan yang konsisten.
Biasakan diri untuk disiplin. Beri diri sendiri kejelasan kapan waktu belajar, kapan waktu bersosial media dan main game. Belajarlah sampai puas pada jam belajar. Mainlah dengan puas waktu bermain. Jangan setengah-setengah.
Pesan: semua akan sulit di awal. Akan menjadi otomatis kemudian.
6. Menuliskan semua ide yg keluar dari kepala agar tidak mengganggu
Tidak jarang yang mengatakan bahwa pikirannya penuh dengan ide atau buah pikir yang lain. Membuatnya sangat sulit untuk memikirkan pelajaran atau pekerjaan yang sedang dikerjakan.
David Allen menyarankan kita untuk “mengosongkan” pikiran kita dari ide-ide itu supaya pikiran kita bisa konsentrasi pada hal yang sedang dikerjakan. Caranya adalah menuliskan ide itu pada secarik kertas. Satu ide satu kertas kecil. Semacam kertas to do list. Dan letakkan itu semua dalam sebuah wadah. Namai wadah itu dengan “Kegiatan dan Hal yang ingin Dilakukan”.
Biarkan semua ide itu di sana. Biasanya berbagai keinginan kita jika tidak dituangkan dari pikiran kita ia akan muncul terus menerus. Setelah dituliskan ia akan lebih “jinak” dan kita bisa menyelesaikan satu hal satu waktu.
Selamat mencoba. Dan saya juga ingin mengetahui apa pendapat Anda para pembaca, bagaimana pengalaman Anda mengatasi masalah konsentrasi Anda.
*gambar berasal dari http://www.personalitytutor.com
linda
26 Jul 2013Peryataan no.3 sama seperti masalah yg saya alami, terimakasih.
Agus Setiawan
6 Aug 2013Hi Linda, terima kasih sudah membaca. Semoga no 3 segera bisa diatasi
edo
10 Aug 2013Terimakasih bung artikel ini sangat membantu…. Saya…. Saya akan mencoba menerapknnya….. Saya akan brbagi pengalaman ketika suda sukses nnti…. Salam Perubahan
Agus Setiawan
10 Aug 2013senang bisa memberikan manfaat Bung Edo. Terima kasih sudah mampir dan membaca
willy septian
16 Oct 2013salam.. mas agus setiawan.. terima kasih banyak artikel nya
ada hal yang ingin saya tanyakan..
masalah no. 6.. ,,
Apakah jika ide / suatu proses berfikir yang berhubungan dengan sesuatu yang mendukung dengan hal yang sedang dipelajari perlu dicatat juga..??
Jika dicatat,, mungkin proses berfikir nya akan terhenti/terjinakan seperti tadi katanya..
tapi,, juga sangat baik agar tidak lupa kemudian..
Namun,, jika tidak dicatat,, ide/proses berfikir itu akan berkembang terus menerus.. kelemahannya,, akan lupa mungkin dikemudian waktu..
Apakah seperti itu?
lalu bagaimana caranya agar kelemahan dari kedua pengandaian tersebut tidak terjadi?
(terima kasih)