Setiap orang terkadang merasa minder jika harus berhadapan dengan orang lain yang ia anggap posisinya lebih di atas. Perasaan takut, ragu-ragu, salah tingkah, dan kekhawatiran lainnya seakan-akan menyergap ketika kita harus menghadapi orang yang memiliki posisi lebih ‘kuat’ dari diri kita. Padahal, kekuatan mental adalah salah satu alasan mengapa seseorang bisa meraih lebih banyak hal yang diimpikannya. Kelemahan mental saat berhadapan dengan orang lain harus segera kita temukan solusinya. Artikel ini akan membahasnya.
Menguatkan mental di hadapan orang lain diperlukan dalam berbagai hal. Ketika Anda harus mendatangi sebuah acara prestisius tanpa banyak mengenal orang-orang di dalamnya, Anda harus tampil dengan percaya diri dan tidak merasa rendah diri. Kekuatan mental akan sangat Anda butuhkan untuk berhaapan dengan atasan Anda di kantor, dengan rekan kerja yang menyebalkan, atau dengan orang asing yang arogan.
Dengan mental yang kuat saat berhadapan dengan orang lain, kita akan lebih dihargai dan diposisikan dengan adil. Hal sebaliknya terjadi apabila kita memiliki mental yang lemah. Orang lain akan lebih leluasa mengendalikan kita dan memandang kita dengan rendah.
Sebagai contoh, ketika Anda tidak memiliki nyali yang kuat saat sesi wawancara, kemungkinan besar Anda akan kikuk dan mudah untuk dikendalikan oleh si pewawancara. Begitu juga dengan rekan kerja, ketika Anda tidak memiliki mental yang kuat, mereka yang tidak suka dengan Anda akan semakin menyepelekan Anda dan Anda merasa disudutkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara terbaik untuk menguatkan mental di depan orang lain, terutama yang memiliki posisi di atas kita. Sebagian tips di bawah ini pernah dibahas beberapa kali dalam seminar yang dibawakan oleh David J. Schwartz tentang kekuatan keberanian.
Pada dasarnya, setuiap manusia lebih banyak memiliki persamaan daripada perbedaan. Memang benar bahwa setiap manusia memiliki watak yang berbeda-beda. Akan tetapi, sifat dasar manusia itu sama. Setiap orang ingin merasa rileks, tidak punya masalah, mereka ingin bahagia, dicintai, dan sebagainya. Dalam sisi negatifnya, setia manusia juga pasti tidak menyukai kebencian, ejekan, amarah, dan sebagainya. Setiap manusia memiliki sifat alami yang sama.
Oleh karena itu, agar dapat menguatkan mental Anda di depan orang lain, ada 3 cara yang dapat Anda tempuh.
Miliki pandangan seimbang tentang orang lain
Langkah awal yang harus Anda jalani untuk meningkatkan kekuatan mental Anda di hadapan orang lain adalah sengan memiliki pandangan yang seimbang tentang orang lain.
Seberapapun hebatnya orang yang Anda hadapi, tetaplah menyadari bahwa mereka merupakan makhluk yang sama dengan kita yang pada dasarnya memiliki kesukaan dan ketakutan terhadap hal yang sama. Posisikan diri Anda sama dengan mereka, atau posisikan diri mereka sama dengan Anda.
Akan tetapi, hal ini bukan berarti Anda dapat merubah sikap Anda seenaknya. Memiliki pandangan yang seimbang tentang orang lain hanya sebagai persepsi yang Anda gunakan saat Anda menghadapinya.
Setiap orang penting, sama pentingnya dengan semua orang, termasuk Anda. dengan memiliki persepsi yang adil seperti ini, Anda sudah menggenggam modal awal untuk menguatkan nyali ketika menghadapi orang lain.
Menganggap diri Anda penting akan membuat posisi seimbang.
Ketika seorang yang diwawancara merasa bahwa ia rendah ,ia akan merasa takut-takut dan serba ngalah saat diberikan pertanyaan. Orang seperti ini cenderung cari aman. Akan tetapi, dengan memiliki mental yang kuat, kita bisa mendapatkan penghargaan yang lebih tinggi dari interviewer karena kita berhasil memposisikan diri dengan baik.
Saat membuat posisi kita seimbang, kita bisa dengan mudah melontarkan pertanyaan, memberikan masukan, dan tentunya memiliki daya tawar yang tinggi. Hal ini dikarenakan orang lain tidak menganggap kita lemah, melainkan mereka akan merasa segan dan menaruh respek.
Kembangkan sikap penuh perhatian
Tidak bisa dipungkiri, kita hidup dalam lingkungan yang tidak selalu memberikan keramahan setiap harinya. Bisa saja,dalam hidup ini Anda menemukan orang-orang yang sering menjatuhkan mental Anda dan membuat energi Anda sekaan terserap habis karena tak berdaya ketika berhadapan dengannya.
Cara yang bisa kita lakukan mau tak mau adalah kita harus siap. Mengapa demikian? Karena jika kita tidak siap, mereka dapat merusak kepercayaan diri kita. Padahal kepercayaan diri merupakan hal mutlak yang kita perlukan agar bisa meraih impian-impian.
Lalu, bagaimana cara paling tepat untuk menghadapi orang demikian? Dalam bukunya The Magic of Thinking Big. David J. Schwartz menjelaskan bahwa ketika kita menghadapi orang yang menjatuhkan mental kita (membentak, marah-marah, menghina kita di depan orang lain, menjatuhkan harga diri kita, dsbg), kita harus mengembangkan sikap penuh pengertian.
Ada sebuah kisah menarik tentang seorang resepsionis hotel. Seeorang pengunjung membentaknya di depan umum karena ia tidak bisa mendapatkan untuk hari itu. Apa yang dilakukan resepsionis tadi ketika orang itu membentaknya? Ia bisa menghadapinya dengan tenang dan tanggapan yang sabar.
Apakah silit melakukannya? Sekilas memang terasa sulit ketika kita harus bersabar menghadapi orang yang melemahkan mental kita.
Ketika ditanyakan kepada resepsionis tersebut mengapa ia bisa sedemikian tenang menghadapi tamu macam tadi, ia menjawab “Saya hanya memakluminya. Orang tersebut sebenarnya tidak sedang marah dengan saya. Bisa saja saat ini dia sedang mengalami masalah dalam keluarganya atau gagal dalam bisnisnya. Saya hanyalah pelampiasannya, bukan penyebab kemarahannya. Lalu untuk apa saya merasa lemah?”
Dengan demikian, kunci kedua untuk menguatkan mental di hadapan orang lain adalah dengan memberikan sikap penuh pengertian. Caranya adalah dengan mendahulukan pikiran dan prasangka yang positif. Anggaplah kita ini hanya salah satu bagian dari pelampiasan kemarahan. Asumsikan mereka hanya sedang mengalami masalah berat dalam hidupnya. Kasihanilah mereka. maklumi mereka. Pada dasarnya semua orang adalah baik. Jangan membalasnya.
Cara untuk menang adalah dengan membiarkan mereka melampiaskan amarahnya 🙂
Kerjakan apa yang benar
“Kerjakan apa yang benar dan peliharalah kepercayaan diri Anda. Itulah yang dimaksud berpikir menuju sukses” (J.C Panney dalam 50 Years With The Golden Rule)
Terakhir, cara paling penting untuk menguatkan mental dan nyali Anda di hadapan orang lain adalah dengan melakukan hal yang benar dan menghindari kecurangan.
Mengapa demikian? Melakukan hal yang benar dengan cara yang benar akan membuat diri Anda puas. Selain itu, hal ini juga akan membangun rasa percaya diri bagi Anda. dengan melakukan hal yang benar dan tidak berbuat curang, Anda tidak akan dihantui oleh rasa bersalah.
Ketika kita sedang dalam perasaan bersalah, kita akan lebih mudah kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri dibandingkan ketika kita sudah melakukan hal yang benar. Hal ini terjadi karena pikiran akan mempengaruhi sikap. Bertindak dengan benar akan melahirkan pikiran yang tenang dan positif, yang pada selajunjutnya akan mempengaruhi gerak gerik Anda sebagai orang yang percaya diri. Melakukan hal yang salah dan melanggar aturan hanyalah akan melemahkan Anda di hadapan orang lain.
Konsep psikologi penting “Berpikir dengan percaya diri. Bertindak dengan percaya diri”
“Gerakan adalah pendahulu emosi. Anda tidak dapat mengendalikan emosi secara langsung tapi hanya melalui gerak dan tindakan”
(Dr George W Crane dalam bukunya Applied Psychology)
Jadi, apa yang seringkali masih membuat nyali Anda ciut di depan orang lain?
wahyu uyeex
4 Feb 2016sob bagai mana cara memperbanyak topik pembicaraan
wahyu uyeex
4 Feb 2016ketika saya di hadapan orang banyak saya selalu diam,,,dan tak pernah berbicara
mudi prayoga
17 Apr 2016Klu sya anehnya sllu tidak PD.misalnya sy ada acara kluarga ada pesta sy dari rumah udh mmpersiapkan diri untuk mnghibur(bernyanyi) tpi klu pas sampai suka ciut mental sy,sy merasa suara sy jlek takut di ktawain ahirnya g jdi.
FAJRIYAH LINY B
19 Apr 2016TRIMAKSIH ATAS SEGALA ILMUNYA,,,,,
irwan
11 Jun 2016Mantap…
Smg sukses jadi mental kuat…
yusuf
17 Apr 2017sangat membantu, trima kasih.
yusuf
17 Apr 2017terima kasih, sangat membantu.