Meningkatkan Motivasi ternyata bisa dengan yang Manis-Manis!
Anda kehilangan motivasi? Kerja rasanya maaaaalas sekali. Pinginnya hanya bersantai-santai dan mengobrol. Melihat tumpukan tugas di atas meja rasanya langsung mengantuk!
Heheheh! Tenang saja! Tidak cuma Anda yang terjangkit penyakit malas. Setiap orang senantiasa mengalami masa-masa malas, bosan, dan kehilangan motivasi kerja.
Namun demikian, Anda harus segera mencari jalan keluarnya. Mengapa? Karena, terus-terusan hilang motivasi bisa membuat Anda kecanduan. Jangan sampai, Anda ketagihan untuk terus-terusan bersantai ria. Bisa-bisa, kinerja Anda terpengaruh. Bisa-bisa, produktivitas Anda menurun karenanya.
Lalu, bagaimana cara meningkatkan kembali motivasi Anda?
Untuk menjawabnya, Anda harus mengetahui penyebab Anda kehilangan motivasi.
Dalam artikel ini, penulis akan mengajak Anda untuk mengenal satu hal yang menyebabkan seseorang kehilangan motivasi. Selain itu, penulis juga akan mengajak Anda untuk mengetahui cara mengatasinya. Untuk itu, terus simak artikel ini hingga selesai dan temukan manfaat di dalamnya.
Baiklah, sekarang, yuk, kita mulai dengan salah satu penyebab seseorang kehilangan motivasi.
Ego Depletion: Salah Satu Penyebab Anda Kehilangan Motivasi
Salah satu penyebab Anda kehilangan motivasi yaitu ego depletion. Apa itu ego depletion? Para pakar menggambarkan ego depletion sebagai habisnya stok kontrol diri setelah digunakan untuk melakukan aktitivas.
Bagaimana contohnya?
Contohnya, di kantor, Anda sedang mengerjakan laporan keuangan. Untuk menyelesaikan tugas itu, Anda harus mengerahkan kontrol diri/kemauan/willpower Anda. Anda harus fokus.
Nah, kebetulan, suasana di kantor Anda sangat ramai. Banyak orang berlalu-lalang. Selain itu, telepon berdering silih berganti. Belum lagi teman-teman Anda yang mengobrol di sela-sela kerja menantang konsentrasi Anda.
Jika Anda tidak mengerahkan kontrol diri Anda, maka perhatian Anda bisa buyar. Anda harus menarik kembali perhatian Anda pada tugas yang sedang Anda kerjakan.
Dan, di sini, kontrol diri Andalah yang bertugas menarik perhatian Anda kembali pada pekerjaan Anda (membuat laporan keuangan).
Setelah pekerjaan itu selesai, stok kontrol diri Anda sudah habis. Walhasil, ketika Anda mengerjakan tugas selanjutnya, Anda kehilangan kontrol diri.
Lalu, apa akibatnya saat Anda bekerja tanpa kontrol diri? Anda tidak dapat berkonsentrasi pada tugas yang sedang Anda kerjakan! Perhatian Anda akan mudah terganggu. Anda tidak dapat mengontrol pikiran Anda untuk berfokus pada pekerjaan. Pikiran Anda terus-menerus terserap pada kebisingan di sekitar Anda. Hasilnya, Anda menyerah dan memilih untuk ikut mengobrol atau hanya bengong-bengong.
Demikianlah kira-kira bagaimana ego depletion terjadi.
Jadi, penyebab Anda kehilangan motivasi yaitu Anda mengalami ego depletion di mana Anda kehabisan kontrol diri setelah menggunakannya untuk menyelesaikan pekerjaan.
Mengapa Kontrol Diri bisa Habis?
Pertanyaannya, mengapa kontrol diri bisa habis?
Menurut Roy Baumister, kontrol diri merupakan salah satu bentuk energi. Tepatnya, kontrol diri adalah energi mental. Dan, sebagaimana energi dalam tubuh Anda, ia bisa habis jika terus-menerus digunakan. Itulah mengapa, ketika Anda menggunakan kontrol diri Anda untuk menegrjakan sebuah tugas, maka saat Anda mengerjakan tugas selanjutnya, Anda kehilangan motivasi. Hilangnya motivasi itu disebabkan Anda kehabisan kontrol diri.
Lalu, bagaimana solusinya jika Anda kehilangan motivasi karena kehabisan kontrol diri?
Karena kontrol diri adalah sebentuk energi, maka solusinya, Anda harus me-recharge-nya. Anda harus mengisi kembali kontrol diri Anda hingga penuh. Ini seperti ketika Anda kehabisan energi tubuh sehabis berolahraga. Sehabis berolahraga, tubuh Anda kehilangan energi. Dan, untuk memulihkannya, Anda harus me-recharge-nya dengan minum air putih dan makan.
“Jika untuk mengembalikan energi tubuh saya perlu makan, untuk mengembalikan energi mental/kontrol diri, apa yang harus saya lakukan?” demikian tanya Anda.
Ingin tahu caranya? Yuk, langsung kita simak penjelasan berikut ini.
Makan yang Manis-Manis untuk Meningkatkan Motivasi
Di atas sudah dijelaskan bahwa penyebab Anda kehilangan motivasi adalah habisnya kontrol diri setelah Anda menggunakannya untuk bekerja.
Nah, untuk mengembalikan kontrol diri Anda, Anda harus me-recharge-nya. Tetapi, bagaimana cara me-recharge kontrol diri?
Sebuah riset yang dilakukan oleh Roy Baumister menemukan bahwa glukosa dapat meningkatkan energi mental. Dalam riset tersebut, partisipan dibagi menjadi dua kelompok. Kedua kelompok diminta untuk menyaksikan sebuah video yang menayangkan seorang wanita sedang diwawancara. Partisipan diminta untuk menerjemahkan bahasa tubuh wanita tersebut.
Nah, saat video diputar, muncul sederetan kata yang bergerak perlahan-lahan. Partisipan diminta untuk mengabaikan kata-kata itu dan jika perhatian mereka teralihkan pada kata-kata tersebut, mereka harus menarik kembali fokus ke sang wanita dalam layar.
Tugas di atas menyebabkan partisipan mengalami ego depletion/kehabisan kontrol diri.
Setelah tugas itu selesai, partisipan diberi segelas lemon dan diminta meminumnya. Minuman lemon pada kelompok pertama diberi pemanis glukosa (yang terkandung dalam gula alami), sedangkan lemon pada kelompok kedua diberi pemanis buatan.
Setelah itu, mereka diminta untuk mengerjakan tugas selanjutnya. Hasilnya, dalam menegrjakan tugas itu, partisipan kelompok pertama jauh lebih unggul dibanding partisipan kelompok kedua.
Dan, dari hasil itu, Baumister menyimpulkan bahwa glukosa berperan dalam meningkatkan energi mental alias kontrol diri. Sementara itu, pemanis buatan yang rendah atau tanpa kalori tidak menghasilkan energi bagi tubuh baik dalam bentuk energi mental atau energi lainnya.
Nah, dari riset di atas, apa yang dapat Anda simpulkan?
Yup! Tepat! Anda dapat meningkatkan motivasi Anda dengan mengonsumsi glukosa alias gula. Mekanismenya: Hilangnya motivasi karena kontrol diri habis digunakan untuk mengerjakan sebuah tugas. Karena kontrol diri adalah sejenis energi, tepatnya energi mental, maka ia dapat dipulihkan kembali. Caranya, dengan mengonsumsi makanan tertentu, di mana dalam tubuh, makanan itu diubah menjadi energi mental.
Dan, salah satu makanan yang dapat diubah menjadi energi mental adalah makanan yang mengandung glukosa. Jadi, untuk meningkatkan motivasi, Anda dapat mengonsumsi glukosa alias gula.
Konsumsilah makanan atau minuman yang mengandung glukosa. Anda dapat minum manis sehabis mengerjakan tugas yang menguras perhatian Anda. Atau, Anda juga dapat memakan sepotong roti cokelat sehabis berkonsentrasi pada tuags.
Dengan begitu, stok kontrol diri Anda tetap full. Dan, Anda pun dapat menggunakannya untuk mengerjakan tugas selanjutnya.
Oya, jangan lupa hindari pemanis buatan karena ia tidak menghasilkan energi bagi tubuh Anda.
Bagaimana? Mudah, bukan meningkatkan motivasi Anda? Tak perlu repot-repot. Sebaliknya, Anda dapat meningkatkan motivasi sembari menikmati yang manis-manis dan enak!